Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 12

PENATAAN KAWASAN SEKITAR PASAR PELANGI SEPATAN

KABUPATEN TANGERANG

ARRANGEMENT OF PASAR PELANGI IN SEPATAN, KABUPATEN TANGERANG

Lina Marlianty(1), Ramadhani Isna Putri(2)


email: [email protected] (1), [email protected](2),
(1)
Program Studi Arsitektur, Universitas Pancasila.
(2)
Program Studi Arsitektur, Universitas Pancasila.

Abstract:
Traditional markets have an essential role in meeting the daily basic needs of the community. Traditional markets are
also a place where people can interact socially with each other. Pasar Pelangi is a traditional market located in
Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. The location of Pasar Pelangi Sepatan, which is close to residential and
trading areas, makes this market an option for local people to buy their daily needs. However, the current condition of
the Pasar Pelangi Sepatan has no regularity in the use of space in the area. It can be seen from the number of traders
who choose to sell on the side of the street corridor. It causes a build-up of activities on the side of the street and
interferes with the circulation causing traffic jams. Based on these problems, it is necessary to arrange the area around
the Pasar Pelangi Sepatan to improve the area's quality so that it can provide comfort not only for sellers and buyers
but also for people in the surrounding area. The arrangement of the Pasar Pelangi Sepatan area approached Modern
Architecture to maximize the shape of the area but still be simple. The concept of arrangement of Pasar Pelangi
Sepatan is "Traditional Meet Modern" with the theme "Play Colorful of Friendly." This concept and theme are expected
to give a new impression to the Pasar Pelangi Sepatan area as a modern and cheerful traditional market.

Keywords: Market, Traditional Market, Arrangement, Modern Architecture, Sepatan

Abstrak:
Pasar tradisional memiliki peranan yang sangat penting dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat.
Pasar tradisional juga merupakan salah satu tempat masyarakat dapat berinteraksi sosial dengan sesamanya. Pasar
Pelangi Sepatan adalah pasar tradisional yang terletak di Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Lokasi Pasar
Pelangi Sepatan yang berdekatan dengan kawasan permukiman dan kawasan perdagangan membuat pasar ini menjadi
pilihan bagi masyarakat setempat untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Kondisi Pasar Pelangi Sepatan saat ini tidak
memiliki keteraturan dalam pemanfaatan ruang dalam kawasan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pedagang yang
berjualan tidak pada tempatnya dan memilih berjualan pada sisi jalan raya. Hal ini menyebabkan penumpukan kegiatan
pada sisi jalan raya sehingga mengganggu sirkulasi kendaraan dan menyebabkan kemacetan lalu lintas. Berdasarkan
permasalahan tersebut, maka dibutuhkan penataan pada kawasan sekitar Pasar Pelangi Sepatan agar dapat
meningkatkan kualitas kawasan, sehingga dapat memberikan kenyamanan tidak hanya bagi penjual dan pembeli tetapi
juga bagi masyarakat yang beraktivitas di kawasan sekitarnya. Penataan kawasan Pasar Pelangi Sepatan dilakukan
dengan pendekatan Arsitektur Modern untuk dapat memaksimalkan bentuk kawasan namun tetap dapat sederhana.
Konsep penataan kawasan sekitar Pasar Pelangi Sepatan mengusung konsep “Tradisional Meet Modern” dengan tema
“Play Colourful of Friendly”. Penggunaan konsep dan tema perancangan ini diharapkan dapat memberikan kesan baru
bagi kawasan Pasar Pelangi Sepatan sebagai pasar tradisional yang modern dan ceria.

Kata Kunci: Pasar, Pasar Tradisional, Penataan Kawasan, Arsitektur Modern, Sepatan

1. PENDAHULUAN (bukan hanya sekedar tempat) yang dapat menata


Pasar adalah salah satu tempat berinteraksi kepentingan pihak pembeli terhadap kepentingan
sosial bagi masyarakat dengan berbagai macam pihak penjual. Salah satunya adalah Pasar
karakter, sekaligus sebagai tempat berlangsungnya Tradisional. Pasar tradisional selama ini
kegiatan perekonomian. Sederhananya pasar kebanyakan memiliki kesan kumuh, kotor, dan
merupakan tempat saling bertemunya pembeli dan stigma buruk lainnya di masyarakat, sehingga
penjual untuk melakukan transaksi jual-beli barang seringkali masyarakat beralih tempat berbelanja ke
dan jasa. pasar modern. Akibatnya, semakin sedikit pasar
Adapun definisi pasar menurut tradisional yang masih bertahan dan tidak berfungsi
Kuntowijoyo (1994) adalah sebagai mekanisme secara optimal.

