Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 19

PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU

DALAM PEMBELAJARAN

Ramaliya
Program Pascasarjana Universitas Sultan Zainal Abidin, Malaysia
e-mail ; [email protected]

Abstrak

Guru adalah orang yang memegang peranan penting merancang strategi pembelajaran
karena keberhasilan proses pembelaran tergantung cara dan kemampuan guru dalam
mengajar. Sehingga kompetensi guru mutlak harus dimiliki dan dikembangkan oleh
seorang guru. Kompetensi guru merupakan suatu kemampuan yang dimiliki oleh
seorang guru meliputi aspek pengetahuan, keterampilan, proses berfikir, penyesuaian
diri, sikap dan nilai-nilai yang dianut dalam melaksanakan profesi sebagai guru. Jenis-
jenis kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Di samping itu,
kompetensi guru sangat penting dalam rangka penyusunan kurikulum, karena
kurikulum haruslah disusun berdasarkan kompetensi yang dimiliki oleh guru, begitu
juga dalam hal hubungan kegiatan dan hasil belajar siswa, kompetensi guru sangat
berperan penting, guru yang berkompeten akan mampu mengelola kelasnya, sehingga
belajar para siswa berada pada tingkat optimal.
Kata Kunci: Kompetensi Guru, Kompetensi Pedagogik, Kompetensi kepribadian,
Kompetensi Sosial, Kompetensi Profesional.

Abstract

Teachers are people who play important roles in planning learning strategies to ensure
the effectiveness of the learning process which is be dependent on the methods and the
ability of the teachers to teach. This is until a point where teachers have to gain and
develop absolute teaching competency. Teachers’ competency is the ability of a teacher
that involves various aspects such as knowledge, appearance, thinking process, self-
adaptation, attitude and religious values in executing the teaching profession. There
are several types of competencies that a teacher must possess namely pedagogical
competency, personality competency, social competency and professional competency.
Besides, teachers’competency is very significant in structuring the curriculum– curriculum
needs to be constructed in a way that it takes into consideration the competency of the
teachers as well as the relationship of activities and outcomes of the students. Teachers’
competency is very important that competent teachers will have the authority and skill in
controlling the classroom until students are at optimal condition.
Keyword : Teachers Competency, Pedagogical Competency, Personality Competency,
Social Competency, Professional Competency.

77
A. Pendahuluan 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
3 Suparlan. (2006). “Guru Sebagai Profesi”
Guru adalah orang yang Yogyakarta: Hikayat Publishing

memegang peran penting dalam


merancang strategi pembelajaran yang
akan dilakukan. Keberhasilan proses
pembelajaran sangat tergantung pada
penampilan guru dalam mengajar dan
kegiatan mengajar dapat dilakukan dengan
baik dan benar oleh seseorang yang telah
melewati pendidikan tertentu yang
memang dirancang untuk mempersiapkan
sebagai seorang guru1.
Pernyataan tersebut mengantarkan
kepada pentingnya kompetensi. Setiap
guru dipersyaratkan memiliki kompetensi
tertentu agar yang bersangkutan dapat
melaksanakan tugas-tugasnya. Oleh
karena itu kompetensi harus mutlak
dimiliki guru sebagai kemampuan,
kecakapan dan keterampilan mengelola
pendidikan.
Dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 14 tahun 2005, tentang
Guru dan Dosen, disebutkan kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yang harus
dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
guru atau dosen dalam melaksanakan
tugas keprofesionalan. Kompetensi
guru meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi
sosial dan kompetensi profesional yang
diperoleh melalui pendidikan profesi2.
Standar kompetensi guru yang
telah ditetapkan diharapkan dimiliki guru
secara

