Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 19

Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.

ISSN : -
34

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi


dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
dengan Metode QoS
Yusantono
Program Studi Sistem Informasi, Universitas Internasional Batam
Jl. Gajah Mada, Baloi, Sei Ladi Batam 29442
E-mail: [email protected]

Abstract
The purpose of this research is to find out whether network frequency that is being used by certain WiFi network
affect the signal strength and data transfer speed that is received by internet users. This research used Delay,
Packet loss, and Throughput as the parameter of QoS and by using Axence NetTools as the research tool. The
research is conducted in two frequency, 2,4 GHz frequency and 5 GHz frequency at Discussion Area and at the
Library. The result of the research is that 5 GHz has a better performance according to TIPHON standard of
QoS. The result is as such, 17.25 ms Delay at Discussion Area and 15 ms Delay at Library. According to TIPHON
QoS standard, the Delay result is categorized as Very Good. The result of the research using UNIFI AP AC PRO
Access Point is as such, 90.25 ms Delay when using 2.4 frequency and 18.75 ms when using 5 GHz frequency. As
the result of the research conducted, 5 GHz frequency have a better performance in term of the quality of the
network, because of the channel availability, and low inteference from other device in the same frequency, lower
congestion during high network usage or high traffic and also benefit from MU-MIMO technology from 802.11ac
Wave 2 WiFi standard that enable Access Point to send and receive data simultaneously from multiple users.

Keywords : WiFi, QoS, Delay, Packet loss, Throughput

Copyright © Journal of Information System and Technology. All rights reserved

1. PENDAHULUAN pengguna dari Access Point. WiFi


1.1 Latar Belakang menggunakan media gelombang
Dunia teknologi komunikasi elektromagnetik pada frekuensi 2,4 GHz dan
berkembang dengan sangat pesat saat ini. frekuensi 5 GHz. Band 2.4 GHz sering
Terutama dalam hal komunikasi data, seperti digunakan dalam jaringan WiFi tetapi
komputer dengan komputer, komputer dan mempunyai interferensi yang tinggi, sedangkan
smartphone, smartphone dan smartphone dan band 5 GHz mempunyai pita yang lebar
perangkat lainnya yang memanfaatkan sehingga mampu mencapai tingkat performansi
teknologi jaringan komputer. Jaringan Wireless yang tinggi. (Ammar & Hanafi, 2016)
atau Nirkabel merupakan salah satu teknologi Penerimaan sinyal yang buruk, naik turun atau
komunikasi yang berkembang dengan pesat. lemah adalah suatu hal tidak diinginkan untuk
Jaringan Wireless adalah kebutuhan yang terjadi. Untuk mengetahui kualitas dari sinyal
penting bagi sebuah lembaga pendidikan, yang diterima perangkat pengguna, maka dapat
dimana jaringan ini dipakai oleh dosen, dilihat dari aspek propagasi gelombang dalam
mahasiswa, staff dan orang berkunjung ke ruangan. (Risna, Isnawaty, & Sutardi, 2017)
lingkungan kampus, sehingga layanan internet
dapat dinikmati tanpa menggunakan media QoS (Quality of Service) adalah
kabel. (Riyanti & Sutejo, 2018) teknologi yang memungkinkan administrator
dari sebuah jaringan untuk menangani berbagai
Performansi dari sebuah jaringan macam efek dari terjadinya gangguan dalam
nirkabel atau yang sering disebut dengan WiFi, jaringan wireless. Parameter – parameter pada
contohnya pada sebuah gedung kampus, dapat QoS antara lain adalah delay, packet loss, jitter
kita ketahui dari sinyal yang diterima perangkat dan throughput. QoS berfungsi untuk

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
35

mengurangi terjadinya packet loss, jitter, bisa berkomunikasi lebih efisien dan efektif.
throughput dan delay pada jaringan (Libar, Penelitian yang dilakukan ini bertujuan untuk
Sugesti, & Perdana, 2017). Tujuan dari menentukan QoS yang ada di RS Surya Asih.
mekanisme Quality of Service (QoS) ialah Penelitian dimulai dari pengumpulan data yang
untuk mempengaruhi paling tidak satu dari ada di lokasi seperti perangkat keras pendukung
empat parameter QoS yang sudah ditentukan. atau koneksi internet yang telah digunakan RS
QoS juga dapat disebut sebagai semacam Surya Asih. Untuk mengetahui kinerja WLAN
teknik pengelolaan delay, jitter, bandwidth, pada RS Surya Asih maka harus dilakukan
packet loss, dan throughput untuk aliran paket sebuah analisa pengukuran parameter kinerja
dalam sebuah jaringan. (Iskandar & Hidayat, jaringan. QoS adalah kemampuan menjamin
2015) pengiriman arus data penting. Analisa kinerja
jaringan WLAN di RS Surya Asih menekankan
Berdasarkan latar belakang yang sudah proses pemantauan (monitoring) dan
dijelaskan di atas, maka tujuan dari penelitian pengukuran parameter jaringan pada
ini adalah untuk melakukan perbandingan QoS infrastruktur jaringan sepertu kecepatan akses,
dari jaringan dengan band 2.4 GHz dengan 5 kapasitas transmisi, dari titik pengirim ke titik
GHz dengan menggunakan parameter Delay, penerima yang menjadi tujuan, parameter yang
Packet loss dan Throughput. Oleh sebab itu dipakai adalah Bandwidth, Throughput, Delay,
penulis menulis laporan ini dengan judul dan Packet loss. Analisis kinerja jaringan
“Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dipantau melalui Wireshark yaitu hasil uptime
dengan Frekuensi 2,4 GHz dan 5 GHz dengan dan downtime yang tidak buruk. Hasil
Metode QoS ”. pengujian parameter QoS yaitu manajemen
bandwidth mempengaruhi koneksi yang lebih
1.2 Tujuan Penulisan baik dan merata bagi setiap orang pengguna
jaringan pada RS Surya Asih.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendapatkan pengaruh frekuensi yang Menurut (Ammar & Hanafi, 2016) WiFi
digunakan pada suatu jaringan terhadap (Wireless Fidelity) bekerja pada 2 band yaitu
kualitas sinyal, kecepatan transfer data yang 2.4 GHz dan 5 GHz. Standar WiFi yang bekerja
diterima oleh pengguna jaringan atau Client. pada 2 frekuensi ini adalah antara lain IEEE
Dengan demikian penelitian diharapkan dapat 802.11a dan IEEE 802.11g. Pengukuran ini
membantu proses perancangan jaringan atau dilakukan pada kanal (LOS) Line of Sight
pengembangan jaringan lebih lanjut dalam hal menggunakan 2 buah laptop yang dihubungkan
menetapkan frekuensi jaringan yang akan ke AP (Access Point) standar IEEE 802.11a dan
digunakan. g. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini pada
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah standar IEEE802.11a transfer rate download
sebagai berikut: dan upload terendah 872,24 KB/s dan 465,38
KB/s dan tertinggi 8.104,68 KB/s dan 5.744,24
a. Mengetahui pengaruh frekuensi jaringan KB/s. Sedangkan pada standar IEEE802.11g,
terhadap kualitas sinyal yang diterima oleh transfer rate download dan upload data tertinggi
Client. 2.662,54 KB/s dan 2.549,60 KB/s dan terendah
b. Menjadi manfaat bagi perancangan - 484,50 KB/s dan 477,40 KB/s. Pada standar
perancangan jaringan selanjutnya supaya IEEE 802.11a, transfer rate download data dan
dapat lebih memahami pentingnya upload data pada kualitas sinyal paling rendah
pengaturan frekuensi pada sebuah jaringan. hingga di bawah 20% dan 30% dari transfer rate
download data dan upload data paling tinggi.
2. Tinjauan Pustaka Sedangkan pada standar IEEE802.11g transfer
rate download dan upload data pada sinyal
Menurut (Riyanti & Sutejo, 2018) paling rendah sampai dengan di bawah 35%
Jaringan Komputer pada saat ini adalah suatu dan pada transfer rate download dan upload
layanan yang sangat diperlukan. Jaringan tertinggi adalah 30%.
komputer memungkinkan data, perangkat
lunak dan perangkat keras dapat dipakai secara Menurut (Risna et al., 2017) Kinerja
bersama. Dengan demikian kelompok kerja daripada suatu jaringan Wireless Fidelity atau

