USWATUL HASANAH. S.PD
USWATUL HASANAH. S.PD
USWATUL HASANAH. S.PD
PENDAHULUAN
Dalam mencapai indikator pada mata pelajaran IPA di SDN 002
Balikpapan Kota masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih
rendahnya nilai mata pelajaran IPA yang dilihat pada hasil ulangan semester
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) 65 dan hasil UASBN nilai mata pelajaran IPA masih
dibawah nilai – nilai pelajaran lain, bertitik tolak dari hal tersebut diatas perlu
pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar siswa
dalam mempelajari konsep-konsep IPA tidak mengalami kesulitan, sehingga
tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA dapat tercapai
dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep IPA.
Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan salah satu pembelajaran
inovatif yaitu metode belajar sekaligus bertindak. Dalam metode pembelajaran ini
siswa dituntut aktif untuk berpartisipasi dalam belajar melalui pengamatan
langsung ke objek di lingkungan sekitar. Melalui metode ini peneliti mencoba
alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat
dalam belajar terutama dalam pembelajaran IPA di SDN 002 Balikpapan Kota.
Selain itu untuk memudahkan siswa dalam menerima pelajaran di sekolah
maka pembelajaran menggunakan metode ini dikombinaskan dengan
menggunakan alat peraga. Tujuan penggunaan alat peraga ini supaya siswa dapat
menangkap konsep pembelajaran yang disampaikan dengan lebih mudah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam
penelitian ini memilih judul “Pembelajaran IPA Dengan Metode Inovatif Belajar
Sekaligus Bertindak Pada Siswa Kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota Tahun
Pelajaran 20016/2017”
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah metode belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa tentang bagian-bagian tumbuhan pada pelajaran IPA di kelas IV SDN 002
Balikpapan Kota.
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota tentang
bagian-bagian tumbuhan?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang relevan untuk menjawab beberapa permasalahan di
atas adalah :
1. Untuk mendeskripsikan metode belajar sekaligus bertindak dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang bagian-bagian tumbuhan pada
pelajaran IPA dikelas IV SDN 002 Balikpapan Kota
2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota
tentang bagian-bagian tumbuhan.
Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Siswa
Agar lebih aktif, bersemangat dan percaya diri guna meningkatkan hasil
belajar khususnya pada mata pelajaran IPA.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran di SD khususnya materi IPA dan mengembangkan dalam
penggunaan media pembelajaran yang lebih efektif dan efesien bagi
penyampaian isi pembelajaran
c. Bagi Sekolah
Sebagai informasi bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut dalam rangka
menerapkan kualitas kegiatan belajar.
PELAKSANAAN PERBAIKAN
Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Menurut Tim
Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untu meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan- tindakan yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan (Mukhlis, 2000: 3 ).
Menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran
yang dilakukan. Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000:5 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(Sugiarti, 1997 : 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi Planning (rencana), action (tindakan),
observasion (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus
berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Sebelum masuk pada silus I dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral pada tahap-tahap penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
SIKLUS I Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakakan I Tindakan 1
Refleksi I Pengamatan
Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan
baruSIKLUS
hasil II Tindakakan II Tindakan II
Refleksi II Pengamatan
Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data di lapangan tentang penggunaan metode belajar
sekaligus bertindak hubungannya dengan prestasi belajar siswa digunakan
beberapa instrumen sebagai berikut :
1. Wawancara, merupakan bentuk percakapan untuk memperoleh data
penelitian sehubungan dengan proses belajar mengajar IPA yang ditujukan
kepada siswa. Wawancara bersifat terbuka tentang pendapat dan
tanggapan siswa selama mereka mengalami pembelajaran dengan
menggunakan peraga gambar.
2. Lembar Observasi, yang berisi skala penelitian sebagai pedoman dalam
mengobservasi kegiatan proses belajar mengajar melalui observasi
partisipan.
3. Dokumentasi, berupa daftar nilai pre-test dan post-test dari setiap siklus.
4. Catatatan lapangan peneliti.
Data skor hasil evaluasi diatas dapat dibuat tabulasi dan presentasi.