1 Zamroni. (2001) “Paradigma Pendidikan


Masa Depan”. Yogyakarta
2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor

78 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
maksimal agar proses belajar Kompetensi merupakan perpaduan
mengajar akan lebih efektif. Menurut dari pengetahuan, keterampilan, nilai
Suparlan (2006), kompetensi minimal dan sikap yang direfleksikan dalam
yang harus dimiliki guru meliputi kebiasaan berpikir dan bertindak. Mc
menguasai materi, metode dan sistem
penilaian, namun jika tidak dilandasi
penguasaan kepribadian keguruan dan
keterampilan lainnya, guru tidak akan
dapat melaksanakan tugasnya secara
profesional3. Jika guru menguasai dan
melaksanakan kompetensi tersebut
dalam proses pembelajaran, baik di
dalam maupun di luar sekolah maka
guru itu diharapkan dapat menjadi
guru yang efektif.
Guru mempunyai tanggung
jawab sangat
besardalammenjalankanperanannya
sebagai tenaga pendidik di sekolah.
Guna mencapai tujuan pembelajaran
yang berkualitas maka peningkatan
kompetensi guru harus selalu
ditingkatkan. Kompetensi guru perlu
ditingkatkan secara terprogram,
berkelanjutan melalui berbagai sistem
pembinaan profesi, sehingga dapat
meningkatkan kemampuan guru
tersebut.
Keempat kompetensi tersebut
dipandang penting untuk
dikembangkan dalam rangka
mencapai tujuan pembelajaran di
sekolah. Karena itu dalam penulisan
ini bermaksud untuk membahas
tentang pengembangan kompetensi
guru dalam pembelajaran.

B. Pembahasan

1. Kompetensi Guru

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 7


Ashan mengemukakan bahwa kompetensi dianut dalam melaksanakan profesi sebagai
adalah pengetahuan, keterampilan, dan guru.
kemampuan yang dikuasai oleh seseorang
yang telah menjadi bagian dari dirinya 2. Jenis-Jenis Kompetensi Guru
sehingga ia dapat melakukan perilaku- Menurut Undang-undang No.14
perilaku kognitif, afektif, dan tahun 2005 tentang Guru Dan Dosen pasal
psikomotorik dengan sebaik-baiknya .
2
10 ayat (1) kompetensi guru meliputi
Lebih lanjut mengartikan kompetensi pedagogik, kompetensi
kompetensi sebagai penguasaan terhadap kepribadian, kompetensi sosial, dan
suatu tugas, keterampilan, sikap, dan kompetensi profesional.
apresiasi yang diperlukan untuk a. Kompetensi Pedagogik
menunjang keberhasilan. Hal tersebut Pedagogik dimaknai sebagai
menunjukkan bahwa kompetensi sebuah pendekatan pendidikan
mencakup tugas, keterampilan, sikap, dan berdasarkan tinjauan psikologis anak.
apresiasi yang diperlukan untuk Muara dari pendekatan ini adalah dalam
menunjang keberhasilan . Sementara
3
rangka membantu siswa melakukan proses
menurut Jejen Musfah (2011) kompetensi pembelajaran. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan seseorang yang merupakan seperangkat kemampuan guru
meliputi pengetahuan, keterampilan, dan yang berkaitan dengan ilmu maupun seni
sikap, yang dapat diwujudkan dalam hasil mengajar.
kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan Rumusan kompetensi ini, sejalan
lingkungannya4. dengan Standar Nasional Pendidikan5
Sedangkan menurut Undang- yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Undang No. 14 Tahun 2005, pasal 1 ayat Nomor 19 Tahun 2005 pasal 28, ayat 3
10 tentang Guru dan Dosen, kompetensi yang menyebutkan bahwa kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, adalah kemampuan mengelola proses
keterampilan, dan perilaku yang harus pembelajaran yang meliputi pemahaman
dimiliki, dihayati dan dikuasai oleh guru terhadap peserta didik, perancangan serta
atau dosen dalam melaksanakan tugas pelaksanaan proses pembelajaran, evaluasi
keprofesionalan. Sehingga kompetensi hasil belajar dan pengembangan peserta
guru merupakan suatu kemampuan yang didik dalam mengaktualisasikan berbagai
dimiliki oleh seorang guru meliputi aspek potensi yang dimilikinya.
pengetahuan, keterampilan, proses Sedangkan Depdiknas (2004)
berfikir, penyesuaian diri, sikap dan nilai- menyebut kompetensi ini dengan
nilai yang kompetensi pengelolaan pembelajaran.
Kompetensi ini dapat dilihat dari
2 E. Mulyasa (2003) Kurikulum Berbasis
Kompetensi; Konsep, Karaterisktik dan
Implementsi, Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
3 E. Mulyasa (2003)... Ibid
4 Jejen Musfah, (2011) Peningkatan Kompetensi Guru Melalui Pelatihan dan
80 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni
2018
Sumber Belajar Teori dan Praktik, Jakarta: 5 Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar
Kencana Kurikulum 2004, Jakarta