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
36

sering disebut dengan WiFi, misalnya pada 125 m dengan frekuensi 5 GHz sedangkan
sebuah gedung, dapat diketahui dari sinyal yang untuk frekuensi 3.7 GHz dapat mencapai 5 km
diterima oleh pengguna internet. Penerimaan untuk outdoor.(Abdelrahman et al., 2015)
sinyal yang tidak stabil dan naik turun adalah
hal yang tidak dikehendaki. Hal ini dapat dilihat Standar 802.11b diluncurkan juga
dari beberapa aspek seperti propogasi diluncurkan pada bulan September tahun 1999.
gelombang radio dalam ruangan. Bila Standar ini dapat mencapai kecepatan 11 Mbps
pembagian bandwidth pada sebuah jaringan dengan frekuensi 2.4 GHz dan lebar channel 22
dilakukan dengan tepat maka kinerja jaringan MHz. Standar ini juga menggunakan antena
akan lebih optimal. Metode HTB merupakan SISO. Cakupan indoor mencapai 35 m dan
salah satu metode yang digunakan untuk outdoor 140 m. (Abdelrahman et al., 2015)
melakukan optimalisasi jaringan dalam hal
pengaturan bandwidth. Metode ini memberikan Standar 802.11g diluncurkan pada tahun
kemudahan kepada pengelola jaringan dalam 2003 dengan kecepatan mencapai 54 Mbps.
hal pengalokasian bandwidth..Hasil yang Standar WiFi beroperasi pada frekuensi 2.4
didapat dari metode HTB adalah kualitas GHz dengan lebar channel 20 MHz. Cakupan
jaringan yang baik dikarenakan kuota sinyal dalam ruangan 38 m dan luar ruangan
bandwidth diperoleh setiap client dengan rata. mencapai 140 m. (Abdelrahman et al., 2015)

2.1 Landasan Teori Standar 802.11n diluncurkan pada tahun


2.2.1 Jaringan Komputer 2009 dan mempunyai 2 antena masing – masing
Jaringan Komputer merupakan suatu untuk transmisi data dan menerima data.
sistem yang terdiri dari beberapa komputer Teknologi antena yang digunakan pada standar
yang dirancang supaya dapat berbagi sumber ini adalah fitur MIMO (Multi Input Multi
daya, berkomunikasi dan mengakses informasi. Output). Teknologi ini berkemampuan untuk
Jaringan Komputer dapat disebut juga sebagai mengkoordinasi beberapa sinyal radio
kombinasi antara dua atau lebih teknologi. sekaligus. MIMO meningkatkan cakupan dan
Kombinasi dari teknologi inilah yang throughput, serta juga meningkatkan lebar
mengakibatkan terjadinya pengolahan data, channel dari 20 MHz menjadi 40 MHz. Standar
yang dimana data tersebut dapat disalurkan, WiFi ini dapat mencapai 300 Mbps. Untuk
mencakup pengguna database, software, dan dalam ruangan cakupan sinyal dapat mencapai
hardware dalam waktu yang bersamaan 75 m dan untuk luar ruangan dapat mencapai
(Haerudin, Aksara, & Yamin, 2017). 250 m.
Tujuan pembangunan sebuah jaringan
komputer ialah untuk melakukan proses 802.11ac adalah WiFi generasi ke 5.
pengiriman data atau informasi dari pengirim Standar ini diluncurkan pada bulan Desember
kepada penerima dalam waktu yang cepat dan tahun 2013. Dengan frekuensi 5 GHz. Lebar
akurat. channel terbagi menjadi 4 sektor yaitu 20 MHz,
40 MHz, 80 MHz dan 160 MHz. Standar ini
2.2.2 Standar WiFi mempunyai kinerja yang jauh lebih bagus,
Standar 802.11 yang pertama cakupan yang lebih luas jika dibandingkan
diluncurkan pada tahun 1997 dan dengan standar lainnya. Standar WiFi ini
diklarifikasikan pada tahun 1999. Beberapa mengimplementasi MU-MIMO. Teknik ini
dari standar yang lama tersebut sudah tidak memungkinkan satu kumpulan pengguna dan
diproduksi. (Abdelrahman, Mustafa, & Osman, wireless terminal untuk berkomunikasi satu
2015) sama lainnya. Kecepatan secara teoritikal
mencapai 7 Gbps, sedangkan secara fakta baru
Standar 802.11a diluncurkan pada bulan bisa mencapai 1.7 Gbps karena keterbatasan
September 1999. Standar ini beroperasi pada kemampuan chipset.
frekuensi 5 GHz dan 3.7 GHz dan dengan lebar
channel 20 MHz. Kecepatan data dapat
mencapai 54 Mbps. Standar ini menggunakan
antena SISO (Single Input Single Output).
Cakupan indoor mencapai 35 m dan outdoor

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
37

Gelombang wireless akan berpantulan


pada permukaan yang halus yang cukup luas
untuk mempengaruhi gelombang, seperti metal,
loker, dan peralatan – peralatan yang besar.
Pengaruh fisik pada sebuah gedung atau
bangunan sangat mempengaruhi kinerja dari
sebuah jaringan. Dapat dilihat pada Gambar 2.3
yang memperlihatkan tipe material dan
perambatan sinyal. (Ubiquiti, 2017)

Gambar 1: Perbandingan Standar WiFI beserta


lebar Channel

2.2.3 Radio Frekuensi dan Gelombang


Jaringan nirkabel adalah teknologi radio
frekuensi. Udara merupakan kendaraan atau
Gambar 3: Tipe Material dan Perambatan
media pengantara yang dimana melaluinya data
Sinyal
– data dapat diangkut, sama seperti ethernet
yang menggunakan kabel tembaga. Frekuensi
2.2.4 Channel Spacing & Patterns
WLAN berkisar dari 2.4 GHz sampai dengan 5
Selain mengetahui ketersediaan rentang
GHz. Standar WiFi 802.11b dan 802.11g
frekuensi untuk membangun sebuah jaringan
memakai frekuensi 2.4 GHz. Standar 802.11a
wireless, hal yang perlu diperhatikan adalah
yang diluncurkan bersamaan dengan 802.11b
channel spacing. Karena setiap jaringan
bergerak pada frekuensi 5 GHz. Standar
nirkabel menerima saluran frekuensi tengah.
802.11n menggunakan 2.4 GHz maupun 5 GHz.
Semakin banyak jarak channel maka lebih
Dan 802.11ac hanya menggunakan frekuensi 5
berpotensi terjadinya overlap. Jika kecil
GHz. Untuk memberikan contoh, gelombang
overlap, maka lebih kecil gangguan, dengan
frekuensi 2.4 GHz sepanjang 5 inci sedangkan
demikian kinerja wireless lebih baik. Sebagai
gelombang 5 GHz mempunyai dua kali lipat
contoh jika terdapat 2 buah Access Point yang
frekuensi tetapi dengan panjang hanya 2.5 inci.
berdekatan, yang dimana menggunakan
Semakin tinggi frekuensi wireless, semakin
frekuensi 5 GHz dengan channel 149 dan 157
padat juga radio frekuensinya. Ukuran dari
akan lebih terhindar dari gangguan
gelombang mempunyai efek yang signifikan
dibandingkan jika yang dipakai adalah channel
terhadap pergerakannya di udara, pantulannya,
149 dan 153. Dapat dilihat pada Gambar 2.4.
seberapa cepat kehilangan tenaga dan
(Ubiquiti, 2017)
hilangnya gelombang tersebut. Berikut contoh
gelombang dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 4: Channel Spacing


