19-Research Results-242-2-10-20201016
19-Research Results-242-2-10-20201016
Email : [email protected]
ABSTRACT
Special service management is carried out to support the success of the
teaching and learning process. The success of the teaching and learning process
requires good facilities for teachers as well as facilities and infrastructure to
achieve it. The purpose of this study was to determine the planning, organizing,
implementing, monitoring and evaluating the quality management of education
services at SMAN 1 Astanajapura. This study uses a qualitative approach that is
used, namely descriptive qualitative research with a case study approach. Data
collection techniques are the most important step in research because the main
objectives of research are observation, interviews and documentation. Activities
carried out in data analysis are data reduction, data presentation, and data
verification. The results of this study are for school planning to plan the
availability of facilities and infrastructure for 8 years from 2016-2023. School
organization and supervision is supported by competent education personnel in
each subject, administrative staff who are able to work well, coordination of
school principals with good school members, school committees that support the
process of school activities, communities who are able to work together, good
school guarding from security and the local police. The implementation that is
implemented is with PAKEM learning media, optimal service in terms of
administration, creative and innovative teachers, extracurricular activities,
religious activities, academic and non-academic competitions, quality of
graduates, in collaboration with several companies and universities. Evaluation
Every year the school holds a meeting with parents of students, at the beginning
of each semester a meeting with school residents to promote and evaluate quality
management in educational services.
ABSTRAK
Manajemen pelayanan khusus dilakukan untuk mendukung keberhasilan
proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar membutuhkan
fasilitas baik pengajar maupun sarana dan prasarana untuk mencapainya. Tujuan
dari penelitian ini untuk mengetahui perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan,
pengawasan dan evaluasi menajemen mutu pelayanan pendidikan di SMAN 1
Astanajapura. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang digunakan
yaitu penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus (case study).
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian
karena tujuan utama dari penelitan adalah obsevasi, wawancara dan dokumentasi.
Kegiatan yang dilakukan dalam analisis data yaitu reduksi data, penyajian data,
dan verifikasi data. Hasil penelitian ini ntuk perencanaan sekolah merencanakan
tersedianya sarana dan prasarana selama 8 tahun dari mulai 2016-2023.
Pengorganisasian dan pengawasan sekolah didukung dari tenaga pendidikan yang
berkompeten disetiap mata pelajarannya, staf administrasi yang mampu bekerja
dengan baik, koordinasi kepala sekolah dengan warga sekolah yang baik, komite
sekolah yang mendukung proses kegiatan sekolah, masyarakat yang mampu
bekerja sama, penjagaan sekolah baik dari security dan polisi setempat.
Pelaksanaan yang diterapkan yaitu dengan media pembelajaran PAKEM,
pelayanan yang optimal dari segi adminstrasi, guru yang kreatif dan inovaif,
kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan keagamaan, perlombaan akademik, maupun
non akademik, mutu lulusan, bekerja sama dengan beberapa perusahaan dan
perguruan tinggi. Evaluasi setiap tahun sekolah mengadakan rapat dengan dengan
orang tua murid, setiap awal semester rapat dengan warga sekolah untuk
memajukan dan mengevaluasi manajemen mutu dalam pelayanan pendidikan.
PENDAHULUAN
Madrasah telah lama menjadi lembaga pendidikan yang memiliki
kontribusi penting dalam ikut serta mencerdaskan bangsa. Hal ini dapat
terlihat dari banyaknya jumlah madrasah di Indonesia, serta banyaknya
jumlah siswa pada tiap-tiap madrasah. Lembaga pendidikan madrasah
layak diperhitungkan dalam pembangunan bangsa dan negara baik di
bidang pendidikan, etika dan moral warga negaranya. Perbaikan-
perbaikan yang secara terus menerus dilakukan di lembaga pendidikan
madrasah, baik fisik maupun non fisik seperti manajemen, kurikulum
maupun SDM. Hal ini akan menjadikan lembaga pendidikan madrasah
tidak terkesan kolot dan tradisional yang selama ini disandangnya, bahkan
beberapa madrasah terpercaya memiliki mutu yang tinggi dan telah
menjadi model untuk lembaga-lembaga pendidikan lainnya. Mutu
pendidikan di lembaga ini dapat ditunjukkan dengan adanya fenomena
madrasah-madrasah yang memiliki keunggulan dan kompetitif. Salah satu
indikasi madrasah yang memiliki keunggulan dan kompetitif adalah
adanya tampilan fisik bangunan, manajemen yang unggul, sikap dan
perilaku kepala madrasah, guru, karyawan serta siswa yang disiplin dan
sesuai dengan norma yang berlaku, serta adanya peningkatan prestasi
siswa di tingkat nasional maupun intrnasional.
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, disebutkan bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab 1.
Peningkatan mutu pendidikan merupakan sasaran pembangunan
nasional di bidang pendidikan dan merupakan bagian integral dari upaya
peningkatan kualitas manusia Indonesia seutuhnya. Pemerintah, dalam hal
1
Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2
Daryanto, Administrasi Pendidikan. (Jakarta: Rineka cipta, 2010), 81.
3
Wahjosumidjo, Kepemimpinan Kepala Sekolah, Tinjauan Teoritik dan
Permasalahannya. (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 83.
4
Mulyasa, Menjadi Kepala Sekolah Profesional, dalam Konteks Menyukseskan MBS
dan KBK.
(Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), 98.
5
Rahun Junaidy Eulogius & Kailola Gracia Lisa, Hubungan Kepemimpinan. (Vol. 5
No. 1, 2016), 39.
6
Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi dan Implementasi.
(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004), 120.
