Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

ARS 301

Manajemen Keuangan dan Akuntansi Rumah Sakit

Dosen : Dr. Intan Silviana Mustikawati, SKM, MPH


Nama : Alitha Rachma Oktavia
NIM : 20210309204

PROGRAM PASCA SARJANA


MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
2023
Nama : Alitha Rachma Oktavia

NIM : 20210309204

Tugas ARS301 Sesi 13

1. Jika anda sebagai pengambil keputusan di rumah sakit, pertimbangan apa saja yang
mendasari anda untuk membeli suatu alat kesehatan jika ada beberapa alat yang harus
dipilih? Jelaskan!
2. Terdapat beberapa metode evaluasi ekonomi seperti :
- Cost-Minimisation Analysis (CMA)
- Cost Effectiveness Analysis (CEA)
- Cost-Utility Analysis (CUA) dan
- Cost Benefit Analysis (CBA).

Jelaskan secara singkat perbedaan dari masing-masing metode tersebut

Jawab :

1. Pertimbangan untuk membeli suatu alat kesehatan sangat penting untuk memastikan
bahwa alat yang dibeli dapat memenuhi kebutuhan dan memberikan manfaat maksimal
bagi pengguna. Berikut adalah beberapa pertimbangan utama yang harus
dipertimbangkan saat memilih alat kesehatan:
a. Tujuan Penggunaan: Tentukan dengan jelas tujuan penggunaan alat kesehatan
tersebut. Apakah untuk diagnosis, pemantauan, terapi, atau perawatan? Pastikan
alat yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya.
b. Keandalan dan Akurasi: Pastikan alat tersebut memiliki tingkat keandalan dan
akurasi yang tinggi. Alat kesehatan yang tidak akurat dapat menyebabkan kesalahan
dalam diagnosa atau pemantauan kondisi kesehatan, yang dapat berdampak negatif
pada pengguna.
c. Sertifikasi dan Regulasi: Periksa apakah alat tersebut memiliki sertifikasi dan izin
dari lembaga atau badan regulasi kesehatan yang terkait. Pastikan alat tersebut
memenuhi standar keselamatan dan kinerja yang ditetapkan oleh otoritas kesehatan.
d. Kualitas dan Merek: Perhatikan merek dan reputasi produsen alat kesehatan
tersebut. Merek yang sudah dikenal dan memiliki reputasi baik cenderung
memberikan kualitas yang lebih baik dibandingkan merek yang kurang dikenal.
e. Biaya dan Anggaran: Tentukan anggaran yang dapat dialokasikan untuk pembelian
alat kesehatan. Bandingkan harga dan fitur dari beberapa pilihan alat yang sesuai
dengan kebutuhan dan pilih yang paling sesuai dengan anggaran.
f. Kemudahan Penggunaan: Pertimbangkan tingkat kesulitan dalam menggunakan
alat tersebut. Alat kesehatan yang mudah digunakan akan mengurangi risiko
kesalahan dan memungkinkan lebih banyak orang untuk menggunakannya dengan
benar.
g. Dukungan Teknis: Pastikan ada dukungan teknis yang tersedia untuk alat kesehatan
tersebut, termasuk pelayanan perbaikan dan pemeliharaan. Jika terjadi masalah atau
kerusakan, dukungan teknis yang baik akan memastikan alat tetap berfungsi dengan
baik.
h. Ruang dan Transportabilitas: Pertimbangkan ukuran dan portabilitas alat kesehatan,
terutama jika akan digunakan di berbagai tempat atau ruangan yang berbeda.
i. Tinjauan dan Ulasan: Carilah tinjauan dan ulasan dari pengguna lain tentang alat
kesehatan yang ingin Anda beli. Pendapat dan pengalaman orang lain dapat
memberikan wawasan berharga tentang kinerja dan keandalan alat tersebut.
j. Peraturan Internal: Jika alat akan digunakan di fasilitas kesehatan atau institusi,
pastikan mempertimbangkan peraturan internal dan persyaratan yang berlaku
sebelum melakukan pembelian.

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor di atas, Anda dapat memilih alat kesehatan


yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan manfaat maksimal bagi pengguna.
Penting juga untuk berkonsultasi dengan tenaga medis atau ahli kesehatan sebelum
membuat keputusan pembelian yang penting ini.

