Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

SIGMA: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

Volume 13 Nomor 1, Halaman 10 - 18


p-ISSN: 2085-3610, e-ISSN: 2746-7503
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/sigma

PENERAPAN TEORI CLARK LEONARD HULL DALAM PEMBELAJARAN


MATEMATIKA

Ardiansyah Romandhona1, Jayanti Putri Purwaningrum S.Pd., M.Pd 2

1
Universitas Muria Kudus, [email protected]
2
Universitas Muria Kudus, [email protected]

Article Info Abstract


Submitted : 16/12/2020 This study aims to assist teachers in identifying the application of Clark
Revised : 19/03/2021 Leonard Hull's theory in mathematics learning. Clark Leonard Hull's
Accepted : 22/03/2021 theory suggests that biological needs (drive) and the satisfaction of
Published : 01/06/2021 biological needs (drive reduction) are in a central position in all human
activities, so that the stimulus ) what happens in learning is almost
always associated with biological needs, although the response that
comes may take various forms. This theory argues that the learning
process occurs due to the Stimulus-Response (SR) interaction. In Hull's
*Correspondence: theory, the most famous of which is the drive reduction theory which has
[email protected] 4 principles, namely (1) drive, (2) stimulus and response, (3) response,
(4) reinforcement. If the Hull theory is applied to mathematics learning
activities, it will make students more interested in learning and easily
understand the material to be taught by the teacher. In its
implementation there are six processes, namely (1) Determination of
learning objectives to be achieved, (2) preparation in the process of
achieving goals, (3) understanding the environmental situation of the
subject to be taught, (4) interpreting the environmental situation based
on the understanding obtained, (5) implementation of activities in
achieving the goals to be achieved, (6) reflection.

Keywords: clark leonard hull’s theory, mathematic learning

Pendahuluan
1. Latar Belakang
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri
dalam interaksinya dengan lingkungan ( Moh Surya, 1981). Dapat disimpulkan bahwa dari
belajar akan mendapatkan pengalaman, pengetahuan, dan ketrampilan yang membuat
perubahan tingkah laku pada individu itu senidiri.
Dalam penyampaian proses belajar, para pendidik dapat menerapkan teori belajar yang
sesuai dengan kondisi pembelajaran yang dihadapi. Para pendidik akan menerapkan teori
belajar dengan memperhatikan mata pelajaran, karaktersitik peserta didik yang dihadapi,
kondisi lingkungan sekolah serta sarana dan prasarana yang tersedia. Seperti dalam
pembelajaran matematika yang tidak hanya ditekankan pada proses berhitung, tetapi pada
konsep-konsep matematika yang bersifat abstrak. Sehingga diperlukan metode atau strategi
dalam penyampaian materi matematika yang abstrak. Apalagi di zaman modern seperti ini,
dimana tekonologi berkembang dengan pesat. Dan banyak negara maju yang sudah dan terlebih
dahulu memanfaatkan teknologi sebagai media pembelajaran. Dari situlah para pendidik

10
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin sebagai salah satu media
pembelajaran.
Dalam teori belajar, terdapat tokoh-tokoh dengan berbagai macam teori dan alirannya,
dari behaviorisme, kognitif, konstruktivisme, humanisme. Salah satu tokoh yang
mengemukakan tentang teori belajar adalah Clark Leonard Hull. Teori belajar Clark Leonard
Hull merupakan salah satu teori behaviorisme. Seperti tokoh behaviorisme lainnya, teori
belajar Clark Leonard Hull lebih menekankan pada dasar stimulus dan adanya penguat
(reinforcement). Teori belajar Clark Leonard Hull dipengaruhi oleh teori evolusi Charles
Darwin, bagi Hull seluruh fungsi tingkah laku itu berfungsi supaya kelangsungan hidup tetap
terjaga.
2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk membantu pendidik dalam pembelajaran matematika,
mengidentifikasi penerapan teori clark leonar hull dalam pembelajaran matematika.

