Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 15

JURNAL GRAMATIKA

ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD


TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 PANTI
Ricci Gemarni Tatalia
Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
STKIP PGRI Sumatera Barat
[email protected]
Submitted :10-09-2016, Reviewed:12-09-2016, Accepted:22-10-2016
http://dx.doi.org/10.22202/JG.2017.V3i1.1868

ABSTRACT
This study was generated from the problem of students’ ability in writing news texts
ini class VIII, SMPN 1 Panti. Some of the problem were (1) lack of the students’ response
towards news writing teaching and learning process, (2) lack of teacher’s creativity in
designing interesting news sriting learning model, (3) no appropriate creative techniques
applied by the teacher which could train the students to develop their skill in writing
news texts and (4) lack of the students’ motivation in participating in teaching and
learning process because of their lack of understanding in the elements of news. Thus,
this study was aimed at escribing the effect of the students’ ability ini writing news texts
in class VIII SMP N 1 Panti. This was a quantitative research with factorial 2x2
experimental design. The population was the students in class VIII SMPN 1 Panti.
Sampling technique was done by using random sampling and the data was collected
through test. The result of the study revealed that cooperative learning model with STAD
type affected the students’ ability in writing news texts. The hypothesis test result releaved
that over all, the ability to write text news students tauht with cooperative learning model
type STAD better than the ability to write news students taught with the conventional
learning model. This is apparent from the hypothesis testing which showed that on the
real extent of 0,05 t calculate= 2,26 > 1,67 t table.
Key Words: writing news texts, cooperative learning, STAD

ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan pada aspek kemampuan menulis
teks berita siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Panti. Permasalahan tersebut antara lain, (1)
siswa kurang merespon pembelajaran menulis teks berita, (2) guru kurang kreatif
mengemas model pembelajaran yang menarik minat siswa dalam menulis teks berita, (3)
guru tidak menggunakan teknik-teknik kreatif yang cocok dan mampu memberikan
latihan bagi siswa dalam mengembangkan keterampilan dalam menulis berita, dan (4)
siswa kurang termotivasi mengikuti pembelajaran menulis teks berita karena siswa
kurang memahami unsur-unsur yang harus ada dalam berita. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan pengaruh kemampuan menulis teks berita siswa kelas VIII SMP
Negeri 1 Panti. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain faktorial 2x2. Hasil
pengujian hipotesis mengungkapkan bahwa secara keseluruhan, kemampuan menulis teks
berita siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD lebih baik
daripada kemampuan menulis teks berita siswa yang diajar dengan model pembelajaran
konvensional. Hal ini terlihat dari pengujian hipotesis yang menunjukkan bahwa pada
taraf nyata 0,05 thitung =2,26 > ttabel = 1,67.
Kata Kunci: menulis teks berita, model pembelajaran kooperatif, STAD

59 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

PENDAHULUAN kan unsur-unsur yang harus ada


dalam sebuah berita. Siswa
Menulis berita merupakan cenderung menulis teks berita
keterampilan yang menuntut proses sekehendak hati saja tanpa memper-
berpikir sistematis dan logis karena hatikan keruntutan dan kejelasan isi
adanya unsur-unsur 5W+1H yang berita sehingga sering terjadi unsur-
harus dikembangkan menjadi bebe- unsur berita yang tidak lengkap
rapa paragraf hingga menjadi sebuah dalam sebuah berita.
berita. Unsur-unsur tersebut men- Kegiatan menulis teks berita,
jawab pertanyaan apa, siapa, pada umumnya sama dengan kegiat-
mengapa, di mana, kapan, dan an menulis yang lain. Siswa harus
bagaimana. Hal ini sesuai dengan mengetahui unsur-unsur, kiat-kiat,
pendapat Chaer (2010: 17—18) yang langkah-langkah yang harus ada
menjelaskan bahwa berita harus dalam menulis sebuah teks berita.
mengungkapkan unsur 5W dan 1H, Rendahnya keterampilan menulis
yang mencakup what (apa yang teks berita siswa juga disebabkan
terjadi), who (siapa yang terlibat olehkurangnya latihan dan praktik
dalam kejadian), why (mengapa dalam menulis. Terampil menulis
kejadian itu terjadi), where (di mana tidak datang secara otomatis, tidak
kejadian itu terjadi), when (kapan mudah dicapai, melainkan harus
terjadinya), dan how (bagaimana melalui latihan dan praktik yang
kejadiannya). Berita yang baik harus cukup dan teratur. Oleh karena itu,
mengandung keenam unsur tersebut diperlukan model pembelajaran yang
beserta fakta-fakta pendukung yang mampu melatih dan mengarahkan
ada. siswa dalam menentukan cara,
Dalam pembelajaran menulis sistematika, serta unsur-unsur yang
teks berita, siswa diharapkan dapat harus ada dalam sebuah teks berita.
menyampaikan peristiwa berdasar- Permasalahan ini ditemukan
kan fakta-fakta yang ada semenarik pada siswa kelas VIII SMP N 1
mungkin agar tulisannya dapat di- Panti. Ketika tugas menulis teks
terima pembaca. Namun, berdasar- berita diberikan guru, hanya bebe-
kan observasi yang dilakukan, rapa siswa yang menyelesaikan teks
umumnya siswa mengalami kendala berita yang ditugaskan. Ada juga
dalam hal menulis teks berita. Siswa yang menyerahkan teks berita tetapi
kurang berminat dalam menulis teks asal siap saja, banyak coretan-
berita karena pemahaman siswa coretan, dan bahasa yang digunakan
mengenai berita yang sudah salah. kurang menarik, bahkan ada siswa
Siswa beranggapan menulis berita yang tidak menyelesaikan tugas
hanya menyangkut masalah menulis teks beritanya sama sekali.
kriminalitas saja. Jika siswa ditugas- Kelemahan siswa terlihat dalam
kan untuk menulis berita yang menentukan urutan atau sistematika
bersifat positif, maka siswa kurang dalam penulisan teks berita. Di
mampu mengembangkannya. Selain samping itu, yang menjadi per-
itu, siswa kurang terampil memasuk- masalahan dalam menulis teks berita

