3706 9429 1 PB
3706 9429 1 PB
Abstrak
kualitas layanan (Service Quality), dan dukungan vendor adalah semua faktor
teknologi. Kesimpulan : berdasarkan temuan dari sejumlah penelitian yang
telah dilakukan bahwa adanya pengaruh dari beberapa faktor, yaitu faktor
manusia (Human) adalah evaluasi sistem informasi dari perspektif pengguna
sistem, faktor teknologi (Technology), yang mengevaluasi sistem informasi
berdasarkan kualitas sistem dan kualitas informasi, dan kualitas layanan dan
faktor organisasi (Organization), yang mengevaluasi sistem berdasarkan aspek
struktur dan lingkungan organisasi.
Corresponding Author:
Suchi Nur Dwi Septiyani
Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Email: [email protected]
1. PENDAHULUAN
Untuk membangun saluran komunikasi tunggal dalam suatu organisasi atau kelompok,
sistem informasi adalah kombinasi dari berbagai komponen teknologi informasi yang
berkolaborasi untuk menghasilkan informasi. [8]. Berdasarkan data Statista tahun Menurut
data tahun 2019, pengguna internet Indonesia meningkat 10,12 persen pada tahun 2018
dibandingkan tahun sebelumnya. Dari total penduduk 264,16 juta orang, 171,17 juta orang
menggunakan internet. [2] dan perluasan jaringan TIK di seluruh negeri. Perkembangan
sistem informasi secara signifikan diubah oleh teknologi modern. Karena sifatnya yang luas
dan kemudahan yang dapat diakses oleh siapa saja dengan cepat dan mudah dari mana saja,
sistem informasi berbasis web mulai menggantikan yang konvensional. Hal ini
memungkinkan input data dilakukan dari lokasi mana pun dan dapat dikontrol dari satu
lokasi sebagai Sistem Informasi Manajemen (SIM) terpusat. SIM adalah jaringan untuk
informasi formal pada suatu organisasi yang terintegrasi dan terorganisir guna
mengumpulkan data yang relevan, mengubahnya menjadi informasi yang tepat guna
pengambilan keputusan bisnis [8].
2. METODE PENELITIAN
Item pelapora nilihan untuk Tinjauan Sistematis dan Analisis Meta (PRISMA), yang
menggunakan metode berbasis bukti untuk melakukan tinjauan sistematis dengan mengikuti
langkah-langkah yang tepat melalui sejumlah tahapan, seperti Identifikasi, Penyaringan,
Kelayakan, dan Penyertaan, adalah metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.
Adapun tahapan tinjauan sistematis adalah sebagai berikut: Nasional, Google Scholar,
Science Direct, dan ProQuest dengan kata kunci metode Hot-Fit, Implementasi SIMRS atau
Farhan Fajar Jurnal Evaluasi Kualitatif Berdasarkan dari analisis dan telaah dapat
Imani, et al., Kesehatan Implementasi deskriptif ditarik bahwa :
2022 Hesti Wira Sistem a. Elemen manusia hilang
Sakti, Volume Informasi peningkatan keterampilan
10 Nomor 01, untuk melalui pelatihan, beban kerja
ISSN 2580- Manajemen yang tidak sesuai, dan sumber
9571 (online) Rumah Sakit daya yang tidak sesuai dengan
dan ISSN (SIMRS) ilmu pengetahuan.
2302-4283 Menggunakan b. organisasi komponen, dukungan
(cetak) Hot-Method manajemen untuk
Fit mengalokasikan dana untuk
memenuhi kebutuhan
pengembangan dan pemeliharaan
SIMRS kurang. Petugas tidak
diberi penghargaan, dan
implementasi SIMRS kurang
evaluasi dan prosedur operasi
standar.
c. Akibat jaringan internet yang
kurang memadai, komponen
teknologi belum berfungsi secara
optimal, dan sistem tidak
memenuhi kebutuhan pengguna.