Metodologi Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif, dimana membuat
deskripsi secara sistematis, faktual, akurat, terhadap informasi yang ditemukan. Informasi
ditemukan melalui membaca kajian literatur berupa artikel ilmiah, buku, jurnal penelitian, dan
lain sebagainya, yang sesuai dengan topik yang akan dibahas. Topik yang akan dibahas yaitu
Penerapan Teori Hull terhadap Pembelajaran Matematika.

Hasil Penelitian dan Pembahasan


1. BIOGRAFI CLARK LEONARD HULL
Clark Leonard Hull lahir pada tanggal 24 Mei 1884 di Akron, New York. Ia tinggal dan
besar didaerah bernama Michigan dan menempati satu kelas selama bertahun-tahun.
Dikarenakan Hull menempuh pendidikannya beberapa kali terputus karena sakit yang diderita
dan keluarga yang mengalami masalah keuangan. Namun, setelah lulus dia menjadi pendidik
dan mengajar di sekolah negeri yang kecil di Sickle, Michigan. Perjalanan Hull selanjutnya
adalah memperoleh bachelor dan gelar master di Universitas Michigan, lalu ia pun beralih ke
psikologi dan meraih gelar Ph.D. psikologi di University of Wisconsin pada tahun 1918,
dimana ia menghabiskan waktu sebagai instruktur selama sepuluh tahun.
Dalam Psychological Monographs, ia menerbitkan penelitian doktornya “Aspek
kuantitatif dari Evolution of Concepts”. Sebelum Hull mulai penelitian mengenai saran dan
hipnose, terlebih dahulu ia mempelajari efek dari merokok tembakau dalam kinerja, yang lalu
dibahasnya dalam beberapa literatur yang disetai menggunakan pengujian. Hal tersebut ia
lakukan selama penelitian. Clark Leonard Hull mulai berfokus terhadap perkembangan teori
perilakunya dan melanjutkan penelitian di Yale University pada tahun 1929. Clark L. Hull
meninggal pada 10 Mei 1952, di New Haven, Connecticut.
Hull merupakan seorang tokoh penganut teori belajar behavioristik. Hull menciptakan
beberapa buku tentang teori belajar, diantaranya Mathematico_Deductive Theory of Role
Learning yang ditulis bersama dengan Hovland, Perkins, & Fitch. Hull pula yang menulis buku
Principles of Behavior & Essentials of Behavior, serta buku A Behavior System. Selain buku
Hull pula menulis banyak artikel bagi majalah-majalah profesional.