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 20


Kawasan Kecamatan Sepatan Kabupaten dari 2 sisi yaitu, fisik dan non fisik. Dari fisik
Tangerang merupakan pusat perdagangan regional ditinjau dari aspek bangunan dan infrastruktur
yang berfungsi untuk melayani masyarakat daerah sedangkan non fisik ditinjau dari perilaku dan
sekitarnya. Pesatnya perkembangan Kecamatan manajemen pengelolaan pasar.
Sepatan ditandai dengan perkembangan Dari aspek bangunan yaitu, Renovasi
infrastruktur, salah satunya adalah pembangunan bangunan sesuai dengan kebutuhan dengan
pasar tradisional. konstruksi menggunakan bahan dan material yang
Perancangan penataan wilayah merupakan sebuah lebih berkualitas tahan lama, Arsitektur bangunan
proses dalam perencanaan tata ruang untuk menyesuaikan dengan tema perancangan kawasan.
pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan Dari aspek infrastruktur yaitu, perbaikan sistem
ruang. Tata ruang merupakan wujud struktural dan jaringan utilitas serta pengadaan fasilitas lainya
pola pemanfaatan ruang wilayah nasional maupun yang lebih memadai. Pada lingkungan kawasan
ruang wilayah kabupaten/kota meliputi perkotaan pasar dibuat pembentukan area koridor untuk
dan perdesaan yang direncanakan maupun tidak menunjang konsep penataan kawasan agar lebih
yang menunjukan adanya keterkaitan pemanfaatan berkarakter dan tertata rapi serta memberikan ciri
ruang. Pemanfaatan ruang akan berubah dengan khas pada suatu kawasan.
cepat seiring dengan adanya pembangunan serta Sedangkan dari aspek non fisik yaitu
bertambahnya penduduk di suatu daerah. manajemen pengelola lebih transparan dengan
Penataan kawasan sekitar Pasar Pelangi memperhatikan sistem pengelolaan agar lebih
Sepatan ini bertujuan menghasilkan pencapaian dari efisien dan efektif, serta mempertahankan suasana
rencana penataan dengan upaya pemanfaatan ruang tradisional dalam perilaku kegiatan di dalam pasar
dan fasilitas pada kawasan, serta bertujuan untuk dengan alasan tidak menghilangkan unsur budaya
dapat menganalisis bagaimana faktor-faktor yang pada pasar tradisional. Hal ini dilakukan agar
dapat mempengaruhi kawasan ini dalam mampu menciptakan keselarasan yang dapat
menghasilkan alternatif perancangan dalam memberi persepsi dan pandangan baik bagi
perancangan kawasan. Dalam perancangan ini masyarakat dengan kemampuan memenuhi
diharapkan dapat dijadikan sebagai wadah atau kebutuhan dan suasana yang lebih nyaman.
ruang bagi masyarakat dalam melakukan aktivitas Pada penataan kawasan sekitar pasar
jual beli atau perdagangan pelangi menerapkan penggunaan tema “PLAY
Permasalahan yang sering muncul pada COLORFUL OF FRIENDLY” yang berarti
penggunaan fasilitas yang kurang memadai ataupun “memainkan warna-warni yang ramah”. Tema ini
kurang memaksimalkan penggunaan infrastruktur menyesuaikan dengan nama pasar pada kawasan ini
yang ada, yakni terjadinya kegiatan perdagangan yaitu “ Pasar Pelangi” yang identik dengan warna
yang kurang efisien dan efektif yang menimbulkan warni keceriaan. Penerapan tema “Colorful”
beberapa permasalahan pada pedagang, pengunjung diterapkan pada bangunan dan di beberapa fasilitas
serta masyarakat umum yang ada di sekitar pasar. lainya yang ada di dalam kawasan, dengan harapkan
Berdasarkan permasalahan yang ada mengupayakan dapat memberikan kesan keceriaan dan
suatu perencanaan penataan kawasan yang mampu kegembiraan dalam kawasan ini seperti pelangi.
memberikan element dan fasilitas pasar yang lebih Sedangkan dalam penerapan tema “Friendly”
memadai dan berfungsi serta mampu dilakukan penerapan pada jalur pedestrian yang
mengembangkan kebutuhan ruang dari eksisting ramah dan menyenangkan untuk pejalan kaki, dari
dan infrastruktur dalam mengoptimalkan pola ruang sisi sosial dengan ditambahnya berbagai fasilitas
yang fungsional secara efektif. seperti RTH ramah anak dan plaza yang dapat
Dalam proses perancangan adanya metode digunakan sebagai pertunjukan baik tari/musik
perancangan yang dilakukan dengan menganalisis dilengkapi dengan area bazar sehingga pengunjung
serta mengumpulkan data untuk mengidentifikasi tidak hanya sebatas transaksi jual beli tetapi
potensi dan permasalahan yang ada di dalam lokasi mendapatkan pengalaman yg membawa keceriaan
kawasan perancangan yang di fokuskan dalam dan kegembiraan seperti pelangi dengan adanya
upaya menata kawasan untuk ketersediaan fasilitas fasilitas-fasilitas sosial lainnya.
serta pemanfaatan infrastruktur yang sudah ada agar Dalam tinjauan teori pasar merupakan
lebih optimal. bentuk ruang ekonomi yang dapat menggambarkan
kegiatan ekonomi, aktivitas utama yang
2. KAJIAN PUSTAKA berlangsung dalam kegiatan dipasar adalah jual dan
Penerapan konsep pada kawasan secara beli sedangkan pelaku kegiatannya adalah pembeli
garis besar adalah “TRADISIONAL MEET dan penjual. Pasar dibagi menjadi 2 jenis yaitu
MODERN”. Dalam penataan kawasan ini ditinjau