60 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

adalah ketidakmampuan siswa meng- mengikuti pelajaran dengan model


gunakan ejaan, seperti penulisan pembelajaran konvensional lebih
huruf kapital, kata ganti, kata depan, baik daripada model pembelajaran
dan sebagainya. Siswa kurang kooperatif Tipe STAD. (Astiti, 2012)
mampu menulis kalimat secara Selanjutnya, juga diterapkan
efektif sehingga kalimat yang di- oleh Puspita (2013) dalam
kemukakan kurang dapat dipahami. pembelajaran menulis, yaitu menulis
Berdasarkan permasalahan cerpen bertolak dari peristiwa yang
tersebut, pembelajaran menulis teks pernah dialami pada siswa kelas IX
berita bukan sesuatu yang hanya SMP. Hasil penelitian menunjukkan
dilakukan melalui penjelasan semata, bahwa teknik efektif dalam
tetapi harus dilakukan dengan meningkatkan kemampuan menulis
latihan-latihan secara terus menerus, cerpen siswa kelas IX SMP Negeri
berulang-ulang, baik di rumah 18 Malang.
maupun di sekolah. Di samping itu, Dalam kaitan ini, model
siswa juga dilatih untuk membuat pembelajaran yang dipilih adalah
garis besar atau gambaran kerja atau model pembelajaran kooperatif tipe
sistematika unsur penulisan sebuah STAD. Model ini dianggap tepat
teks berita yang akan ditulis. Bebe- karena dapat membantu siswa dalam
rapa penelitian yang mengulas menemukan konsep, teori, dan
keterampilan menulis mengungkap- penguatan materi mengenai teks
kan bahwa keterampilan menulis berita. Siswa juga dapat memahami
dapat dilatih dan ditingkatkan. teks berita dan menjadi lebih terarah
Penelitian ini dilakukan Astiti dan jelas sehingga memberi
tahun 2012 yang meneliti tentang kebebasan dan keteraturan bagi siswa
penerapan metode kooperatif tipe sebelum membuat sebuah teks berita.
STAD. Hasil belajar IPS siswa yang Selain itu, kelompok yang kooperatif
mengikuti pelajaran dengan model lebih bervariasi dan terkesan menarik
pembelajaran kooperatif Tipe STAD sekaligus membantu merangsang
lebih baik daripada hasil belajar IPS kreativitas dan imajinasi siswa.
siswa yang mengikuti pelajaran Hal ini dapat mengoptimal-
dengan model pembelajaran kan penggunaan otak kanan yang
konvensional. Ada pengaruh interak- cenderung kreatif dan imajinatif
si antara model pembelajaran dengan sehingga proses pencarian dan
motivasi berprestasi terhadap hasil pencurahan ide dapat lebih lancar.
belajar IPS siswa kelas VII SMP Berbagai motivasi pembelajaran
Negeri 2 Semarapura. Untuk siswa dikembangkan untuk mengantisipasi
yang memiliki motivasi berprestasi pesatnya perkembangan ilmu
tinggi, hasil belajar IPS siswa yang pengetahuan dan teknologi salah satu
mengikuti pelajaran dengan model diantaranya adalah model pembela-
pembelajaran kooperatif Tipe STAD jaran secara kelompok atau
lebih baik daripada model kooperatif (Astiti, 2012:4).
pembelajaran konvensional. Berdasarkan kenyataan di
Sebaliknya, untuk siswa yang atas, dalam pembelajaran menulis
memiliki motivasi berprestasi teks berita, sudah seharusnya guru
rendah, hasil belajar IPS siswa yang menerapkan model pembelajaran

61 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

yang tepat dan menarik sekaligus yang ditetapkan pada kelas


dapat membantu siswa untuk berlatih eksperimen sehingga diperoleh data
menulis teks berita. Salah satu model yang menggambarkan hasil yang
pembelajaran yang dapat diterapkan diharapkan. Menurut Sugiyono
untuk melatih siswa mengembang- (2009:86), quasy eksperiment di-
kan ide-ide dengan sistematika yang gunakan karena pada kenyataan sulit
jelas adalah dengan menggunakan menemukan kelompok kontrol yang
model pembelajaran kooperatif tipe dapat digunakan untuk penelitian
STAD. Pembelajaran kooperatif (tidak sepenuhnya dapat mengontrol
menekankan kerja sama antara siswa variabel-variabel luar yang mem-
dalam kelompok. Hal ini dilandasi pengaruhi pelaksanaan eksperimen).
oleh pemikiran bahwa siswa lebih Penelitian ini bertujuan untuk
mudah menemukan dan memahami mendeskripsikan pengaruh penerap-
suatu konsep jika mereka saling an model pembelajaran kooperatif
mendiskusikan masalah tersebut tipe STAD terhadap kemampuan
dengan temannya (Asma, 2012:3). menulis teks berita siswa kelas VIII
Berdasarkan penjelasan di atas, SMP Negeri 1 Panti. Pelaksanaan
maka penelitian ini bertujuang untuk: penelitian ini meliputi penyajian
1) Mendeskripsikan kemampuan pembelajaran dengan menggunakan
menulis teks berita siswa yang diajar model pembelajaran kooperatif tipe
menggunakan model pembelajaran STAD dan penyajian model
konvensional siswa kelas VIII SMP pembelajaran konvensional. Desain
N 1 Panti; 2) mendeskripsikan yang digunakan adalah factorial 2x2.
kemampuan menulis teks berita Populasi penelitian ini adalah
siswa yang diajar menggunakan siswa kelas VIII SMP N 1 Panti,
model pembelajaran kooperatif tipe yang terdaftar pada semester I tahun
STAD siswa kelas VIII SMP N 1 ajaran 2014/2015. Sampel dalam
Panti; dan 3) mendeskripsikan penelitian ini diambil dengan teknik
pengaruh kemampuan menulis berita sample random sampling. Lufri
antarasiswa yang diajar mengguna- (2007:82) menyatakan sample
kan model pembelajaran random sampling adalah sampel
konvensional dengan kemampuan yang dipilih secara acak, setiap
menulis berita siswa yang diajar anggota populasi mendapat ke-
dengan menggunakan model sempatan yang sama untuk dipilih.
pembelajaran kooperatif tipe STAD Instrumen yang digunakan
siswa kelas VIII SMP N 1 Panti. untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini yaitu tes. Tes
METODE digunakan untuk mengukur tingkat
Jenis penelitian ini adalah keterampilan siswa dalam menulis
penelitian kuantitatif dengan metode teks berita.
eksperimen semu. Penelitian quasy Teknik analisis data yang
experiment, yaitu penelitian yang dilakukan untuk tes keterampilan
bertujuan untuk memperoleh menulis teks berita siswa dalam
informasi berdasarkan perlakuan penelitian ini adalah dengan cara
(treatment) terhadap suatu unit menganalisis data yang diperoleh.
percobaan dalam batas-batas desain Data dianalisis melalui langkah-