11
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

2. TEORI HULL
Teori Hull adalah teori belajar behavioristik yang dipengaruhi oleh adanya teori evolusi
Charles Darwin, bagi Hull seluruh fungsi tingkah laku itu berfungsi supaya kelangsungan hidup
tetap terjaga. Maka dari itu, teori hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan
kebutuhan biologis dalam posisi sentral. Teori ini hampir mirip dengan teori behavioristik yang
lain, karena dalam teori hull mengemukakan dasar stimulus-respon dan adanya reinforcement.
Dimana dalam teori ini juga lebih mementingkan hasil yang berupa perubahan tingkah laku
daripada proses yang telah dijalani. Menurut teori Hull, kebutuhan dikonsepkan sebagai
dorongan (drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus
hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis ini, walaupun respon yang datang
bermacam-macam bentuknya. Teori ini tidak terlalu banyak dipakai dalam dunia praktis
apalagi setelah teori skinner diperkenalkan, meskipun tak jarang dipakai dalam berbagai
macam eksperimen pada laboratorium. Teori belajar Hull memakai variabel interaksi antara
stimulus dan respon. Tetapi, dia dipengaruhi oleh adanya teori evolusi Charles Darwin. Bagi
Hull, seperti halnya teori evolusi, seluruh fungsi tingkah laku itu berfungsi supaya organisme
tetap bertahan hidup. Oleh sebab itu, Hull mengatakan bahwa kebutuhan biologis (drive) dan
pemuasan kebutuhan biologis (drive reduction) berada pada posisi sentral dalam seluruh
kegiatan manusia, sehingga stimulus (stimulus dorongan) yang terjadi dalam belajar pun
hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang datang mungkin
dapat bermacam-macam bentuknya.
Karakteristik lain dari teori Hull adalah Penguatan (reinforcement) tingkah laku yang
tetap harus dikaikan menggunakan kondisi bilogis. Teori belajar Hull memakai interaksi
Stimulus-Respon (S-R) sama dengan para ahli fungsionalis lainnya. Menurut pandangan ini,
belajar terjadi disebabkan adanya interaksi Stimulus-Respon (S-R). Tetapi dari pandangan
Hull, selain interaksi antara Stimulus-Respon, tingkah laku dipengaruhi pula oleh suatu sistem
yang terjadi pada diri organisme, yang tidak bisa diamati. Variabel ini lalu dinamai dengan
variabel intervening (intervening variabel). Dalam usaha mengembangkan teori belajar, Clark
Hull menganut prinsip Thorndike yaitu setiap tingkah laku makhluk hidup merupakan interaksi
antara stimulus dan respon. Prinsip-prinsip yang dikemukakan oleh Clark Leonard Hull
sejatinya hampir mirip dengan para pakar behavior lainnya, yaitu adanya interaksi stimulus-
respon & adanya reinforcement.
Clark L. Hull mengatakan melalui teorinya bahwa dalam diri seseorang yang belajar perlu
adanya motif, tujuan, maksud, aspirasi, & ambisi, sebelum suatu repon bisa diperkuat atas dasar
pengurangan kebutuhan. Teori Hull yang paling terkenal adalah teori pengurangan dorongan
(drive reduction theory). Pada teori pengurangan dorongan (drive reduction theory)
mempunyai beberapa prinsip, yaitu
1) Dorongan (drive) merupakan suatu hal yang penting agar respon bisa terjadi, misalnya
seorang peserta didik berkeinginan bisa pintar dan pada akhirnya ia ingin belajar.
2) Stimulus (rangsangan) dan respon ( tanggapan) harus dideteksi oleh organisme supaya
pembiasaan bisa terjadi, misalnya ketika peserta didik berkeinginan belajar ia harus
memperhatikan pembelajaran
3) Respon (tanggapan) harus terjadi secara sengaja supaya terjadi pembiasaan, misalnya
siswa harus mampu aktif dalam pembelajaran (bertanya saat pembelajaran, menjawab
soal yang diberikan oleh guru, dll)

12
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

4) Pembiasaan terjadi apabila penguatan (reinforcement) menjawab kebutuhan, penguatan


yang dimaksud dalam hal ini adalah pembelajaran yang telah dilakukan bisa memenuhi
kebutuhan peserta didik.

