Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Fernanda, MB. dkk. Aktivitas Infus Eichornia Crassipes...

AKTIVITAS INFUS Eichornia crassipes Solms.


(ECENG GONDOK) TERHADAP JUMLAH KOLONI
Staphylococcus aureus DAN Escherichia coli

Muhammad Bayu Fernanda1, Siti Kaidah2, Lia Yulia Budiarti3


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat,
Banjarmasin
2
Departemen Biomedik, Fakultas Kedokteran, Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
3
Departemen Mikrobiologi dan Parasitologi, Fakultas Kedokteran,
Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin

Email koresspondensi: [email protected]

Abstract: The water hyacinth plant (Eichornia crassipes Solms.) is abundant aquatic plant that contain
antibacterial compounds such as flavonoids and saponin. Antibacterial compounds can act as antiseptic.
This study was aimed to analize infusion activities of water hyacinth in reducing the number of bacteriall
colonies of Staphylococcus aureus and Escherichia coli. The study was a true experimental with pre and
posttest with control group design,used the water hyacinth infusion ekstract (20%, 40%, 60%, 80%, dan
100%) and alcohol 70%. Data was analyzed with one-way ANOVA and post hoc Duncan (α0.05). The
result showed there was a decrease in number of S.aureus and E.coli colonies after water hyacinth
infusion; corresponds to increased concentration. The effect of water hyacinth infusion on S.aureus is
larger than E.coli. The conclusion that water hyacibth infusion has activity to reduce the number of colonies
of S.aureus and E.coli; effectiveness against S.aureus is greater than againt E.coli.

Keywords: Eichornia crassipes Solms., number of bacteria colonies, Staphylococcus aureus, Escherichia
coli, reculture isolates, hand swab.

Abstrak: Tanaman Eichornia crassipes Solms (eceng gondok) merupakan tanaman gulma air yang
mengandung senyawa antibakteri flavonoid dan saponin, serta berpotensi dimanfaatkan sebagai
antiseptik alternatif. Penelitian ini bertujuan menganalisis aktivitas infus eceng gondok dalam
menurunkan jumlah koloni Staphylococcus aureus dan Escherichia coli, isolat bakteri uji hasil rekultur
swab tangan. Rancangan penelitian ini menggunakan true experimental, pre and posttest with control group
design, dengan perlakuan ekstrak infus eceng gondok 20%, 40%, 60%, 80%, dan 100%, serta alkohol 70
%. Analisis data menggunakan uji one-way ANOVA dan post-hoc Duncan (α.0.05). Hasil penelitian
didapatkan penurunan jumlah koloni S.aureus dan E.coli sesudah pemberian infus eceng gondok;
peningkatan konsentrasi berefek terhadap penurunan jumlah koloni bakteri uji. Efek infus eceng gondok
terhadap S.aureus lebih besar dibandingkan terhadap E.coli. Simpulan, infus eceng gondok memiliki
aktivitas menurunkan jumlah koloni S.aureus dan E.coli; efektivitas terhadap S.aurues lebih besar
dibandingkan terhadap E.coli.

Kata-kata kunci: Eichornia crassipes Solms, jumlah koloni bakteri, Staphylococcus aureus,
Escherichia coli, isolat rekultur, swab tangan.