62 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

langkah berikut. Pertama, membaca


teks berita yang dibuat siswa. Kedua,
mengidentifikasi teks berita siswa Berdasarkan tabel tersebut, nilai
yang masuk ke dalam data penelitian. rata-rata untuk kemampuan menulis
Ketiga, mengoreksi hasil tulisan berita siswa kelas kontrol dengan
siswa berdasarkan rubrik penilaian jumlah siswa sebanyak 26 orang
yang telah ditentukan. adalah 68,83. Nilai tertinggi yang
diperoleh siswa di kelas kontrol
HASIL PENELITIAN DAN adalah 96 dengan frekuensi 1. Nilai
PEMBAHASAN terendah yang diperoleh siswa pada
kelas kontrol adalah 50 dengan
Penelitian ini dilaksanakan di frekuensi 1. Selanjutnya, simpangan
SMP Negeri 1 Panti pada bulan April— baku (S) pada kelas kontrol adalah
Mei 2015. Penelitian ini dilakukan pada 13,18.
kelas VIII, dengan menetapkan VIII.2 Frekuensi tertinggi terdapat pada
sebagai kelas eksperimen dan kelas kelas interval 66—71 dengan jumlah
VIII.4 sebagai kelas kontrol. Kegiatan
8 orang (33,3%) dan frekuensi
awal dalam penelitian ini adalah
merencanakan pembelajaran, meng-
terendah terdapat pada kelas interval
konsultasikan RPP dan bahan ajar 84—89 dengan jumlah 1 orang
dengan guru mata pelajaran, (4,17%). Frekuensi terbanyak kedua
melaksanakan pembelajaran, hingga terdapat pada kelas interval 78—83
mengevaluasi data penelitian yang telah dengan jumlah 5 orang (20,83%) dan
dikumpulkan. frekuensi terendah kedua terdapat
Data penelitian, yaitu skor pada kelas interval 60-65 dengan
kemampuan menulis teks berita. Data jumlah 2 orang (8,3%). Untuk lebih
kemampuan menulis berita dikumpulkan jelas, distribusi frekuensi hasil tes
melalui skor tes unjuk kerja menulis menulis berita siswa kelas
berita yang diberikan kepada siswa. Tes eksperimen dapat dilihat dalam
dilakukan sebanyak satu kali pada kelas
histogram berikut.
kontrol, dan satu kali pada kelas
eksperimen, yaitu posttest (tes yang
dilakukan setelah siswa diberi 10
perlakuan). 8
6
1. Kemampuan Menulis Teks 4
Berita Siswa yang Diajar 2
dengan Model Pembelajaran 0
Konvensional
Hasil tes unjuk kerja
kemampuan menulis berita siswa
kelas kontrol secara keseluruhan
dapat dilihat pada tabel berikut. Gambar1. Histogram Hasil Tes
Menulis Berita Kelas
Tabel 1. Hasil Tes Menulis Berita
Kelas Kontrol Eksperimen

Nilai Nilai Jika hasil tes menulis berita


Kelas Tertinggi Terendah N S
siswa kelas kontrol dikonversikan ke
Kontrol 96 50 68,38 26 13,18 KKM (70), maka siswa yang berada

