Miskonsepsi Jaringan
Miskonsepsi Jaringan
net/publication/342328258
CITATIONS READS
0 8,152
3 authors:
4 PUBLICATIONS 0 CITATIONS
State University of Malang
176 PUBLICATIONS 915 CITATIONS
SEE PROFILE
SEE PROFILE
Sulisetijono Sulisetijono
Universitas Negeri Malang (State University of Malang)
52 PUBLICATIONS 61 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
Improving Malang High School Biology Teachers' Competence in Teaching and Learning during Disruptive Era through Professional Learning Community View project
Teaching Biology Education Students Life Based Learning through Quantitative Research Methods Course View project
All content following this page was uploaded by Herawati Susilo on 12 December 2020.
Email: [email protected]
Abstract: high school students in East Java often have difficulty understanding concepts in
studying biology. Difficulty understanding the concept allows an impact on the occurrence
of misconceptions. This study aims to analyze the misconceptions students of grade XI in
East Java on the material of plant tissue and animal tissue. The research used is quantitative
descriptive research. The sample used was as many as 165 students spread across six schools
in Kediri and Trenggalek districts. Data were collected using a two-tier diagnostic
instrument. The results showed that students who experienced misconceptions on plant
tissue material by 40.52%; while in animal tissue material is 40.71%. Follow-up that can be
done for further research is to develop a three-tier diagnostic test to analyze misconceptions
more accurately and also add the samples.
Keywords: understanding of concepts, misconceptions, diagnostic instruments.
Abstrak: siswa SMA di Jawa Timur sering kali mengalami kesulitan pemahaman konsep
dalam mempelajari biologi. Kesulitan pemahaman konsep tersebut memungkinkan
berdampak pada terjadinya miskonsepsi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
miskonsepsi siswa kelas XI SMA di Jawa Timur pada materi jaringan tumbuhan dan jaringan
hewan. Penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel yang
digunakan adalah sebanyak 165 siswa tersebar di 6 sekolah yang ada di kabupaten Kediri
dan Trenggalek. Data dikumpulkan dengan menggunakan instrumen diagnostik two tier.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang mengalami miskonsepsi pada materi
jaringan tumbuhan sebesar 40,52%; sedangkan pada materi jaringan hewan sebesar 40,71%.
Tindak lanjut yang dapat dilakukan untuk penelitian selanjutnya adalah dengan
mengembangkan instrumen diagnostik three tier untuk menganalisis kejadian miskonsepsi
secara lebih akurat dan juga menambah sampel penelitian.
Kata kunci: pemahaman konsep, miskonsepsi, instrumen diagnostik.
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 296
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 297
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 298
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
Persentase miskonsepsi pada konsep selanjutnya. Hal ini didukung dengan hasil
jaringan tumbuhan yang paling banyak penelitian yang menyatakan bahwa
terjadi pada konsep keterkaitan struktur miskonsepsi dapat menghambat
daun terhadap fungsinya sebagai organ kemampuan siswa untuk berpikir dengan
transpirasi yaitu sebesar 39,3%, benar utamanya dalam upaya pemecahan
sedangkan pada konsep materi jaringan suatu masalah (Singh, 2016). Konsep
tumbuhan adalah pada gambar struktur materi jaringan tumbuhan yang ditemukan
jaringan epitel alveolus dan istilah sel mengalami miskonsepsi adalah terkait
saraf. struktur jaringan tumbuhan terhadap isu
dalam kehidupan sehari-hari, misalnya
PEMBAHASAN struktur kuat dari jaringan sklerenkim
Penelitian ini dilakukan dengan tempurung kelapa dan struktur kayu untuk
menggunakan instrumen diagnostik two pembuatan kursi. Konsep yang mengalami
tier untuk menganalisis kejadian miskonsepsi selanjutnya adalah struktur
miskonsepsi siswa di Jawa Timur. Hasil jaringan daun dan fungsinya sebagai organ
analisis miskonsepsi yang terjadi pada transpirasi, struktur jaringan epidermis,
materi jaringan tumbuhan menunjukkan dan aktivitas kambium dalam membentuk
persentase rerata sebesar 40,52% di mana lingkaran tahun. Konsep-konsep yan
miskonsepsi ini termasuk dalam kategori mengalami miskonsepsi tersebut sejalan