3. KARAKTERISTIK TEORI HULL


Karakteristik belajar teori hull bisa diskemakan seperti beikut ini :
Rangsangan (stimulus) Variabel Intervening Tanggapan (respon)
Pada teori hull terdapat 16 butir postulat yang diajukan, keenambelas butir itu seperti berikut:
1) Indera mengenal lingkungan & stimulus menggunakan skema S→s→r→R, dengan S
merupakan stimulus eksternal, s merupakan jejak stimulus, r merupakan reaksi motorik,
R merupakan respon/refleks.
2) Hubungan antara impuls-impuls dengan sensori.
3) Tingkah laku yang tidak diamati.
4) Sebagai syarat belajar diperlukan contiguity dan drive reduction. Contiguity merupakan
interaksi antara stimulus dan respon akan semakin kuat, apabila respon bisa
menanggapi kebutuhan biologis. Jika ingin interaksi S-R semakin kuat, intensitas
interaksi keduanya juga harus semakin tinggi.
5) Stimulus Generalization. Stimulus yang tidak sama dengan stimulus yang pertama
pembuat respon original, tetapi dapat menghasilkan respon yang tidak berbeda dari
respon pertama tergantung kemiripan kedua stimulus itu.
6) Stimulus dihubungkan menggunakan Drives. Respon yang dibuat dari adanya stimulus
ditentukan adanya dorongan (drive) sebagai manifestasi defisiensi biologis.
7) Reaksi potensial adalah fungsi dari Habit Strenght & Drives. Apabila stimulus
dibiasakan (habit) buat diikuti menggunakan respon, maka interaksi S-R semakin kuat.
8) Respon mengakibatkan kelelahan, yang akan menggangu keluarnya respon bersyarat.
Respon memerlukan kerja, kerja mengakibatkan kelelahan, sebagai akibatnya
mengganggu respon yang akan dibuat (reactive inhibition).
9) Respon yang dipelajari agar tidak merespon disebut conditioned inhibition. Organisme
merasa senang untuk tidak melakukan respon, disebabkan karena telah sering
melakukan reactive inhibition.
10) Faktor-faktor yang cenderung mengganggu respon yang dipelajari berubah berdasarkan
waktu ke waktu. Perubahan ini bersifat probailistic (kemungkinan adanya).
11) Sebelum respon yang dipelajari bisa muncul, Momentary Effective Reaction Potential
(MERP) wajib melewati nilai tertentu. MERP merupakan hasil dari interaksi habit
strength dan drive dikurangi seluruh kendala potensial.
12) Kemungkinan menurut suatu respon yang dipelajari bisa dibentuk adalah fungsi dari
MERP, Oscillation Effect, & reaction threshold.
13) Semakin pendeknya Latency antara stimulus & respon, jika semakin tinggi nilai MERP
yang diperoleh.
14) Nilai MERP akan memilih resistensi terjadinya extinction.
15) Menurut MERP lebar atau luasnya respon yang dipelajari bervariasi secara eksklusif.
16) Jika respon yang mempunyai nilai MERP besar mungkin yang muncul, maka terdapat
dua respon yang tidak bersesuaian muncul dalam waktu yang sama.

13
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

Hull ingin menyelidiki terbentuknya tingkah laku secara sistematis menggunakan postulat-
postulat itu. Ilmu sosial mulai berkembang, ketika Hull mulai merumuskan teorinya.
Tetapi demikian, ia terus-menerus beroperasi pada batasan-batasan sistem purposive-
rasional. Aspek operasi sistem merupakan penyediaan pembenaran yang sepertinya objektif
sebagai praktiknya. Hull berusaha menaruh pembenaran seperti itu dan memperlebar teorinya
ke segala aspek kehidupan manusia, termasuk bidang nilai-nilai. Teori nilai Hull tidak
dideduksi menurut teori sains positivisnya, namun teori sains & teori moralnya dari menurut
sumber yang sama. Analisis seperti itu menerangkan bahwa teori-teori neo behavioris secara
umum harus wajib diveluasi menurut hal fungsi sosialnya pada saat penciptaanya.
Terdapat tiga jenis variabel didalam teori hull, yaitu 1. variabel bebas (independen)
adalah insiden stimulus yang secara sistematis dimanipulasi oleh penilitinya, 2. variabel
pengintervensi (intervening) adalah proses yang dipercaya terjadi pada organisme, namun tidak
bisa diamati secara langsung, 3. variabel terikat (dependen) adalah beberapa aspek berdasarkan
tingkah laku yang diukur oleh penelitinya dalam rangka efek dari variabel bebas.