63 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

pada kategori di atas KKM 9 orang (34,61%) dan frekuensi


berjumlah 10 orang (38,46%) terendah terdapat pada kelas interval
sedangkan 16 orang (61,53%) berada 85-91 dengan jumlah 1 orang
pada kategori di bawah KKM. (3,84%). Untuk lebih jelas, distribusi
Berdasarkan analisis tersebut, dapat frekuensi hasil tes menulis berita
disimpulkan bahwa kemampuan siswa kelas kontrol dapat dilihat
menulis berita pada kelas kontrol dalam histogram berikut.
masih rendah dan jauh di bawah Jika persentase kelas dilihat dari
KKM. Hal ini terlihat dari hasil KKM (70), maka sebanyak 18 orang
perhitungan yang menunjukkan (75%) berada di atas KKM,
bahwa persentase siswa yang belum sedangkan hanya 6 orang siswa
tuntas sebesar 61,53%. (25%) yang berada di bawah KKM
(25%). Siswa yang memperoleh nilai
2. Kemampuan Menulis Berita dibawah KKM dalam proses belajar
Siswa yang Diajar dengan mengajar pada umumnya telah dapat
Model Pembelajaran mengikuti pembelajaran dengan baik,
Kooperatif Tipe STAD seperti ikut berinteraksi,
Skor tes unjuk kerja kemampuan mengemukakan pendapat, bertanya
menulis berita siswa kelas dan lain-lain. Namun, dalam proses
eksperimen dapat dilihat pada tabel pemberian tes unjuk kerja, siswa
berikut. tersebut cendrung menyelesaikan
dengan tergesa-gesa, ceroboh, dan
Tabel 2. Hasil Tes Menulis Berita kurang serius.
Kelas Eksperimen
3. Kemampuan Menulis Teks
Berita Siswa yang Diajar
Kelas Nilai
Nilai
N S
dengan Model Pembelajaran
Terendah Kooperatif Tipe STAD
Tertinggi
Eksperimen 95 62 75,71 24 9,49
Hasil pengujian hipotesis
pertama mengungkapkan bahwa
secara keseluruhan, kemampuan
Berdasarkan tabel tersebut, nilai menulis teks berita siswa yang diajar
rata-rata untuk kemampuan menulis dengan model pembelajaran
berita kelas eksperimen dengan kooperatif tipe STAD lebih baik
jumlah siswa sebanyak 24 orang daripada kemampuan menulis teks
adalah 75,71. Nilai tertinggi yang berita siswa yang diajar dengan
diperoleh siswa di kelas eksperimen model pembelajaran konvensional.
adalah 95 dengan frekuensi . Nilai Hal ini terlihat dari pengujian
terendah yang diperoleh siswa pada hipotesis yang menunjuk-kan bahwa
kelas ekperimen adalah 62 dengan pada taraf nyata 0,05 thitung =2,26 >
frekuensi 2. Selanjutnya, simpangan ttabel = 1,67.
baku (S) pada kelas eksperimen Model pembelajaran kooperatif
adalah 9,49. tipe STAD mengkondisikan siswa
Frekuensi tertinggi terdapat pada dalam bentuk kelompok yang
kelas interval 57—63 dengan jumlah heterogen dilihat dari berbagai segi

64 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

termasuk segi kemampuan akademik. Bentuk tes yang diberikan pada dua
Kelompok atau team yang dibentuk kelas tesebut sama, tidak ada
bertujuan untuk memudahkan siswa perbedaan sedikit pun. Tes ini
mendiskusikan permasalahan yang dilakukan untuk melihat pengaruh
ditemui dalam proses pembelajaran. penerapan model pembelajaran
Dalam hal ini, penerapan model kooperatif tipe STAD terhadap
pembelajaran kooperatif tipe STAD kemampuan menulis teks berita
dalam proses pembelajaran di kelas, siswa di kelas VIII SMP Negeri 1
diskusi dapat membantu siswa Panti.
memahami konsep-konsep, teori- Proses pembelajaran pada kelas
teori, sistematika, dan ketentuan lain eksperimen lebih hidup dan lebih
dengan cara yang mudah. aktif dibandingkan dengan proses
Komponen pertama pembelajar- pembelajaran pada kelas kontrol.
an kooperatif tipe STAD adalah Pada kelas eksperimen, siswa secara
presentasi kelas. Presentasi kelas berkelompok aktif mendiskusikan
dilakukan oleh guru dengan maksud permasalahan yang dikemukakan
memperkenalkan materi menulis teks oleh guru. Selain itu, siswa juga
berita, membuka cakrawala berpikir termotivasi untuk mengungkapkan
siswa tentang berita, unsur-unsur pendapat, pertanyaan, dan jawaban
berita, bentuk-bentuk berita yang untuk mendapatkan poin kelompok.
dapat ditemukan oleh siswa dalam Dalam hal ini, pemahaman yang
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, dimiliki kelompok terhadap berita
dilakukan pembentukan tim yang disajikan dalam presentasi kelompok
heterogen dengan tujuan agar semua sehingga siswa mudah memahami
anggota dapat belajar dengan baik dan mengingat konsep-konsep atau
dan mempersiapkan anggotanya ketentuan-ketentuan terkait menulis
untuk bisa memahami pembelajaran berita.
menulis teks berita dengan baik. Siswa bersama kelompok dapat
Komponen selanjutnya adalah kuis, mendiskusikan tema berita yang
dalam pembelajaran menulis berita mudah dikembangkan menjadi
kuis dapat diartikan sebagai tes yang sebuah berita. Siswa bersama
diberikan kepada kelompok untuk kelompok dapat mendiskusikan cara
dikerjakan secara individual. Kuis memasukkan enam unsur berita ke
tersebut diberikan setelah pem- dalam berita dengan baik, siswa
belajaran selesai. Setiap pertanyaan, bersama kelompok dapat men-
tanggapan, dan jawaban yang diskusikan susunan penyajian berita
dikemukakan oleh anggota kelompok yang mengikuti penyajian berita
akan diberi poin oleh guru. Hal ini berbentuk piramida terbalik. Hal ini
dapat mendorong siswa untuk memungkinkan siswa untuk dapat
terpacu dan termotivasi sehingga menemukan ide dan menuangkannya
menimbulkan minat terhadap pem- dalam bentuk sebuah berita singkat.
belajaran. Hal ini terlihat dari hasil tes menulis
Tes yang diberikan kepada siswa teks berita yang dinilai berdasarkan
adalah tes unjuk kerja, yaitu tes kriteria penilaian yang telah
menulis berita yang dilakukan di ditetapkan.
kelas eksperimen dan kelas kontrol.

