Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 8

Perbandingan Kualitas Pascapanen Bayam Jepang (Spinaca Oleracea L.) yang Ditanam dengan...(Dini Nur Hakiki dkk.

PERBANDINGAN KUALITAS PASCAPANEN BAYAM JEPANG(SPINACIA


OLERACEA L.) YANG DITANAM DENGAN PUPUK ORGANIK DAN KIMIA

Dini Nur Hakiki1, Emmy Darmawati2, Aris Purwanto3, Hideto Ueno4


1
Fakultas Teknologi Pertanian, Departemen Teknologi Pangan Universitas Mathla’ul Anwar Banten
email: [email protected]
2,
Departemen Teknologi Pascapanen, Sekolah Pascasarjana Insitut Pertanian Bogor
email: [email protected]
4
Laboratorium Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanaman, Universitas Ehime, Jepang

ABSTRACT

Environmental issues on the excessive usage of chemichal fertilizer in recent years


have led to the renewed interest in using organic fertilizer such us chicken manure.We
aimed to know how the effect of organic fertilizer with different concentration of N
on postharvest quality of japanese spinach compare with chemichal fertilizer. The
experiment was conducted with 0.102 m2 pot using four rates of chicken manure
compost (12, 22.5, and 30 g N m-2) and chemical fertilizer as 15, g N m-2. Before
planting, chicken manure was decomposted in the soil first during 20 days. The
spinachs were harvested on 64 days. Theparameter of postharvest quality were yield,
color, chlorophyll, total soluble solid, ascorbic acid, and nitrate. The results showed
that japanese spinach grown with organic fertilizers tend had lower yield, chlorophyll
and ascorbic acid, as well as the colors are more brighter than chemical fertilizers
buthigher total soluble solid and lower nitrate content. Increased nitrogen rate in
organic fertilizers, the yield and chlorophyll are also getting higher and darker colors,
but lower the total soluble solids.The organic fertilizer as 30 g Nitrogen m-2 had a
performance (yield, chlorophyll, color) were not different compare with chemical
fertilizers.
Keywords: fertilizer, postharvest, organic, quality, spinach

PENDAHULUAN kaya nutrisi walau hingga saat ini masih menjadi


Isu lingkungan mengenai penggunaan perdebatan. Sekitar 1.240 studi menunjukkan
pupuk kimia yang berlebihan membuat alternatif bahwa buah atau sayuran organik lebih banyak
pupuk organik menarik untuk dikembangkan. mengandung mineral dan vitamin dibandingkan
Selain juga berkembangnya gaya hidup sehat dengan konvensional, namun beberapa studi
di masyarakat, membuat masyarakat mulai juga menyatakan tidak ada signifikansi
melirik produk organik. Data dari International signifikansi antara komoditas organik maupun
Federation of Organic Agriculture Movement konvensional. Pupuk organik memiliki
International menyatakan bahwa penjualan karakteristik yang berbeda dengan pupuk kimia.
produk organik secara global mencapai 72 Pupuk organik cenderung lambat proses
miliar US dolar di tahun 2013 dan terus mineralisasinya dibandingkan dengan pupuk
meningkat hingga 5 kali lipat sejak tahun 1999 kimia (Worthington 2001). Adanya perbedaan
(IFOAM 2015). Sayuran yang ditanam dengan ini mungkin berpengaruh terhadap komposisi
pupuk organik cenderung lebih enak, sehat, dan yang terbentuk pada sayuran sehingga mungkin