Gambar 2: Gelombang

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
38

2.2.5 2.4 GHz


Frekuensi 2.4 GHz adalah band atau pita
yang dipakai secara luas di seluruh dunia dan 2.2.7 AP (Access Point)
merupakan band yang unlicensed. Oleh karena Access Point adalah suatu alat yang
popularitas yang tersebar dimana – mana, mempunyai fungsi untuk melakukan transmisi
sehingga produk – produk seperti IP Camera, data pada sebuah WLAN. Access Point
Mikrowave Oven, Bluetooth, sehingga jaringan terkoneksi dengan jaringan LAN melalui kabel.
wireless dengan band ini mengalami Access Point mempunyai fungsi untuk
interferensi yang tinggi pada daerah yang padat mengirim dan menerima data sebagai buffer
populasinya. Di daerah yang sangat padat data antara Wireless LAN dan Wired LAN,
populasinya, frekuensi 2.4 GHz tetap menjadi melakukan konversi sinyal RF (Radio
pilihan ketika mengembangkan jaringan Frequency) menjadi sinyal digital yang
wireless outdoor atau luar ruangan. disalurkan melalui media kabel atau sebaliknya
yang disalurkan ke perangkat WLAN yang lain
Walaupun rentang total dari spektrum menjadi RF (Radio Frequency) (Syahputri,
2.4 GHz beragam pada masing – masing daerah, Yamin, & Aksara, 2017).
kebanyakan negara menetapkan sekitar 83
MHz untuk pemakaian bebas izin. Dengan 2.2.8 QoS (Quality of Service)
demikian memungkinkan 3 channel Wireless QoS atau Quality of Service merupakan
dengan frekuensi 20 MHz yang dimana lebar sebuah layanan yang memberikan jaminan
dari channelnya tidak tumpang tindih yaitu, performansi dengan berbagai macam parameter
Channel 1, 6, dan 11. Overlap atau tumpang yang digunakan untuk mengukur kualitas
tindih adalah sesuatu yang tidak diinginkan, layanan dari sebuah jaringan komputer. QoS
karena mengakibatkan gangguan dan juga dapat diartikan sebagai teknik pengelolaan
menurunkan kinerja jaringan wireless. bandwidth, jitter, delay dan packet loss untuk
(Ubiquiti, 2017) aliran paket yang terdapat dalam sebuah
jaringan. QoS mempunyai manfaat yaitu
2.2.6 5 GHz memungkinkan administrator atau pengelola
Hampir di seluruh dunia, keuntungan jaringan dalam hal menangani berbagai macam
dari frekuensi 5 GHz adalah dalam hal hal yang terjadi pada jaringan seperti network
ketersediaan channel yang lebih banyak. congestion atau kemacetan yang terjadi pada
Spektrum 5 GHz dibagi menjadi jangkauan aliran paket dari berbagai layanan. Daripada
frekuensi yang disebut dengan U-NII bands, dengan menambah perangkat keras jaringan
masing – masing dengan aturannya tersendiri. tersebut, yang belum tentu menyelesaikan
permasalahan. (Iskandar & Hidayat, 2015)
Hal penting yang harus diperhatikan, Berikut akan dijelaskan beberapa parameter
frekuensi 5 GHz memerlukan DFS Control yang digunakan dalam penelitian ini :
(Dynamic Frequency Selection) agar dapat 1. Delay
dioperasikan. Sebelum menggunakan Delay merupakan tenggang waktu yang
Frekuensi DFS, DFS-compliant radios diperlukan terhitung dari mengirim data
memindai frekuensi tertentu untuk memastikan sampai dengan data tersebut diterima.
bahwa frekuensi tersebut tidak dipakai oleh Kualitas dari sebuah jaringan sangat
Terminal Doppler Weather Radar dan sistem dipengaruhi oleh besar kecilnya delay. Delay
radar lainnya. dapat terjadi akibat jarak, penghambat fisik
antara pemancar dan penerima dan kongesti.
Dalam proses penggunaan DFS Channel (Satwika & Sukafona, 2018)
maka, radio akan menunggu dalam waktu
singkat untuk mendengarkan sistem DFS. Jika Tabel 1: Kategori Delay (Standar TIPHON)
ada radar yang terdeteksi maka channel
tersebut akan diblacklist dalam periode waktu Kategori
Besar Delay
singkat. Dan juga jika terdeteksi radar, maka Latensi
radio akan secara langsung mengganti ke Sangat Bagus <150 ms
channel yang tersedia sesuai dengan Kode 150 s/d 300
Bagus
Negara dan Daftar Frekuensi. (Ubiquiti, 2017) ms

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
39

300 s/d 450 3. Metode Penelitian


Sedang
ms 3.1 Rancangan Penelitian
Jelek >450 ms
Supaya hasil dari penelitian sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu
2. Packet loss
diperlukan suatu metode penelitian. Metode
Packet loss merupakan kegagalan pengiriman
penelitian yang diterapkan pada penelitian
paket IP dalam mencapai tujuannya.
dengan judul “Analisis dan perbandingan
Beberapa faktor yang menyebabkan hal
Jaringan WiFi dengan frekuensi 2,4 GHz
tersebut terjadi antara lain, terjadi traffic
dan 5 GHz dengan Metode QoS” adalah
overload dari sebuah jaringan, kongesti atau
metode penelitian kuantitatif. Metode yang
tabrakan, dan juga dipengaruhi pada sisi
juga akan digunakan adalah metode QoS yang
penerima yaitu overflow yang terjadi pada
memiliki parameter berupa delay, packet loss
buffer. Dalam hal implementasi jaringan IP,
dan throughput pada jaringan wireless di
nilai Packet loss diharapkan memperoleh nilai
Discussion Area, Library UIB, dan dengan
yang rendah atau seminim mungkin sesuai
menggunakan perangkat UNIFI AP AC PRO
dengan standar yang telah ditetapkan
menggunakan aplikasi Axence NetTools.
TIPHON. (ETSI, 1999)
Berikut tahap – tahap penelitian kuantitatif
Tabel 2: Kategori Packet Loss (Standar yang berguna sebagai pedoman dalam
TIPHON) pelaksanaan penelitian.
Kategori Packet Packet loss (%)
loss
Sangat Bagus 0%
Bagus 3%
Sedang 15%
Jelek 25%

3. Throughput
Throughput adalah sebuah parameter yang
menghitung jumlah kedatangan paket yang
sukses diterima sesuai dengan pengamatan
selama durasi waktu tertentu dan dibagi Gambar 5: Tahap Penelitian
dengan durasi pengamatan. Throughput
seringkali dihubungkan dengan Bandwidth a. Fase Konseptual
karena Throughput memang bisa juga disebut Fase ini merupakan fase awal dari penelitian,
bandwidth dalam kondisinya yang terdapat beberapa kegiatan utama pada fase
sebenarnya. Throughput bersifat dinamis awal ini sebagai berikut :
sesuai dengan trafik yang sedang terjadi, 1. Identifikasi Masalah, memahami
sedangkan Bandwidth bersifat tetap. (Riyanti permasalahan yang terjadi, mengetahui
& Sutejo, 2018) tujuan penelitian serta menetapkan batasan
– batasan penelitian agar ruang lingkup
Tabel 3: Kategori Throughput (Standar
penelitian jelas.
TIPHON)
2. Studi literatur, melakukan penelusuran
Kategori Throughput
Throughput (%)
tentang teori – teori yang berkaitan dengan
permasalahan penelitian yang terdiri dari
Sangat Bagus 76% - 100% berbagai sumber seperti dari wawancara,
diskusi, buku, jurnal dan artikel yang
Bagus 51% - 75% berkaitan dan dapat mendukung
pemecahan masalah dalam penelitian.
Sedang 26% - 50%

Jelek <25% b. Fase Perancangan


Pada fase ini dilakukan perancangan
parameter penelitian dan model penelitian.