275
Homeostasis, Vol. 4 No.2, Agustus 2021: 275-282

PENDAHULUAN mg/ml.11 Staphylococcus aureus memiliki


Jenis bakteri pada tangan dapat berperan kadar hambat optimal ekstrak etanol pada
sebagai kontaminan dan menyebar melalui batang eceng gondok, sebesar 700-800
kulit tangan, serta dapat menimbulkan mg/ml.12 Ketersediaan eceng gondok yang
penyakit seperti infeksi saluran pencernaan, melimpah dan adanya kandungan senyawa
dan infeksi luka pada jaringan kulit. Jenis antibakteri, maka eceng gondok berpotensi
bakteri tersebut diantaranya adalah untuk dikembangkan sebagai antiseptik
Escherichia coli (E.coli) dan Staphylococcus alternatif alami.
aureus (S.aureus).1 Bagian tubuh yang sering Tujuan penelitian ini untuk menganalisis
bersentuhan dengan lingkungan sekitar adanya aktivitas dari infus eceng gondok
adalah tangan, sehingga terjadinya kontak dalam menurunkan jumlah koloni bakteri uji
dengan bakteri dan memindahkannya ke hasil rekultur swab tangan. Menghitung
objek lain.2,3 jumlah koloni bakteri uji hasil rekultur swab
Antiseptik merupakan suatu zat kimia tangan sebelum dan sesudah pemberian infus
yang digunakan pada kulit atau jaringan eceng gondok. Membandingkan efektivitas
tubuh dengan cara membunuh infus eceng gondok konsentrasi 20%, 40%,
mikroorganisme atau menghambat 60%, 80%, dan 100% dalam menurunkan
pertumbuhan dan aktivitas metaboliknya. jumlah koloni bakteri S.aureus dan E.coli.
Penggunaan antiseptik dalam mencuci Pada penelitian ini, aktivitas infus eceng
tangan, direkomendasikan karena dapat gondok (Eichornia crassipes Solms.)
menurunkan jumlah bakteri dan diujikan sebagai perlakuan terhadap
4,5
memperlambat penyebaran penyakit. pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus
Kandungan senyawa antibakteri pada dan Escherichia coli, pada skala
suatu tanaman, dapat dimanfaatkan sebagai labolatorium. Isolat bakteri uji merupakan
bahan/sediaan antiseptik, karena hasil rekultur dari beberapa sampel swab
mengandung senyawa aktif saponin, tangan pada penelitian sebelumnya.
flavonoid, polifenol, serta tanin yang bersifat Parameter yang diamati adalah jumlah
antibakteri.6 bakteri uji sebelum dan sesuadah pemberian
Tanaman yang banyak tumbuh di perlakuan eceng gondok dan alkohol 70%.
wilayah perairan termasuk di Kalimantan
Selatan dan telah diteliti mengandung METODE PENELITIAN
senyawa antibakteri adalah eceng gondok Penelitian eksperimental (true
(Eichornia crassipes). Seluruh bagian experimental) ini menggunakan rancangan
tanaman eceng gondok (akar, batang, dan pre and posttest with control grup design.
daun) diketahui mengandung senyawa anti Variabel bebas pada penelitian ini adalah
bakteri diantaranya adalah flavonoid, infus eceng gondok pada konsentrasi 20%,
alkoloid, steroid, saponin, terponoid dan 40%, 60%, 80% dan 100%, alkohol 70%, dan
antrakuinon.7 Tanaman eceng gondok aquadest. Adapun variabel terikat adalah
umumnya dianggap sebagai sampah perairan jumlah koloni bakteri S.aureus dan E.coli
karena pertumbuhannya yang sangat cepat.8 yang tumbuh pada media nutrient agar.
Hasil penelitian sebelumnya, telah Penelitian dilakukan di laboratorium
diketahui adanya efek antibakteri eceng Mikrobiologi Fakultas Kedokteran
gondok terhadap Escherichia coli dan Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru
Staphylooccus aureus.9,10 Kadar hambat pada bulan November 2020.
optimum ekstrak etanol batang eceng gondok Peralatan dalam penelitian ini terdiri
terhadap Escherichia coli, sebesar 800 dari: alat tulis, tisu, stiker label handscoon