1
PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506

akan berpengaruh pula terhadap kualitas METODE


sayuran saat panen. Lokasi dan Rancangan
Selain itu nitrogen yang terkandung pada Percobaan Penelitian dilaksanakan dari
pupuk berpengaruh terhadap kualitas. Nitrogen Bulan November 2014 hingga Januari 2015 di
merupakan makronutrien penting bagi tanaman. Green HouseEhime University Jepang untuk
Nitrogen tidak hanya mempengaruhi peningkatan penanaman, Soil Fertilityand Plant Nutrition
produktivitas namun juga terhadap kualitas Laboratory dan Animal Cell Technology
sayuran. Nitrogen berperan dalam penyusunan Ehime University Jepang untuk analisis
protein yang merupakan bahan utama laboratorium. Bahan yang digunakan dalam
pembentuk kloroplas, mitokondria, dan penelitian ini terdiri dari benih bayam, pot, media
berperan dalam reaksi biokimia di dalam sel. tanam, pupuk organik yaitu pupuk kandang dari
Nitrogen juga merupakan penyusun klorofil dan kotoran ayam, dan pupuk kimia. Pot yang
berpengaruh terhadap warna hijau daun (Havlin digunakan berasal dari bahan plastik dengan
2005). Peningkatan nitrogen akan meningkat- dimensi 60 cm x 70 cm. Media tanam
kan hasil panen, kandungan nitrat dan oksalat menggunakan media tanam yang telah terkemas
pada daun bayam, selain juga menurunkan berasal dari perusahaan ISEKI ditambah
kandungan vitamin C pada kentang (Elia et al dengan tanah yang mengandung charcoal.
1997; Lee &Kader 2000). Pupuk kandang dari kotoran ayam dengan
Penelitian ini bertujuan untuk mem- kandungan N:P:K = 4.4%:3.7%:2.7% dalam
bandingkan pengaruh pupuk organik dengan bentuk pelet. Pupuk kimia menggunkan pupuk
pupuk kimia terhadap kualitas pascapanen N:P:K= 14:14:14.
sayuran bayam Jepang. Pupuk organik yang Percobaan menggunakan pupuk kimia
digunakan menggunakan pupuk kandang ayam dengan menggunakan konsentrasi N sebesar
dengan beberapa level konsentrasi nitrogen 15g N m-2 yang menjadi basis 100% (C100)
yaitu 12 ,15, 22.5, dan 30 g N m-2sedangkan karena petani umumnya menggunakan konsen-
pupuk kimia menggunakan konsetrasi yang trasi ini untuk menanam bayam, kemudian
umumnya digunakan oleh petani yaitu 15 g N pupuk organik yang digunakan yaitu lebih rendah
m-2. Kualitas pascapanen yang diamati meliputi dibandingkan pupuk kimia sebesar 12g N m-2
rendemen, warna, klorofil, total padatan (konsentrasi 80%), sama dengan sebesar 15g
terlarut, asam akorbat, dan nitrat. Obyek N m-2(konsentrasi 100%), dan dua kali lipat
penelitian ini menggunakan bayam jepang lebih besar yaitu 30 g N m -2(konsentrasi
dikarenakan bayam merupakan tanaman yang 200%). Penamaan pupuk organik dengan
paling responsif terhadap nitrogen (Cantliffe konsentrasi 12, 15, dan 30 g N m-2berturut-
1992). Bayam jepang ini merupakan tanaman turut adalah M 80, M 100, dan M 200.
baru di Indonesia yang umumnya digunakan
Penanaman
untuk makanan khas jepang seperti topping
dalam sup ataupun dijadikan horenso no goma Pupuk organik dari kotoran ayam yang
e, yang merupakan rebusan bayam dicampur berbentuk pelet ditimbang sesuai dengan
bersama kecap plus minyak wijen. perlakuan yang diberikan. Pupuk organik
didekomposisi terlebih dahulu. Tanah dicampur
merata dengan media tanam menggunakan
skop, diratakan permukaannya, ditambahkan