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
40

Setelah masalah diformulasikan maka 3.3 Melakukan Perencanaan Tindakan


dilanjutkan dengan merancang rancangan Setelah melakukan analisis permasalahan
penelitian, seperti desain parameter, model maka dilanjutkan dengan tahap perencanaan
parameter penelitian yang akan menuntun tindakan yang dimana hasilnya akan digunakan
pelaksanaan penelitian mulai dari awal sampai untuk mengambil kesimpulan dari penelitian
selesainya sebuah penelitian. yang akan dilakukan. Oleh karena itu dibuatlah
sebuah jadwal pelaksanaan pengukuran
c. Fase Empirik jaringan Wireless menggunakan parameter QoS.
Kegiatan yang dilakukan pada fase ini
adalah pengumpulan data, persiapan data yang Tabel 4: Jadwal Penelitian
akan dianalisa. Adapun kegiatan pada fase
empirik yang dilakukan adalah : Hari / Tanggal Tempat Waktu
a. Pengambilan sampel paket ping dan data Senin, 25 DA 12.00 – 13.00
Februari 2019 (2.4 GHz)
transfer untuk mengukur parameter delay,
Selasa, 26 12.00 – 13.00
throughput dan packet loss pada lingkungan Februari 2019 (5 GHz)
gedung Asrama BTP dengan frekuensi 2.4 GHz Rabu, 27 Library 14.30 – 15.30
dan 5 GHz. Februari 2019 (2.4 GHz)
Kamis, 28 14.30 – 15.30
d. Fase Analitik Februari 2019 (5 GHz)
Pada fase ini dilakukan pengolahan dan Senin, Lab. A208 12.00 – 13.00
analisis data hasil penelitian. Data yang telah 4 Maret 2019 dengan (2.4 GHz)
dikumpulkan diolah serta mengevaluasi hasil Selasa, 5 menggunaka 12.00 – 13.00
tersebut untuk menemukan kesimpulan pada Maret 2019 n perangkat (5 GHz)
hasil penelitian yang dilakukan. Berikut UNIFI AP
AC PRO
kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah
sebagai berikut :
Tabel di atas merupakan jadwal
1. Melakukan perbandingan hasil yang
pelaksanaan pengukuran QoS sesuai dengan
dilakukan pada frekuensi 2.4 GHz dan 5
tanggal yang ditetapkan yang dimana terdapat
GHz dalam nilai Delay, Packet loss, dan
proses pengukuran QoS sebanyak 6 kali.
Throughput yang diperoleh pada Fase
Area pengukuran QoS adalah sebagai
Empirik.
berikut :
1. Discussion Area UIB
e. Fase Diseminasi
2. Perpustakaan UIB
Membuat laporan penelitian sesuai dengan
3. Lab. A208 dengan menggunakan
hasil yang sudah diperoleh, agar penelitian
perangkat UNIFI AP AC PRO
dapat dibaca, dimengerti oleh pembaca.
Parameter QoS yang digunakan adalah
3.2 Analisis Permasalahan
Delay, Packet loss, dan Throughput, yang
Akses terhadap internet adalah suatu hal
diukur menggunakan aplikasi Axence NetTools.
yang sudah menjadi kebutuhan pokok bagi
setiap orang dan sudah tidak dapat dihindari
3.4 Pelaksanaan Pengukuran QoS
dari realita ini. Terutama seorang pelajar atau
Setelah proses perencanaan yang telah
mahasiswa juga sangat memerlukan akses akan
dilakukan dengan menetapkan jadwal
internet untuk melakukan proses pembelajaran
pengukuran, maka langkah selanjutnya adalah
mereka, baik di kampus maupun di tempat
melaksanakan pengukuran sesuai dengan
tinggal mereka. Oleh karena itu penulis
jadwal menggunakan aplikasi Axence NetTools.
memutuskan melakukan penelitian dan hal
membandingkan keunggulan dan kelemahan
3.5 Kebutuhan Perangkat Keras dan Lunak
pada frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz supaya
Diperlukan penggunaan beberapa
dapat meningkatkan kualitas dari layanan
perangkat dan aplikasi untuk menjalankan
internet sesuai dengan hasil penelitian yang
proses pengukuran QoS, sebagai berikut :
akan dikerjakan.

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
41

Tabel 5: Tabel Spesifikasi Hardware dan jaringan yang dipantau. Tahap – tahap
Software pengukuran terhadap jaringan dapat dilihat
pada gambar berikut.
Hardware
Jenis Keterangan Meminta Izin melakukan penelitian
Laptop System : Windows 10 Pro
Manufacture : HP
System Model : Elitebook 8470P
Processor : Intel® Core™ i7-
Melakukan Instalasi perangkat lunak yang
3540M
CPU : 3.00 GHz diperlukan untuk penelitian
Memory 8192 MB
DirectX Version : DirectX 12
Pengujian QoS dengan melakukan
Software pengambilan data menggunakan
Axence Perangkat lunak untuk keperluan perangkat lunak yang sudah diinstalasi
NetTools analisis jaringan
NetSpot Perangkat lunak untuk mengecek
frekuensi jaringan dan kuat
sinyal Menganalisa data yang diperoleh dari
pengujian QoS
4. Implementasi
4.1 Implementasi
Standar parameter QoS (Quality of Service)
merupakan standar yang sudah disepakati dan Hasil QoS beserta penjelasan
disetujui oleh ETSI TIPHON
(Telecommunications and Internet Protocol Gambar 6: Alur Penelitian
Harmonization Over Networks) sebagai
pengukur tingkat kepuasan pengguna layanan
telekomunikasi international. Standar 4.2.1 Pemilihan Band Frekuensi WiFi
parameter QoS diantaranya yaitu, Delay, Jitter, Sebelum dilanjutkan dengan proses
Packet loss, Throughput. Masing – masing sebelumnya , maka terlebih dahulu dilakukan
parameter memiliki nilai yang akan digunakan pengaturan pada Network Adapter, dengan
sebagai dasar penelitian terhadap kualitas tujuan untuk memilih frekuensi yang ingin diuji
kinerja daripada sebuah jaringan wireless. terlebih dahulu. Pertama – tama, masuk ke
Control Panel, lihat gambar 7.
Sesuai dengan judul proyek ini yaitu
“Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi
dengan Frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz
dengan Metode QoS”, oleh karena itu pada
bagian implementasi ini akan ditampilkan hasil
– hasil analisa QoS. Parameter yang digunakan
dalam pengukuran QoS ini adalah Delay,
Packet loss, dan Throughput. Pengujian QoS
menggunakan aplikasi Axence NetTools 5.
Gambar 7: Tampilan Control Panel
4.2 Pengukuran QoS
Hasil dari pengukuran QoS yang Kemudian klik View Network status and
dilakukan dengan parameter delay, packet loss tasks yang terdapat pada bagian Network and
dan Throughput, maka didapatkan nilai untuk Internet. Kemudian akan muncul tampilan
mengetahui kualitas kinerja jaringan wireless seperti berikut :
LAN. Masing – masing dari parameter
mempunyai peranan yang diperlukan dalam hal
menyimpulkan kualitas layanan yaitu QoS dari

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
42

Pada bagian WiFi 2 Properties, klik


Configure, kemudian akan muncul tampilan
berikut :

Gambar 8: Tampilan Network and Sharing


Center

Setelah muncul tampilan ini maka


dilanjutkan dengan mengklik Change Adapter
settings. Dan setelah itu akan muncul tampilan
berikut ini :