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 21


pasar tradisional dan pasar modern. Pasar Sedangkan wasilah dalam buku gerakan
tradisional memiliki ciri khas secara umum yaitu: Arsitektur mendefinisikan bahwa arsitektur modern
a. Adanya sistem menawar antara pembeli dan merupakan keberanian tindakan mengubah ulang
penjual. Tawar menawar merupakan salah satu konsep-konsep lama, memadukan perbedaan
budaya yang masih sering dilakukan oleh karakteristik gaya gaya, tradisi menjadi satu
masyarakat dalam kegiatan jual-beli. kesepakatan baru yang prosesnya berpijak dari
b. Dimiliki dan dibangun atau dikelola oleh aspek-aspek fungsi ekonomi, sosiologi, dan material.
pemerintah. selain itu, ciri-ciri arsitektur fungsional dapat
c. Sebagian besar barang yang dijual berbahan dijelaskan sebagai suatu gaya internasional atau
lokal. tanpa gaya (seragam), bentuk tertentu, fungsional,
less is more, berupa khayalan, idealis, tunggal, nihil
Pada perancangan penataan kawasan pasar dan kejujuran pada bahan penerapan tema yang
ini dilakukan dengan pendekatan arsitektur modern. akan diaplikasikan.
Arsitektur modern merupakan suatu istilah yang Karakteristik dalam Arsitektur Modern
diberikan kepada jumlah bangunan dengan gaya umumnya tidak dimiliki makna atau mengacu pada
karakteristik yang mengutamakan kesederhanaan hal-hal tertentu maupun ciri khas suatu daerah
bentuk tanpa ornament. Karakter ini pertama kali tersebut, karena hal inilah yang menjadikan
muncul pada tahun sekitar 1900. Gaya internasional arsitektur modern bersifat homogen dan diharapkan
dikenal pada tahun 1940 dan menjadi bangunan bisa menjadi gaya yang diterapkan semua orang
yang lebih dominan untuk beberapa dekade dalam dalam internasional atau international style.
abad ke 20. Karakteristik Arsitektur modern pada umumnya
Arsitektur Modern dapat diartikan sebagai adalah :
pernyataan jiwa dari suatu massa, yang dapat a. Suatu yang mengadopsi prinsip bahwa bahan
menyesuaikan diri dengan perubahan sosial dan dan fungsi sangatlah menentukan hasil dalam
ekonomi yang ditimbulkan pada zamannya, yaitu suatu bangunan.
mencari keharmonisan dari elemen modern serta b. Suatu penolakan terhadap gaya lama.
mengembalikan arsitektur pada bidang yang c. Arsitektur tanpa makna/filosofi, hanya fungsi.
sebenarnya(ekonomis, sosiologis dan d. Menyederhanakan bangunan sehingga format
kemasyarakatan), Congres Internationaux detail dan ornamen menjadi tidak perlu.
d’Architecture Modern/CIAM (1928). e. Suatu yang menyangkut tentang mesin dan
Pada prinsip arsitektur modern Le teknologi bangunan.
Corbusier mengembangkan prinsip-prinsip f. Menolak adanya bordiran atau ukiran dalam
arsitektur yang didikte secara teknis yang disebut bangunan.
“The five points of a new architecture” dan paling
jelas dalam Villa Savoye yang ia desain yaitu: 3. METODOLOGI
a. Pilotis ; Merupakan Penggantian dinding Metode perancangan dalam proses
pendukung dengan grid kolom beton bertulang perancangan yang dilakukan untuk mendapatkan
yang menyandang beban struktural yang data serta mengenal karakteristik kawasan yang
merupakan dasar dari estetika baru. bersangkutan dengan objek kajian. Dalam konsep
b. The free design of the façade (Desain bebas pada yang dirancang memperhatikan hal hal yang
fasad); Memisahkan bagian luar bangunan dari mengacu pada tema dengan menyajikan desain yang
struktur fungsi-set-nya fasad bebas dari kendala efektif. Berikut merupakan metode yang digunakan
struktural. dalam memperoleh data, yaitu:
c. The free designing of the ground plan a. Survey Lapangan berfungsi untuk
(Perancangan bebas pada ground plan); Tidak mengumpulkan data primer yang dilakukan
adanya dinding pendukung yang berarti rumah untuk mengetahui dan mengamati kondisi yang
bersifat tidak terkendali dalam penggunaan menunjang perancangan penataan kawasan,
internalnya. sedangkan observasi lapangan dilakukan untuk
d. The horizontal window (Jendela horizontal); memperoleh data fisik kawasan seperti kondisi
Memotong di seluruh panjang fasad bangunan, eksisting.
sehingga pencahayaan dalam ruangan sama. b. Studi Pustaka dilakukan untuk mengkaji teori-
e. Roof gardens (Taman Atap); Taman di atap teori dari studi literatur terkait dengan kawasan
datar dapat melayani tujuan domestik sementara atau objek tertentu. Informasi dan data juga
memberikan perlindungan penting untuk atap diperoleh dari buku atau jurnal yang berkaitan
beton. dengan penataan kawasan.

