Jurnal Project Based Learning Ibnu Sudarmadi, S.T, M.Kom

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 5

Terbit online pada laman web jurnal: http://ejournal.undhari.ac.id/index.

php/jveit

JVEIT
Journal of Vocational Education and Information Technology
Vol. x No. x (20xx) xx - xx ISSN Media Elektronik: XXX-XXXX

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROJECT BASED


LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN
KREATIFITAS SISWA KELAS XI MULTIMEDIA DI SMKN 7
SIJUNJUNG

Ibnu Sudarmadi, S.T, M.Kom1


1SMKN 7 Sijunjung
1
[email protected]

Abstract

The hallmark of modern education today is that students must be able to participate actively and creatively by incorporating
the intellectual and emotional aspects of students into the learning process. Thus, it can be translated that in every learning of
graphic skills, these skills must be directed at developing the operational capacity of students both mentally and physically.

From observations and interviews with teachers and students of class XI MM SMK Negeri 7 Sijunjung, it was found that
learning was still a bit monotonous, some teachers carried out the teaching and learning process through games,
demonstrations, videos and students followed the teacher's instructions, and some students seemed less active and creative in
developing their respective innovations, so that the lesson feels unattractive to students.

Project Based Learning (PjBL) learning model is a way of teaching material by directing students to project implementation
and students can be actively and creatively involved in the teaching and learning process, thereby destroying the learning
atmosphere to be alive.

This research consisted of 2 cycles, each of which consisted of planning, implementing actions, observing, and reflecting.
The implementation of actions using internet media and the use of other Information Technology equipment by the method of
giving project assignments to students.

The results showed that at the end of the second cycle the average activity and creativity increased steadily from one meeting
to the next. These results indicate that activity and creativity can be improved with the Project-Based Learning learning
model, which means that this model can be applied so that students can develop their respective competencies.

Keywords: learning, students, active, creative.


Abstrak

Ciri khas pendidikan modern saat ini, peserta didik harus mampu berpartisipasi secara aktif dan kreatif dengan cara yang
memasukkan aspek intelektual dan emosional peserta didik ke dalam proses pembelajaran. Dengan demikian, dapat
diterjemahkan bahwa dalam setiap pembelajaran keterampilan cetak grafis, keterampilan tersebut harus diarahkan pada
pengembangan kapasitas operasional siswa baik mental maupun fisik.

Dari observasi dan wawancara dengan guru dan siswa kelas XI MM SMK Negeri 7 Sijunjung, ditemukan pembelajaran
masih agak monoton, sebagian guru melaksanakan proses belajar mengajar melalui permainan, demonstrasi, video dan siswa
mengikuti petunjuk guru , dan beberapa siswa terlihat kurang aktif dan kreatif dalam mengembangkan inovasi nya masing
masing, sehingga pelajaran terasa tidak menarik bagi siswa.

Diterima Redaksi : xx-xx-20xx | Selesai Revisi : xx-xx-20xx | Diterbitkan Online : xx-xx-20xx


1
Penulis1, Penulis2
JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx

Model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) adalah suatu cara materi pelajaran dengan mengarahkan siswa pada
melaksanakan proyek dan memancing siswa untuk terlibat aktiv dan kreatif dalam proses belajar mengajar, sehingga dapat
dirusakan suasana belajar menjadi hidup.

Penelitian ini terdiri dari 2 siklus, yang masing – masing siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan
refleksi. Pelaksanaan tindakan menggunakan media internet dan menggunakan peralatan Teknologi Infomasi lainnya dengan
metode memberikan tugas proyek kepada siswa.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir siklus kedua rata-rata aktivitas dan kreatifitas siswa meningkat terus dari
satu pertemuan ke pertemuan berikutnya. Hasil ini menunjukkan bahwa aktivitas dan kreatifitas dapat ditingkatkan dengan
model pembelajaran Project Based Learning, yang berarti model ini dapat diterapkan agar siswa dapat mengembangkan
kompetensinya masing masing.

Kata Kunci : belajar, siswa, aktiv, kreatif.