65 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

Berbeda dengan model pem- guru sudah mulai membosankan,


belajaran kooperatif, model pem- siswa lebih cenderung berkelakar
belajaran konvensional menempat- atau bercanda dengan cara meng-
kan siswa sebagai objek belajar yang ganggu temannya. Terakhir, siswa
berperan sebagai objek penerima mengerjakan tugas yang diberikan
yang pasif. Siswa hanya menerima oleh guru.
informasi yang diberikan oleh Hasil tes kemampuan menulis
sumber belajar atau guru. Pada teks berita siswa pada kelas kontrol
umumnya, model pembelajaran menunjukkan bahwa siswa kurang
konvensional menerapkan metode mampu menulis teks berita. Hal ini
ceramah, tanya jawab, dan terlihat dari rata-rata yang diperoleh
penugasan. Hal ini sesuai dengan oleh kelas kontrol sebesar 68,83.
pendapat Djafar (2001:3) yang Angka ini menunjukkan bahwa
menyatakan bahwa metode belajar kemampuan rata-rata siswa kelas
konvensional merupakan metode kontrol dalam menulis teks berita
yang berorientasi pada guru sehingga masih berada di bawah KKM yang
hampir seluruh kegiatan belajar ditetapkan sekolah, yaitu 70. Siswa
mengajar dikendalikan oleh guru. kelas kontrol kurang mampu menulis
Sangat sedikit kesempatan siswa teks berita dengan baik, hal ini
untuk memberikan kontribusi terlihat dari unsur berita yang tidak
terhadap pengetahuan, keterampilan, memnuhi 5W+1H, bentuk penyusun-
dan sikap dalam proses pembelajar- an berita yang belum memenuhi
an. Siswa yang diajar dengan model bentuk piramida terbalik, pengguna-
pembelajaran konvensional cen- an kalimat yang tidak memiliki
derung tidak kreatif, kurang mandiri, kesatuan ide, banyaknya kesalahan
harus selalu dibantu, dan tidak penggunaan ejaan dan tanda baca,
terbiasa menemukan sendiri. Hal ini serta pemberian judul berita yang
mengakibatkan siswa malas dan kurang menarik.
tidak termotivasi untuk mencipta,
termasuk menghasilkan sebuah a. Kelengkapan Unsur Berita
tulisan. Unsur-unsur (5W+1H)
Kondisi tersebut terlihat ketika merupakan unsur yang paling utama
penelitian berlangsung, siswa kelas yang membangun sebuah berita.
kontrol yang diajar dengan Berita yang baik menunjukkan unsur
menerapkan model pembelajaran yang lengkap, yang terdiri dari what,
konvensional cenderung pasif. Siswa who, where, when, why, dan how.
mendengarkan penjelasan dari guru, Berdasarkan analisis data yang telah
mencatat materi pelajaran, dan men- dilakukan, rata-rata penguasaan
jawab pertanyaan yang dikemukakan siswa pada indikator I (kelengkapan
guru. Siswa tidak termotivasi untuk unsur berita) menunjukkan bahwa
bertanya apalagi menemukan sendiri penguasaan siswa pada kelas
konsep-konsep yang terkait dengan eksperimen lebih tinggi daripada
materi pelajaran. Siswa juga tidak penguasaan siswa pada kelas kontrol.
termotivasi untuk bertanya kepada Hal ini terlihat dari rata-rata kelas
siswa lainnya terkait materi pelajar- eksperimen yang menunjukkan
an. Jika materi yang disampaikan angka 23,44 dengan 15 orang siswa

66 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

yang telah mampu menulis berita body). Selanjutnya, 13 orang siswa


dengan baik dan berisi keenam unsur telah mampu menyusun berita
berita yang ada sehingga berita yang mengikuti bentuk piramida terbalik,
ditulis menjadi berita yang utuh dan tetapi memuat hanya tiga dari empat
memiliki informasi yang lengkap. anatomi piramida terbalik yang ada.
Selanjutnya, 9 orang siswa yang Terakhir, 3 orang siswa telah mampu
mampu menulis berita, tetapi berita menyusun berita mengikuti bentuk
yang ditulis baru memuat lima dari piramida terbalik, tetapi memuat
enam unsur berita yang ada. hanya dua dari empat anatomi
Pada kelas kontrol, diperoleh piramida terbalik.
rata-rata kelas pada indikator I Pada kelas kontrol, diperoleh
(kelengkapan unsur berita) sebesar rata-rata kelas pada indikator II
19,42. Angka tersebut didapat dari (bentuk penulisan berita) sebesar
penguasaan siswa sebanyak 7 orang 17,79. Angka tersebut menunjukkan
siswa telah mampu menulis berita sebanyak 4 orang siswa telah mampu
yang memuat enam unsur berita yang menulis berita yang tersusun
ada; 9 orang siswa telah mampu berbentuk piramida terbalik dan
menulis berita tetapi berita yang memenuhi anatomi piramida terbalik.
ditulis memuat lima unsur berita; dan Selanjutnya, 10 orang siswa telah
10 orang siswa telah mampu menulis mampu menulis berita yang tersusun
berita namun hanya memuat empat berbentuk piramida terbalik tetapi
dari enam unsur berita yang ada. hanya berisi tiga dari empat anatomi
Jadi, dapat disimpulkan dalam piramida terbalik. Angka
penulisan berita menyangkut selanjutnya, 10 orang siswa telah
kelengkapan unsur berita, kelas mampu menulis berita mengikuti
eksperimen lebih baik daripada kelas penulisan piramida terbalik, tetapi
kontrol. hanya berisi dua dari empat anatomi
piramida terbalik; dan 2 orang siswa
belum mampu mengikuti penulisan
b. Bentuk Penyajian Berita piramida terbalik tetapi memenuhi
Bentuk penyajian berita yang keempat anatomi piramida terbalik.
dimaksudkan pada indikator II Jadi, dapat disimpulkan dalam
adalah bentuk penulisan berita penulisan berita pada indikator
berbentuk piramida terbalik. bentuk penulisan berita, kelas
Berdasarkan rata-rata skor yang eksperimen lebih baik daripada kelas
diperoleh oleh kelas eksperimen dan kontrol. Untuk lebih jelasnya dapat
kelas kontrol, maka kelas eksperimen dilihat pada gambar di bawah ini.
lebih baik dibandingkan dengan
kelas kontrol. Hal ini terlihat pada c. Penggunaan Kalimat
rata-rata kelas eksperimen yang Analisis skor pada Indikator III
menunjukkan angka sebesar 21,04, (penggunaan kalimat) menunjukkan
dengan rincian 8 orang siswa telah bahwa kelas eksperimen juga lebih
mampu menyusun sebuah berita baik daripada kelas kontrol. Hal ini
berbentuk piramida terbalik dan terlihat dari rata-rata skor yang
memuat empat anatomi piramida diperoleh pada kelas eksperimen dan
terbalik (headline, dateline, lead, dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen,