sedang (Kurniawan, Suhandi, & Hasanah, dengan hasil penelitian yang menyatakan
2016). Meskipun miskonsepsi yang bahwa miskonsepsi yang terjadi pada
terdapat pada materi jaringan tumbuhan buku teks materi struktur dan fungsi
tergolong kategori sedang, hal ini tetap jaringan tumbuhan sebanyak 16%
perlu segera diatasi agar tidak berdampak (Fajriana, 2016). Hasil persentase
pada pemahaman konsep siswa kejadian miskonsepsi pada materi jaringan
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 299
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
tumbuhan juga telah diteliti sebelumnya baik pada materi jaringan tumbuhan
dan konsep yang banyak mengalami maupun jaringan hewan. Instrumen
miskonsepsi antara lain struktur jaringan diagnostik ini melibatkan alasan siswa
dewasa dan letak jaringan meristem dalam menjawab soal, sehingga
(Istighfarin, 2015). harapannya dapat meminimalkan siswa
Kejadian miskonsepsi pada materi untuk menebak jawabannya (Gurel,
jaringan hewan menunjukkan rerata 2015). Meskipun instrumen ini dianggap
persentase 40,71% hal ini tergolong sebagai bentuk peningkatan dari teknik
kategori miskonsepsi sedang (Kurniawan sebelumnya karena mempertimbangkan
dkk., 2016). Persentase miskonsepsi pada respon yang dipilih dan mengaitkan
jaringan hewan ini 0,19% lebih tinggi dari dengan pilihan mereka, studi selanjutnya
miskonsepsi yang terjadi pada materi mengkritisi two tier test ini dengan alasan
jaringan tumbuhan. Hasil penelitian bahwa instrumen tersebut tidak dapat
menunjukkan bahwa konsep-konsep membedakan secara pasti tentang
materi yang banyak mengalami kesalahan siswa dalam menjawab yang
miskonsepsi adalah pada keterkaitan terjadi karena kurangnya pengetahuan
struktur jaringan epitel dengan fungsinya, atau karena adanya konsepsi alternatif,
jaringan otot, dan jaringan saraf. Hasil serta tanggapan yang benar karena
temuan ini didukung dengan hasil pengetahuan ilmiah siswa atau siswa
penelitian relevan yaitu miskonsepsi pada hanya menebak jawaban maupun
konsep jaringan epitel banyak terjadi alasannya, sehingga dengan demikian
karena misidentifcations (22,85%) dan insrumen diagnostik two tier menentukan
oversimplification (44,72%) pada unit kesenjangan pengetahuan secara detail
analisis teks dan gambar pada bahan ajar (Chang, Yeh, & Barufaldi, 2010; Peşman
(Wijiningsih, 2016). Miskonsepsi yang & Eryılmaz, 2010).
terjadi baik pada jaringan tumbuhan dan Hasil identifikasi miskonsepsi
jaringan hewan harus segera diketahui dengan two tier yang memiliki
penyebabnya dan diatasi. Hal ini penting keterbatasan dapat dilakukan tindak lanjut
karena miskonsepsi yang terjadi secara dengan menggunakan instrumen
berulang dapat menghambat penerimaan diagnostik three tier. Tes diagnostik three
dan pemahaman siswa terhadap konsep tier dilakukan dengan membangun tes
baru, terlebih konsep-konsep biolpgi pilihan ganda di mana pada tier pertama
merupakan konsep yang saling berkaitan, termasuk tes pilihan ganda biasa, tier
sehingga pemahaman konsep tertentu kedua adalah alasan atas jawaban pada tier
menjadi syarat untuk pemahaman konsep pertama, dan tier ketiga adalah tingkat
selanjutnya (Dikmenli, Çardak, & Özta, kepercayaan siswa atas jawabannya.
2009). Kejadian miskonsepsi pada siswa Instrumen ini dianggap lebih akurat untuk
banyak dilaporkan oleh penelitian mendeteksi miskonsepsi yang terjadi pada
sebelumnya disebabkan oleh (1) tidak siswa (Caleon & Subramaniam, 2010).
lengkapnya informasi yang diterima oleh
siswa baik dari guru maupun buku KESIMPULAN DAN SARAN
teksnya, (2) kesulitan dalam memahami Kesimpulan
konsep dasar (3), kurangnya komunikasi Berdasarkan hasil penelitian yang
yang baik antara guru dan siswa (Erman, dilakukan, persentase siswa kelas XI di
2017). Jawa Timur yang mengalami miskonsepsi
Secara keseluruhan, identifikasi pada materi jaringan tumbuhan sebesar
miskonsepsi yang terjadi pada siswa 40,52%; sedangkan pada materi jaringan
dengan menggunakan instrumen hewan sebesar 40,71%.
diagnostik two tier telah memberikan Saran
gambaran persentase miskonsepsi siswa Penelitian lebih lanjut yang dapat
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 300
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 301
ISBN : 978-602-470-170-3 e-ISBN : 978-602-470-171-0
Prosiding Seminar Nasional dan Workshop Biologi-IPA dan Pembelajarannya ke-4 302