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 22


c. Studi preseden dilakukan sebagai referensi Pasar Modern BSD berada Di Jalan Letnan
mengenai tema dan objek sejenis, data dapat Sutopo, RW, Mekar Jaya Kecamatan Serpong Kota
diperoleh melalui internet atau jurnal mengenai Tangerang Selatan, Banten. Pasar modern BSD ini
hal yang akan dibahas. sudah berhasil menerapkan model pengemangan
Setelah itu dilakukan nya tahap analisis data manajemen, yang efektif dan efisien, yang membuat
yang sudah diproleh atau dikumpulkan kedalam pasar ini mampu bersaing dengan ritel besar. Pasar
konsep perancangan penataan kawasan bertujuan ini mengusung konsep tradisional yang mampu
untuk menghasilkan kesimpulan dan dapat menarik pengunjung meski di sekitarnya ada pusat
diaplikasikan kedalam desain sesuai dengan metode ritel besar.
yang digunakan.
Adapun studi preseden yang dilakukan
terkait dalam perancangan penataan kawasan sekitar
pasar pelangi sepatan dari beberapa pasar yang bisa
digunakan sebagai referensi atau acuan dalam
merancang penataan kawasan yang memiliki
pendekatan tradisional dan modern sebagai berikut:
1. Pasar Sindhu Sanur Bali Gambar 2 Pasar modern BSD

Pasar ini menggunakan pendekatan


revitalisasi pasar secara fisik dan non fisik, dengan
memiliki kondisi dan jenis bangunan yang
mengadopsi arsitektur bentang. Zoning mixed use
dibuat memudahkan mobilitas pembeli, pasar ini
berhasil mentransformasikan pasar tradisional
menjadi modern dengan visi misinya sendiri untuk
menghidupkan kembali pasar tradisional dan
Gambar 1 Pasar Sindhu Sinur, Bali menghilangkan kesan kumuh dan jorok dari
pandangan masyarakat sehingga pasar bisa
Pasar Sindhu Sanur Bali berada di jalan dinikmati dengan baik oleh semua kalangan.
Danau Tamblingan Sanur Denpasar. Pasar sindhu
adalah pusat perdagangan berbasis tradisi yang telah 3. Kawasan Koridor Malioboro
digagas sejak tahun 1969 dan dibangun pada tahun Malioboro berasal dari nama seorang
1971. Pasar Sindhu Sanur di Bali bertepatan di jalan anggota Kolonial Inggris yang dahulu menduduki
Danau Tamblingan Sanur Denpasar. Pasar Sindu Yogyakarta pada abad 1881 sampai 1816 M yang
berada di lahan seluas 5200m2, terdiri dari bernama Marlborough. Kolonial hindia belanda
bangunan utamanya seluas 3700m2 diperuntukan membangun malioboro di pusat kota Yogyakarta
untuk kios sebanyak 150unit dan toko 78unit sebagai pusat aktivitas perekonomian dan
dengan sisa lahan untuk pedagang musiman seperti pemerintahan. Di Malioboro juga terdapat berbagai
pedagang yang menjual makanan. aktivitas tradisional sampai dengan aktivitas
Pedagang los ditata sesuai dengan jenis belanja, mulai dari bentuk aktivitas tradisional
dagangan, sehingga masyarakat lebih mudah untuk sampai dengan aktivitas belanja modern.
belanja. Penataan pasar ini sesuai dengan jenis
dagangan yang mempermudah serta menjaga
kebersihan pasar. Mengacu pada sistem pasar bersih
kawasan ini dilengkapi fasilitas yang sangat
memadai.
Penerapan pengelolaan limbah ala hotel
modern pada pasar sindhu merupakan satu-satunya
yang ada di indonesia, mengacu pada standar
pengelolaan limbah dibawah 20 berdasarkan
rekomendasi biological oxygen demand (BOD) dan
dibawah 35 standar chemical oxygen demand
(COD). Gambar 3 Pasar Malioboro