2
Perbandingan Kualitas Pascapanen Bayam Jepang (Spinaca Oleracea L.) yang Ditanam dengan...(Dini Nur Hakiki dkk.)

2 liter air/pot, dan ditutup menggunakan terpal. selama beberapa detik. Hasil akan tertera pada
Proses dekomposisi dilakukan selama 20 hari. layar dengan satuan 0brix.
Bayam ditanam sebanyak 14 lubang/pot, Asam Askorbat
masing-masing lubang berisi 3 benih. Setelah
Analisis asam askorbat menggunakan
berumur satu minggu dilakukan penjarangan
reflektometer EMD Millipore 116981
untuk menghasilkan satu tanaman perlubang.
Reflectoquant® Ascorbic Acid Test Strips. Alat
Kriteria tanaman yang dipilih adalah tanaman
ini dilengkapi dengan kertas strip tes. Bagian
paling tinggi, daun paling banyak dan sehat.
bayam yang diukur adalah seluruh bagian baik
Penyiraman dilakukan bila secara visual
itu daun dan petiole. Sampel dipotong, ditimbang
permukaan tanah tampak mulai mengering.
sebanyak 5 gram, ditambahkan air distilasi
Tinggi tanaman dan klorofil diamati selama
sebanyak 45 ml, diblender hingga homogen
penanaman.
dan diukur pada reflektometer. Pengukuran
Pemanenan dilakukan dengan cara mencelupkan strip tes
Bayam dipanen pada umur 64 hari setelah ke dalam larutan sampel selama dua detik,
tanam saat pagi hari. Panen dilakukan dengan ditiriskan dengan tisu, dan ditempelkan pada
memotong bagian akar tanaman secara perlahan sensor yang terdapat pada reflektometer. Hasil
menggunakan gunting. Bayam kemudian pengukuran akan terbaca pada layar. Hasil yang
dibersihkan dengan air untuk menghilangkan tertera dikalikan 10 x dilusi.
sisa tanah yang menempel, dikeringanginkan, Nitrat
selanjutnya ditimbanag untuk mengukur
Kandungan nitrat diukur menggunakan
rendemen dan berat kering, serta dianalisis
nitrat meter B3142 twin Horiba Japan.Bagian
sesegera mungkin.
bayam yang diukur adalah seluruh bagian baik
Analisis Kualitas itu daun dan petiole. Sebanyak 5 gram sampel
Warna ditambahkan air distilasi sebanyak 45 ml
kemudian diblender hingga homogen. Larutan
Pengukuran warna menggunakan
sampel diteteskan pada NO3meter. Hasil yang
chromameter CR 200 Minolta Jepang. Sistem
terbaca ditampilkan pada layar. Hasil yang
notasi warna yang digunakan adalah sistem
tertera dikalikan dengan dilusi yang dilakukan.
hunter yaitu L (kecerahan), a (+ merah,- hijau),
Analisis statistik menggunakan ANOVA
b (+ kuning, - biru). Chromameter akan berada
dengan SPSS 16.0. Uji lanjut dengan meng-
pada wilayah biru dengan panjang gelombang
gunakan uji duncan dengan selang kepercayaan
400-500 nm dan merah 600-700 nm. Daun
95%.
dijepit pada sensor SPAD kemudian ditekan
tombol pengukuran. Hasil pengukuran akan HASIL DAN PEMBAHASAN
langsung terbaca pada layar SPAD Pertumbuhan
Total padatan terlarut Bayam ditanam dalam green house pada
Pengukuran total padatan terlarut bulan November yang merupakan peralihan
menggunakan refraktometer Atago Co.,Ltd. musim gugur menuju musim dingin.
Sampel dihancurkan menggunakan juicer, Karakteristik tanah yang digunakan untuk
kemudian diteteskan pada prisma refraktometer menanam bayam dijelaskan pada Tabel 1.