4. PENERAPAN TEORI HULL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA


Pembelajaran merupakan proses dimana seseorang mengubah perilakunya dalam upaya
memenuhi kebutuhan. Pembelajaran dilakukan untuk memenuhi kebutuhan individu. Tetapi,
adakalanya individu tidak perlu melakukan proses belajar dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. Hal itu disebabkan karena adanya kebiasaan dan naluri (insting). Proses
pembelajaran akan benar-benar terjadi apabila pemenuhan kebutuhannya tidak bisa dipenuhi
oleh kebiasaan dan naluri. Dengan adanya kebutuhan, individu akan mengkaji dalam dirinya
sendiri apakah ia mampu atau tidak memenuhi kebutuhannya tersebut. Apabila tidak mampu,
ia akan melakukan pembelajaran dalam rangka menemukan perilaku yang baru.
Rangkaian aktivitas dalam proses pembelajaran seperi berikut. Pertama, Individu
mempunyai kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, Kedua, Individu melakukan persiapan
untuk memenuhi kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai, Ketiga, Individu memahami situasi
lingkungan dimana ia melakukan pembelajaran. Keempat, Menafsirkan situasi tersebut,
maksudnya adalah individu melihat berbagai aspek dalam pembelajaran. Kelima, Individu
melakukan ativitas dalam upaya memenuhi kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai yaitu
proses pembelajaran. Keenam, Individu mendapatkan umpan balik terhadap apa yang telah ia
lakukan, seperti pengetahuan yang baru, perilaku yang baru. Didalam rangkaian aktivitas
tersebut, ada teori behavioristik didalamnya, karena adanya interaksi stimulus-respon dan
menghasilkan perubahan perilaku.
Sekolah adalah lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat pembelajaran yang
dilakukan di ruangan bernama kelas. Pembelajaran yang dilakukan di kelas bertujuan untuk
memberikan pengetahuan yang baru kepada peserta didik yang diberikan oleh pendidik agar
peserta didik mempunyai tingkah laku yang baru. Perubahan tingkah laku yang terjadi kepada
peserta didik merupakan proses akhir atau hasil dari belajar menurut teori behavioristik. Dalam
melakukan pembelajaran dikelas, pendidik dapat menerapkan teori belajar yang sesuai dengan
kondisi pembelajaran, mata pelajaran yang ditempuh, karakteristik dari peserta didik.
Seperti pada penerapan teori hull dalam pembelajaran matematika. Matematika adalah
ilmu yang tidak hanya mempelajari konsep berhitung, tetapi juga mempelajari konsep-konsep
matematika yang abstrak. Matematika berfungsi sebagai upaya untuk mengembangkan

14
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

kemampuan berkomunikasi yang memakai bilangan & simbol-simbol serta logika yang bisa
menyelesaikan permasalahan kehidupan sehari-hari. Jadi, pendidik tidak hanya memberikan
penjelasan mengenai konsep menghitung, tetapi juga memberikan penjelasan matematika yang
abstrak disertai dengan proses pembuktian yang mendukung konsep tersebut. Jika melihat dari
pembelajaran matematika, teori belajar hull adalah salah satu teori yang dapat diterapkan ke
dalam pembelajaran matematika. Pendidik akan memberikan stimulus berupa penjelasan
materi dan respon dari peserta didik, kemudian adanya reinforcement saat proses pembelajaran
berlangsung. Namun, perlu diingat dalam penerapan teori hull pada suatu pembelajaran harus
mencakup 3 jenis variabel didalamnya, yaitu variabel bebas (independen), variabel
pengintervensi (intervening), variabel terikat (dependen).
Seperti misalnya, dalam materi aljabar yang banyak menggunakan simbol-simbol
sehingga membuat pendidik harus mampu menjelaskan materinya dengan jelas dan detail
supaya dapat dipahami oleh siswa. Didalam penjelasan materi tersebut perlu adanya interaksi
stimulus dan respon, stimulus yang diberikan oleh guru dan respon dari peserta didik, serta
perlu adanya reinforcement sehingga membuat pembelejaran tersebut terus berlangsung
sampai peserta didik bisa memahami materi aljabar dan dapat menyelesaikan masalah dalam
materi aljabar.
Penerapan Teori Hull dalam pembelajaran matematika menggunakan teori
pengurangan dorongan (drive reduction theory) seperti berikut ini.
1. Dorongan (drive) adalah hal yang paling dasar dalam teori ini, karena dorongan atau
kebutuhan diperlukan dalam proses pembelajaran. Salah satu dari tujuan pembelajaran
adalah upaya memenuhi kebutuhan. Jadi, dorongan sangat diperlukan peserta didik agar
respon bisa terjadi. Misalnya, dalam hal ini peserta didik berkeinginan belajar
matematika mengenai materi aljabar. Aljabar merupakan materi yang mempunyai
banyak simbol-simbol, maka dari itu memerlukan penjelasan dari pendidik lebih rinci
supaya peserta didik dapat memahami materi aljabar. Ketika peserta didik mempunyai
keinginan seperti itu pasti ia mengikuti pembelajaran.
2. Pendidik memberikan stimulus berupa penjelasan materi aljabar. Seperti, guru
memberikan penjelasan aljabar adalah bagian dari ilmu matematika yang mempelajari
cara menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari dengan menggunakan simbol-
simbol atau huruf sebagai pengubah suatu objek dalam permasalahan tersebut.
Kemudian guru memberikan bentuk aljabar yang disertai penjelasan mengenai variabel,
koefisien, dan konstanta.