Made Karma RS.Dr., Di RSUD deskriptif Berdasarkan metode HOT-FIT secara
Maha Yayasan Mangusada, dengan keseluruhan komponen dapat disimpulkan
Wirajaya, et Jurnal Metode HOT- rancangan bahwa :
al., 2022 Manajemen FIT digunakan cross a. elemen manusia, yang mencakup
KesehatanSoet untuk sectional pengguna sistem dan kepuasan
omo, Vol. 8, mengevaluasi pengguna didapat skor yaitu 3.1,
No. 1 (Cetak), Sistem yang menunjukkan bahwa dari
ISSN 2477- Informasi sisi sistem, pengguna telah dapat
0140 (Online) Manajemen mengoperasikan SIMRS secara
Rumah Sakit efektif di unitnya masing-masing.
Selain itu, kepuasan pengguna
sangat tinggi, menunjukkan
bahwa sebagian besar pengguna
Berdasarkan temuan lima jurnal relevan yang menjadi subjek tinjauan sistematis,
mayoritas Jurnal memanfaatkan penelitian kualitatif yang menyatakan bahwa penerapan
SIMRS dengan metode Hot-Fit sangat berpengaruh. Dilihat dari faktor manusia (Human)
memainkan peran penting dalam memastikan keberhasilan implementasi SIMRS, Namun
pada prakteknya masih banyak petugas yang belum mengetahui cara penggunaan SIMRS
dengan benar, yang berarti memasukkan data pasien ke dalam SIMRS masih salah atau tidak
lengkap.
Dilihat dari faktor organisasi (Organization) memiliki kendala yang membuat
penerapan SIMRS belum berjalan dengan lancar , dikarenakan belum mendapat dukungan
penuh manajemen, dan anggaran yang disediakan manajemen belum mencukupi kebutuhan
pengembangan SIMRS, sehingga beberapa pegawai Bahkan ada yang gagal memenuhi
tanggung jawabnya atau lalai. Dilihat dari faktor teknologi (Technology) memiliki kendala
sistem mengalami error pada bagian jaringan yang terkadang mengalami gangguan, dan
kualitas informasi yang dihasilkan tidak memenuhi kebutuhan, sehingga terdapat kualitas
pelayanan yang kurang optimal dan infrastruktur yang kurang memadai. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan [3], menyatakan bahwa ada 3 dimensi dalam penerapan SIMRS,
yaitu : (1) dimensi lingkungan dalam faktor organisasi yang berpengaruh penting dan positif
untuk manfaat bersih, (2) aspek kualitas layanan dan kualitas informasi dalam faktor
teknologi berpengaruh positif dan signifikan terhadap dimensi kepuasan pengguna faktor
manusia, dan (3) dimensi dalam faktor organisasi struktur dan lingkungan berpengaruh
positif dan signifikan terhadap masing-masing lainnya. Faktor organisasi memiliki pengaruh
yang sangat kecil pada struktur di semua dimensi faktor teknologi. Sehingga faktor manusia
dan faktor organisasi merupakan kunci keberhasilan dalam teknologi di sebuah rumah sakit.
Dengan demikian untuk meningkatkan penerapan SIMRS yaitu dengan mengadakan
pelatihan cara penggunaan sistem, peningkatan infrastruktur pendukung SIMRS, evaluasi
SIMRS, dan peningkatan kualitas teknologi sehingga dapat memberikan hasil yang lebih
baik dan berhasil mengimplementasikan SIMRS dengan cara yang benar.
4. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan dalam pendekatan
Hot-Fit dalam implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Kualitas
sistem, pemanfaatan sistem, dan faktor manfaat bersih semuanya berdampak pada
keberhasilan implementasi SIMRS. Dalam Dalam contoh khusus ini, penerapan SIMRS di
negara tersebut dipengaruhi oleh kualitas sistem berbagai Rumah Sakit. Sedangkan
Pemanfaatan sistem memiliki dampak langsung pada keuntungan bersih. Dalam Hal ini
menunjukkan bahwa niat pengguna untuk menggunakan SIMRS sebanding dengan manfaat
yang dirasakan pengguna. Adapun faktor yang tidak tergantung satu sama lain dalam
penerapan menggunakan SIMRS, yaitu kualitas informasi, kualitas layanan, kepuasan
pengguna, struktur organisasi, dan lingkungan organisasi. Sehingga Untuk mencapai sistem
berkualitas tinggi yang dapat meningkatkan niat pengguna sistem untuk mendukung tugas-
tugas layanan, diperlukan perencanaan yang matang selama implementasi dan
pengembangan SIMRS. Dan perlunya penelitian tambahan mengenai faktor-faktor lain yang
mempengaruhi penerapan SIMRS dalam meningkatkan kualitas sistem informasi.
5. UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pembimbing akademik di Departemen Kebijakan
dan Administrasi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia untuk
dukungan mereka selama proses penelitian.
DAFTAR RUJUKAN
[1] P. D. Abda’u, W. W. Winarno, and H. Henderi, “Evaluasi Penerapan SIMRS
Menggunakan Metode HOT-Fit di RSUD dr. Soedirman Kebumen,” INTENSIF J.
Ilm. Penelit. dan Penerapan Teknol. Sist. Inf., vol. 2, no. 1, p. 46, 2018, doi:
10.29407/intensif.v2i1.11817.
[2] APJII, “Laporan survei internet APJII 2019 – 2020,” Asos. Penyelenggara Jasa
Internet Indones., vol. 2020, pp. 1–146, 2020, [Online]. Available:
https://apjii.or.id/survei
[3] L. M. Erlirianto, A. H. N. Ali, and A. Herdiyanti, “The Implementation of the
Human, Organization, and Technology-Fit (HOT-Fit) Framework to Evaluate the
Electronic Medical Record (EMR) System in a Hospital,” in Procedia Computer
Science, 2015, vol. 72, pp. 580–587. doi: 10.1016/j.procs.2015.12.166.
[4] Jurnal et al., “Literature Review Evaluasi Implementasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) Dengan Metode Hot-Fit”, doi: 10.47794/jkhws.
[5] M. Karma, M. Wirajaya, I. Nyoman, and A. Nugraha, “Evaluasi Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit dengan Metode HOT-Fit di Rumah Sakit Daerah
Mangusada Evaluation of the Hospital Management Information System With The
HOT-Fit Method At The Mangusada Regional Hospital,” 2022.
[6] R. Kurnia Putri, A. Devi Fitriani, U. Muslim Nusantara Al Washliyah, and M.
Corresponding Author, “Hot-Fit Model pada Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) di RSUD Pariaman,” 2022. [Online]. Available: https://pusdikra-
publishing.com/index.php/jkes/home
[7] Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, “Peraturan Menteri Kesehatan RI
Nomor 82 tentang Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit,” Peratur. Menteri
Kesehat., no. 87, pp. 1–36, 2013.
[8] T. Lesmana and M. Silalahi, “Jurnal Comasie,” Comasie, vol. 3, no. 3, pp. 21–30,
2020.
[9] A. D. Putra, M. S. Dangnga, and M. Majid, “Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) dengan Metode HOT FIT di RSUD Andi Makkasau Kota
Parepare,” J. Ilm. Mns. dan Kesehat., vol. 1, no. 1, pp. 61–68, 2020, [Online].
Available: http://jurnal.umpar.ac.id/index.php/makes
[10] S. Suyanto, H. Taufiq, and I. Indiati, “Faktor Penghambat Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit di RSUD Blambangan Banyuwangi,” J. Kedokt.
Brawijaya, vol. 28, no. 2, pp. 141–147, 2015, doi: 10.21776/ub.jkb.2015.028.02.5.
[11] M. M. Yusof, R. J. Paul, and L. K. Stergioulas, “Towards a framework for Health
Information System Evaluation, School of Information System.,” Proc. 39th Hawaii
Int. Conf. Syst. Sci., vol. 00, no. C, pp. 1–10, 2006.