8
Data Pengawas RA/MI/DIN Kec. Losari Kab. Cirebon tahun 2017.
seperti ini diharapkan bisa menjadikan sekolah yang lebih baik lagi.
Menurut kepala sekolah.
e. Adapun upaya untuk menumbuhkan kualitas layanan mutu di
SMAN 1 Astanajapura yaitu dengan melalukan pengorganisasian
dalam peningkatan mutu pelayanan pendididkan yaitu dengan cara
Melaksanakan pemberdayaan guru dan TU, meningkatkan
kemampuan mereka, contoh kita memberangkatkan guru dan staf
untuk melakukan pelatihan tentang desain pembelajaran berbasis IT
di Bandung. Mengadakan MOU dengan beberapa instnsi
perusahaan dan perguruan tinggi didalam negeri dan luar negeri.
Peneliti memberikan pertanyaan perihal visi dan misi yang
terbentuk disekolah.
f. Sedangkan upaya untuk mewujudkan visi dan misi di SMAN 1
Astanajapura yaitu dengan menyatukan presepsi antar guru dan
warga sekolah agar kita seia sekata untuk bareng memajukan
sekolah ini. Peneliti menenanyakan mengenai komunikasi dengan
komunikasi yang baik akan menimbulkan efek yang baik pula untuk
kerukunan antar warga sekolah, pertanyaan yang diajukan ialah :
Bagaimana mengembangkan komunikasi yang baik antar warga
sekolah ? kepala sekolahmenjawab Disini karena kita dengan iklim
kekeluargaan, kita selalu mengadakan jalan-jalan / Family
Gatehering, makan bersama, arisan untuk menjaga dan mengenal
satu sama lain agar lebih dekat mengetahui karakter masing-masing
pegawai.
Hasil dari wawancara menunjukan menurut kepala sekolah, dalam
mewujudkan dalam proses pengembangan peningkatan mutu dalam
pelayanan pendidikan tidak hanya dari segi fasilitas yang menunjang
akan tetapi guru dan staf dalam membrikan arahan dan pengajaran
yang baik akan berimbas baik kepada respon pelanggan, pelanggan
disini yaitu orang tua siswa dan siswa maupun siswi. Diharapkan untuk
kesejahteraan guru kepala sekolah juga memberikan pelayanan yang
prima tidak hanya mementingkan kepuasan pelanggan kepala sekolah
juga harus mementingkan kepuasan guru dan staf memalui dengan
S.Pd dan bapak Yudi Budiawan, S.Pd. setiap jumat diberikan jadwal
untuk setiap kelasnya. Jadwal kegiatan jumat sehat dan bersih
dikeluarkan pada tanggal 23 Juli 2018 oleh kepala sekolah dan
wakasek bagian kesiswaan. Jadwal terlampir dilampiran 10.
KESIMPULAN
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi oleh SMAN 1
Astanajapura dalam pengembangan model manajemen mutu pelayanan
pendidikan dimasa yang akan datang, dengan penelitian yang dilakukan
dengan penelitian studi kasus. Hasil penelitian menunjukan, perencanaan
peningkatan mutu dalam pelayanan pendidikan, sekolah harus memiliki
sarana dan prasarana, sarana dan prasarana masih belum memadai akan
tetapi sekolah berusaha untuk melengkapi kebutuhan proses pembelajaran
demi kelangsungan belajar yang nyaman asri, belajar berbasi IT agar bisa
mengikuti perkembanan zaman, setiap kelas harus dilengkapi infokus
sehingga pembelajaran berbasis digital untuk kedepannya, sarana olah
raga masih banyak yang harus dilengkapi, kondisi kelas harus bersih
karena dengan kebersihan sekolah menjadi sehat, proses belajara setiap
waktu selalu ditingkatkan oleh para tenaga pendidik agar siswa dapat
menerima semua mata pelajaran dengan mudah, administrasi dari pihak
tata usaha juga memberikan peringanan untuk pembiayaan jika ada orang
tua siswa yang tidak mampu.
Pengorganisasian peningkatan mutu dalam pelayanan pendidikan
yaitu Peningkatan kualitas suatu sekolah dapat dicapai manakala adanya
program pengembangan yang merupakan bagian terpenting dalam
pengelolaan sekolah. Hal ini dilatar belakangi karena beberapa alasan
seperti perkembangan masyarakat serta ilmu pengetahuan dan teknologi
yang berorientasi pada masa depan, yang disesuaikan dengan
perkembangan dan pertumbuhan masyarakat. Keberhasilan program
pendidikan melalui proses belajar mengajar disekolah, sangat dipengaruhi
oleh tiga faktor utama, yaitu faktor masukan internal, faktor proses yaitu
kegiatan belajar mengajar dikelas yang berlangsung sehari-hari, dan Out
put yaitu hasil berupa lulusan/ tamatan, disamping itu terdapat lingkungan
sosial dan lingkungan alamiah yang ikut berpengaruh terhadap kegiatan
belajar mengajar sehari-hari disekolah.
Pelaksanaan peningkatan mutu dalam pelayanan pendidikan yaitu,
tersedianya semua fasilitas yang mendukung dalam proses belajar
mengajar. Dalam pengembangan model untuk meningkatkan mutu
pelayanan pendidikan di SMAN 1 Astanajapura Cirebon pada intinya
semua didasari oleh adanya anggaran dari dinas pendidikan pemerintah
provinsi Jawa Barat untuk terpenuhinya segala fasilitas dan kesejahteraan
semua guru dan staf dalam memberikan pelayanan yang baik kepada
pelanggan.
Pengawasan peningkatan mutu dalam pelayanan pendidikan
DAFTAR PUSTAKA