2. Pasar Modern BSD Yogyakarta memiliki peraturan daerah


tahun 2010-2029 pasal 71 ayat 2 menyebutkan

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 23


bahwa dalam membentuk identitas atau citra dokumen Perda no 13 tahun 2011 tentang RTRW
kawasan dengan salah satu elemen fisik adalah untuk mengatur intensitas pemanfaatan lahan
fasad bangunan. Sebagai jalan kolektor sekunder, berdasarkan RTRW kabupaten tangerang tahun
pada koridor malioboro difungsikan sebagai area 2010-2030, lokasi ini berada di pusat pelayanan
perdagangan dan jasa.Pada kawasan koridor jalan dengan KDB 60%, KLB 6 KDH 10% RTH 30%,
malioboro ini sudah sangat tertata meskipun di dan ketentuan KTB yang berada di kawasan sepatan
sepanjang jalannya adalah area perdagangan dan adalah 15 lantai dengan GSB (garis sempadan
jasa. Sirkulasi yang teratur dan aksesibilitas yang bangunan) kawasan site ½ jalan dari jalan utama 10
sangat mudah dapat dijangkau. Sepanjang koridor m.
pada malioboro juga memiliki pedestrian yang
sangat baik, oleh karena itu citra kawasan ini
terbilang sudah cukup efektif dan efisien.

4. PERANCANGAN

Gambar 6 Peta Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah


(RTRW) Kabupaten Tangerang 2-10-2030

Pada Perda sistem perkotaan dan pedesaan


dituangkan dalam peraturan RTRW kawasan
Gambar 4 Peta Kecamatan Sepatan kecamatan sepatan termasuk Pusat Pelayanan yang
dipromosikan sebagai PKLp. Salah satu Ketentuan
Lokasi perancangan penataan kawasan zonasi yang berfungsi sebagai PKLp yang
terletak di Kecamatan Sepatan, Kabupaten diarahkan sebagai Pasar Regional. Dengan mengacu
Tangerang Provinsi Banten, Indonesia. Kecamatan pada kebijakan kondisi wilayah potensi dan
sepatan dimekarkan menjadi 2 kecamatan yaitu permasalahan yang ada serta dalam kedudukan
Sepatan dan Sepatan Timur. Batasan wilayah wilayah dengan tujuan pada penataan ruang yang
kecamatan sepatan adalah Utara: Kecamatan ada maka arahan fungsi utama untuk wilayah
sukadiri dan kecamatan pakuhaji, Timur: kabupaten tangerang 2010 sampai 2030 salah
Kecamatan sepatan timur, Selatan: Kota tangerang, satunya adalah pengembangan perdagangan dan
Barat: Kecamatan Rajeg dan Kecamatan Pasar jasa. Dengan perencanaan penataan kawasan pasar
Kemis. pelangi sepatan akan memberikan faktor kualitas
Lokasi perancangan ini berada di suatu kawasan sesuai dengan ketentuan RTRW.
Kecamatan Sepatan, yang dimana Aksesibilitas dan Pada peruntukan lahan kawasan penataan
pencapaian pada kawasan ini tidak terbatas karena sebenarnya sudah cukup baik namun masih ada
berada di Jalan Raya Pakuhaji, Sepatan, Kecamatan yang tidak sesuai dengan zonasi peruntukan seperti
Sepatan dengan sirkulasi kendaraan dua arah. Serta pada lokasi sekitar site terdapat KUA, Stadion Mini
dapat dicapai dengan kendaraan umum seperti dan Bantaran Kali, Kurang tepatnya bangunan KUA
angkot, becak, ojek dan kendaraan pribadi. dan Stadion Mini yang berada tepat samping
bangunan pasar rencananya akan direlokasikan dan
ditata sesuai zonasi penempatan area.

Gambar 5 Lokasi site Penataan Kawasan Pasar Pelangi


Sepatan

Lokasi perancangan penataan kawasan ini


Gambar 7 Deliniasi Site Kawasan Pasar
memiliki luas lahan 15 Ha dan luas bangunan
pasar 2880m2 yang dikelilingi sawah dan
pemukiman. Kabupaten Tangerang memiliki

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 24


Pada pengelolaan data yang berkaitan bangunan pengelolaan agar dalam pengelolaan
dengan kondisi site kawasan pada peletakan area kawasan dapat lebih optimal.
atau zoning dengan memperhatikan aspek kondisi
eksisting pada site sehingga menghasilkan kawasan
yang fungsional serta membagi beberapa zona
sesuai dengan kebutuhan area masing-masing.