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 8


kemampuan merencanakan program mengembangkan tugas sebagai anggota
belajar mengajar, kemampuan masyarakat dan warga negara.
melaksanakan interaksi atau mengelola Kompetensi ini menyangkut kemampuan
proses belajar mengajar, dan kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik dan
melakukan penilaian7. lingkungannya. Mulyasa (2009)
b. Kompetensi Kepribadian menyatakan bahwa tujuh kompetensi
Keperibadian merupakan suatu sosial yang harus dimiliki seorang guru
masalah yang abstrak, hanya dapat dilihat agar mampu berkomunikasi dan bergaul
melalui penampilan, tindakan, ucapan, dan secara efektif, meliputi : 1). Pengetahuan
cara berpakaian seseorang. Setiap orang tentang adat istiadat, baik sosial maupun
mempunyai kepribadian yang berbeda. agama. 2). Pengetahuan tentang budaya.
Kompetensi keperibadian merupakan 3). Pengetahuan tentang demokrasi. 4).
suatu performansi pribadi (sifat-sifat) Pengetahuan tentang estetika. 5). Memiliki
yang harus dimiliki seorang apresiasi serta kesadaran sosial. 6).
guru.Sedangkan menurut pasal 28 ayat 3 Memiliki sikap yang baik terhadap
butir b Standar Nasional Pendidikan pengetahuan dan pekerjaan. 7). Setia
menyebutkan bahwa kompetensi ini kepada harkat dan martabat manusia6.
merupakan kemampuan kepribadian yang d. Kompetensi Profesional
arif, stabil, berwibawa, dewasa, berakhlak Menurut Undang-undang No.
mulia serta menjadi teladan peserta didik. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,
Beberapa kompetensi kepribadian kompetensi profesional adalah
yang harus dimiliki oleh seorang kemampuan penguasaan materi pelajaran
guru meliputi; kepribadian yang utuh, secara luas dan mendalam. Surya (2003)
kemampuan mengaktualisasikan diri, mengemukakan kompetensi profesional
dapat berkomunikasi dengan orang lain adalah berbagai kemampuan yang
dan mampu mengembangkan profesi. Jadi diperlukan agar dapat mewujudkan dirinya
kemampuan kepribadian menyangkut jati sebagai guru profesional. Kompetensi
diri seseorang guru sebagai pribadi yang profesional meliputi kepakaran atau
baik, bertanggung jawab, dan terbuka keahlian dalam bidangnya yaitu
sekaligus mempunyai pengetahuan penguasaan bahan yang harus
tentang perkembangan peserta didik dan diajarkannya beserta metodenya, rasa
memiliki kemampuan memperlakukan tanggung jawab akan tugasnya dan rasa
mereka secara individual. kebersamaan dengan sejawat guru
c. Kompetensi Sosial lainnya.7
Kompetensi sosial guru merupakan
kemampuan guru untuk memahami 6 E. Mulyasa (2009) Standar Komepetensi
dirinya sendiri yang tidak terpisahkan dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
dari masyarakat sekaligus mampu 7 Muhammad Surya (2003). Psikologi
Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung:
Yayasan Bhakti Winaya.
82 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni
2018
Menurut Mulyasa (2009) secara 8 E.Mulyasa (2009)....ibid
umum, kompetensi profesional dapat
diidentifikasi dari ruang lingkupnya,
meliputi: 1). Mengerti dan dapat
mengimplementasikan landasan
pendidikan. 2). Mengerti dan dapat
menerapkan teori belajar sesuai dengan
tahapan perkembangan peserta didik. 3).
Mampu menangani dan mengembangkan
bidang studi yang diampunya. 4).
Mengerti dan mampu menerapkan metode
yang bervariasi. 5). Mampu
mengembangkan dan menggunakan
berbagai alat, media dan sumber belajar
yang sesuai. 6). Mampu
mengorganisasikan sekaligus
melaksanakan program pembelajaran.
7). Mampu melaksanakan evaluasi hasil
belajar pada setiap peserta didik. 8).
Mampu menumbuhkan kepribadian dalam
diri peserta didik.8