Gambar 9: Tampilan Network Connections

Setelah muncul tampilan seperti di atas Gambar 11: Tampilan Configure dari WiFi
ini, maka pilih Wireless Adapter, pada laptop Adapter
penulis tertulis WiFi 2. Kemudian klik kanan,
dan pilih Properties, setelah itu akan muncul Setelah mengklik Configure maka akan
tampilan seperti berikut : muncul tampilan ini, pilihlah tab Advanced,
dan kemudian scroll dan temukan Preferred
Band, dan klik. Setelah itu akan muncul
tampilan berikut :

Gambar 10: Tampilan WiFi Adapter Gambar 12: Tampilan Preferred Band Default
Properties

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
43

Pada bagian Preferred Band terdapat memulai proses pemantauan. Pertama – tama
Value yang terdiri dari 3 opsi pemilihan, seperti dijalankan terlebih dahulu aplikasi Axence
berikut : NetTools, kemudian pada tampilan aplikasi
tersebut ada NetWatch, klik tombol NetWatch,
kemudian dimasukkan alamat URL yang akan
dilakukan pengujian, setelah itu tekan tombol
Add. Pada kasus penulis, terdapat 3 alamat URL
yang dimasukkan yaitu, Detik, Facebook,
Google dan UIB.

Gambar 13: Opsi Pemilihan Preferred Band

Pada bagian Value, pilihlah frekuensi Gambar 15: Tampilan NetWatch Axence
yang yang dikehendaki, kemudian klik OK. NetTools
Setelah itu WiFi Adapter akan disabled dan
enabled dengan sendirinya. Kemudian pilihlah Setelah ditambahkan alamat URL, maka
dan koneksikan Laptop ke Jaringan WiFi yang langkah selanjutnya adalah memulai proses
tersedia. Setelah terkoneksi, maka langkah monitoring. Untuk memulai monitoring pada
selanjutnya adalah untuk memastikan apakah tiga alamat URL yang dikehendaki, maka
Jaringan tersebut sudah pada frekuensi yang terlebih dahulu dipilih atau select URLnya
kita kehendaki. Pengecekan dapat dilakukan kemudian pada bagian kiri terdapat pilihan
dengan membuka Command Prompt, Start Monitoring, klik pada Start Monitoring
kemudian ketiklah Command, “netsh wlan untuk memulai proses pengambilan data.
show interface”. Kemudian akan muncul
tampilan seperti berikut pada Command
Prompt.

Gambar 14: Hasil Command "netsh wlan show


Gambar 16: Tombol Start Monitoring
interface"
Setelah dilakukan pengambilan data
Dapat dilihat pada hasil dari command
sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
tersebut, yaitu tampilan detail tentang interface
maka, untuk menghentikan proses monitoring
WLAN yang sedang digunakan pada perangkat
dapat dengan menekan tombol Pause
Laptop, untuk memastikan frekuensi atau band
Monitoring untuk berhenti dari proses
apa yang sedang digunakan, maka dapat
pemantauan yang telah dilakukan selama durasi
diperhatikan pada bagian Channel. Pada
waktu tertentu.
gambar di atas tertulis Channel 6 yang
merupakan Channel pada frekuensi 2.4 GHz.

4.2.2 Pengoperasian Axence NetTools


Setelah melakukan pemilihan Band
Frekuensi WiFi maka dilanjutkan dengan

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
44

dengan mengklik kanan pada grafik tersebut


dan memilih Export.

Gambar 20: Export hasil pengujian bentuk


Grafik

Setelah itu dilanjutkan dengan


pemberian nama file dan pemilihan jenis file
yang akan disimpan. Kemudian klik Save.
Gambar 17: Tombol Pause Monitoring

Setelah menekan tombol Pause


Monitoring maka proses pemantauan akan
berhenti. Untuk menyimpan data yang telah
diperoleh maka dapat dilakukan dengan
mengklik File, kemudian Export.

Gambar 21: Penamaan file dan jenisnya untuk


Penyimpanan Export

Jika file – file yang disudah diekspor


mau dilihat kembali dapat dengan mengklik
File kemudian pilih Import. Setelah itu pilihlah
file mana yang hendak di Import ke dalam
Axence NetTools. Kemudian klik Open untuk
Gambar 18: Tombol Export melanjutkan proses Import file.

Setelah mengklik pada Export, maka


akan muncul tampilan jendela untuk memilih
jenis extension dan pemberian nama pada file
yang akan diekspor. Setelah pemberian nama
file dan penentuan jenis file yang akan disimpan
maka dilanjutkan dengan menekan Save.

Gambar 22: Tombol Import

Gambar 19: Tampilan Simpan File Export

Dan juga terdapat hasil monitoring yang


berupa grafik, dan untuk menyimpannya dapat

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
45

B. Discussion Area (5 GHz)

Host Response Time (ms) Pack


ets
IP DNS Locatio Servi La Av Mi Ma Se Lost
Name n ce st g n x nt
103.49.221 detik.com Indone PING 27 14 17 99 35 674
.211 sia 5 9 3 86
157.240.24 Facebook. United PING 29 13 4 99 35 557
.35 com States 5 1 8 84
172.217.27 Google.co United PING 29 12 5 99 35 541
Gambar 23: Pemilihan file untuk diimpor .46 m States 6 1 8 83
202.154.18 uib.ac.id Indone PING 19 13 2 99 35 552
8.12 sia 0 4 9 86
4.2.3 Data Hasil Pengukuran
Penelitian ini dilakukan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan sebelumnya. Parameter
yang digunakan dalam pengujian QoS ini
adalah Delay, Packet loss dan Throughput.
Berikut akan disajikan data hasil penelitian
berdasarkan parameter yang digunakan dan
dikategorikan berdasarkan frekuensi yang
digunakan dan rinciannya serta diikuti dengan
hasil dalam bentuk pengujian dalam bentuk
tabel. Gambar 25: Kekuatan Sinyal DA (5 GHz)
Tabel 6: Kategori Kualitas Sinyal

Kategori Kualitas
Kualitas Sinyal
Sinyal
-10 s/d -57 dBm (75%
Sangat Bagus
- 100%)
-58 s/d -75 dBm (40% Gambar 26: Detail Sinyal WiFi DA (5 GHz)
Bagus
- 74%)
-76 s/d -85 dBm (20%
Sedang
- 39%)
-86 s/d -95 dBm (0%-
Jelek
19%)

A. Discussion Area (2.4 GHz) Tabel 8: Data Hasil Pengujian QoS di DA (5


GHz)
Host Response Time (ms) Packets

IP DNS Location Servic Las Av Mi Ma Sent Lost


Name e t g n x

Gambar 24: Kekuatan Sinyal Discussion Area 103.4 detik.co Indonesia PING 18 28 17 897 360 106
9.221 m 5
(2.4 GHz) .211
157.2 Facebo Singapore PING 4 14 4 918 360 20
40.13 ok.com 5
.35
Tabel 7: Data Hasil Pengujian QoS di DA (2.4 74.12 Google. United PING 5 16 4 939 360 4
GHz) 5.130
.100
com States 5
Host Response Time (ms) Packets
202.1 uib.ac.id Indonesia PING 2 11 1 876 360 4
54.18 5
IP DNS Location Service Last Avg Min Max Sent Lost 8.12
Name
103.49. detik.co Indonesia PING 18 126 17 1000 3605 574
221.211 m
157.240 Facebo United PING 7 92 4 998 3604 561
.24.35 ok.com States
172.217 Google. United PING 7 65 4 981 3605 566
C. Library (2.4 GHz)
.27.46 com States
202.154 uib.ac.id Indonesia PING 7 120 1 992 3605 587
.188.12

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
46

Gambar 30: Detail Sinyal WiFi Library 5


GHz

Gambar 27: Kekuatan Sinyal Library 2.4 Tabel 10: Data Hasil Pengujian QoS di
GHz (Ungu) Library (5 GHz)
Host Response Time (ms) Packets

IP DNS Name Location Service Last Avg Min Max Sent Lost

103.49. Detik Indonesia PING 17 27 17 562 3610 76


221.211 .com
157.240. Facebook Singapore PING 4 13 4 281 3610 3
13.35 .com
74.125. Google United States PING 4 12 4 282 3610 3
130.100 .com

Gambar 28: Detail Sinyal WiFi Library 2.4 202.154.