3
PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506

Bayam yang ditanam dengan pupuk organik NH4+ atau NO3- yang dapat langsung diserap
menunjukan pertumbuhan tanaman yang lebih oleh tanaman. Berbeda dengan pupuk kimia
tinggi pada awal pertumbuhan (hari ke- 25) yang proses mineralisasinya relatif lebih cepat
dibanding dengan aplikasi pupuk kimia namun dan dapat langsung diubah menjadi NO3- atau
seiring bertambahnya waktu sampai hingga NH4+ (Havlin et al. 2012). Oleh karena itu,
akhir masa tanam, tinggi bayam pada aplikasi untuk memperoleh tinggi tanaman yang hampir
pupuk kimia lebih tinggi namun konsentrasi
sama dengan pupuk kimia, konsentrasi pupuk
pupuk organik 200% menunjukan tinggi
organik membutuhkan 2x lipat lebih banyak dari
tanaman yang tidak berbeda dengan pupuk
pupuk kimia.
kimia (Gambar 1). Citak dan Sonmez (2010)
melaporkan bahwa tinggi tanaman bayam yang
diberi pupuk kimia lebih unggul dibandingkan
dengan pupuk organik yang berasal dari pupuk
kandang dan blood meal dikarenakan
mineralisasi pupuk organik cenderung berjalan
lebih lambat dibanding dengan pupuk kimia. Gambar 1 Tinggi bayam selama pertumbuhan
a
Bar dengan huruf berbeda menunjukkan
Tanaman akan menyerap nitrogen perbedaan yang signifikan pada uji
sebagai sumber nutrisinya dalam bentuk NO3- duncan (p =0.05)
atau NH4+. Pupuk organik terdiri dari protein Klorofil
yang memerlukan waktu untuk dipecah menjadi
Klorofil bayam menunjukkan tidak ada
bagian-bagian kecil sehingga dapat diserap oleh
tanaman. Pemecahan ini dinamakan proses perbedaan yang nyata antar perlakuan dari awal
mineralisasi. masa tanam (hari ke-25) hingga hari ke-52,
namun pada masa akhir tanam, bayam dengan
Tabel 1 Karakteristik tanah awal aplikasi pupuk kimia lebih tinggi klorofilnya
Analisis Tanah Bayam dibanding dengan pupuk organik. Semakin
pH 6.7 tinggi konsentrasi nitrogen pada pupuk organik
EC (µS/m) 187.25 maka nilai klorofil pada masa akhir tanam juga
Total C (mg/kg) 12.5 semakin besar. Aplikasi pupuk nitrogen
Total N (mg/kg) 1.07 konsentrasi 200% memiliki klorofil yang tidak
C/N 12
jauh berbeda dengan pupuk kimia (Gambar 2).
K (g/kg) 12.4
Mg (g/kg) 22.8
Ca (g/kg) 8.3
Na (g/kg) 1.2

Proses mineralisasi pada pupuk organik Gambar 2 Klorofil bayam selama pertumbuhan
a
Bar dengan huruf berbeda menunjukkan
cenderung lebih lambat karena protein yang perbedaan yang signifikan pada uji
berasal dari pupuk organik harus diubah dulu duncan (p =0.05)
menjadi NH2, NH3 hingga nantinya menjadi