3. Kepentingan Kompetensi Guru


Dalam Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan
suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan siswa atas
dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk
mencapai tujuan tertentu. Dalam proses
belajar mengajar tersirat adanya satu
kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan
antara siswa yang belajar dan guru yang
mengajar. Agar proses pembelajaran dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien,
maka guru mempunyai tugas dan peranan
yang penting dalam mengantarkan peserta
didiknya mencapai tujuan yang
diharapkan. Karena

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 8


itu, sudah selayaknya guru mempunyai
berbagai kompetensi yang berkaitan
dengan tugas dan tanggungjawabnya.
Dengan kompetensi tersebut, maka
akan menjadikan guru profesional, baik
secara akademis maupun non akademis.
Masalah kompetensi guru merupakan hal
penting yang harus dimiliki oleh setiap
guru dalam jenjang pendidikan apapun.
Guru yang terampil mengajar tentu harus
pula memiliki pribadi yang baik dan
mampu melakukan social adjustment
dalam masyarakat.
Kompetensi guru sangat penting
dalam rangka penyusunan kurikulum.
Ini dikarenakan kurikulum pendidikan
haruslah disusun berdasarkan kompetensi
yang dimiliki oleh guru. Tujuan, program
pendidikan, sistem penyampaian, evaluasi,
dan sebagainya, hendaknya direncanakan
sedemikian rupa agar relevan dengan
tuntutan kompetensi guru secara umum.
Dengan demikian diharapkan guru
tersebut mampu menjalankan tugas dan
tanggungjawab sebaik mungkin.9
Dalam hubungan dengan kegiatan
dan hasil belajar siswa, kompetensi guru
berperan penting. Proses belajar mengajar
dan hasil belajar para siswa bukan saja
ditentukan oleh sekolah, pola, struktur dan
isi kurikulumnya, akan tetapi sebagian
besar ditentukan oleh kompetensi guru
yang mengajar dan membimbing para
siswa. Guru yang berkompeten akan lebih
mampu mengelola kelasnya, sehingga
belajar para siswa berada pada tingkat

9 Oemar Hamalik (2006), Manajemen


Pengembanga Kurikulum, Bandung: UPI

84 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
optimal.10 evaluasi pembelajaran.
Agar tujuan pendidikan tercapai, d. Aspek Nilai (Value)
yang dimulai dengan lingkungan belajar Yaitu norma-norma yang dianggap
yang kondusif dan efektif, maka guru baik oleh setiap individu. Nilai inilah yang
harus melengkapi dan meningkatkan selanjutnya akan menuntun setiap individu
kompetensinya. dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
seperti nilai kejujuran, nilai
4. Aspek-Aspek Kompetensi Guru
kesederhanaan, nilai keterbukaan dan lain-
Dalam kompetensi harus terdapat
lain.
banyak aspek mengenai penguasaan
e. Aspek sikap (Attitude)
materi. Menurut Sanjaya (2008)
Yaitu pandangan individu terhadap
menjelaskan dalam kompetensi sebagai
sesuatu. Seperti sikap senang atau tidak
tujuan terdapat beberapa aspek, yaitu:
senang, suka atau tidak suka. Sikap ini
a. Aspek Pengetahuan (Knowledge)
erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki
Yaitu kemampuan yang berkaitan
individu, artinya mengapa individu
dalam bidang kognitif. Seorang guru
bersikap demikian? Itu disebabkan karena
mengetahui teknik-teknik untuk
nilai yang dimilikinya.
mengidentifikasi kebutuhan siswa dan
f. Aspek Minat (Interest)
menentukan strategi pembelajaran yang
Merupakan kecenderungan
tepat sesuai dengan kebutuhan siswa.
individu untuk melakukan suatu
b. Aspek Pemahaman
perbuatan. Minat adalah aspek yang dapat
(Understanding)
menentukan motivasi seseorang untuk
Yaitu kedalaman pengetahuan
melakukan aktivitas tertentu.11
yang dimiliki setiap individu. Guru
bukan hanya sekedar tahu tentang 5. Pengembangan Kompetesi Guru
teknik mengidentifikasi siswa, tapi juga Dalam Pembelajaran
memahami langkah-langkah yang harus Pengembangan profesi guru secara
dilakukan dalam proses identifikasi berkesinambungan untuk merangsang,
tersebut. memelihara, dan meningkatkan
c. Aspek Kemahiran (Skill) kompetensi guru dalam memecahkan
Yaitu kemampuan individu untuk masalah-masalah pendidikan dan
melaksanakan secara praktik tentang tugas pembelajaran yang berdampak pada
atau pekerjaan yang dibebankan peningkatan mutu hasil belajar siswa12.
kepadanya. Karena itu peningkatan kompetensi guru
untuk dapat melaksanakan
Kemahiran guru dalam menggunakan
media dan sumber pembelajaran dalam 10 Oemar Hamalik (2006)…..Ibid
proses belajar mengajar di dalam kelas,
kemahiran guru dalam melaksanakan

