Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 3

Nama : Filzah amanda

Kelas : X.11

Sangkuriang

The legend tells that, long ago, there lived a beautiful woman named Dayang Sumbi,
the daughter of the king of Sumbing Perbangkara. Her beautiful face made Dayang Sumbi
contested by the princes.

As a princess from the kingdom, Dayang Sumbi has a weaving hobby. One time,
when she was busy weaving cloth, suddenly her loom fell. Instead of taking it herself,
Dayang Sumbi said an oath: if the one who took the loom were a man, then she would take
him as her husband, but if the one who took the loom were a woman, she would make her a
sister.

Unexpectedly, sometime later, there came a male dog named Si Tumang, which
brought Dayang Sumbi’s loom. Finally, to fulfill her oath, Dayang Sumbi married Tumang
(long story short, Tumang was a god who was expelled from heaven). From that marriage, a
son named Sangkuriang was born.

Time went on until Sangkuriang grew into a handsome boy. One day, Sangkuriang
found out that his mother wanted to eat a deer’s liver. Sangkuriang also hunted into the forest
with Tumang. While hunting, Sangkuriang felt upset because he hadn’t successfully hunted
any animals. Then, he decided to kill Tumang and gave Tumang’s heart to his mother.

Moments later, Dayang Sumbi found out that Sangkuriang had killed Tumang.
Furiously, Dayang Sumbi hit Sangkuriang’s head and threw him out of the house. Years later,
Sangkuriang, who was kicked out of the house, had grown into a handsome man. While
Dayang Sumbi remained young, this was because at that time Dayang Sumbi ate Tumang’s
liver. One day, Sangkuriang met Dayang Sumbi again, and they fell in love with each other.

Dayang Sumbi, who finally found out that the young man was her biological son who
had been expelled for years, insisted on refusing and decided on Sangkuriang to do an
impossible assignment. Dayang Sumbi said that if Sangkuriang wanted to marry her, he had
to build a big boat in just one night. Sangkuriang also agreed. With the help of the spirits,
Sangkuriang almost succeeded in the task before dawn.

However, Dayang Sumbi did not remain silent. She and the women around her
pounded the mortar and made it look like the dawn had come. The spirits fled, so
Sangkuriang failed to finish his boat. This made Sangkuriang furious and kicked the boat
upside down. The overturned boat is now known as Mount Tangkuban Perahu.

Legenda mengisahkan, dahulu kala, hiduplah seorang wanita cantik jelita bernama
Dayang Sumbi, putri dari raja Sumbing Perbangkara. Parasnya yang cantik membuat Dayang
Sumbing diperebutkan oleh para pangeran.
Sebagai seorang putri dari kerajaan, Dayang Sumbing memiliki hobi menenun. Suatu
ketika, saat ia sedang asyik menenun kain, tiba-tiba alat tenunnya jatuh. Alih-alih
mengambilnya sendiri, Dayang Sumbi justru mengatakan sebuah sumpah, jika yang
mengambil alat tenunnya seorang pria, maka ia akan menjadikannya sebagai suami, jika
yang mengambil alat tenunya seorang wanita, ia akan menjadikannya saudara.
Tak disangka, beberapa waktu kemudian, datanglah seekor anjing jantan yang diberi
nama si Tumang, ia membawa alat tenun Dayang Sumbi. Akhirnya, untuk memenuhi
sumpahnya, Dayang Sumbi pun menikahi si Tumang (singkat cerita, Tumang adalah seorang
dewa yang diusir dari kayangan). Dari pernikahan itu, lahirlah seorang putra bernama
Sangkuriang.
Waktu terus berjalan, hingga Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang tampan. Suatu
hari, Sangkuriang mengetahui bahwa ibunya ingin sekali memakan hati rusa. Sangkuriang
pun berburu ke hutan bersama Tumang. Di tengah perburuan, Sangkuriang merasa kesal
dan marah karena tidak ada satu pun hewan yang berhasil diburu. Hingga pada akhirnya, ia
memutuskan untuk membunuh Tumang dan memberikan hati Tumang kepada ibunya.
Beberapa saat kemudian, Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang telah
membunuh si Tumang. Karena murka, Dayang Sumbi pun memukul kepala Sangkuriang dan
mengusirnya dari rumah Tahun demi tahun berlalu. Sangkuriang yang diusir dari rumah kini
sudah tumbuh menjadi laki-laki dewasa yang rupawan. Sedangkan Dayang Sumbi, ia tetap
awet muda, hal tersebut dikarenakan pada waktu itu Dayang Sumbi memakan hati si
Tumang. Suatu ketika, Sangkuriang bertemu kembali dengan Dayang Sumbi, mereka pun
saling jatuh cinta.
Dayang Sumbi yang pada akhirnya mengetahui bahwa pemuda itu adalah anak
kandungnya yang telah diusir bertahun-tahun, ia pun bersikeras menolak dan memutuskan
Sangkuriang. Hingga mengajukan persyaratan yang mustahil dilakukan. Dayang Sumbi
mengatakan, jika Sangkuriang ingin menikahinya, maka ia harus membangun perahu besar
hanya dalam waktu semalam. Sangkuriang pun menyanggupinya. Dengan bantuan para
mahluk halus, Sangkuriang hampir berhasil membangun sebuah perahu besar sebelum
terbitnya fajar.
Namun, Dayang Sumbi tidak tinggal diam. Ia dan para wanita di sekitarnya
menumbuk lesung dan membuat seakan-akan waktu fajar sudah datang. Para makhluk
halus pun kabur, sehingga Sangkuriang gagal menyelesaikan perahunya. Hal tersebut
membuat sangkuriang marah besar dan menendang perahu tersebut hingga terbalik.
Perahu terbalik itulah yang kini dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Perahu.

Pesan Moral dari Cerita Sangkuriang


Berikut pesan moral dari cerita Sangkuriang dalam bahasa Inggris dan artinya:

Never lie and fool parents.


(Jangan pernah berbohong dan mengelabui orang tua).
Love someone reasonably. Don’t be blinded by love and too obsessed with someone.
(Mencintai seseorang dengan sewajarnya dan secukupnya. Jangan sampai dibutakan oleh
cinta dan terlalu terobsesi dengan seseorang).
Mind your words as they might hurt you.
(Hati-hati saat berbicara dan membuat sumpah serapah karena bisa jadi hal tersebut akan
merugikanmu).
Maintain the relationship between children and parents to avoid any misunderstanding.
(Jaga hubungan antara anak dan orang tua agar tidak terlibat dalam sebuah
kesalahpahaman).

You might also like