Gambar 10 Kondisi Eksisting Koridor Jalan Site Kawasan

Sehubung dengan lokasi yang strategis,


kawasan pasar pekan ini memiliki sirkulasi dua arah
yang mampu dilewati pengguna kendaraan pribadi
dan umum, namun sepanjang jalan koridor kawasan
pasar pelangi sepatan ini tidak memiliki jalur
Gambar 8 Konsep Intensitas Site Penataan Kawasan
pejalan kaki seperti pedestrian untuk itu dilakukan
penataan perancangan koridor dalam memfasilitasi
Tata bangunan pada kawasan ini dibagi
jalur pejalan kaki agar dalam beraktivitas di
menjadi 2 bagian yaitu, Area perdagangan dan Area
kawasan sekitar pasar lebih aman dan nyaman.
penunjang. Pada penerapan pembagian lokasi dapat
dilihat dari acuan kriteria pasar seperti pembagian
area sesuai dengan sifat, jenis komoditi dan
klasifikasi sehingga pada zonasi dalam kawasan
pasar sesuai dengan perletakan zona area yang
ditentukan.

Gambar 11 Konsep Sirkulasi Kendaraan Dan Pejalan Kaki

Sedangkan dalam penerapan konsep


sirkulasi untuk di dalam zona perdagangan dari
Gambar 9 Konsep Tata Massa Bangunan hasil analisis pola sirkulasi yang cocok ada di dalam
zona perdagangan adalah Pola sirkulasi grid dan
Dengan adanya analisis kondisi area yang Pola sirkulasi radial.
ada, penempatan bangunan-bangunan yang ada
masih belum membentuk zona-zona per area dan
masih bercampur tidak sesuai zona. Hal ini
membuat kurang efektifnya area yang ada didalam
site kawasan seperti bangunan pasar, KUA, dan Gambar 12 Konsep Pola Sirkulasi Dalam Zona Perdagangan
Stadion Mini yang sangat berdekatan, karena itu
nantinya akan direlokasikan dan disesuaikan dengan Pola gabungan ini mengarahkan
kebutuhan yang ada sesuai zona dengan dibuat lebih pengunjung ke sub zona-zona yang ada di dalam
fleksibel di dalam zona area yang sudah ditentukan. zona perdagangan menuju zona yang akan dituju.
Penataan ruang pada site kawasan menyesuaikan Sirkulasi pengunjung memiliki kategori berupa jalur
kegiatan yang ada untuk memberikan pembagian penghubung antar zona perdagangan dengan zona
penataan area yang jelas dengan aktivitas nya penunjang atau zona pendukung lainnya.
masing-masing. pada kawasan ini Sangat Pada kawasan ini terdapat beberapa ruang
disayangkan karena masih belum ada fasilitas terbuka seperti lapak PKL, Ruang terbuka ramah
bangunan pengelola yang layak, padahal untuk anak (RTRA) dan area bantaran kali. Banyaknya
kemajuan sebuah kawasan maka diperlukan lapak PKL ini membuat kondisi pasar pelangi

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 25


sepatan terlihat lebih kumuh, dan PKL yang ada di
pinggir jalan koridor kawasan ini membuat Vegetasi yang akan diterapkan dalam
beberapa pengunjung seringkali parkir dipinggir penataan kawasan adalah penanaman pohon
jalan yang mengakibatkan kemacetan pada saat penyejuk seperti pohon tanjung pada pedestrian
berlangsungnya aktivitas. dilakukan untuk memperhatikan jalur pejalan kaki
agar lebih nyaman.
Penanaman pohon peneduh seperti pohon pucuk
merah di titik tertentu sebagai penyejuk pengunjung
pada saat berada di dalam kawasan, pohon ini juga
dimanfaatkan sebagai eksisting atau tanaman perdu
di dalam kawasan dengan ukuran pohon yang dapat
disesuaikan. Vegetasi juga dapat mengurangi
kebisingan yang ditimbulkan oleh kendaraan yang
berlalu lalang dan juga dapat menambah eksisting
Gambar 13 Kondisi Eksisting PKL
pada penataan kawasan.
Pada konsep penerapan lapak PKL
dibangun bangunan semi permanen untuk kios kios
yang berada di sekitar bangunan utama pasar, hal
ini dilakukan untuk menata kios-kios lebih tertata
dan nyaman pada saat kegiatan berlangsung. Ruang
terbuka seperti RPTRA memaksimalkan fasilitas
untuk kenyamanan pada penggunanya dengan
memberikan fasilitas yang lebih memadai dan area
bantaran kali diterapkan fungsi sebagai RTH umum
sebagai taman-taman kecil untuk menciptakan Gambar 16 Kondisi Eksisting Main Entrance Pasar Pelangi
ruang terbuka yang menghubungkan ke area zona
penunjang. Mengenai tata kualitas lingkungan yang
baik adalah meningkatkan karakter kawasan,
mengenai identitas orientasi lingkungan. Menurut
hasil survey lokasi masih banyak kekurangan dari
segi element street furniture pasar. kondisi main
entrance pada lokasi site kawasan juga masih
kurang baik karena tidak memiliki gapura atau
gerbang masuk kawasan padahal adanya main
entrance sebagai daya tarik pengunjung.
Di dalam kawasan pasar juga tidak ada sign
Gambar 14 konsep Ruang Terbuka Hijau lokasi yang infromatif untuk petunjuk zona area dan
sub sub zona, dan tidak ada lampu penerangan
Berdasarkan hasil survey dalam kawasan didalam kawsan sehingga kawasan terlihat gelap
ini juga masih kurangnya pepohonan yang pada malam hari. Dan untuk tempat penampungan
meneduhkan kawasan, maka dari itu pada sampah masih belum ada sehingga tejadinya
penerapan perancangan penataan kawasan ini agar penumpukan sampah disetiap sudut tempat yang
mampu menciptakan vegetasi yang baik untuk menimbulkan bau yang kurang enak.
kawasan dengan menanami pepohonan teduh di
sekitar site kawasan maupun di koridor kawasan.