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 8


11 Wina Sanjaya. 2008. Strategi : PT. Remaja Rosdakarya, Bandung.
Pembelajaran Berorientasi Standar
Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana
Prenada Media Group
12 Danim, Sudarwan, (2010), Karya Tulis
Inovatif
Sebuah Pengembangan Profesi Guru, Penerbit

86 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
tugas dan tanggung jawabnya secara dan tanggung jawabnya secara
profesional dan menjadi kebutuhan yang profesional, dapat dilakukan melalui
amat mendesak dan tidak dapat ditunda- beberapa strategi atau model.
tunda. Hal ini mengingat perkembangan Pengembangan tenaga kependidikan
atau kenyataan yang ada saat ini maupun (guru) dapat dilakukan dengan cara on the
di masa depan. job training dan in service training14.
Perkembangan yang semakin Pengembangan kompetensi guru
maju tersebut, mendorong perubahan dapat juga dilakukan dengan berbagai
kebutuhan peserta didik dan masyarakat. alternatif lain, seperti yang ditawarkan
Kebutuhan yang makin meningkat itu, oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar
memicu semakin banyaknya tuntutan dan Menengah Departemen Pendidikan
peserta didik yang harus dipenuhi untuk Nasional, yaitu melalui: Program
dapat memenangkan persaingan di peningkatan kualifikasi pendidikan guru,
masyarakat. Peningkatan kompetensi program penyetaraan dan sertifikasi,
guru, semakin dibutuhkan mengingat program pelatihan terintegrasi berbasis
terjadinya perkembangan dalam kompetensi, program supervisi
pemerintahan, dari sistem sentralisasi pendidikan, program pemberdayaan
menjadi desentralisasi. MGMP (Musyawarah Guru Mata
Pengelolaan pendidikan secara Pelajaran), simposium guru, program
terdesenralisasi akan semakin pelatihan tradisional lainnya, membaca
mendekatkan pendidikan kepada dan menulis jurnal atau karya ilmiah,
stakeholders pendidikan di daerah dan berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah,
karena itu maka guru semakin dituntut melakukan penelitian (khususnya
untuk menjabarkan keinginan dan Penelitian Tindakan Kelas), magang,
kebutuhan-kebutuhan masyarakat mengikuti berita aktual dari media
terhadap pendidikan melalui kompetensi pemberitaan, berpartisipasi dan aktif
yang dimilikinya.13 dalam organisasi profesi dan menggalang
Pengembangan kompetensi kerjasama dengan teman sejawat.15
guru semakin penting dan wajib apabila
dikaitkan dengan peningkatan jenjang 6. Tantangan Guru Dalam
karier dalam jabatan fungsional guru itu Mengembangkan Kompetensi
sendiri. Tanpa mengikuti pengembangan Kondisi saat ini kita sedang
diri secara berkelanjutan, sulit dan berada pada situasi terjadinya gelombang
bahkan tidak mungkin bagi guru untuk informasi yang sangat intensif yang harus
menapaki jabatan fungsional yang lebih
tinggi. Dalam upaya mengembangkan
kompetensi guru untuk pelaksanaan tugas
14 E. Mulyasa (2004), Menjadi Kepala Sekolah
Profesional dalam Konteks Menyukseskan
13 Saud, Udin Saefudin (2009), Pengembangan Banudng.
Profesi Guru, Penerbit : CV. Alfabeta,
Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 8
MBS dan KBK, Penerbit : PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
15 Saud, Udin Saefudin (2009)….Ibid