276
Fernanda, MB. dkk. Aktivitas Infus Eichornia Crassipes...

masker, pinset, pipet tetes, kapas lidi steril, koloni bakteri sebelum perlakuan (pelarut
aluminium foil, kertas saring, pisau akuades) dan sesudah perlakuan (infus eceng
(stainless), sendok porselen, ose steril, cawan gondok) yang tumbuh pada media NA
petri, neraca analitik (Kern ABJ 320-4NM), dihitung menggunakan colony counter.13-16
gelas beker, tabung reaksi (Pyrex Brand®), Data penelitian berupa jumlah koloni
gelas Erlenmeyer (IWAKI®), lampu bunsen, bakteri dengan perlakuan infus eceng gondok
califer (Tricle Brand®), blender (National™), 20%,40%,60%,80% dan 100%, serta kontrol
Laminary flow (Holten Maxisafe®), panic dianalisis data dengan uji normalitas Shapiro
infus, penangas air (waterbath), autoclave wilk dan uji homogenitas dengan levene’s
(All American®), dan inkubator aerob test. Hasil data analisis terdistribusi secara
(Carbolite®), meja laminary flow. normal dan homogen, maka dilanjutkan
Penelitian ini menggunakan bahan dengan uji analisis parametrik secara one-
sampel isolat murni koloni bakteri S.aureus way ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Post-
dan E.coli yang tumbuh pada media nutrient hoc Duncan untuk mengetahui salah satu
agar (NA), eceng gondok, buylon, nutrient perlakuan yang berbeda ketika dibandingkan
agar, alkohol 70%, spiritus, alkohol, dengan perlakuan lainnya.
alumunium foil, media nutrient broth/kaldu,
aquades steril dan larutan standar Mc HASIL DAN PEMBAHASAN
Farland I (setarau3x108 cfu/mL). Persiapan Berdasarkan hasil uji aktivitas
bakteri uji : Isolat bakteri uji S.aureus dan antibakteri dari infus eceng gondok pada
E.coli sebagai isolat rekultur dari sampel konsentrasi 20%, 40%, 60%, 80% dan 100%
swab tangan dan isolat murni yang tumbuh terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
pada media NA. Isolat murni S.aureus dan Escherichia coli hasil rekultur swab tangan,
E.coli dari beberapa sampel; diambil isolat maka terbukti pemberian infus eceng gondok
bakteri uji masing-masing sebanyak 1 ose dapat menurunkan jumlah koloni bakteri uji.
dan dimasukkan kedalam media nutrien Aktivitas antibakteri infus eceng gondok
broth, Selanjutnya dilakukan inkubasi selama mampu menghambat pertumbuhan bakteri
5 jam pada suhu 37°C dan kemudian dibuat dan menurunkan jumlah koloni S.aureus dan
homogen yang setara dengan larutan standar E.coli (gambar 1 dan 2).
Mc Farland I (setarau3x108 cfu/mL).
Pengujian aktivitas antibakteri : perlakuan uji 140 126,33 123
Rerata Jumlah Koloni

berupa infus eceng gondok 20%, 40%, 60%, 120 103


87,33
Bakteri S.aureus

100
80% dan 100%, serta kontrol (akuades dan 80 65 58,66
alkohol 70%). Masing-masing perlakuan 60
40 24
diambil sebanyak 0,1 ml suspensi bakteri 20
0
ditambahkan pada 10 ml pelarut dalam
tabung. Infus eceng gondok dan pelarut
kontrol berisi alkohol, selanjutnya dikocok
selama 5 menit. sebanyak 0,1 ml infus
diambil masing-masing pengujian dan Perlakuan
ditambahkan pada cawan petri steril
Gambar 1. Rerata±SD Jumlah Koloni Bakteri
menggunakan pipet. Segera dituangkan Staphylococcus aureus dari
media NA kedalam cawan petri, kemudian Perlakuan Infus Eceng Gondok dan
cawan petri digoyangkan nutrient agar Kontrol.
perlahan akan membeku. Selanjutnya
diinkubasi pada 37°C selama 24 jam. Jumlah