Gambar 17 Titik Titik Penumpukan Sampah

Oleh sebab itu perlu dilakukan penerapan


Gambar 15 konsep Vegetasi tata kualitas kawasan pasar seperti memfasilitasi

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 26


dan menyediakan elemen street furniture pasar
antara lain seperti lampu penerangan untuk kawasan
dan koridor jalan kawasan, tempat penampungan
pembuangan sampah di titik lokasi, sign informasi
dan dll.
Untuk kondisi Prasarana dan utilitas
lingkungan sangat ini sangat belum memadai. Pada
sistem jaringan air bersih yang ada di pasar pelangi
sepatan hanya menggunakan jaringan sederhana dan
hanya berada di titik tertentu saja. maka pada
penerapan sistem jaringan air bersih akan Gambar 20 Konsep Jaringan Drainase
diterapkan menggunakan jaringan dari PDAM dan
air sungai yang akan difiltrasi ke penampungan, Maka dari itu dalam meningkatkan
penerapan ini sekaligus meningkatkan pemanfaatan pelayanan prasarana drainase untuk mengatasi
kualitas air dan sistem air bersih. permasalahan banjir dan genangan dibuat konsep
penerapan penyediaan dan pengendalian limpasan
air hujan dengan kapasitas tamping yang memadai
dengan pembuangan air langsung menuju kali
dengan menggunakan saluran tertutup dan saluran
biopori untuk resapan ketanag agar dapat
menanggulangi jika terjadinya kenaikan debit air.
Dalam hasil analisis sistem persampahan
yang ada di kawasan pasar pelangi sepatan masih
Gambar 18 Konsep Jaringan Air Bersih minim, kurangnya penyediaan wadah untuk
persampahan mengakibatkan banyak nya
Sedangkan sistem jaringan air limbah cair penumpukan sampah disembarang tempat. Maka
dan padat pada pasar pelangi menyediakan instalasi dilakukan peningkatan penyediaan tempat sampah
pengelolaan limbah cair hanya dengan resapan dan penampungan pembuangan sampah sebelum ke
sedangkan pengelolaan limbah oleh STP menuju TPAS (Tempat pembuangan Akhir sampah)
resapan dan kekali. G

Gambar 19 Konsep Sistem Jaringan Air Limbah Cair Dan


Padat
ambar 21 Konsep Sistem Jaringan Sampah
Pada konsep sistem jaringan limbah cair
dan padat merupakan perluasan jaringan prasarana Dengan menyediakan tempat sampah,
limbah dan penerapan penyediaan instalasi khusus tempat sampah ini nantinya akan dibedakan menjadi
penghasil limbah. Pada pengelolaan ini sistem dua bagian yaitu organic dan non organic.
jaringan air limbah cair hanya dengan spitank, Penempatan dilakukan di berbagai titik yang
limbah padat diolah oleh STP menuju resapan dan strategis, pada penataan sistem jaringan sampah ini
ke sungai. merencanakan menyediakan fasilitas penampungan
Pada pasar pelangi sepatan sistem jaringan sampah agar dalam pengelolaan sampah bisa lebih
drainase belum memadai untuk menanggulangi baik dan teratur untuk mengurangi penumpukan
banjir dan genangan, karena pembuangan air hujan sampah.
hanya langsung ke tanah dan buangan air langsung Sistem jaringan listrik pada pasar pelangi sepatan
menuju kali dengan saluran gorong-gorong. berasal dari PLN, jika terjadi pemadaman listrik
maka kawasan ini tidak ada arus listrik yang
mengalir karena tidak ada gardu listrik khusus

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 27


kawasan ini, tidak ada pembagian zona jaringan Gamb
listrik dan pembangkir listrik ketika terjadi
pemadaman.