67 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

rata-rata skor yang dipeoleh adalah sebanyak 5 orang siswa mengguna-


15, 83 dan kelas kontrol 15,09. kan kalimat yang panjang, dapat
Perbedaan skor rata-rata antara kelas dipahami, tetapi tidak memiliki
eksperimen dan kelas kontrol untuk kesatuan ide. Penguasaan terendah
indikator III tidak terlalu jauh. ditunjukkan oleh sebanyak 1 orang
Selisih skor yang terlihat hanya siswa yang menggunakan kalimat
sebesar 0,74. Dalam hal ini, yang panjang, tidak dapat dipahami,
penguasaan kalimat siswa secara dan tidak memiliki kesatuan ide.
umum hampir sama. Jadi, penguasaan siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada
Jumlah siswa pada kelas penguasaan siswa kelas kontrol
eksperimen yang menunjukkan untuk indikator III (penggunaan
bahwa siswa telah mampu kalimat).
menggunakan kalimat yang singkat,
memiliki kesatuan ide, padat, dan d. Ketepatan Penggunaan Ejaan
dapat dipahami hanya didapatkan dan Tanda Baca
oleh 1 orang. Selanjutnya, sebanyak Analisis skor pada Indikator IV
7 orang siswa mampu menggunakan (ketepatan penggunaan ejaan dan
kalimat yang singkat, dapat tanda baca) menunjukkan bahwa
dipahami, tetapi tidak memiliki kelas eksperimen juga lebih baik
kesatuan ide. Jumlah dominan daripada kelas kontrol. Hal ini
ditunjukkan sebanyak 12 orang siswa terlihat dari rata-rata skor yang
yang menggunakan kalimat yang diperoleh pada kelas eksperimen dan
singkat, kurang jelas, dan tidak kelas kontrol. Pada kelas eksperimen,
memiliki kesatuan ide. Penguasaan rata-rata skor yang dipeoleh adalah
terendah ditunjukkan oleh sebanyak 13,65 dan kelas kontrol 12,40.
4 orang siswa yang menggunakan Perbedaan skor rata-rata antara kelas
kalimat yang panjang, dapat eksperimen dan kelas kontrol untuk
dipahami, tetapi tidak memiliki indikator IV tidak terlalu jauh.
kesatuan ide. Selisih skor yang terlihat hanya
Penguasaan tertinggi siswa pada sebesar 1,25.
kelas kontrol yang mampu Skor penguasaan tertinggi pada
menggunakan kalimat yang singkat, kelas eksperimen menunjukkan
memiliki kesatuan ide, padat, dan bahwa sebanyak 5 orang siswa masih
dapat dipahami juga didapatkan oleh terdapat 6 ketidaktepatan pengguna-
1 orang siswa saja. Selanjutnya, an ejaan dan tanda baca; 8 orang
sebanyak 6 orang siswa mampu siswa masih terdapat 7
menggunakan kalimat yang singkat, ketidaktepatan ejaan dan tanda baca;
dapat dipahami, tetapi tidak memiliki dan sebanyak 11 orang siswa
kesatuan ide; sebanyak 13 orang terdapat 8 ketidaktepatan pengguna-
siswa menggunakan kalimat yang an ejaan dan tanda baca.
singkat, kurang jelas, dan tidak Untuk kelas kontrol, skor
memiliki kesatuan ide. Angka ini penguasaan tertinggi didapatkan oleh
juga menunjukkan penguasaan 1 orang siswa yang dalam tulisannya
dominan siswa pada kelas kontrol. hanya terdapat 5 ketidaktepatan
Penguasaan siswa selanjutnya, penggunaan ejaan dan tanda baca.

68 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

Selanjutnya, sebanyak 2 orang siswa memberi judul dengan singkat,


terdapat 6 ketidaktepatan pengguna- menggambarkan isi berita, dan
an ejaan dan tanda baca; 6 orang menarik perhatian pembaca;
siswa masih terdapat 7 ketidaktepat- sebanyak 17 orang siswa mampu
an penggunaan ejaan dan tanda baca; memberi judul dengan singkat,
dan sebanyak 16 orang siswa menggambarkan isi berita, tetapi
terdapat 8 ketidaktepatan pengguna- kurang menarik perhatian pembaca;
an ejaan dan tanda baca. Skor dan sebanyak 6 orang siswa
penguasaan terendah ditunjukkan memberi judul dengan singkat, tidak
oleh 1 orang siswa yang mengguna- menggambarkan isi berita, tetapi
kan lebih dari 10 ketidaktepatan menarik perhatian pembaca. Jadi,
penggunaan ejaan dan tanda baca. untuk indikator V (kemenarikan
Jadi, penguasaan siswa kelas judul), penguasaan siswa kelas
eksperimen lebih baik daripada eksperimen lebih baik daripada
penguasaan siswa kelas kontrol penguasaan siswa kelas kontrol.
untuk indikator IV (ketepatan Hasil pengujian hipotesis
penggunaan ejaan dan tanda baca). pertama mengungkapkan bahwa
secara keseluruhan, kemampuan
e. Kemenarikan Judul menulis teks berita siswa yang diajar
Analisis skor pada Indikator V dengan model pembelajaran
(kemenarikan judul) menunjukkan kooperatif tipe STAD lebih baik
bahwa kelas eksperimen juga lebih daripada kemampuan menulis teks
baik daripada kelas kontrol. Hal ini berita siswa yang diajar dengan
terlihat dari rata-rata skor yang model pembelajaran konvensional.
diperoleh pada kelas eksperimen dan Hal ini terlihat dari pengujian
kelas kontrol. Pada kelas eksperimen, hipotesis yang menunjukkan bahwa
rata-rata skor yang dipeoleh adalah pada taraf nyata 0,05 thitung =2,26 >
16,67 dan kelas kontrol 15,84. ttabel = 1,67.
Selisih skor yang terlihat sebesar Model pembelajaran kooperatif
0,83. tipe STAD mengkondisikan siswa
Skor penguasaan tertinggi pada dalam bentuk kelompok yang
kelas eksperimen menunjukkan heterogen dilihat dari berbagai segi
bahwa sebanyak 6 orang siswa termasuk segi kemampuan akademik.
mampu memberi judul dengan Kelompok atau team yang dibentuk
singkat, menggambarkan isi berita, bertujuan untuk memudahkan siswa
dan menarik perhatian pembaca; mendiskusikan permasalahan yang
sebanyak 16 orang siswa mampu ditemui dalam proses pembelajaran.
memberi judul dengan singkat, Dalam hal ini, penerapan model
menggambarkan isi berita, tetapi pembelajaran kooperatif tipe STAD
kurang menarik perhatian pembaca; dalam proses pembelajaran di kelas
dan hanya 2 orang siswa yang dengan adanya kelompok yang
memberi judul dengan singkat, tidak heterogen dapat membantu siswa
menggambarkan isi berita, tetapi memahami konsep-konsep, teori-
menarik perhatian pembaca. teori, sistematika, dan ketentu-an lain
Selanjutnya, pada kelas kontrol, dengan cara yang mudah.
sebanyak 3 orang siswa mampu