4
Perbandingan Kualitas Pascapanen Bayam Jepang (Spinaca Oleracea L.) yang Ditanam dengan...(Dini Nur Hakiki dkk.)

Semakin tinggi konsentrasi nitrogen pada sebesar 48.9, 46.6, 41.8. Semakin tinggi
pupuk organik maka nilai klorofil juga semakin kandungan konsentrasi nitrogen pada aplikasi
besar. Aplikasi pupuk nitrogen konsentrasi pupuk organik maka semakin rendah nilai L atau
200% memiliki klorofil yang tidak jauh berbeda semakin gelap warnanya. Nilai L pada aplikasi
dengan pupuk kimia. Hal ini dikarenakan pupuk organik 80% dan 100% berbeda nyata
nitrogen berperan dalam pembentukan klorofil dengan pupuk kimia namun aplikasi 200%
yang mengkonversi cahaya menjadi energi cenderung sama dengan pupuk kimia.
kimia dalam aktivitas fotosintesis. Struktur Nilai -a merepresentasikan warna hijau,
klorofil terdiri dari 4 cincin pyrrole yang masing- menunjukkan aplikasi pupuk organik memiliki
masing tersusun dari satu nitrogen dan empat nilai-a yang cenderung lebih kecil atau lebih
karbon. ketersediaan nitrogen yang cukup akan terang warna hijaunya dibanding dengan pupuk
memberikan aktivitas fotosistesis yang tinggi dan kimia. Semakin tinggi konsentrasi nitrogen pada
pertumbuhan tanaman yang cepat (Havlin et al. pupuk organik maka nilai-a semakin rendah
2012). yang mengindikasikan semakin gelap warna
Rendemen dan berat kering hijaunya. Aplikasi pupuk organik 200%
memiliki nilai a sebesar-14.8 tidak berbeda
Rendemen dan berat kering pupuk
nyata dengan pupuk kimia sebesar -13.2.
organik dengan dua kali lipat konsentrasi pupuk
Untuk nilai b yang merepresentasikan
kimia menunjukan hasil yang tidak berbeda
warna kuning, aplikasi pupuk organik
dengan rendemen pupuk kimia. Semakin besar
menghasilkan nilai b yang cenderung lebih besar
konsentrasi pupuk organik yang diberikan maka
dibanding dengan pupuk kimia. Aplikasi pupuk
rendemen juga semakin tinggi. Berat kering
organik 80% memilik nilai b yang paling tinggi
pada pupuk organik 100% dan 200% memiliki
sebesar 29 disusul dengan aplikasi pupuk
berat kering yang tidak berbeda dengan pupuk
organik 100% sebesar 26.6. Keduanya
kimia. Hal ini sejalan dengan data tinggi tanaman
berbeda secara signifikan dengan aplikasi
yaitu dengan pada perlakuan pupuk organik
pupuk kimia. Hal ini juga didukung dengan nilai
konsentrasi 200% mampu memberikan tingggi
derajat Hue pada aplikasi pupuk organik
yang tidak berbeda dengan pupuk kimia. Tinggi
memiliki derajat hue lebih rendah 121.6- 128.3
tanaman merupakan salah satu faktor yang
atau lebih kuning dibanding dengan pupuk kimia
berpengaruh terhadap rendemen.
sebesar 130.6. Hutching (1999) mengkategori-
Warna kan kisaran warna 90-126o berada pada daerah
Dari segi warna, hasil pengukuran nilai L, a, b, kromatisitias warna kuning dan 126-162 pada
dan klorofil ditunjukkan pada Tabel 2. Nilai L warna kuning-hijau.
yang merepresentasikan kecerahan menunjuk- Tabel 2 memperlihatkan bahwa warna
kan bahwa aplikasi pupuk organik memiliki nilai daun pada aplikasi pupuk organik 80% sudah
kecerahan yang lebih tinggi disbanding aplikasi mulai menguning. Warna kuning yang terbentuk
pupuk kimia. Nilai L pada aplikasi pupuk kimia kemungkinan akibat penurunan protein N yang
sebesar 38.7 namun pada aplikasi pupuk dinamakan chlorosis. Umumnya chlorosis
organik 80%, 100%, dan 200% berturut turut disebabkan karena tanaman kekurangan

5
PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506

Tabel 2 Warna bayam setelah panen


Komponen C100 M80 M100 M200

L 38.7 c 48.9 a 46.5 ab 41.8 c


a -13.2 c -17.7 a -17.7 a -14.8 bc
b 15.4 d 29.0 a 26.6 ab 18.8 cd
Hue(o) 130.6 b 121.6 a 123.6 a 128.3 b
C 20.3 b 34.0 a 32.50 a 23.93 b
Klorofil 49.5 a 35.1 b 39 b 47.8 a