88 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
disikapi dengan baik dan bijak agar tidak dan kompetensinya.
terombang ambing dalam arus informasi a. Tantangan Guru dalam Undang
tersebut. Kondisi tersebut membawa undang
kepada era globalisasi, siap tidak siap, Disahkannya UU Nomor 14/2005
mau tidak mau, suka ataupun tidak suka tentang Guru dan Dosen, juga memiliki
setiap orang harus menghadapi kenyataan tantangan bagi seorang guru dalam
tersebut. Seorang guru harus mampu mengembangkan kompetensinya.
menghadapi kondisi tersebut serta ikut Ditengah tuntutan, tantang serta berbagai
berkompetisi dalam gelombang informasi persoalan kegagalan dunia pendidikan,
dan menyikapinya sebagai sebuah sosok guru merupakan pihak yang paling
tantangan dan peluang. Guru sebagai dimintai pertanggung jawaban. Bahkan
tenaga pendidik adalah pelaksana profesi tidak ada alasan apapun, yang dapat
kependidikan. Dalam melaksanakan diberikan oleh seorang guru untuk
profesinya diperlukan beberapa membela diri selain secara terus menerus
persyaratan yang harus dimiliki oleh mengembangkan kompetensinya.
seorang guru, agar memiliki kualifikasi Perbaikan dan evaluasi pada
dan kompetensi di bidang pendidikan. Hal kemampuan seorang guru menjadi hal
tersebut menjadi syarat bagi terwujudnya yang sangat logis untuk dilakukan pertama
guru yang profesional, yakni memiliki kali dalam memecahkan persoalan dunia
kompetensi secara menyeluruh. Suatu pendidikan. Prinsip pembelajaran inovatif,
profesi yang dijalani akan semakin seorang guru akan mampu menfasilitasi
ketinggalan dan terpuruk jika tidak siswanya untuk mengembangkan diri dan
dilaksanakan secara profesional. terjun di tengah masyarakat.
Guru akan menjadi profesi yang b. Tantangan Guru dalam Bidang
berkembang jika terus menerus mengubah Sosial Budaya
dan mengembangkan diri, karena praktis Terdapat beberapa tantangan
pendidikan akan terus berlangsung guru dibidang sosial budaya, diantaranya
dalam situasi dan waktu yang berbeda. ; 1). Teaching in multicultural society,
Suatu profesi yang berkembang adalah mengajar di masyarakat yang memiliki
profesi yang terus menerus mengubah beragam budaya dengan kompetensi multi
dan mengembangkan diri. Oleh karena bahasa. 2). Teaching for the construction
itu guru harus terus mengembangkan of meaning, mengajar untuk
dan meningkatkan kemampuannya agar mengkonstruksi makna konsep. 3).
terjadi perubahan pada dirinya dan dapat Teaching for active learning, mengajar
melakukan perubahan pada pelaksanaan untuk pembelajaran aktif. 4). Teaching
tugas dan kewajibannya. Inilah tantangan and tecnology, mengajar dan teknologi. 5).
sekaligus kesempatan, peluang bagi guru Teaching and choice, mengajar dengan
untuk melakukan peningkatan kualifikasi pilihan. 6). Teaching and accountability,
mengajar dan akuntabilitas