277
Homeostasis, Vol. 4 No.2, Agustus 2021: 275-282

140 115 114 109


menurunkan jumlah koloni bakteri. Alkohol
Rerata Jumlah Koloni 120 98,33 bersifat asam sama halnya dengan fenol yang
Bakteri E.coli 100 85,33
80 65,66 termasuk dalam turunan flavonoid, yang
60 39 bekerja dengan cara mendenaturasikan
40
20 membran bakteri. Flavonoid juga bekerja
0 menghambat enzim topoisomerease II (DNA
Gyrase) yang mengganggu pertumbuhan
bakteri. Enzim ini penting dalam proses
replikasi dan transkripsi DNA bakteri.
Perlakuan Saponin menyebabkan kebocoran protein
dan enzim, dari dalam sel bakteri sehingga
bakteri pecah. 19,20
Gambar 2. Rerata±SD Jumlah Koloni Bakteri
Escherichia coli dari Perlakuan Hasil analisis pos hoc Duncan tabel 1
Infus Eceng Gondok dan Kontrol. dari infus eceng gondok terhadap S.aureus,
perlakuan akuades tidak berbeda bermakna
Peningkatan konsentrasi infus dengan perlakuan infus eceng gondok 20%,
menyebabkan meningkatnya senyawa aktif tetapi berbeda bermakna dengan perlakuan
yang berfungsi sebagai antibakteri infus eceng gondok 40%, 60%, 80% dan
dapat terlarut dalam sediaan, sehingga 100%. Perlakuan infus eceng gondok 40%
kinerja dalam menurunkan jumlah koloni berbeda bermakna dengan infus eceng
bakteri juga meningkat.17 Peningkatan gondok 60%, 80% dan 100%, serta perlakuan
tersebut di pengaruhi oleh perbedaan infus eceng gondok 80% tidak berbeda
konsentrasi yang menyebabkan zat aktif yang dengan infus eceng gondok 100%.
terkandung di tiap konsentrasi berbeda
beda18. Eceng gondok mengandung senyawa
flavonoid dan saponin yang dapat berfungsi

Tabel 1 Jumlah Koloni Bakteri Staphylococcus aureus pada pemeberian Infus Eceng Gondok
(Eichornia crassipes Solms.) Berdasarkan Uji Post-hoc Duncan (α = 0,05)
Perlakuan
EG Aq+ SA 20% 40% 60% 80% 100% Alko70%
(SA)
Aq+SA TB BB BB BB BB BB
20% TB BB BB BB BB BB
40% BB BB BB BB BB BB
60% BB BB BB BB BB BB
80% BB BB BB BB TB BB
100% BB BB BB BB TB BB
Alko70% BB BB BB BB BB BB

Keterangan : Alko = Alkohol


EG = Eceng Gondok TB = Tidak Berbeda Bermakna
Aq = Aquadest BB = Berbeda Bermakna

278
Fernanda, MB. dkk. Aktivitas Infus Eichornia Crassipes...

Tabel 2 Jumlah Koloni Bakteri Escherichia coli pada pemberian Infus Eceng Gondok (Eichornia
crassipes Solms.) Berdasarkan Uji Post-hoc Duncan (α = 0,05)
Perlakuan
EG Aq+ EC 20% 40% 60% 80% 100% Alko70%
(EC)
Aq+ TB TB BB BB BB BB
EC
20% TB TB BB BB BB BB
40% TB TB BB BB BB BB
60% BB BB BB BB BB BB
80% BB BB BB BB BB BB
100% BB BB BB BB BB BB
Alko70% BB BB BB BB BB BB

Keterangan : Alko = Alkohol


EG = Eceng Gondok TB = Tidak Berbeda Bermakna
Aq = Aquadest BB = Berbeda Bermakna

Hasil analisis pos hoc Duncan tabel 2 koloni bakteri yang cukup signifikan.
dari infus eceng gondok terhadap E.coli Perbedaan perlakuan infus eceng gondok
perlakuan akuades tidak berbeda bermakna dengan alkohol 70% terhadap bakteri uji
dengan perlakuan infus eceng gondok 20% dikarenakan perbedaan jumlah zat yang
dan 40%, Dengan demikian infus eceng dimiliki infus eceng gondok pada konsentrasi
gondok 20% dan 40% dianggap tidak 100% masih belum optimum. Kandungan
memiliki efek menurunkan jumlah koloni utama antiseptik adalah alkohol; yang
bakteri E.coli pada sampel, tetapi berbeda bekerja dengan cara mendenaturasi protein
bermakna dengan perlakuan eceng gondok sel bakteri.5 Sedangkan pada eceng gondok
60%, 80% dan 100%. Sesudah perlakuan memiliki kandungan flavonoid dan saponin,
dengan infus eceng gondok pada berbagai bekerja dengan mendenaturasikan protein sel
konsentrasi terdapat penurunan jumlah bakteri namun jumlah zat nya tidak
koloni bakteri S.aureus dan E.coli. Infus menyamai alkohol 70%.19
eceng gondok efektif menurunkan jumlah Hasil analisis data menunjukkan adanya
koloni bakteri S.aureus pada konsentrasi ≥ kemampuan dari eceng gondok konsentrasi
40%, dan efektif dalam menurunkan jumlah tertentu dalam menurunkan jumlah koloni
koloni bakteri E.coli pada konsentrasi ≥ 60%. bakteri S.aureus dan E.coli dan aktivitas
Efektivitas infus eceng gondok dalam infus eceng gondok (20%, 40%, 60%, 80%
menurunkan jumlah koloni bakteri S.aureus dan 100%) yang diujikan masih di bawah
maupun E.coli masih berada di bawah alkohol 70%.
efektivitas alkohol 70%. Efektivitas zat antibakteri dipengaruhi
S.aureus dan E.coli yang diberikan infus oleh konsentrasi yang diberikan. Peningkatan
eceng gondok menunjukkan bahwa ada efek konsentrasi infus dapat meningkatkan
berbeda dan tidak berbeda. Jumlah koloni senyawa aktif berfungsi sebagai antibakteri
S.aureus dan E.coli dari semua perlakuan dapat terlarut dalam sediaan, sehingga dapat
infus eceng gondok (20%, 40%, 60%, 80%, menurunkan jumlah koloni bakteri juga
dan 100%) dari perlakuan alkohol 70%, hasil meningkat.17 Semakin tinggi konsentrasi
tersebut menunjukkan perbedaan jumlah akan meningkatkan kandungan zat aktif,

