1 PB
1 PB
23556
ABSTRACT: Dental caries is a disease of tissue damage on the surface of a tooth and develops up to the pulp.
Dental caries is caused by Streptococcus mutans. Bidara arab leaves (Ziziphus spina-christi L.) is a plant found
in the Qur'an and has various properties, one of which is antibacterial because it contains secondary
metabolites such as alkaloids, flavonoids, saponins, polyphenols, and tannins. The purpose of this study was to
make a preparation of bidara arab leaves extract with a variety of CMC Na concentrations as a binder. CMC
Na concentration used 1-6% and the best optimization formula is F5 which contains CMC Na of 5%. Testing
the antibacterial activity of water extracts and ethanol 70% bidara arab was carried out using agar diffusion
method and the results obtained by water extract did not produce clear zones and for ethanol 70% extract had
clear zones at concentrations of 3.5% and 4.5%. Ethanol 70% extract with a concentration of 4.5% is
formulated into a toothpaste preparation. Evaluation of preparations made included organoleptic, homogeneity,
dispersibility, pH, and high foam. The observations showed that the ethanol extract of 70% bidara arab leaves
for organoleptic test was brown, minty, spicy, semi-solid, homogeneous, the range of spread was 5-5,5 cm, the
pH value was 7, and the height range was foam 6-8 cm.
Keywords: Bidara arab leaves, toothpaste, Streptococcus mutans, CMC Na
ABSTRAK: Karies gigi adalah penyakit kerusakan jaringan pada permukaan gigi dan berkembang sampai ke
pulpa. Karies gigi disebabkan oleh bakteri Streptococcus mutans. Daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.)
merupakan tumbuhan yang terdapat di dalam Al-Qur’an serta memiliki berbagai macam khasiat salah satunya
sebagai antibakteri karena mengandung metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, saponin, polifenolat,
dan tannin. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat sediaan pasta gigi ekstrak daun bidara arab dengan
variasi konsentrasi CMC Na sebagai bahan pengikat. Konsentrasi CMC Na yang digunakan 1-6% dan formula
optimasi yang terbaik adalah F5 yang mengandung CMC Na sebesar 5%. Pengujian aktivitas antibakteri
ekstrak air dan etanol 70% bidara arab dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar dan hasil yang
diperoleh ekstrak air tidak menghasilkan zona bening dan untuk ekstrak etanol 70% memiliki zona bening
pada konsentrasi 3,5% dan 4,5%. Ekstrak etanol 70% dengan konsentrasi 4,5% diformulasikan ke dalam
sediaan pasta gigi. Evaluasi sediaan yang dilakukan meliputi organoleptik, homogenitas, daya sebar, pH, dan
tinggi busa. Hasil pengamatan menunjukan sediaan pasta gigi ekstrak etanol 70% daun bidara arab untuk uji
organoleptik berwarna coklat, beraroma mint, rasa pedas, berbentuk semi solid, homogen, rentang daya sebar
5-5,5 cm, nilai pH 7, dan rentang tinggi busa 6-8 cm.
Kata Kunci: Daun bidara arab, pasta gigi, Streptococcus mutans, CMC Na.
636
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Bidara Arab… | 637
1 PENDAHULUAN yang memiliki aktivitas antibakteri serta
Karies gigi terjadi karena ketidakseimbangan mengetahui formulasi sediaan pasta gigi yang
ekologi bakteri di dalam mulut sehingga akan mengandung ekstrak daun bidara arab.
bersarang membentuk kompleks biofilm dan
menjadi plak di permukaan gigi (Struzycka, 2 LANDASAN TEORI
2014). Bakteri yang dapat menyebabkan
Klasifikasi tanaman bidara arab menurut
terjadinya karies gigi adalah streptococcus mutans
Tjitrosoepomo (2010) adalah sebagai berikut:
(Forssten, et al., 2010). Berdasarkan Riskesdas
(Riset Kesehatan Dasar) tahun 2018, presentase Kerajaan : Plantae
penduduk indonesia yang mempunyai masalah Divisi : Magnoliophyta
gigi dan mulut berupa gigi rusak, berlubang, dan
sakit sebesar 45,3% (Balitbangkes, 2019). Kelas : Magnoliopsida
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk Bangsa : Rosales
mencegah terjadinya karies gigi adalah dengan
bersiwak. Bersiwak (menyikat gigi) termasuk Suku : Rhamnaceae
sunnah yang paling senang dilakukan oleh Marga : Ziziphus
rasulullah dalam menjaga kesehatan mulut.
Jenis : Ziziphus spina-christi L.