2. Keempat metode analisis tersebut adalah metode ekonomi kesehatan yang digunakan
untuk mengevaluasi efisiensi dan dampak finansial dari suatu intervensi atau alat
kesehatan. Berikut adalah penjelasan singkat perbedaan dari masing-masing metode:
a. Cost-Minimisation Analysis (CMA): CMA digunakan ketika dua atau lebih
intervensi memiliki efek yang setara dalam mencapai hasil klinis yang sama. Tujuan
utamanya adalah untuk memilih opsi dengan biaya terendah tanpa
mempertimbangkan perbedaan dalam hasil klinis. Metode ini cocok ketika hasil
yang diharapkan dari berbagai intervensi sama, sehingga perbedaan biaya menjadi
satu-satunya pertimbangan.
b. Cost Effectiveness Analysis (CEA): CEA membandingkan dua atau lebih intervensi
dengan hasil klinis yang berbeda secara kuantitatif. Metode ini mengevaluasi biaya
tambahan yang dikeluarkan untuk mencapai unit hasil klinis tambahan (seperti satu
tahun hidup yang diselamatkan atau satu unit tekanan darah yang menurun). Hasil
dari analisis ini diukur dengan metrik tunggal seperti biaya per tahun hidup yang
diselamatkan atau biaya per unit tekanan darah yang menurun.
c. Cost-Utility Analysis (CUA): CUA adalah bentuk khusus dari CEA yang
mengevaluasi efek intervensi berdasarkan pada kualitas hidup yang diperoleh.
Dalam CUA, hasil klinis dikonversi menjadi satuan utilitas atau indeks kualitas
hidup, seperti kualitas tahun hidup yang disesuaikan dengan kualitas (QALY).
Analisis ini memungkinkan perbandingan antara intervensi yang berbeda dengan
memperhitungkan manfaat kualitas hidup tambahan yang dihasilkan oleh masing-
masing intervensi.
d. Cost Benefit Analysis (CBA): CBA adalah metode analisis yang membandingkan
manfaat dan biaya suatu intervensi dalam satuan moneter. Dalam CBA, manfaat
dari intervensi diukur dan dihargai dalam nilai uang untuk kemudian dibandingkan
dengan biaya intervensi tersebut. Jika manfaat lebih besar dari biaya, maka
intervensi dianggap efisien secara ekonomi.

Singkatnya, CMA membandingkan biaya dua atau lebih intervensi yang memiliki hasil
klinis yang setara, CEA membandingkan biaya per unit hasil klinis tambahan, CUA
membandingkan biaya per unit kualitas hidup tambahan (QALY), dan CBA
membandingkan manfaat dan biaya dalam satuan moneter. Setiap metode memiliki
kegunaan dan aplikasi yang berbeda tergantung pada pertanyaan penelitian dan konteks
evaluasi ekonomi yang diinginkan.
Tugas Diskusi

Pertanyaan :

Menurut anda, mengapa diperlukan adanya ilmu ekonomi dalam bidang Kesehatan ?

Berikan contoh penerapan ilmu ekonomi dalam bidang Kesehatan!

Jawab :

Ilmu ekonomi memiliki peran yang penting dalam bidang kesehatan karena berbagai alasan.
Berikut adalah penjelasan secara rinci mengenai mengapa ilmu ekonomi diperlukan dalam
bidang kesehatan:

a. Alokasi sumber daya yang efisien: Dalam sistem kesehatan, sumber daya seperti dana,
tenaga medis, obat-obatan, dan peralatan medis memiliki keterbatasan. Ilmu ekonomi
membantu dalam mengalokasikan sumber daya ini secara efisien untuk
memaksimalkan manfaat kesehatan masyarakat. Dengan menganalisis biaya dan
manfaat dari berbagai pilihan perawatan dan intervensi medis, ilmu ekonomi dapat
membantu pengambil keputusan dalam menentukan prioritas dan mengarahkan sumber
daya ke area yang paling dibutuhkan.
b. Evaluasi biaya manfaat: Ilmu ekonomi kesehatan juga digunakan untuk melakukan
evaluasi biaya manfaat dari program-program kesehatan dan intervensi medis tertentu.
Evaluasi ini membantu para pengambil keputusan, baik pemerintah, rumah sakit,
maupun pihak swasta, untuk mengetahui apakah pengeluaran untuk suatu program
kesehatan sebanding dengan manfaat kesehatan yang dihasilkan. Dengan demikian,
dapat dipastikan bahwa dana yang diinvestasikan dalam sistem kesehatan memberikan
dampak yang optimal pada kesehatan masyarakat.
c. Analisis efisiensi rumah sakit: Ilmu ekonomi membantu dalam mengidentifikasi dan
mengurangi pemborosan dan inefisiensi di rumah sakit. Dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya dan mengelola keuangan dengan lebih efisien, rumah sakit
dapat menyediakan layanan kesehatan yang lebih baik dan terjangkau bagi masyarakat.
d. Perencanaan kebijakan kesehatan: Penyusunan kebijakan kesehatan yang efektif dan
berkelanjutan memerlukan analisis dari berbagai sudut pandang, termasuk aspek
ekonomi. Ilmu ekonomi membantu dalam menilai dampak kebijakan kesehatan
terhadap penerima manfaat, anggaran pemerintah, dan sektor swasta. Dengan
mempertimbangkan aspek ekonomi, kebijakan kesehatan dapat lebih tepat sasaran dan
berdampak positif dalam jangka panjang.
e. Studi biaya penyakit: Ilmu ekonomi kesehatan juga digunakan untuk menghitung biaya
langsung dan tidak langsung yang terkait dengan penyakit tertentu. Informasi ini
membantu dalam menilai beban ekonomi penyakit dan memperkirakan nilai ekonomi
dari pencegahan atau pengobatan yang lebih baik.
f. Asuransi kesehatan: Aspek ekonomi juga terkait dengan sistem asuransi kesehatan.
Ilmu ekonomi membantu dalam merancang dan mengelola program asuransi kesehatan
yang berkelanjutan dan adil bagi seluruh masyarakat.
g. Riset dan inovasi: Ilmu ekonomi juga mendukung riset dan inovasi dalam bidang
kesehatan. Analisis ekonomi membantu dalam menilai efektivitas dan efisiensi
teknologi medis baru serta memahami implikasi ekonomi dari penemuan ilmiah dalam
kesehatan.