279
Homeostasis, Vol. 4 No.2, Agustus 2021: 275-282

sehingga meningkatkan efeknya terhadap dinding selnya.27 Pada bakteri gram negatif
bakteri. Faktor konsentrasi, antibakteri juga seperti halnya E.coli, memiliki dinding sel
dapat menentukan kemampuan menghambat dengan kandungan kompleks
pertumbuhan bakteri.21 lipopolisakarida pada dinding selnya yang
Pelarut dalam penelitian ini adalah air berperan sebagai endotoksin. Endoktoksin
yang berpengaruh akan banyaknya zat aktif yang terdiri dari polisakarida-O-spesifik,
yang terdapat pada sediaan infus. Pelarut air merupakan antigen somatik yang dapat
dapat melarutkan, glikosida, alkaloid, menginduksi kekebalan spesifik, dan inti
terpenoid, polipeptida, antrakuinon, tanin dan polisakarida umum (antigen koloni kasar)
lektin.22,23 Penelitian ini menggunakan yang menginduksi resistensi bakteri.29
Metode pelarut air atau infundasi merupakan
ekstraksi metode panas yang memerlukan PENUTUP
temperatur tinggi, yang kurang cocok untuk Kesimpulan dari hasil peenelitian ini
mengeluarkan larutan aktif yang didapatkan bahwa infus eceng gondok dapat
24,25
termolabil. menurunkan jumlah koloni bakteri uji pada
Hasil analisis uji pos hoc Duncan konsentrasi tertentu terdapat perbedaan
menunjukkan pemberian infus eceng gondok antara perlakuan infus eceng gondok lebih
memperlihatkan aktivitas antibakteri yang efektif dalam menurunkan jumlah koloni
berbeda. Hal ini dikarenakan kemampuan S.aurues dibandingkan efeknya terhadap
suatu ekstrak alam dipengaruhi oleh E.coli.
efektivitas senyawa aktif dalam sediaan Saran, perlu dilakukan uji lanjutan
herbal dan sifat bakteri uji.26,27,28 senyawa terhadap bakteri pada tangan dan bakteri
aktif sudah dijelaskan diatas dan perbedaan pencemaran air, dapat dilakukan kombinasi
faktor virulensi bakteri uji. dengan efektivitas antibakteri eceng gondok
Perbedaan aktivitas zona hambat dari dengan kayu apu atau jenis tanaman lainnya.
ekstrak eceng gondok terhadap kedua bakteri
uji ini, dipengaruhi oleh adanya perbedaan DAFTAR PUSTAKA
struktur susunan sel dari bakteri uji tersebut. 1. Razak A, Djamal A, Revilla G. Uji Daya
Staphylococcus aureus menghasilkan 3 Hambat Air Perasan Buah Jeruk Nipis
eksotoksin yaitu enterotoksin, TSST-1 dan (Citrus Aurantifolia) Terhadap
eksfoliatif toksin yang tahan terhadap panas. Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus
Berdasarkan struktur sel atau antigen, pada Aureus Secara In Vitro. Jurnal
S.aureus terdapat komponen dinding sel Kesehatan Andalas. 2013; 2 (1): 5-8
terbanyak yaitu protein A, mempunyai 2. Pratami HA, Aprilina E, Prambudi R.
kapsul yang bisa menghambat fagositosis Identifikasi Mikroorganisme pada
oleh leukosit polimorfonuklear dan sebagian Tangan Tenaga Medis dan Paramedic di
besar pada permukaan dinding selnya Unit Perinatology Rumah Sakit Abdul
mengandung faktor penggumpal, sehingga Moeloek Bandar Lampung. Medical
menyebabkan terjadinya agregasi bakteri.29 Journal of Lampung University. 2012; 2
E.coli merupakan bakteri gram negatif (3): 85-94
bakteri yang mempunyai struktur dinding sel 3. Yamin M, et al. Pengobatan dan Obat
yang kompleks dan berlapis-lapis sehingga Tradisional Suku Sasak di Lombok.
lebih tahan terhadap perlakuan pada Jurnal Biologi Tropis. 2018; 18 (1): 1-
penelitian ini. Selain itu, E.coli memiliki 12.
banyak kandungan lipid sehingga senyawa
yang bersifat polar akan sukar menembus