188.12
uib.ac.id Indonesia PING 2 9 1 291 3610 2

GHz

Tabel 9: Data Hasil Pengujian QoS di Library E. Pengujian meuggunakan UNIFI AP AC


(2.4 GHz) PRO (2.4 GHz)

D. Library (5 GHz)
Gambar 31: Kekuatan Sinyal UNIFI AP AC
PRO 2.4 GHz (Biru)

Gambar 32: Detail Sinyal WiFi UNIFI AP


AC PRO 2.4 GHz

Gambar 29: Kekuatan Sinyal Library 5 GHz


(Warna Biru)

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
47

F. Pengujian menggunakan UNIFI AP AC PRO


5 GHz

Gambar 33: Kekuatan Sinyal WiFi UNIFI


AP AC PRO 5 GHz (Merah)

Gambar 34: Detail Sinyal WiFi UNIFI AP


AC PRO 5 GHz

Gambar 33: Jumlah klien yang terhubung


pada 2.4 GHz

Tabel 11: Tabel Hasil Pengujian QoS UNIFI


AP AC PRO 2.4 GHz
Host Response Time (ms) Packets

IP DNS Name Location Service Last Avg Min Max Sent Lost

103.49. detik.com Indonesia PING Timeout 100 13 988 3350 256


221.211

157.240. facebook. Singapore PING Timeout 88 4 998 3348 250


13.35 com

172.217. google.com United PING Timeout 88 4 996 3349 254


26.78 States

202.154. uib.ac.id Indonesia PING Timeout 85 2 998 3350 217


188.12

Gambar 35: Jumlah Klien yang terhubung


pada 5 GHz

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
48

Tabel 12: Tabel Hasil Pengujian QoS UNIFI Dari hasil Delay pada tabel di atas, maka
AP AC PRO 5 GHz dapat dilihat bahwa hasil dari pengujian pada
Host Response Time (ms) Packets
WiFi band 2.4 GHz mempunyai delay yang
IP DNS
Name
Locati
on
Service Last Avg Min Ma
x
Sent Lost hampir sama yaitu 100 ms pada AP di DA dan
103.49.2 detik.c Indone PING 37 27 13 835 3597 46 133 ms pada AP di Library. Dan juga diperoleh
21.211 om sia
157.240. facebo United PING 23 17 4 571 3597 39
hasil delay yang hampir sama pada WiFi Band
24.35 ok.co
m
States
5 GHz yaitu 17.25 ms pada AP di DA dan 15
74.125.6
8.100
google
.com
Nether
lands
PING 16 17 4 592 3596 53
ms pada AP di Library. Dari hasil yang
202.154.
188.12
uib.ac.i
d
Indone
sia
PING Timeo
ut
14 1 530 3597 37 didapatkan, baik pada frekuensi 2.4 GHz dan
frekuensi 5 GHz dapat dikategorikan adalah
Sangat Bagus karena masih di bawah 150 ms
4.2.4 Hasil Pengolahan Data sesuai dengan standar TIPHON. Dari pengujian
Data hasil pengujian QoS yang diperoleh menggunakan perangkat UNIFI AP AC PRO
dari perangkat lunak Axence Net Tools akan dengan frekuensi 2.4 GHz memperoleh hasil
diolah sesuai dengan rumus pada masing – delay 90.25 ms yang dikategorikan Sangat
masing parameter QoS yang digunakan. Bagus menurut standar TIPHON. Dengan
Berikut akan disajikan hasil pengolahan data jumlah klien yang terkoneksi sebanyak 5 klien
sesuai dengan kategorinya masing – masing : pada SSID yang dinamakan 2 GHz untuk
membedakan frekuensi 2.4 GHz dengan 5 GHz.
1. Delay Sedangkan hasil pengujian perangkat UNIFI
Tabel 13: Kategori Delay (Standar TIPHON) AP AC PRO dengan frekuensi 5 GHz
Kategori Latensi Besar Delay memperoleh hasil 18.75 ms yang juga
Sangat Bagus <150 ms dikategorikan Sangat Bagus menurut standar
Bagus 150 s/d 300 ms TIPHON, dengan jumlah klien yang sama
Sedang 300 s/d 450 ms banyaknya dengan pengujian 2.4 GHz.
Jelek >450 ms
2. Packet loss
Berikut adalah tabel hasil pengolahan Tabel 15: Tabel Kategori Packet loss (Standar
data yang telah diperoleh dari pengujian QoS TIPHON)
sebelumnya, dijabarkan dalam bentuk tabel Kategori Packet loss Packet loss (%)
dengan detail delay dan kategori delay tersebut. Sangat Bagus 0%
Delay dalam hasil akhir ini dirata – ratakan dari Bagus 3%
4 address yang terdapat pada hasil pengujian Sedang 15%
QoS yang terdiri dari 4 address yaitu, Google, Jelek 25%
Facebook, Detik, dan Website UIB.
Berikut adalah hasil dari pengolahan data
Tabel 14: Tabel Hasil Pengolahan Data
yang didapatkan melalui pengujian sebelumnya.
(Delay)
Dengan pembagian kelompok frekuensi dan
Hari /
Tanggal
Waktu Lokasi Band Delay Kategori tempat pengujian dan Kategori Packet loss
serta hasil Packet loss dalam bentuk persentase
12.00
Senin /
– DA
2.4 100 Sangat paket yang hilang atau Loss.
25 Feb 2019 GHz ms Bagus
13.00
12.00
Selasa / 26
– DA
5 17.25 Sangat Tabel 16: Tabel Hasil Pengolahan Data
Feb 2019 GHz ms Bagus
13.00 (Packet loss)
14.30 Kategori
Rabu / 2.4 133 Sangat Hari / Freku Packet
– Library Waktu Lokasi
27 Feb 2019 GHz ms Bagus Tanggal ensi loss (%)
15.30
14.30 12.00 DA 2.4 16% Sedang
Kamis / 5 15 Sangat Senin /
– Library – GHz
28 Feb 2019 GHz ms Bagus 25 Feb
15.30 13.00
2019
12.00 UNIFI
Senin / 2.4 90.25 Sangat Selasa / 12.00 DA 5 1% Sangat
– AP AC
4 Maret 2019 GHz ms Bagus 26 Feb – GHz Bagus
13.00 PRO
2019 13.00
12.00 UNIFI
Selasa / 5 18.75 Sangat Rabu / 14.30 Library 2.4 16% Sedang
– AP AC
5 Maret 2019
13.00 PRO
GHz ms Bagus 27 Feb – GHz
2019 15.30

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
49
Kamis /
28 Feb
14.30

Library 5
GHz
0.5% Sangat
Bagus
𝑇ℎ𝑟𝑜𝑢𝑔ℎ𝑝𝑢𝑡
2019 15.30 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑘𝑒𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑖𝑟𝑖𝑚
= 𝑥 100%
Senin /
4 Maret
12.00