69 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

Komponen pertama pembela- pembelajaran selesai. Siswa dalam


jaran kooperatif tipe STAD adalah kelompok boleh saling berdiskusi
presentasi kelas. Presentasi kelas untuk mengatasi kendala yang
dilakukan oleh guru dengan maksud dihadapi bukan untuk menyamakan
memperkenalkan materi menulis teks jawaban tugas yang telah diberikan.
berita, membuka cakrawala berpikir Setiap pertanyaan, tanggapan, dan
siswa tentang berita, unsur-unsur jawaban yang dikemukakan oleh
berita, bentuk-bentuk berita yang anggota kelompok akan diberi poin
dapat ditemukan oleh siswa dalam oleh. Hal ini dapat mendorong siswa
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya, untuk terpacu dan termotivasi
dilakukan pembentukan tim yang sehingga menimbulkan minat
heterogen dengan tujuan agar semua terhadap pembelajaran. Poin yang
anggota dapat belajar dengan baik dikumpulkan oleh masing-masing
dan mempersiapkan anggotanya kelompok akan dikalkulasikan dan
untuk bisa memahami pembelajaran kelompok yang memiliki jumlah
menulis teks berita dengan baik. poin tertinggi diberi hadiah atau
Permasalahan yang dihadapi dalam penghargaan.
tim atau kelompok didiskusikan
secara bersama sehingga siswa dapat Tes yang diberikan kepada siswa
menggali permasalahan dalam adalah tes unjuk kerja, yaitu tes
kelompok. Dalam kelompok, siswa menulis berita yang dilakukan di
dapat bertanya jawab kepada teman kelas eksperimen dan kelas kontrol.
sekelompok, teman antarkelompok, Bentuk tes yang diberikan pada dua
bahkan kepada guru. Dalam kelas tesebut sama, tidak ada
kelompok, siswa memahami konsep- perbedaan sedikit pun. Tes ini
konsep, teori-teori yang mereka dilakukan untuk melihat pengaruh
dapatkan dari presentasi dan penerapan model pembelajaran
permasalahan yang dikemukakan kooperatif tipe STAD terhadap
oleh guru. Pada pembelajaran kemampuan menulis teks berita
menulis berita, siswa bersama siswa di kelas VII SMP Negeri 1
kelompok membuat catatan tentang Panti.
pengertian berita, syarat-syarat Proses pembelajaran pada kelas
berita, ciri-ciri berita, unsur-unsur eksperimen lebih hidup dan lebih
berita, dan bentuk penyajian berita aktif dibandingkan dengan proses
berdasarkan persentasi yang pembelajaran pada kelas kontrol.
dilakukan guru dan contoh berita Pada kelas eksperimen, siswa secara
berupa guntingan koran. Siswa berkelompok aktif mendiskusikan
secara berkelompok harus mampu permasalahan yang dikemukakan
menjelaskan dan mempresentasikan oleh guru. Selain itu, siswa juga
hasil diskusi kelompoknya. termotivasi untuk mengungkapkan
Komponen selanjutnya adalah pendapat, pertanyaan, dan jawaban
kuis, dalam pembelajaran menulis untuk mendapatkan poin kelompok.
berita kuis dapat diartikan sebagai tes Dalam hal ini, pemahaman yang
yang diberikan kepada kelompok dimiliki kelompok terhadap berita
untuk dikerjakan secara individual. memudahkan memahami dan
Kuis tersebut diberikan setelah mengingat konsep-konsep atau