ar 24 Masterplan Kawasan
Gambar 22 Konsep Sistem Jaringan Listrik

Dengan lokasi yang cukup luas, kawasan


pasar pelangi ini memerlukan jaringan listrik setiap
titik yang diperlukan dengan penempatan di tiap
titik-titik yang strategis bahkan untuk menyalurkan
arus listrik di beberapa bangunan yang ada di
kawasan sekitar pasar pelangi . Konsep penerapan
ini terkait luas kawasan dan daya arus listrik hanya
diperoleh dari PLN.
Dalam mengembangkan dan meningkatkan
Gambar 25 Tampak Kawasan dan Persegmen 1
kualitas suatu kawasan dibuat prasarana sistem
jaringan pemadam kebakaran pada kawasan pasar
pelangi sepatan, sarana pemadam kebakaran ini
diperlukan jalur evakuasi yang dilintasi mobil
pemadam kebakaran sebagai jalur penyelamatan
dan sarana penanggulangan bencana dalam keadaan
darurat.

Gambar 26 Tampak Kawasan dan Persegmen 2

Gambar 23 Lokasi Titik Kumpul Dalam Kawasan

Upaya memudahkan dan meningkatkan


keamanan, jalur ini dilengkapi dengan penanda
safety sign yang digunakan sebagai penunjuk titik
kumpul atau rambu jalur evakuasi baik dalam Gambar 27 Potongan Kawasan
bangunan maupun kawasan.
Konsep yang telah dibuat menjadi acuan
dalam perencanaan penataan kawsan, berikut hasil
dari perancangan berupa gambar kerja seperti
masterplan kawasan, tampak kawasan, potongan
kawasan, detail gambar, dan gambar perspektif.

Gambar 28 Potongan Kawasan Persegmen

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 28


Gambar 29 Fasad Bangunan Pasar Pelangi

Gambar 30 Perspektif Mata Burung Kawasan

Gambar 31 Perspektif Mata Manusia segmen 1


Gambar 32 Perspektif Mata Manusia segmen 2

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 29


Gambar 33 Perspektif Mata Manusia segmen 3 Gambar 37 Detail RTH Taman Anak

Gambar 34 Detail Sirkulasi Kendaraan Dan Pejalan Kaki Gambar 38 Detail Plaza

Gambar 35 Detail Sirkulasi Kendaraan Dan Pejalan Kaki Gambar 39 Detail Utilitas

5. KESIMPULAN
Berdasarkan proses perancangan yang telah
dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
penataan kawasan sekitar pasar pelangi sepatan
disatu sisi berada di sekitar bantaran kali dan disatu
sisi berada di sekitar pemukiman. Pasar ini sangat
dibutuhkan oleh masyarakat sekitar kawasan pasar,
karena itu penulis melakukan penataan kawasan
sekitar pasar dengan konsep pasar tradisional meet
modern dan tema yang diterapkan berharap dapat
Gambar 36 Detail Street Furniture
diarahkan juga kepada bangunan bangunan yang
ada di sekitar pasar guna menciptakan keselarasan
suatu kawasan.
Diharapkan pada upaya penataan pasar ini
dapat menjadi kawasan pasar yang dapat mewadahi

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 30


kegiatan masyarakat sekitar dalam memenuhi
kebutuhan sehari-hari dengan memberikan fasilitas
yang mendukung. Dengan itu memberikan stigma
dan pandangan baru kepada masyarakat bahwa
pasar tradisional yang layak jauh dari kesan kumuh
dan nyaman untuk dikunjungi.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Ahmad. Aziz, Perencanaan Kawasan
“Pasar Hobi” Makassar. Arsitektur,UIN
alauddin. 2017.
[2] Septiana, Revitalisasi Taman Satwa
Bandung. Skripsi. Jakarta. Universitas
Pancasila. 2018.
[3] RPIJM, Rencana Pembangunan Wilayah
Kabupaten Tangerang. Laporan Akhir.
Tangerang. 2009.
[4] Perda No 13, Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Tangerang.
Undang-undang. 2011.
[5] Permen PU. No.6, Tentang “Pedoman
Umum Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan”. 2007.
[6] Isna. Ramadhani, Reinventing Public
Space. Tesis Magister Rancang Kota.
Depok. ITB. 2017.
[7] Wasilah, Pasar Tradisional dengan
penataan modern. Tesis. Makassar.
Arsitektur Teknologi UIN-Alaudin.
2017.
[8] Marlina.Endy, Pasar sebagai Ruang
seduluran masyarakat jawa.
Skripsi.Yogyakarta. Arsitektur
Universitas Teknologi Yogyakarta.
2015.
[9] Mardina.Tesalonika, Redesain Pasar
Tradisional Amburang. Skripsi.
UNSRAT. 2013
[10] Basimah.Zahrul, Penataan Kawasan
Pasar Tradisional kenanga-anggrek.
Jurnal Ilmiah.Universitas Tanjungpura.
2014.

Jurnal Hirarchi Vol 19 no 01 Januari 2022 | 31

You might also like