Dengan mengintegrasikan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan, kita dapat mencapai
sistem kesehatan yang lebih berdaya guna, efisien, dan berkelanjutan, serta memberikan
manfaat kesehatan yang lebih besar bagi masyarakat secara keseluruhan.

Terdapat banyak contoh penerapan ilmu ekonomi dalam bidang kesehatan. Berikut ini adalah
beberapa contoh penerapannya:

a. Evaluasi biaya manfaat program kesehatan: Ilmu ekonomi kesehatan digunakan untuk
melakukan evaluasi biaya manfaat dari program-program kesehatan tertentu. Misalnya,
suatu program vaksinasi dapat dievaluasi untuk mengetahui berapa biaya yang
dikeluarkan untuk mengimplementasikan program tersebut dan berapa banyak penyakit
yang dapat dicegah dengan vaksinasi. Dengan informasi ini, dapat diukur efisiensi dan
manfaat nyata dari program vaksinasi tersebut.
b. Analisis ekonomi rumah sakit: Ilmu ekonomi membantu dalam menganalisis efisiensi
operasional rumah sakit. Misalnya, dengan menggunakan analisis biaya operasional,
rumah sakit dapat mengidentifikasi area di mana mereka dapat mengurangi
pemborosan, meningkatkan penggunaan sumber daya secara efisien, dan menyediakan
layanan kesehatan yang lebih terjangkau bagi pasien.
c. Penelitian biaya penyakit: Ilmu ekonomi digunakan untuk mengestimasi biaya penyakit
tertentu pada tingkat individu, keluarga, atau populasi. Misalnya, biaya langsung dan
tidak langsung dari diabetes melitus dapat dihitung untuk mengetahui dampak ekonomi
dari penyakit tersebut dan memberikan dasar untuk merencanakan intervensi
pencegahan dan pengobatan yang lebih efektif.
d. Perancangan program asuransi kesehatan: Ilmu ekonomi kesehatan membantu dalam
merancang program asuransi kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik
populasi tertentu. Aspek ekonomi seperti premi, manfaat, dan pembiayaan diteliti untuk
memastikan keberlanjutan program asuransi kesehatan.
e. Studi tentang aksesibilitas layanan kesehatan: Ilmu ekonomi membantu dalam
menganalisis masalah aksesibilitas terhadap layanan kesehatan. Studi ini dapat
mencakup analisis tentang faktor-faktor ekonomi yang mempengaruhi akses
masyarakat terhadap perawatan kesehatan, termasuk biaya transportasi, biaya rawat
inap, atau biaya obat-obatan.
f. Analisis ekonomi obat: Ilmu ekonomi kesehatan digunakan untuk mengevaluasi
efektivitas dan efisiensi dari obat-obatan baru dan perbandingannya dengan alternatif
yang sudah ada. Analisis ini membantu para pengambil keputusan dalam menentukan
formularium dan kebijakan terkait obat di rumah sakit atau lembaga kesehatan lainnya.
g. Riset tentang perilaku kesehatan: Ilmu ekonomi juga diterapkan untuk memahami
perilaku kesehatan masyarakat. Studi ekonomi perilaku membantu mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan individu dalam mengadopsi perilaku
sehat, seperti berhenti merokok atau mengikuti pola makan yang sehat.
h. Penilaian dampak kebijakan kesehatan: Ilmu ekonomi kesehatan digunakan untuk
menilai dampak kebijakan kesehatan, baik yang sudah ada maupun yang direncanakan.
Contohnya, kebijakan bebas rokok di tempat umum dievaluasi untuk melihat
pengaruhnya terhadap kesehatan masyarakat serta potensi penghematan biaya
kesehatan akibat penurunan jumlah perokok aktif.

Contoh-contoh tersebut menunjukkan bagaimana ilmu ekonomi kesehatan membantu


dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan berdaya guna di bidang kesehatan,
serta memastikan efisiensi dan keseimbangan dalam pemanfaatan sumber daya kesehatan
yang terbatas.

You might also like