1. Pendahuluan Didasari hal tersebut di atas, maka sudah menjadi


tanggung jawab bagi guru untuk mengevaluasi proses
Latar Belakang
pembelajarannya dengan melakukan penelitian
tindakan kelas. Proses penelitian tindakan kelas akan
Inovasi dalam proses pembelajaran harus senantiasa diawali dari merangkum berbagai hasil pengamatan
dilakukan agar para siswa senantiasa bisa memperoleh yang selama ini dihadapi oleh guru pada kelas dan mata
hasil pembelajaran dengan efektif dan efisien, tanpa
pelajaran tertentu, kemudian peneliti akan menerap
adanya inovasi dalam strategi mengajar maka proses suatu model pembelajaran untuk memberikan solusi
pembelajaran akan terasa monoton dan proses
terhadap masalah tersebut.
pembelajaran akan terasa jenuh. Untuk itu guru dituntut
untuk selalu membuat pengembangan-pengembangan
Tinjuan Literatur Singkat
dalam proses pembelajarannya dimana pengembangan
yang dilakukan harus memperhatikan berbagai hal
Adapun metode pembelajaran menurut Soekamto, dkk
diantarnya adalah indikator yang akan dicapai, karakter
(dalam Nurulwati, 2000: 10) mengemukakan maksud
peserta didik, potensi peserta didik, dan faktor external
dari model pembelajaran adalah “kerangka konseptual
dari peserta didik.
yang melukiskan prosedur yang sistematisdalam
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
pendidikan yang memproses pendidikan dan pelatihan tujuan belajar tertentu,dan berfungsi sebagai pedoman
bagi siswanya dengan harapan setelah lulus dari bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar
sekolah, siswa siap untuk menghadapi dunia usaha dan dalam merencanakan aktivitas belajar.
dunia industri, dan tentu hal ini menuntut majelis guru
untuk dapat mengarahkan siswanya agar memiliki Model pembelajaran yang akan diterapkan pada
kemampuan atau kompetensi sesuai dengan harapan penelitian kali ini adalah model Project Base Learning
dunia usaha dan dunia industry. dimana Menurut Thomas, dkk (1999) dalam Wena
(2010) Project-based learning adalah sebuah model
SMKN 7 Sijunjung pada saat ini telah menggunakan
atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang
kurikulum 2013, Pada kurikulum ini, proses
menekankan belajar kontekstual melalui kegiatan-
pembelajaran menuntut siswa sebagai pusat
kegiatan yang kompleks
pembelajaran (Student Center), dimana siswa terlibat
langsung pada proses belajar mengajar, yang akan
memberikan pengalaman-pengalaman belajar bagi Dan dari penelitian ini, penulis akan mencari tahu
siswa sehingga diharapkan siswa yang dihadapkan pada bagaimana tingkat pengaruh penggunaan model
sesuatu yang nyata (konkrit) akan lebih mudah pembelajaran Project Based Learning pada keaktifan
dan kreatifitas belajar siswa.
memahami materi materi yang bersifat abstrak.

Untuk memenuhi tuntutan kompetensi yang harus Tujuan Penelitian


dimiliki oleh siswa agar kompetensi tersebut dapat
diterima oleh dunia usaha dan dunia industri maka Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
SMKN 7 Sijunjung memberikan peluang yang sebesar- apakah dengan penerapan model pembelajaran Project
besarnya bagi guru untuk menerapkan model-model Based Learning dapat menigkatkan keaktifan belajar
pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan dan kreatifitas belajar siswa SMKN 7 Sijunjung kelas
indikatornya, bahkan sekolah juga memfasilitasi guru XI MM pada mata pelajaran DGP.
guru yang akan melakukan penelitian tindakan kelas.

JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx
2
Penulis1, Penulis2
JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx

2. Metode Penelitian c. Observasi/Pengamatan


Dengan memperhatikan berbagai jenis penelitian, Kegiatan observasi dilakukan untuk mengamati
peneliti menerapkan jenis penelitian ini pada penelitian aktivitas siswa selama proses belajar mengajar, Untuk
tindakan. Penelitian tindakan adalah penelitian yang masing-masing siklusnya akan diobservasi sebanyak 6
tidak memerlukan kontrol kelas karena peneliti kali pertemuan, dan dari observasi tersebut dapat
membuat perlakuan tertentu berdasarkan masalah yang ditentukan perbaikan perbaikan apa yang perlu
sebenarnya ditemukan di kelas. Menurut Kusnandar diperlukan, sehingga setelah dilakukan perbaikan pada
(2008: 45) penelitian tindakan kelas memiliki tiga beberapa aspek, akan terwujud proses pembelajaran
unsur yaitu: yang lebih baik dari yang sebelumnya. Pada penilaian
aktivitas siswa digunakan rentangan dan bobot
a. Penelitian
penilaian, selanjutnya untuk mengetahui peningkatan
Penelitian adalah pemeriksaan kegiatan suatu objek masing-masing komponen yang diamati dari setiap
melalui metode ilmiah dengan mengumpulkan data dan pertemuan dibandingkan dengan komponen yang sudah
menganalisisnya untuk memecahkan suatu masalah. baik akan dipertahankan dan komponen yang masih
kurang akan direvisi setiap kali pertemuan agar ada
b. Tindakan peningkatan. Untuk memudahkan data tersebut
Tindakan adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan disajikan dalam bentuk table, sehingga dapat dilihat
sengaja untuk tujuan tertentu yang berbentuk tahap perkembangan aktivitas pada setiap pertemuan. Dan
kegiatan dengan maksud untuk memperbaiki atau hasil ini selanjutnya diambil kesempatan dengan
meningkatkan suatu masalah dalam proses belajar menafsirkan setiap data yang ditampilkan
mengajar. d. Refleksi
c. Kelas Hasil kegiatan observasi dikelas oleh observer
Kelas adalah sekelompok siswa yang menerima dievaluasi sewaktu proses pembelajaran berlangsung,
pelajaran yang sama dari guru mereka pada waktu yang Kelemahan-kelemahan dan kendala yang ditemukan
sama. perlu diperbaiki pada siklus kedua dan kekuatan yang
ada direkomendasikan pada siklus dua. Berdasarkan
Dalam praktiknya, peneliti akan menggunakan kelemahan-kelemahan yang ditemukan pada siklus satu
setidaknya empat komponen dalam setiap siklus disusun kembali perencanaan untuk siklus dua. Agar
penelitian. pelaksanaan refleksi lebih terstruktur, sebaiknya
Penelitian ini akan mengambil objek siswa kelas XI gunakan lembar kerja.
MM di SMKN 7 Sijunjung, dimana sekolah tersebut Untuk analisis data, teknik penilaian Statistic Deskriptif
tempat peneliti melaksanakan tugas sebagi guru, yang akan digunakan pada penelitian ini untuk melakukan
terletak di Kenagarian Kunangan Parik Rantang analisis data, untuk menarik kesimpulan maka pada
Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung yang setiap pertemuan data aktivitas siswa perlu
terdiri dari 24 siswa. Untuk waktu yang diperlukan diinterprestasikan. Data tentang aktivitas siswa
pada penelitian ini sekitar empat bulan lamanya, pada interpretasikan dengan menggunakan teknik presentasi
semester genap tahun pelajaran 2021/2022 dari bulan dan secara grafik.
Maret 2021 sampai bulan Juni 2021.
Pada aktivitias siswa setiap aspek yang di amati didapat
Kegiatan penelitian dirancang dengan penelitian dengan cara membandingkan aktivitas yang muncul
tindakan kelas 2 siklus, tahapan langkah disusun dalam terhadap keseluruhan dikalikan dengan 100%. Untuk
siklus penelitian, prosedur penelitian terdiri dari empat mengetahui presentase aktivitas siswa digunakan rumus
tahap pada setiap siklusnya, yaitu: perencanaan / berikut
persiapan, tindakan / pelaksanaan, observasi /
pengamatan dan refleksi
a. Perencanaan/persiapan.
Perencanaan disusun sesuai dengan waktu
pembelajaran siswa dan berpedoman pada langkah-
langkah yang harus dilakukan sesuai dengan model
pembelajaran Project Based Learning. Persentase aktivitas rata-rata didapat dari jumlah total
persentase aktivitas selama satu siklus dibagi jumlah
b. Pelaksanaan pengamatan.
Pelaksanaan penelitian ini akan dilaksanan secara Sedangkan untuk mengetahui prestasi siswa maka
bertahap mengikuti jadwal penelitian yang telah dicari data hasil belajar yang dilihat dari hasil rata-rata
disusun dan disesuaikan dengan model pembelajaran
Project Based Learning

JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx
3
Penulis1, Penulis2
JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx

tes yang diperoleh pada akhir siklus dengan 100% dan pada pertemuan terakhir terjadi penurunan
menggunakan rumus Sudijono (2007:327) yaitu : dari pertemuan sebelumnya, yaitu kembali menjadi
96% siswa yang memperhatikan jalannya presentasi.
Dan untuk kreatifitas siswa, pada penelitian ini ada
kenaikan kreatif siswa meskipun tidak signifikan, pada
kreatifitas siswa dalam bertanya hal-hal yang essential
tidak terdapat peningkatan dari pertemuan 1 ke
pertemuan II, namun ada peningkatan dari pertemuan II
ke pertemuan III sebesar 8%, dan terjadi lagi
peningkatan pada pertemuan IV sebesar 9%. Pada
kreatifitas siswa dalam senang mengerjakan tantangan /
Data hasil belajar yang diperoleh dan diolah untuk tugas terdapat peningkatan 4% dari pertemuan 1 ke
menetukan nilai rata-rata siswa. Dari data hasil belajar pertemuan II, dan kembali meningkat lagi 4% dari
dibandingkan dengan KKM yang sudah ditetapkan dari pertemuan II kepertemuan III,dan terjadi lagi
analisis KKM yang dilakukan oleh peneliti. peningkatan pada pertemuan IV sebesar 5%. Begitu
juga pada kreatifitas dalam berinovasi pada tugas yang
dikerjakan, dari pertemuan I ke pertemuan II ada
3. Hasil dan Pembahasan peningkatan sebesar 4% dan dari pertemuan II
kepertemuan III ada peningkatan sebesar 9 persen, dan
Untuk hasil pada siklus I, siswa secara umum hadir dari pertemuan III ke pertmuan IV belum ada
pada waktu penelitian di siklus pertama, hanya di peningkatan, untuk kreatifitas dalam cepat merespon
pertemuan kedua saja ada siswa yang tidak hadir tugas/pertanyaan, dari pertemuan I kepertemuan II ada
dikarenakan sakit, dan hasilnya adalah aktivitas siswa peningkatan sebesar 4% dan dari pertemuan II
yang paling rendah adalah akitivitas menjawab dan kepertemuan III ada peningkatan sebesar 9% persen
menanggapi pertanyaan soal saat persentase dan dari pertemuan 3 ke pertemuan IV tidak ada
berlangsung, pada pertemuan pertama hanya 7 siswa peningkatan.
atau 31%, kemudian pada pertemuan kedua terjadi
penambahan siswa sebanyak 2 orang sehingga menjadi Dan untuk hasil pada siklus ke II, setelah dilakukan
9 siswa, namun pada pertemuan berikutnya menurun analisis dan tindakan pada siklus sebelumnya hasilnya
lagi menjadi 6 siswa atau berkurang sebanyak 3 orang adalah aktivitas siswa yang paling rendah masih pada
dan pada pertemuan terakhir siklus ini terjadi akitivitas menjawab dan menanggapi pertanyaan soal
peningkatan kembali menjadi 9 siswa sama seperti pada saat persentase berlangsung, pada pertemuan pertama
pertemuan kedua. hanya 10 siswa atau 34%, kemudian pada pertemuan
kedua tidak terjadi penambahan siswa, namun pada
Untuk persentase aktivitas tertinggi adalah aktivitas pertemuan berikutnya meningkat menjadi 15 siswa.
siswa dalam mengerjakan LKS, dimana siswa di
seluruh pertemuan hampir semuanya mengerjakan Untuk persentase aktivitas tertinggi masih pada
LKS, ini menunjukkan siswa memiliki antusias yang aktivitas siswa dalam mengerjakan LKS, dimana siswa
tinggi untuk mengerjakan LKS, kemudian disusul oleh di seluruh pertemuan semuanya mengerjakan LKS, ini
aktivitas pada memperhatikan guru ketika memberi menunjukkan siswa memiliki antusias yang sangat
arahan, hampir secara keseluruhan pada tiap pertemuan tinggi untuk mengerjakan LKS, kemudian disusul oleh
siswa memperhatikan guru ketika guru memberikan aktivitas pada memperhatikan guru ketika memberi
pengarahan, arahan dan aktivitas memperhatikan jalannya
persentasi, hampir secara keseluruhan pada tiap
Pada aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam pertemuan siswa memperhatikan guru ketika guru
kelompok, pertemuan pertama aktivitas siswa yaitu memberikan pengarahan dan ketika persentasi
74% kemudian menurun di pertemuan kedua yaitu 73% berlangsung.
dan meningkat kembali pada pertemuan ketiga yaitu
74% dan diakhir siklus, aktivitas siswa mencapai 81%. Pada aktivitas siswa dalam bekerjasama dalam
kelompok, pertemuan pertama aktivitas siswa yaitu
Pada aktivitas siswa memperhatikan jalannya presentasi 79% kemudian meningkat di pertemuan kedua yaitu
masih ada beberapa siswa yang masih belum 83% dan meningkat kembali pada pertemuan ketiga
memperhatikan jalannya presentasi, pada awal yaitu 86%.
pertemuan terdapat 22 siswa yang tidak melakukan
tindakan sesuai rencana atau 93% dari seluruh siswa, Dan untuk kreatifitas siswa pada Siklus ke II ini
berarti ada 2 siswa yang melaksanakannya belum didapatkan hasil secara menyeluruh pada siswa terjadi
memperhatikan jalannya presentasi, kemudian pada peningkatan di semua indikasi kreatifitasnya, memang
pertemuan kedua terjadi peningkatan yaitu 96% pada kreatifitas siswa dalam bertanya hal-hal yang
kemudian meningkat lagi pada pertemuan ketiga yaitu essential tidak terdapat peningkatan dari pertemuan 1
ke pertemuan II, namun ada peningkatan dari

JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx
4
Penulis1, Penulis2
JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx

pertemuan II ke pertemuan III sebesar 4%. Pada b. Penerapan pendekatan Project Based Learning dapat
kreatifitas siswa dalam senang mengerjakan tantangan / meningkatkan kreatifitas siswa kelas XI MM SMKN 7
tugas terdapat peningkatan 5% dari pertemuan 1 ke Sijunjung Tahun Ajaran 2021/2022 Semester Genap.
pertemuan II, dan kembali meningkat lagi 8% dari
pertemuan II ke pertemuan III. Pada kreatifitas dalam Daftar Rujukan
berinovasi pada tugas yang dikerjakan, dari pertemuan [1] Astawa, I. M., dkk (2015). “Pengaruh Model Pembelajaran
I kepertemuan II tidak ada peningkatan dan dari Berbasis Proyek terhadap Sikap Ilmiah dan Konsep Diri Siswa
pertemuan II ke pertemuan III ada peningkatan sebesar SMP". e-Journal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan
9 persen, untuk kreatifitas dalam cepat merespon Ganesha. Vol. 5, hal. 1-11.
[2] Ruminah (2022) “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
tugas/pertanyaan, dari pertemuan I kepertemuan II ada Dengan Meggunakan Metode Kerja Proyek Pada Mata Pelajaran
peningkatan sebesar 4% dan dari pertemuan II ke Ips Kelas Iv Di Sdn 13 Koto Besar” Journal of Vocational
pertemuan III ada peningkatan lagi sebesar 4% persen. Education and Information Technology, Vol. 3 No. 1 14-21.
[3] Yasinta Dwi Aprillia. (2014). Validitas LKS Berorientasi Project
Based Learning Pada Materi Keanekaragaman Hayati Kelas X.
4. Kesimpulan https://core.ac.uk/download/pdf/230677469.pdf, diakses 03 Mei
2022
Berdasarkan hasil dan pembahasan penelitian pada Bab
[4] Ermaniatu N. (2021). Metode PJBL. Indramayu : Penerbit Adab
IV dapat disimpulkan bahwa. Internet
[5] Ade Sintia Wulandari, I Nyoman Suardana, N. L. Pande Latria
a. Penerapan pendekatan Project Based Learning dapat Devi (2019) “Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Proyek
Terhadap Kreativitas Siswa Smp Pada Pembelajaran Ipa” Jurnal
meningkatkan aktivitas siswa kelas XI MM SMKN 7 Pendidikan dan Pembelajaran Sains Indonesia, vol.2, no.1.
Sijunjung Tahun Ajaran 2021/2022 Semester Genap.

JVEIT (Journal of Vocational Education and Information Technology) Vol . x No. 1 (20xx) xx – xx
5

You might also like