Gambar

Angka-angka pada baris yang sama yang diikuti oleh huruf yang sama tidak berbeda nyata pada taraf uji 5% (uji selang
berganda Duncan).

nitrogen yang dimulai dari daun paling bawah bayam yang diberi pupuk dengan konsentrasi
terlebih dahulu. Lama kelamaan daun menguning nitrogen semakin tinggi menunjukan klorofil
ini akan menjadi kecoklatan dan selanjutnya yang juga semakin tinggi.
akan mati (Havlin et al. 2012). Nitrat
Secara umum bayam yang ditanam
Kandungan nitrat yang rendah sangat
dengan pupuk kimia lebih unggul dari segi warna
penting bagi kesehatan. Nitrat sendiri sebenar-
yaitu memiliki warna hijau yang lebih gelap,
nya cenderung tidak berbahaya, namun
namun aplikasi pupuk organik dengan 2x lipat
metabolisme nitrat akan menghasilkan produk
konsentrasinya dari pupuk kimia menunjukkan
seperti nitrit, nitritoksida, dan N-Nitroso yang
nilai yang tidak berbeda nyata dengan aplikasi
dapat memicu terjadinya penyakit methaemo-
pupuk kimia Hal ini dikarenakan pupuk organik
globinaemia dan bersifat karsinogenik
yang proses mineralisasiya lebih lambat
(Mensinga et al, 2003). Beberapa regulasi
membuat nitrogen yang digunakan untuk
terkait batas nitrit yang aman antara lain sebesar
membentuk klorofil tidak seoptimal pupuk
0-3.7 mg NO3/kg berat badan sesuai standar
kimia. Nitrogen merupakan merupakan bagian
WHO, kemudian Europian Union mensyarat-
dari struktur klorofil yang berperan dalam
kan level maksimum kandungan nitrat sebesar
pembentukan warna hijau daun.
3 000 mg/kg dan 2 500 mg/kg berat segar pada
Semakin tinggi konsentrasi nitrogen
tanaman yang dipanen bulan 1 November
maka klorofil yag dihasilkan juga semakin tinggi.
sampai 31 Maret dan 1 April sampai 31
Conversa et al (2013) melaporkan bahwa
Oktober (Muramoto 1999). Nitrat bayam

6
Perbandingan Kualitas Pascapanen Bayam Jepang (Spinaca Oleracea L.) yang Ditanam dengan...(Dini Nur Hakiki dkk.)

antar perlakuan tidak menunjukan perbedaan Total Padatan Terlarut (TPT)


yang signifikan (Gambar 3). Kandungan nitrat Total padatan terlarut bayam juga tidak
paling tinggi pada aplikasi pupuk kimia sebesar menunjukan perbedaan yang signifikan pada
243.4 ppm dan terendah pada pupuk organik semua perlakuan. TPT paling besar pada
sebesar 133.9 ppm. Semakin tinggi konsentrasi aplikasi pupuk organik 80% sebesar 6.5obrix.
nitrogen maka kandungan nitrat juga semakin Semakin tinggi konsentrasi nitrogen pada pupuk
meningkat. Kandungan nitrat yang terkandung organik, TPT cenderung semakin menurun.
pada bayam masih dalam batas aman. TPT terendah pada bayam dengan aplikasi
Asam Askorbat pupuk kimia (Gambar 3).
Asam askorbat pada aplikasi pupuk KESIMPULAN
organik lebih rendah dibanding pupuk kimia Bayam jepang yang ditanam dengan
namun aplikasi pupuk organik dengan pupuk organik cenderung memiliki rendemen,
konsentrasi 2x lipat dari pupuk kimia klorofil, dan asam askorbat yang lebih rendah,
(konsentrasi 200%) menunjukkan nilai asam serta warna yang lebih cerah dibanding dengan
askorbat yang tidak berbeda dengan pupuk pupuk kimia namun memiliki kandungan total
kimia. Semakin tinggi konsentrasi nitrogen yang padatan terlarut cenderung lebih tinggi serta
diberikan pada bayam cenderung meningkatkan kandungan nitrat yang lebih rendah. Semakin
kandungan asam askorbat (Gambar 3). tinggi kandungan nitrogen pada pupuk organik