UNIFI
AP AC
2.4
GHz
7.25 % Bagus
𝑊𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑖𝑟𝑖𝑚𝑎𝑛 𝐷𝑎𝑡𝑎
2019 13.00 PRO
Selasa / 12.00 UNIFI 5 1% Sangat Tabel 18: Hasil Pengolahan Data
5 Maret – AP AC GHz Bagus (Throughput)
2019 13.00 PRO
Hari / Through
Waktu Lokasi Frekuensi Kategori
Tanggal put
Dari hasil yang terdapat pada tabel di Senin /
25 Feb
12.00
– DA 2.4 GHz 84%
Sangat
atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada Bagus
2019 13.00
pengujian yang dilakukan pada frekuensi 2.4 Selasa / 12.00
Sangat
26 Feb – DA 5 GHz 96%
Bagus
GHz di DA maupun Library mempunyai hasil 2019 13.00
Maret / 14.30
yang sama yaitu 16% Packet loss dengan 27 Feb – Library 2.4 GHz 83%
Sangat
Bagus
demikian masuk kategori Sedang sesuai dengan 2019 15.30
Kamis / 14.30
standar TIPHON. Sedangkan pada frekuensi 5 28 Feb – Library 5 GHz 99%
Sangat
Bagus
GHz didapatkan hasil 1% Packet loss di DA 2019 15.30
Senin / 12.00 UNIFI
dan 0.5% di Library. Dari hasil tersebut maka 4 Maret – AP AC 2.4 GHz 93%
Sangat
Bagus
dapat disimpulkan bahwa hasil tersebut masuk 2019 13.00 PRO
Selasa / 12.00 UNIFI
dalam kategori Sangat Bagus sesuai dengan 5 Maret – AP AC 5 GHz 99%
Sangat
Bagus
standar TIPHON. Dari hasil pengujian 2019 13.00 PRO

menggunakan UNIFI AP AC PRO dengan


frekuensi 2.4 GHz maka memperoleh hasil Berdasarkan hasil pengolahan data dari
packet loss yaitu 7.25%, yang dikategorikan Tabel di atas, maka pengujian pada frekuensi
Bagus menurut standar TIPHON, dengan 2.4 GHz memperoleh hasil throughput 84% di
jumlah klien yang terhubung pada SSID DA dan 83% di Library. Dari hasil tersebut
tersebut sebanyak 5 klien. Sedangkan pada maka dapat disimpulkan bahwa throughput
frekuensi 5 GHz diperoleh hasil packet loss tersebut dikategorikan Sangat Bagus menurut
yaitu 1% sehingga memasuki kategori Sangat Standar TIPHON karena masih dalam cakupan
Bagus menurut standar TIPHON. 76% - 100%. Dan pengujian pada frekuensi 5
GHz memperoleh hasil 96% di DA dan 99% di
3. Throughput Library, sehingga dari hasil tersebut dapat
Tabel 17: Tabel Kategori Throughput dikategorikan Sangat Bagus menurut standar
(Standar TIPHON) TIPHON. Sedangkan pada pengujian yang
dilakukan pada perangkat UNIFI AP AC PRO
Kategori Throughput Throughput (%) dengan frekuensi 2.4 GHz memperoleh hasil
Throughput sebesar 93% yang dikategorikan
Sangat Bagus 76% - 100%
Sangat Bagus, dengan jumlah klien yang
Bagus 51% - 75% terkoneksi sebanyak 5 klien. Dan pada
frekuensi 5 GHz dengan jumlah klien yang
Sedang 26% - 50% sama memperoleh hasil Throughput sebesar
99%, dari hasil tersebut maka dikategorikan
Jelek <25% Sangat Bagus menurut Standar TIPHON.

5. Penutup
Berikut adalah hasil pengolahan data dari 5.1 Kesimpulan
pengujian yang telah dilakukan menggunakan Setelah melakukan analisis dan
Axence NetTools sebelumnya pada lokasi dan perbandingan QoS di Discussion Area, Library,
waktu yang telah ditentukan. Pada tabel di dan pada perangkat UNIFI AP AC PRO
bawah ini terdapat kategori frekuensi, hasil menggunakan metode penelitian kuantitatif,
throughput dalam persentase, dan kategori maka penulis menyimpulkan dan mendapat
throughput berdasarkan standar Throughput. jawaban dari rumusan masalah yang sudah
dikemukakan sebelumnya pada bab 1 karya
ilmiah ini mengenai bagaimana caranya
melakukan analisis QoS dan perbandingan

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
50

frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz, yaitu dengan ketersediaan channel yang lebih luas
menggunakan aplikasi Axence NetTools untuk dibandingkan dengan frekuensi 2.4 GHz.
menguji dan memperoleh data dari masing –
masing frekuensi jaringan yaitu 2.4 GHz dan 5 3. Dari hasil pengolahan data pada bab 4
GHz. Dan mengenai apa parameter QoS yang karya ilmiah, Throughput yang diperoleh pada
akan digunakan dalam analisis QoS, yaitu frekuensi 2.4 GHz di DA & Library adalah 84%
Delay, Packet loss, dan Throughput. Dari hasil dan 83%. Sedangkan pada frekuensi 5 GHz di
penelitian yang telah dipaparkan pada bab 4 DA & Library diperoleh throughput 96% dan
karya ilmiah, maka dapat disimpulkan sebagai 99%. Pada pengujian menggunakan perangkat
berikut : UNIFI AP AC PRO diperoleh hasil 93% pada
frekuensi 2.4 GHz dan 99% pada frekuensi 5
1. Pengujian pada frekuensi 2.4 GHz GHz. Pengujian dilakukan dengan jumlah klien
baik yang dilakukan pada DA dan Library yang sama pada masing – masing frekuensi
mempunyai hasil Delay masing – masing 100 yaitu 5 klien. Salah satu faktor yang
ms dan 133 ms, sedangkan pengujian pada mempengaruhi Throughput adalah Packet loss,
frekuensi 5 GHz dengan tempat yang sama dikarenakan Throughput menunjukkan
memperoleh hasil delay 17.25 ms dan 15 ms. persentase data atau paket yang berhasil
Masing – masing frekuensi sama – sama masuk dikirimkan, sehingga jika ada paket yang hilang
dalam kategori Sangat Bagus sesuai dengan pada saat dikirimkan maka Throughput akan
standar delay oleh TIPHON. Ditambah dengan menurun. Faktor lainnya adalah delay, dari
pengujian pada perangkat UNIFI AP AC PRO hasil sebelumnya pada frekuensi 2.4 GHz dan 5
yang masing – masing frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz, maka dapat dilihat bahwa 2.4 GHz yang
GHz memperoleh hasil delay masing – masing memiliki delay 100 ms dan 133 ms dan hasil
90.25 ms dan 18.75 ms. Faktor yang dari Throughput adalah 84% dan 83%. Seperti
menyebabkan delay tinggi pada band 2.4 GHz yang dikatakan sebelumnya salah satu
adalah padatnya perangkat yang menggunakan penyebab dari delay adalah tingginya pengguna
frekuensi 2.4 GHz, seperti , bluetooth, jaringan. Dan dari hasil delay 5 GHz yaitu
microwave, remote mobil dan lainnya 17.25 ms dan 15 ms, dari hasil Throughput
sedangkan frekuensi 5 GHz tidak begitu terlihat 96% dan 99%.
mendapatkan gangguan dari perangkat lain
karena tidak banyak perangkat yang Kesimpulan akhir dari hasil data yang
menggunakan frekuensi tersebut. diperoleh adalah padatnya pengguna pada
waktu tertentu, interferensi dari perangkat lain
2. Frekuensi 2.4 GHz memperoleh hasil menyebabkan jaringan WiFi yang
Packet loss masing – masing di DA dan menggunakan frekuensi 2.4 GHz mempunyai
Library mempunyai hasil yang sama yaitu 16%. kinerja yang kurang bagus, akibatnya pengguna
Sedangkan pada frekuensi 5 GHz memperoleh WiFi tidak puas dan mengalami kesulitan
hasil Packet loss masing – masing di DA dan dalam mengakses internet. Sedangkan jaringan
Library, yaitu 1% dan 0.5%. Ditambah dengan WiFi yang memanfaatkan frekuensi 5 GHz
pengujian menggunakan perangkat UNIFI AP tidak mempunyai masalah yang dialami oleh
AC PRO yang mempunyai standar WiFi frekuensi 2.4 GHz dikarenakan terdapat
802.11n dan 802.11ac Wave 1, yang dimana ketersediaan channel yang lebih banyak pada
memperoleh hasil Packet Loss 7.25% pada spektrum ini, sehingga jarang terjadi network
frekuensi 2.4 GHz dan 1% pada frekuensi 5 congestion atau kemacetan pada jaringan. Dan
GHz, dengan kondisi kedua frekuensi juga tidak dipengaruhi oleh banyaknya
mempunyai jumlah klien yang sama yaitu 5 perangkat yang menggunakan frekuensi yang
klien yang terkoneksi. Delay dan keterlambatan serupa, sebagaimana frekuensi 2.4 GHz
paket juga menyebabkan packet loss. Traffic mendapatkan interferensi dari perangkat
load juga menyebabkan Packet loss, sehingga lainnya yang menggunakan band yang sama.
dapat disimpulkan bahwa kepadatan pengguna Dan juga frekuensi 5 GHz dengan standar WiFi
pada frekuensi 2.4 GHz dan interferensi dari 802.11ac Wave 2 sudah mempunyai fitur MU-
perangkat lainnya menyebabkan Packet loss MIMO. Access Point dengan fitur MU-MIMO
yang tinggi. Sehingga pada frekuensi 5 GHz (Multi User – Multi Input Multi Output) dapat
tidak begitu terjadi Packet loss karena mengirim aliran data ganda ke lebih dari satu