Berikutnya adalah guru memberikan penjelasan mengenai cara menghitung operasi


hitung aljabar. Saat guru sedang memberikan stimulus kepada siswa, akan ada variabel
bebas (independen) dalam pembelajaran. Setelah pendidik memberikan stimulus, maka
peserta didik akan melakukan respon original yang berupa pengamatan terhadap
pembelajaran yang membuat organisme bekerja dalam hal ini. Ketika stimulus dan

15
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

respon dideteksi oleh organisme, maka proses ini tidak bisa diamati secara langsung,
maka dinamakan dengan variabel intervening (intervening variabel).
3. Kemudian, respon (tanggapan) yang kedua dilakukan peserta didik. Respon ini
dilakukan secara sengaja oleh peserta didik supaya pembiasaan terjadi. Respon yang
dilakukan peserta didik dapat berupa aktif bertanya saat pembelajaran berlangsung,
menjawab soal yang diberikan oleh guru. Seperti, dalam pembelajaran aljabar guru
memberikansoal mengenai operasi hitung dalam bentuk aljabar.
Sederhanakan perkalian suku berikut. (2x – 3)(x + 5)
Kemudian ada siswa yang mampu menjawab
(2𝑥 − 3)(𝑥 + 5) =
= 2𝑥 2 + 10𝑥 − 3𝑥 − 15
= 2𝑥 2 + 7𝑥 − 15
Yang dilakukan oleh guru tersebut merupakan Stimulus Generalization karena bentuk
dari stimulus pertama berbeda dengan stimulus yang kedua. Stimulus pertama guru
menjelaskan materi, sedangkan stimulus kedua guru memberikan soal.
4. Kemudian, adanya reinforcement (penguatan) dalam pembelajaran, hal ini dilakukan
agar terjadi pembiasaan. Ketika penguatan diberikan, harapannya mampu
meningkatkan motivasi belajar peserta didik, mampu meningkatkan perhatian peserta
didik sehingga memudahkan proses pembelajaran. Reinforcement atau penguatan ini
dapat berupa penghargaan, pujian kepada peserta didik.
Menurut, teori behavioristik belajar hanya akan terjadi apabila ada perubahan tingkah
laku dalam peserta didik. Karena dalam teori behavioristik proses bukanlah yang utama,
melainkan hasil dari proses tersebut. Jadi, apabila peserta didik mengalami perubahan tingkah
laku dalam dirinya maka pembelajaran yang dilakukan telah berhasil. Dalam hal ini, peserta
didik telah mempunyai pengetahuan yang baru yaitu materi aljabar sehingga membuat peserta
didik mempunyai perilaku yang baru yaitu dari sebelumnya yang tidak bisa mengenai materi
aljabar menjadi paham dan mengerti tentang aljabar. Inilah yang dinamakan variabel terikat
(dependen). Dimana efek keberhasilan atau tidaknya dari variabel bebas.

Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil adalah pendidik dapat menerapkan teori hull dalam
pembelajaran matematika melalui teori pengurangan dorongan (drive reduction theory).
Pembelajaran matematika menurut teori ini, memerlukan adanya dorongan (drive) sehingga
membuat adanya interaksi stimulus & respon, kemudian disertai dengan adanya penguatan
(reinforcement). Menurut teori hull, stimulus-repon perlu dideteksi oleh organisme, yang tidak
bisa diamati secara langsung, dinamakan dengan intervening variabel (variabel intervening).
Pembelajaran matematika akan berhasil apabila ada perubahan tingkah laku dalam peserta
didik. Karena menurut teori ini, proses bukanlah yang utama, namun hasil dari proses
tersebutlah yang penting.