70 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

ketentuan-ketentuan terkait menulis menulis teks berita. Hal ini terbukti


berita. dari perbedaan hasil tes unjuk kerja
Adanya catatan hasil diskusi siswa kelas eksperimen dan kelas
yang dibuat oleh masing-masing kontrol. Hasil tes unjuk kerja siswa
kelompok untuk materi berita kelas eksperimen yang diajar dengan
memudahkan siswa dalam mengingat model pembelajaran kooperatif tipe
konsep-konsep dan aturan yang STAD lebih tinggi daripada hasil tes
diperlukan dalam mebuat sebuah unjuk kerja siswa yang diajar dengan
berita. Dalam hal ini, catatan materi model pembelajaran konvensional.
berita dapat digunakan oleh siswa
sebagai panduan tentang konsep SIMPULAN
sebuah berita. Dalam kelompok yang Berdasarkan hasil penelitian, dapat
heterogen, siswa yang tergolong disimpulkan bahwa model pembe-
memiliki kemampuan yang tinggi lajaran kooperatif tipe STAD
dalam bidang akademik dapat mempengaruhi kemampuan menulis
membantu siswa yang memiliki teks berita siswa. Pengaruh tersebut
kemampuan biasa-biasa saja atau dapat dijelaskan sebagai berikut.
rendah. Dalam hal ini, siswa dalam Pertama, kemampuan menulis teks
kelompok atau tim saling terkait satu berita siswa yang diajar dengan
sama lain. Nilai kelompok adalah model pembelajaran kooperatif tipe
nilai setiap anggota yang ada. STAD lebih baik daripada
kemampuan menulis teks berita
Siswa bersama kelompok dapat siswa yang diajar dengan model
mendiskusikan tema berita yang pembelajaran konvensional. Kedua,
mudah dikembangkan menjadi kemampuan menulis teks berita
sebuah berita. Siswa bersama siswa bermotivasi belajar tinggi yang
kelompok dapat mendiskusikan cara diajar dengan model pembelajaran
memasukkan enam unsur berita ke kooperatif tipe STAD lebih baik
dalam berita dengan baik, siswa daripada kemampuan menulis teks
bersama kelompok dapat berita siswa bermotivasi belajar
mendiskusikan susunan penyajian tinggi yang diajar dengan model
berita yang mengikuti penyajian pembelajaran konvensional. Ketiga,
berita berbentuk piramida terbalik. terdapat pengaruh kemampuan
Hal ini memungkinkan siswa untuk menulis teks berita siswa yang diajar
dapat menemukan ide dan dengan model pembelajaran
menuangkannya dalam bentuk kooperatif tipe STAD dengan model
sebuah berita singkat. Hal ini terlihat pembelajaran konvensional.
dari hasil tes menulis teks berita yang
dinilai berdasarkan kriteria penilaian SARAN
yang telah ditetapkan. Berdasarkan simpulan yang
telah dikemukakan di atas, terbukti
Berdasarkan uraian tersebut,
bahwa model pembelajaran
dapat disimpulkan bahwa hasil
kooperatif tipe STAD dijadikan
penelitian menunjukkan bahwa
alternatif untuk meningkatkan
model pembelajaran kooperatif tipe
kemampuan menulis teks berita.
STAD memberikan pengaruh dan
Untuk itu, dapat dikemukakan bebe-
dampak positif terhadap kemampuan

71 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

rapa saran sebagai berikut. Pertama, berjalan dengan lancar. Akhir kata
kepada guru Bahasa Indonesia penulis mengucapkan terima kasih
terutama guru SMP Negeri 1 Panti yang terdalam kepada semua pihak
untuk dapat menggunakan model yang telah bekerja sama dalam
pembelajaran, teknik-teknik dan pen- penelitian ini.
dekatan yang bervariasi dan kreatif
dalam pembelajaran menulis khusus-
nya pembelajaran menuis teks berita. DAFTAR RUJUKAN
Kedua, kepada peneliti selanjutnya Asma, Nur. 2012. Model
agar melakukan penelitian yang lebih Pembelajaran Kooperatif.
mendalam tentang model pem- Padang: UNP Press.
belajaran kooperatif begitu juga
pada pokok bahasan yang lain. Astiti, N. W. (2012). Pengaruh
Ketiga, bagi siswa, model pem- Model Pembelajaran Kooperatif
belajaran kooperatif tipe STAD Terhadap Hasil Belajar IPS
memberikan pengaruh yang positif Siswa Kelas VII. Penelitian
pada masing-masing siswa dalam Dan Ilmu Pendidikan, 0–13.
bentuk pembelajaran individu
maupun kelompok. Chaer, Abdul. 2010. Bahasa
Jurnalistik. Jakarta: Rineka
UCAPAN TERIMA KASIH Cipta.

Puji syukur penulis ucapkan Djafar, Tengku Zahara. 2001.


kepada Allah Swt atas rahmat dan Kontribusi Strategi
karunianya penelitian ini dapat Pembelajaran terhadap
terselesaikan dengan baik. Penulis Hasil Belajar. Padang:
sangat beryukur sekali atas semua FIP UNP.
motivasi dan bantuan dari berbagai
pihak yang telah membantu Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran
pelaksanaan penelitian ini. Biologi.Padang: UNP
Untuk itu penulis Press.
mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang terkait dan Puspita, Ayunda Riska. 2013.
berpartisipasi yang telah membantu “Keefektifan Penggunaan
dan memotivasi penulis. Tanpa Teknik dalam Pembelajaran
motivasi dan dorongan, serta bantuan Menulis Cerpen Bertolak dari
dari pihak-pihak lain penelitian ini Peristiwa yang Pernah
tidak akan berjalan lancar. Dialami Siswa Kelas IX SMP
Penulis juga mengucapakan Negeri 18 Malang”.
terima kasih yang sebesarnya kepada JPBSIOnline, Volume 1,
pihak sekolah dan semua anggota Nomor 1, April 2013. Diakses
keluarga besar SMP Negeri 1 Panti 28 April 2014.
yang telah bekerja sama dalam
penelitian ini. Tanpa bantuan dan Sanjaya, Wina. 2006. Strategi
kerja sama dari pihak sekolah Pembelajaran Berorientasi
penelitian ini tidak akan dapat

72 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat


JURNAL GRAMATIKA
ISSN: 2442-8485
Jurnal Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia V3.i1 (59-73) E-ISSN: 2460-6319

Standar Proses Pendidikan. Sutisna, Nana. 2012. “Peningkatan


Jakarta:Prenada Media. Kemampuan Menulis
Eksposisi Berbantuan Siswa
Sugiyono. 2009. Metodologi Kelas X.1 SMA Negeri 1
Penelitian Pendidikan. Matauli Pandan.” Tesis.
Bandung: Alfabeta. Padang: Program
Pascasarjana UNP.

73 Jurnal Gramatika - STKIP PGRI Sumatera Barat

You might also like