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
51

pengguna secara bersamaan, dengan demikian dan juga penempatan yang strategis supaya
memaksimalkan kinerja spektrum Access Point daya cakup lebih maksimal.
dan lebih efisien. Selain itu standar 802.11ac
Wave 2 juga mempunyai fitur Beamforming DAFTAR PUSTAKA
yang merupakan teknik memproses sinyal yang
mengukur kemampuan transmisi dan menerima Abdelrahman, R. B. M., Mustafa, A. B. A., & Osman, A.
data dalam suatu sinyal yang directional. A. (2015). A COMPARISON BETWEEN IEEE
802 . 11A , B , G , N AND AC STANDARDS.
Dengan adanya 2 fitur yang dijelaskan di atas IOSR Journal of Computer Engineering, 17(5), 26–
maka frekuensi 5 GHz dengan standar 802.11ac 29. https://doi.org/10.9790/0661-17532629
Wave 2 menjadi lebih unggul dalam kecepatan
transmisi data dan kualitas sinyal yang tinggi. Ammar, F., & Hanafi. (2016). ANALISIS TRANSFER
RATE WIRELESS LOCAL AREA NETWORK
DENGAN STANDAR IEEE 802.11A DAN IEEE
5.2 Saran 802.11G PADA KANAL LINE OF SIGHT. Jurnal
Dari hasil analisis dan perbandingan Ecotipe, 3(1), 31–39.
frekuensi jaringan yang dilakukan oleh penulis
dalam penelitian ini, maka saran yang dapat ETSI. (1999). TELECOMMUNICATIONS AND
INTERNET PROTOCOL HARMONIZATION
diberikan oleh penulis jika kecepatan OVER NETWORKS (TIPHON); GENERAL
merupakan hal utama yang dibutuhkan dalam ASPECTS OF QUALITY OF SERVICE (QOS).
akses internet , maka frekuensi 5 GHz ETSI, 2(1), 1–37.
merupakan pilihan yang sangat
direkomendasikan, dikarenakan ketersediaan Haerudin, D. I., Aksara, L. B., & Yamin, M. (2017).
IMPLEMENTASI WIRELESS DISTRIBUTION
channel yang banyak dan frekuensi yang tinggi SYSTEM (WDS) PADA HOTSPOT (STUDI
meningkatkan kecepatan transmisi data, dan KASUS : SMK NEGERI 1 KENDARI). SemanTIK,
juga ditambah dengan fitur MU-MIMO yang 3(2), 105–112.
dimiliki oleh standar WiFi 802.11ac Wave 2
Iskandar, I., & Hidayat, A. (2015). ANALISA QUALITY
yang memungkinkan Access Point untuk OF SERVICE (QOS) JARINGAN INTERNET
mengirim dan menerima data secara bersamaan KAMPUS (STUDI KASUS: UIN SUSKA RIAU).
dengan lebih dari satu klien, dengan demikian Jurnal CoreIT, 1(2), 67–76.
memberikan ketersediaan waktu untuk lebih
banyak klien untuk melakukan transmisi data. Libar, W. A., Sugesti, E. S., & Perdana, D. (2017).
ANALISIS HIDDEN NODE PADA JARINGAN
Juga terdapat fitur beamforming yang WIRELESS FIDELITY (Wi-Fi) DI TELKOM
memfokuskan transmisi sinyal kepada klien UNIVERSITY. E-Proceeding of Engineering, 4(3),
yang terkoneksi sehingga spektrum sinyal 3588–3594.
dimanfaatkan dengan lebih efisien. Tetapi
Risna, Isnawaty, & Sutardi. (2017). OPTIMALISASI
seiring dengan frekuensi yang tinggi, maka JARINGAN WIRELESS DAN ANALISIS
kemampuan untuk menembus penghalang akan QUALITY of SERVICE (QoS)
berkurang sehingga cakupan dari WiFi MENGGUNAKAN METODE HIERARCHICAL
berkurang, sedangkan pada 2.4 GHz dengan TOKEN BUCKET (HTB). SemanTIK, 3(2), 59–68.
frekuensi yang lebih rendah memungkinkan
Riyanti, K., & Sutejo. (2018). ANALISIS KELEMAHAN
cakupan wilayah yang lebih luas, tetapi KEAMANAN JARINGAN WIRELESS PADA
kelemahannya adalah banyaknya gangguan RS. SURYA ASIH MENGGUNAKAN QOS.
dari perangkat lain yang menggunakan KMSI, 6(1), 244–249.
frekuensi yang sama seperti sudah dijelaskan
Satwika, I. K. S., & Sukafona, I. M. (2018). ANALISIS
sebelumnya. Saran dari peneliti untuk COVERAGE DAN QUALITY OF SERVICE
penelitian selanjutnya adalah penambahan JARINGAN WIFI 2 , 4 GHZ DI STMIK STIKOM
parameter QoS untuk hasil penelitian yang INDONESIA. Jurnal RESISTOR, 1(1), 1–7.
lebih tepat dan akurat, yaitu jitter, bandwidth,
dan lainnya. Untuk mendapatkan hasil yang Syahputri, Y. A., Yamin, M., & Aksara, L. F. (2017).
ANALISIS PERBANDINGAN RSSI PADA
lebih akurat sesuai dengan kondisi waktu ACCESS POINT LINKSYS WAP54G, TP-LINK
tertentu, maka diperlukan penelitian pada WA5110G DAN D-LINK DWL-G700AP.
waktu yang sesuai dengan padat, sepinya lalu SemanTIK, 3(1), 17–28.
lintas jaringan internet. Peneliti juga
Ubiquiti. (2017). UBIQUITI ENTERPRISE WIRELESS
menyarankan untuk menambahkan lebih ADMIN, 1–63.
banyak lagi perangkat dengan frekuensi 5 GHz

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)
Journal of Information System and Technology, Vol.05 No. 05, Juli 2020, pp.
ISSN : -
52

Analisis dan Perbandingan Jaringan WiFi dengan frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz dengan Metode QoS (Yusantono)

You might also like