Daftar Pustaka

Amir M.Z, Z. (2015). Pembelajaran Matematika Menggunakan. http://repository.uin-


suska.ac.id/10388/1/Psikologi Pembelajaran Matematika.pdf

16
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

Amsari, D. (2018). Implikasi Teori Belajar E.Thorndike (Behavioristik) Dalam Pembelajaran


Matematika. Jurnal Basicedu, 2(2), 52–60. https://doi.org/10.31004/basicedu.v2i2.168

Bahan, P., Matematika, A., Menengah, S., & Melalui, K. (2017). Pengembangan Bahan Ajar
Matematika Sekolah Menengah Kejuruan melalui Pendekatan Mengikut Konteks. V(1),
111–116.

Fithri, R. (2014). Buku Perkuliahan: Psikologi Belajar. Prodi Psikologi Fakultas Dakwah Dan
Ilmu Komunikasi Uin Sunan Ampel Surabaya, 59-74.

Gielen, A. C., & Sleet, D. (2003). Application of behavior-change theories and methods to
injury prevention. Epidemiologic Reviews, 25, 65–76.
https://doi.org/10.1093/epirev/mxg004

Gondra Romero, J. (2001). Clark L. Hull’s cognitive articles: a new perspective on his behavior
system. Revista de Historia de La Psicología, 22(2), 113–134.

Ismail, R. N., & Mudjiran, N. (2019). Membangun karakter melalui Implementasi Teori Belajar
behavioristik pembelajaran matematika berbasis kecakapan abad 21. Menara Ilmu,
XIII(11), 76–88. http://jurnal.umsb.ac.id/index.php/menarailmu/article/view/1649

Islam, J. K., Pavlov, P., Hull, C., & Guthrie, E. (2016). AL-QALAM AL-QALAM. 8(2), 119–
135.

Keramati, M., & Gutkin, B. (2011). A reinforcement learning theory for homeostatic
regulation. Advances in Neural Information Processing Systems 24: 25th Annual
Conference on Neural Information Processing Systems 2011, NIPS 2011, 1–9.

Muktar, M. (2019). Pendidikan Behavioristik Dan Aktualisasinya. Tabyin Jurnal Pendidikan


Islam, 1(no 1 juni 2019), 30. iu.ac.id/index.php/tabyin/article/view/4%0A

Nasution, M. (2015). Teori pembelajaran matematika menurut aliran psikologi behavioristik


(tingkah laku). Logaritma, 3(1), 109–121.

Nila, K. (2008). Pemahaman konsep matematik dalam pembelajaran matematika. Prosiding


SeminarNasional Matematika Dan Pendidikan Matematika, Jurusan Pendidikan
Matematika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri
Yogyakarta, 229–235.

Purnamasari, N. I. (2020). Siginifikansi Teori Belajar Clark Hull dan Ivan Pavlov bagi
Pendidikan Islam Kontemporer. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1–24.

Purnamasari, N. I. (2020). Siginifikansi Teori Belajar Clark Hull dan Ivan Pavlov bagi
Pendidikan Islam Kontemporer. Jurnal Pendidikan Islam, 3(1), 1–24.

Ratnawati, E. (2016). Karakteristik Teori-Teori Belajar Dalam Proses Pendidikan


(Perkembangan Psikologis Dan Aplikasi). Edueksos: Jurnal Pendidikan Sosial &
Ekonomi, 4(2), 1–23.

17
Jurnal Sigma: Volume 13 Nomor 1, Juni 2021

Rusdi, M. (2017). Reaktualisasi Pendidikan Islam. Al-Riwayah: Jurnal Kependidikan, 9(2),


269–296. https://doi.org/10.32489/al-riwayah.143

18

You might also like