280
Fernanda, MB. dkk. Aktivitas Infus Eichornia Crassipes...

4. Kusuma Y, Pinatih KJP, Hendrayana 11. Saadah R, Perbandingan Daya Hambat


MA. Efek Sinergis Kombinasi Optimum Ekstrak Batang Eceng
Chlorhexidine dan Alcohol Terhadap Gondok(Eichornia Crassipes Solms.)
Daya Hambat Pertumbuhan terhadap Escherichis Coli dan
Staphylococcus Aureus.E-Jurnal Salmonella Typhi In Vitro. Banjarmasin
Medika. 2019; 8 (3): 1-5 : Program Studi Pendidikan Dokter
5. Desiyanto FA, Djannah SN. Efektivitas Universitas Lambung Mangkurat, 2019:
Mencuci Tangan Menggunakan Cairan 38-42.
Pembersih Tangan Antiseptik (HAND 12. Bayu W, Perbandingan Daya Hambat
SANITIZER) Terhadap Jumlah Angka Optimum Ekstrak Batang Eceng Gondok
Kuman. KESMAS. 2013; 7 (2): 75-80 Eichornia Crassipes Solms.) terhadap
6. Dewi WD, Khotimah S, Liana DF. Staphylococcus Aureus dan
Pemanfaatan Infusa Lidah Buaya (Aloe Streptococcus Pyogenes In Vitro.
Vera L) Antiseptic Pembersih Tangan Banjarmasin : Program Study
Terhadap Jumlah Koloni Kuman. Jurnal Pendidikan Dokter Universitas
Cerebellum. 2016; 2 (3): 577-89 Lambung Mangkurat, 2019: 35-8.
7. Tyagi T. Phytochemical Screening of 13. Budiarti LY, Rahmiati,
Active Metabolites Present In Noormuthmainnah, Penuntun Praktikum
Eichhornia Crassipes (Mart.) Solms and Mikrobiologi Blok Sistem Gigesti,
Pistia Sitratiotes (L.): Role In Laboratorium Mikrobiologi Fakultas
Ethanomedicine. Asian Journal of Kedokteran Universitas Lambung
Pharmaceutical Education and Research. Mangkurat, 2018: 18-40
2017; 6 (4): 40-56. 14. Budiarti LY, Rahmiati,
8. Nata IF, Niawati H, Muizliana C. Noormuthmainnah, Buku Pedoman
Pemanfaatan Serat Selulosa Eceng Praktikum Mikrobiologi Blok Keluhan
Gondok (Eichornia Crassipes) sebagai Respirasi.FK ULM Bnajrmasin. 2019: 7-
Bahan Baku Pembuatan Kertas: Isolasi 12
dan Karakterisasi. Konversi. 2013; 2 (2): 15. Budiarti LY, Rahmiati,
9-10. Noormuthmainnah, Penuntun dan Buku
9. Joshi M, Kaur S. In Vitro Evaluation of Kerja Praktikum Mikrobiologi Blok
Antimicrobial Activity and Uropoetik. Laboratorium Mikrobiologi
Phytochemical Analysis of Calotropis Fakultas Kedokteran Universitas
Procera, Eichhornia Crassipes and Lambung Mangkurat 2019: 4-20
Datura Innoxia Leaves. Asian Journal of 16. Soleha TU. Uji Kepekaan terhadap
Pharmaceutical and Clinical Research. Antibiotic. JuKe Unila. 2015; 5 (9): 119-
2013; 6 (5): 25-6. 23
10. Isebe TI. Phytochemical Composition 17. Alfiah,R.R, khotimah, S., Turnip, M.
and Antibacterial Activity of Eichornia Efektivitas Ekstrak Metanol Daun
Crassipes in Lake Victoria , Kisumu. Sembung Rambat (Mikania micrantha
2016; 5 (09): 45–52. kunth) terhadap Pertumbuhan Jamur
Candida albicans. Protobiont,2015:
4(1). 52-57