Pasta gigi dapat digunakan untuk mencegah
Tanaman bidara (Zizhipus spina-christi l.)
terjadinya karies gigi. Secara umum formulasi
Memiliki kandungan kimia seperti alkaloid,
pasta gigi yaitu bahan aktif dan bahan tambahan
flavonoid, triterpenoid, saponin, lipid, protein,
berupa abrasif, surfaktan, bahan pengikat,
gula, dan lendir bebas (Abalaka et al, 2003).
humektan, perasa, pemanis, dan bahan pengawet
Secara anatomi penyusun gigi terdiri dari
(Butler, 2000). Bahan aktif kimia yang sering
mahkota dan akar gigi. Lapisan gigi yang paling
digunakan adalah fluoride. Penggunaan fluoride
luar dan memiliki sifat sangat keras disebut email.
dengan kadar berlebihan dalam jangka waktu yang
Email merupakan pelindung gigi yang menutupi
panjang dapat menyebabkan flourosis email serta
permukaan mahkota gigi dan tidak mempunyai
tidak dapat membunuh bakteri dengan efektif
kemampuan untuk kembali tumbuh. Lapisan di
(Strassler, 2013). Sedangkan bahan alami yang
bawah email disebut dentin. Dentin bersifat lebih
yang memiliki potensi untuk digunakan sebagai
lunak dibandingkan email dan miliki kemampuan
bahan aktif pada sediaan pasta gigi salah satunya
untuk tumbuh. Dentin di dalamnya terdapat
adalah bidara arab.
saluran-saluran mikroskopis yang disebut tubulus
Bidara arab (Ziziphus spina-christi L.)
dentin. Tubulus dentin berisi cairan yang mengalir
Merupakan tanaman istimewa yang disebutkan di
dari permukaan rongga pulpa menuju email dan
dalam Al-Qur’an salah satunya di dalam QS. An-
sementum. Bagian dalamnya lagi terdapat jaringan
Najm (53) ayat 14 yaitu pohon bidara yang berada
ringan lunak yang berisi jaringan ikat, limfe,
di langit ke-7. Penelitian ekstrak etanol daun
pembuluh darah dan saraf yang disebut pulpa
bidara arab memiliki aktivitas antibakteri terhadap
(Rahmadhan, 2010:4-6)
beberapa bakteri patogen yaitu Escherichia coli,
Karies gigi merupakan penyakit kerusakan
Pseudomonas aeruginosa, Salmonella typi,
jaringan pada permukaan gigi dan berlanjut ke
Streptococcus epidermidis, Streptococcus mutans,
dentin. Karies ditandai dengan terjadinya
dan Vibrio sp. Serta mengandung senyawa
demineralisasi pada jaringan keras gigi yang
metabolit sekunder yaitu saponin, alkaloid,
terjadi karena menempelnya makanan yang
flavonoid, fenol, dan tanin (Ashri, 2016). Dengan
mengandung karbohidrat pada permukaan gigi
melihat potensi yang dimiliki oleh ekstrak daun
berupa hidrat arang kemudian oleh bakteri diubah
bidara arab, sehingga pada penelitian ini akan
menjadi asam. Asam tersebut menyebabkan
melakukan formulasi sediaan pasta gigi yang
kerusakan gigi. Bakteri yang paling umum
mengandung ekstrak bidara arab sebagai zat aktif
menyebabkan karies gigi adalah streptococcus
alami sehingga dapat menjadi alternatif dalam
mutans dan lactobacilli, jika dibiarkan akan
permasalahan karies gigi.
menyebabkan rasa sakit, infeksi, bahkan
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
kehilangan gigi (Chemiawan, dkk., 2004). Faktor
menentukan konsentrasi ekstrak daun bidara arab
Farmasi
638 | Meri Riani, et al.
yang mempengaruhi terjadinya karies gigi pelarut air dan etanol 70%. Selanjutnya uji
meliputi gigi dan saliva, mikroorganisme, substrat aktivitas antibakteri ekstrak dengan metode difusi
serta faktor waktu (Chemiawan, dkk., 2004). agar cara sumuran menggunakan media agar
Untuk menghambat atau membunuh bakteri darah. Kemudian dilakukan optimasi basis.
penyebab karies gigi tersebut dibutuhkan suatu Formulasi sediaan pasta gigi, dan evaluasi sediaan
antibakteri. Antibakteri adalah senyawa alami meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji
maupun sintetik yang memiliki sifat menekan atau daya sebar, uji ph, dan uji tinggi busa.
menghentikan proses biokimia di dalam Pembuatan optimasi basis dilakukan dengan
organisme, khususnya dalam proses infeksi mengembangkan cmc na dengan aquadest panas
bakteri. Proses tersebut terjadi dengan dan didiamkan sampai mengembang, diaduk
menghambat sintesis dinding sel, sintesis protein, hingga homogen, selanjutnya di wadah berbeda
sintesis asam nukleat, dan menghambat jalur campurkan kalsium karbonat, gliserin, metil
metabolisme sehingga struktur membran sel paraben, dan propil paraben, kemudian dimasukan
bakteri dapat dihancurkan (Tenover, 2006). ke wadah cmc na aduk dengan stirrer hingga
Senyawa yang digunakan sebagai antibakteri homogen. Minyak pippermint diteteskan dan
harus memiliki toksisitas yang selektif. Untuk ditambahkan sisa aquadest aduk hingga homogen.
menentukan kepekaan bakteri terhadap antibakteri Formulasi optimasi basis ditunjukkan pada Tabel
dapat dilakukan dengan metode pokok yaitu 2.
metode difusi maupun dilusi.