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 8


Lebih lanjut, Yahya (2010) sangat
menambahkan tantangan guru yang
dihadapi oleh guru, yaitu; 1). Pendidikan
yang berfokus pada character building. 2).
Pendidikan yang perduli perubahan iklim.
3). Enterprenual mindset. 4). Membangun
learning community. 5). Kekuatan
bersaing bukan lagi kepandaian tetapi
kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard
skills-soft skills).
Dengan memperhatikan beberapa
tantangan yang dihadapi oleh guru maka
pendidikan diharapkan pada tantangan
untuk menghasilkan sumber daya manusia
yang berkualitas dalam menghadapi
berbagai tantangan dan tuntutan yang
bersifat kompetitif.
c. Tantangan Guru dalam Bidang
Teknologi
Tantangan utama guru tidak lebih
dari pada mengatasi dampak teknologi
dan globalisasi yang sangat pesat.
Dampak dari perkembangan teknologi
tidak hanya berimbas pada ilmu
pengetahuan saja, namun lebih jauh
teknologi juga memengaruhi sosial
budaya seseorang.
Untuk meningkatkan
profesionalisme guru, terjadinya revolusi
teknologi informasi merupakan sebuah
tantangan yang harus mampu dipecahka
secara mendesak. Adanya perkembangan
teknologi informasi akan mengubah pola
hubungan guru dengan murid. Untuk itu
perlu didukung oleh suatu kehendak dan
etika yang dilandasi oleh ilmu pendidikan
dengan dukungan para praktisi pendidikan
dilapangan.
Merupakan suatu tugas yang

90 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
berat bagi seorang guru untuk mampu
mempertahankan nilai-nilai sosial budaya
pada peserta didiknya. Oleh kemajuan
teknologi sudah mulai mengikis budaya
ketimuran pada siswa. Akibatnya tidak
main-main, kemerosotan moral adalah
satu-satunya.
Guru adalah orang yang
bertanggung jawab atas peningkatan
moral pelajar dan juga kemerosotannya.
Untuk itu tugas guru tidaak terbatas pada
pengajaran mata pelajaran, tapi yang
paling penting adalah pencetakan karakter
dan pengembangan kompetensinya.
d. Tantangan Guru dalam Bidang
Politik
Saat ini di era reformasi, guru
sedang memasuki momentum yang baru
dimana berbagai kebijakan pemerintah
lahir yang semuanya mengarah kepada
guru sebagai profesi yang bermatabat baik
secara norma (nilai) maupun peningkatan
kesejahteraan (renumerasi) Diantaranya
lahirnya UU. No. 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional, UU No.14
tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
dimana guru dan dosen mempunyai
kedudukan yang strategis dalam
pembangunan nasional pendidikan yang
mencakup; isi proses, kompetensi lulusan,
pendidik dan tenaga kependidikan.
Kemunculan masalah kultural/
tradisi bertitik tolak dari permasalahan
waktu. Lamanya kondisi guru berada
dalam ketidaksejahteraan telah membentuk
tradisi-tradisi yang terinternalisasi
dalam kehidupan guru hingga sekarang.
Konkritnya tradisi itu kebih mengacu pada

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 9


ranah akademis. Minimnya kesejahteraan diri, sikap dan
guru telah menyebabkan konsentrasi guru
terpecah menjadi beberapa sisi.
Di satu sisi seorang guru harus selalu
menambah kapasitas akademis
pembelajaran dengan terus memperbarui
dan berinovasi dengan media, metode
pembelajaran, dan kapasitas dirinya. Di
sisi lain, sebagai efek demonstrasi dari
mimimnya kesejahteraan, seorang guru
dituntut memenuhi kesejahteraannya
secara berbarengan.
Dalam praktiknya, seorang guru
seringkali lebih banyak berkonsentrasi
dengan usahanya dalam memenuhi
kesejahteraan keluarga. Akhirnya seiring
berjalannya waktu, sisi-sisi peningkatan
kualitas akademis menjadi tersisihkan dan
hal ini terus berlangsung sampai sekarang.
Secara umum tantangan guru yang
dihadapi guru di era globalisasi dan
multicultural ini adalah bagaimana
pendidikan mampu mendidik dan
menghasilkan siswa yang meiliki daya
saing tinggi atau justru malah mandul
dalam menghadapi gempuran berbagai
kemajuan yang penuh dengan kompetensi
dalam berbagai sector, mampu
menghadapi tantangan di bidang politik
dan ekonomi, mampu melakukan riset
secara konperhensif di era reformasi. Serta
mampu membangun kualitas kehidupan
sumber daya manusia.