281
Homeostasis, Vol. 4 No.2, Agustus 2021: 275-282

18. Mufti N, Bahar E & Arisanti, D. Uji 24. Fitri I, Widiyawati DI. Efektivitas
Daya Hambat Ekstrak Daun Sawo Antibakteri Ekstrak Herba Meniran
terhadap Bakteri Escherichia coli secara (Phyllanthus niruri) terhadap
In Vitro. Jurnal Kesehatan Andalas. Pertumbuhan Salmonella sp. Dan
2017; 6(2), 289-294. Propionibacterium acnes. J Sains dan
19. Achwandi M, Khoiriyati A, Soewito. Teknologi. 2017;6(2):304.
Efektifitas Ekstrak Daun Sirih Merah 25. Ansel HC. Pengantar Bentuk Sediaan
(Piper Crocatum) terhadap Kadar Farmasi. 4th Ed. Jakarta; UI Press:2005.
Hambat Minimum dan Kadar Bunuh 26. Permata P, Kawuri R, Darmadi AAK.
Minimum Bakteri Salmonella Typhi. Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol
Muhammadiyah Journal of Nursing. Kulit Buah Manggis (Gracinia
2015; 2 (2): 1-8. mangostana L.) Terhadap Pertumbuhan
20. Sapara TU, Waworuntu O, Juliatri. Bakteri Escherichia coli. J Simbiosis.
Efektivitas Antibakteri Ekstrak Daun 2018;6(1):7-11.
Pacar Air (Impatiens Balsamina L) 27. Lingga, AR, Pato U, Rossi E. Uji
terhadap Pertumbuhan Porphyromonas Antibakteri Ekstrak Batang Kecombrang
Gingivalis. Jurnal Ilmiah Farmasi (Nicolaia speciosa Horan) Terhadap
UNSRAT. 2016; 5 (4): 14-5. Staphylococcus aureus dan Escherichia
21. Ajizah A. Sensitivitas Salmonella coli. JOM Faperta. 2016;3(1):1-15.
typhimurium terhadap ekstrak daun 28. Indrawati I, Rizki AFM. Potensi Ekstrak
Psidium Guajava L. Bioscientiae. Buah Buni (Antidesma bunius L)
2004;1(1):31-8. Sebagai Antibakteri Dengan Bakteri Uji
22. Pandey A, Tripathi S. Concept of Salmonella Thypimurium dan Bacillus
Standardization, Extraction and Pre cereus. Jurnal Biodjati. 2017;2(2):143-4.
Phytochemical Screening Strategies For 29. Jawetz, Melnick, Adelberg’s. Medical
Herbal Drugs. J Pharm and Microbiology. 27th Edition. New York:
Phytochemistry. 2014;2(5):115-9. McGraw Hill Education. 2016: 225-32
23. Balakrishna T, Vidyadhara S, Sasidhar
RLC, Ruchita B, Prathyusha EV. A
Reviw on Extraction Techniques. IAJPS.
2016;3(8);880-91.

282

You might also like