Daftar skor dapat diolah dengan mengelompokkan/menghitung jumlah nilai
yang sama, presentase dan skor rata-rata. Hasil analisis dapat disajikan
dalam bentuk table seperti pada table 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi hasil Pre-Test Siklus I
Keterangan :
S X F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 1785:30 = 59
Jadi nilai rata-rata untuk siklus I adalah 59
2. Data Hasil Post-test Siswa Siklus II
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa sesudah diberi tindakan
pasda siklus II, maka dilaksanakan tes pada aakhir pertemuan. Hasil
belajar siswa siswa pada siklus II dapat dilihat pada table 4.3 berikut :
Tabel 4.3.
DATA NILAI PRE-TEST SISWA PADA SIKLUS II
Data skor hasil evaluasi diatas dapat dibuat dengan tabulasi dan
persentase. Daftar skor dapat diolah dengan mengelompokkan/menghitung
jumlah nilain yang sama, persantase dan skor rata-rata. Hasil analisis dapat
disajikan dalam bentuk tabel seperti pada table 4.4 berikut :
Tabel 4.4
Distribusi hasil Post-Test Siklus II
Keterangan :
S X F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 2110:30 = 70
Jadi nilai rata-rata untuk siklus II adalah 70
3. Data Hasil Post-test Siswa Siklus III
Tes akhir siklus III dimaksudkan untuk memperoleh peningkatan hasil
belajar dibanding yang didapatkan pada akhir siklus II. Data hasil post-test
siswa pada akhir Siklus II diperoleh dari jumlah total nilai jawabn benar
siswa atas pertanyaan-pertanyaan tentang pokok bahasan yang sama.
Adapun hasil post-test siswa pada siklus III dapat dilihat pada table 4.5
dibawah ini.
Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I,II dan III
Gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kondisi Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III
Dari rata-rata siklus I, II, dan III diperoleh perbedaan masing-masing rata-rata
berturut-turut 59,70, dan 80. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode
belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV
SDN 002 Balikpapan Kota tentang bagian-bagian tumbuhan yang diajarkan pada
pembelajaran IPA.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA tentang bagian-bagian tumbuhan
melalui penggunaan metode belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Utara Tahun Ajaran
2016/2017.
1. Hasil Belajar IPA siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, yaitu :
a. Siklus I, hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa peningkatan rata-rata
hasil belajar siklus I adalah 59. Dilihat dari ketuntasan belajar, 16 orang
siswa tuntas dari 14 siswa, persentase ketuntasan pada siklus I 53%.
b. Siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan rata-rata hasil
belajar menjadi 70. Dilihat dari ketuntasan belajar, 22 orang siswa yang
tuntas dari 30 siswa, persentase ketuntasan pada siklus II 73%
c. Siklus III, hasil belajar siswa mengalami peningkatan rata-rata hasil
belajar menjadi 80. Dilihat dari ketuntasan belajar, 30 orang siswa yang
tuntas dari 30 siswa, persentase ketuntasan pada siklus III 100%.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode belajar sekaligus bertindak
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Utara
Tahun Ajaran 2016/2017.
Saran
Saran – saran yang perlu penulis ajukan sehubungan dengan manfaat hasil
penelitian ini yang diharapkan yaitu :
a. Bagi siswa, diharapkan agar lebih baik lagi kerjasama, rasa ingin tahu untuk
bertanya, rajin untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan rasa
semangat yang tinggi guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata
pelajaran IPA.
b. Bagi guru, dapat menambah wawasan tentang penggunaan metode belajar
sekaligus bertindak sebagai alternatif pilihan dalam rangka peningkatan
pembelajaran.
c. Bagi sekolah, sebagai informasi bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut
dalam rangka menerapkan kualitas kegiatan belajar.
d. Bagi peneliti, diharapkan untuk meningkatkan lagi kemampuan
mengajarnya, dan mempelajari lebih banyak lagi model-model pembelajaran
yang lebih inovatif agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA
33