C. Kesimpulan

Kompetensi guru merupakan suatu


kemampuanyangdimilikioleh seorang
guru meliputi aspek pengetahuan,
keterampilan, proses berfikir, penyesuaian
92 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni
2018
nilai-nilai yang dianut dalam program pemberdayaan MGMP
melaksanakan profesi sebagai guru. (Musyawarah Guru Mata Pelajaran),
Ada empat jenis kompetensi yang simposium guru, program pelatihan
harus dimiliki oleh seorang guru yaitu tradisional lainnya, membaca dan
kompetensi pedagogik, kompetensi menulis jurnal atau karya
kepribadian, kompetensi sosial dan
kompetensi profesional.
Kepentingan kompetensi guru
dalam pembelajaran dalam rangka
penyusunan kurikulum. Ini
dikarenakan kurikulum pendidikan
haruslah disusun berdasarkan
kompetensi yang dimiliki oleh guru.
Demikinan juga dalam hubungan
dengan kegiatan dan hasil belajar
siswa, kompetensi guru berperan
penting. Proses belajar mengajar dan
hasil belajar para siswa bukan saja
ditentukan oleh sekolah, pola, struktur
dan isi kurikulumnya, akan tetapi
sebagian besar ditentukan oleh
kompetensi guru yang mengajar dan
membimbing para siswa.
Ada beberapa aspek dalam
kompetensi guru, yaitu aspek
pengetahuan, aspek pemahaman,
aspek kemahiran, aspek nilai, aspek
sikap dan aspek minat. Pengembangan
tenaga kependidikan (guru) dapat
dilakukan dengan cara on the job
training dan in service training.
Pengembangan kompetensi guru dapat
juga dilakukan dengan berbagai
alternatif lain, yaitu melalui: Program
peningkatan kualifikasi pendidikan
guru, program penyetaraan dan
sertifikasi, program pelatihan
terintegrasi berbasis kompetensi,
program supervisi pendidikan,

Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 9


ilmiah, berpartisipasi dalam pertemuan Bandung.
ilmiah, melakukan penelitian (khususnya
E. Mulyasa (2009) Standar Komepetensi
Penelitian Tindakan Kelas), magang,
dan Sertifikasi Guru, Bandung: PT.
mengikuti berita aktual dari media Remaja Rosdakarya
pemberitaan, berpartisipasi dan aktif
Hamalik, Oemar (2006),Manajemen
dalam organisasi profesi dan menggalang Pengembanga Kurikulum,
kerjasama dengan teman sejawat. Bandung: UPI
Kemudian ada beberapa tantangan
Jejen Musfah, (2011) Peningkatan
guru dalam mengembangkan kompetensi, Kompetensi Guru Melalui
diantaranya tantangan dalam undang- Pelatihan dan Sumber Belajar
undang, tantangan dalam bidang sosial Teori dan Praktik, Jakarta:
Kencana
budaya, tantangan dalam bidang teknologi
dan tantangan dalam bidang politik Sanjaya, Wina. 2008. Strategi
Pembelajaran Berorientasi
Standar Proses Pendidikan.
Daftar Pustaka Jakarta: Kencana Prenada Media
Group
Danim, Sudarwan, (2010), Karya Tulis
Inovatif Sebuah Pengembangan Saud, Udin Saefudin (2009),
Profesi Guru, Penerbit : PT. Pengembangan Profesi Guru,
Remaja Rosdakarya, Bandung. Penerbit : CV. Alfabeta, Banudng.
Depdiknas. (2004). Kerangka Dasar Suparlan. (2006). Guru Sebagai Profesi.
Kurikulum 2004, Jakarta Yogyakarta: Hikayat Publishing
E. Mulyasa (2003) Kurikulum Berbasis Surya, Muhammad. (2003). Psikologi
Kompetensi; Konsep, Karaterisktik Pembelajaran dan
dan Implementsi, Bandung: PT Pengajaran. Bandung: Yayasan
Remaja Rosdakarya Bhakti Winaya.
E. Mulyasa (2004), Menjadi Kepala Undang-Undang Republik Indonesia
Sekolah Profesional dalam Nomor 14 tahun 2005 tentang
Konteks Menyukseskan MBS dan Guru dan Dosen
KBK, Penerbit : PT Remaja
Rosdakarya, Zamroni. (2001) Paradigma Pendidikan
Masa Depan. Yogyakarta

94 Bidayah: Studi Ilimu-Ilmu Keislaman, Volume 9, No. 1, Juni


2018
Ramaliya: Pengembangan Kompetensi Guru 9

You might also like