Sediaan farmasi yang dapat digunakan untuk
Formula (% )
mencegah terjadinya karies gigi adalah pasta gigi. Bahan
1 2 3 4 5 6
Menurut Badan Standarisasi Nasional (1995), CMC Na 1 2 3 4 5 6
syarat mutu sediaan pasta gigi adalah sebagai Kalsium karbonat 47 47 47 47 47 47
Gliserin 15 15 15 15 15 15
berikut: Metil paraben 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18 0,18
Propil paraben 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02 0,02
Minyak Pippermint 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes 5 tetes
Aquadest ad 100 100 100 100 100 100
No Jenis Uji Satuan Syarat
1
Sukrosa atau karbohidrat lain
˗ Negatif
Tabel 2. Susunan formulasi basis
yang terfermentasi
2 pH ˗ 4,5-10,5
Cemaran logam
a. Pb ppm Maksimal 5,0
3
b. Hg ppm Maksimal 0,02
3 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
c. As ppm Maksimal 2,0
Cemaran mikroba Determinasi Dan Preparasi Bahan
4 a. Angka lempeng total ˗ ˂105
b. E.coli ˗ Negatif Pada penelitian ini simplisia yang digunakan
5 Zat pengawet ˗ Sesuai dengan yang diijinkan Depkes
Foemaldehida maksimal sebagai
adalah daun bidara arab (Ziziphus spina-christi L.)
6 % 0,01
formaldehida bebas yang diperoleh dari kebuk Qur’an, Kec Cihideung,
7 Flour bebas ppm 800-1500
8 Zat warna ˗ Sesuai dengan yang diijinkan Depkes Kab Bandung Barat, Jawa Barat. Daun bidara arab
Organoleptis
a. Keadaan ˗ Harus lembut, serba sama (homogen) tidak
di determinasi di Herbarium Jatinangor
9 terlihat adanya gelembung udara, gumpalan, Laboratorium Taksonomi Tumbuhan, Departemen
b. Benda asing ˗
dan partikel yang terpisah
Tidak tampak
Biologi, FMIPA Unpad. Determinasi ini bertujuan
untuk memastikan kebenaran bahan yang
Tabel 1. Syarat mutu pasta gigi (SNI, 1995) digunakan. Hasil determinasi menyatakan bahwa
simplisia yang digunakan adalah daun bidara arab
dari suku Rhamnaceae.
METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan untuk menguji Penetapan Parameter Standar
aktivitas antibakteri dari ekstrak daun bidara arab Penetapan parameter standar dibagi menjadi
yang akan dijadikan sebagai bahan aktif dalam dua yaitu penetapan parameter spesifik dan non
sediaan pasta gigi. Pada penelitian ini dilakukan spesifik. Penetapan parameter spesifik dilakukan
tahapan, yaitu determinasi dan preparasi bahan, untuk menjamin mutu dari simplisia meliputi
penapisan fitokimia, penetapan parameter standar, kadar sari larut air dan etanol, sedangkan
kemudian dilakukan ekstraksi maserasi dengan penetapan parameter non spesifik dilakukan untuk
Volume 6, No. 2, Tahun 2020 ISSN: 2460-647
Formulasi Sediaan Pasta Gigi Dari Ekstrak Daun Bidara Arab… | 639
menjamin keamanan simplisia terhadap cemaran untuk menguapkan sisa pelarut yang masih
meliputi kadar air, susut pengeringan, kadar abu terdapat di dalam ekstrak. Ektrak air daun bidara
total, dan kadar abu tidak larut asam. Hasil uji arab yang diperoleh sebesar 20,6866% sedangkan
Penetapan parameter ditunjukkan pada Tabel 3. untuk ekstrak etanol 70% sebesar 20,02%.
Penapisan Fitokimia
Parameter Uji Has il % Penapisan fitokimia dilakukan untuk
Kadar s ari larut air 18,18 mengetahui atau mengidentifiasi kandungan
Kadar s ari larut etanol 15,69
metabolit sekunder yang terkandung di dalam
Kadar air 6,6
Sus ut pengeringan 7,41 simplisia dan ekstrak daun bidara arab. Metode
Kadar abu total 9,97 yang digunakan adalah dengan melihat reaksi
Kadar abu tidak larut as am 0,71
warna yang terbentuk menggunakan suatu
Tabel 3. Hasil Uji parameter standar pereaksi warna tertentu. Hasil dari penapisan
fitokimia dapat dilihat pada Tabel 4.
1,5 0 0
2,5 0 0
0 7,9
3,5 0 3
4,5 0 4