Gambar 3 Rendemen, berat kering, asam askorbat, total padatan terlarut, dan nitrat pada bayam jepang selepas
panen,
a
Bar dengan huruf berbeda menunjukkan perbedaan yang signifikan pada uji duncan (p =0.05)

7
PROSIDING KONSER KARYA ILMIAH Vol.2, Agustus 2016 | ISSN: 2460-5506

maka rendemen dan klorofil juga semakin tinggi Elia A, Santamaria P, Serio F. Nitrogen
dan warna yang lebih gelap, namun total padatan Nutrition Yield, and Quality of Spinach.
terlarut yang semakin rendah. Pupuk organik 1997. Journal of Science Food &
dengan konsentrasi 30 g nitrogen/m-2 atau Agriculture. 76:341-346.
dengan dua kali konsentrasi pupuk kimia Elia A, Santamaria P, Serio F. Nitrogen
memiliki kualitas pascapanen (rendemen, Nutrition Yield, and Quality of Spinach.
klorofil, warna, asam askorbat, total padatan 1997. Journal of Science Food &
terlarut, dan nitrat) yang tidak berbeda dengan Agriculture. 76:341-346.
pupuk kimia. Havlin, et al. 2005. Soil Fertiliy and
Fertilizers. New Jersey (USA):Pearson
UCAPAN TERIMA KASIH Prentice Hall Pr.
Penulis mengucapkan terima kasih Hutching JB. 1999. Food Color and
kepada program Six Universities Indonesia Appearance, 2nd ed. Gaithersburg:
Japan Initiative (SUIJI), JASSO, Laboratorium Aspen Pub
Kesuburan Tanah dan Nutrisi Tanman International Federation of Organic Agriculture
Universitas Ehime Jepang yang membantu Movement International. 2015. The
fasilitas dan pendanaan penelitian, juga kepada world of organic agriculture, statistic
Dr.Ueno Hideto, Dr.Emmy Darmawati, dan and emerging trends 2015. Switzerland;
Dr. Aris Purwanto selaku pembimbing selama FiBL and IFOAM Pr.
penelitian. Mensinga TT, Speijers GJA, Meulenbelt J.
DAFTAR PUSTAKA 2003. Health implication of exposure to
environmental nitrogenous compounds.
Cantliffe DJ. 1972. Nitrate accumulation in spinach
Toxicol Rev. 22 (1):41-51.
grown under different light intensities.
Journal of the American Society for Muramoto J. 1999. Comparison of nitrate
Horticultural Science. 97: 152-154. content in leafly vegetables from
organic and conventional farms in
Citak S, Sonmez S. 2010. Effect of conventional
California.[Internet]. California
and organic fertilization on spinach
(US):Center for Agroecology and
(Spinaceae oleraceae L.) growth, yield,
sustainable food system.hlm 1-66;
vitamin c, and nitrate concentration
[diunduh 2015 April 29] tersedia
during two successive seasons. Scientia
pada:http://www.agroecology.org/
Horticulturae. 126:415-420.
documents/Joji/leafnitrate.pdf.
Conversa G, Bonasia A, Lazzizera C, Elia
Worthington V. 2001. Nutritional quality of
A.2014. Pre-harvest nitrogen and
organic versus conventional fruits,
azoxystrobin application enhances raw
vegetable, and grains. Journal of
product quality and post-harvest shelf life
Alternative and Complementary
of baby spinach (Spinacia oleraceae L.).
Medicine. 7:161-173. (IFOAM 2015).
Journal Science Food Agriculture.
94(15):3263-3272.

You might also like