USWATUL HASANAH. S.PD

Download as doc, pdf, or txt
Download as doc, pdf, or txt
You are on page 1of 15

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE

INOVATIF BELAJAR SEKALIGUS BERTINDAK PADA SISWA KELAS


IV SDN 002 BALIKPAPAN KOTA TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Uswatul Ummuh, S.Pd


Guru SDN 002 Balikpapan Kota

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan prestasi belajar siswa


tentang bagian-bagian tumbuhan pada pelajaran IPA dikelas IV SDN 002
Balikpapan Kota. Perlu pemikiran-pemikiran dan tindakan yang harus dilakukan
agar siswa dalam mempelajari konsep-konsep IPA tidak mengalami kesulitan,
sehingga tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA dapat
tercapai dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Penggunaan
metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa dalam
memahami konsep-konsep IPA. Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan salah
satu pembelajaran inovatif yaitu metode belajar sekaligus bertindak. Melalui
metode ini peneliti mencoba alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan
motivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar terutama dalam pembelajaran IPA.
Untuk memudahkan siswa dalam menerima pelajaran di sekolah maka
pembelajaran menggunakan metode ini, dikombinaskan dengan menggunakan alat
peraga. Tujuan penggunaan alat peraga ini supaya siswa dapat menangkap konsep
pembelajaran yang disampaikan dengan lebih mudah. Metode penelitian yang
digunakan adalah penelitian tindakan dengan menentukan langkah-langkah :
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Dari rata-rata siklus I, II,
dan III diperoleh perbedaan masing-masing rata-rata berturut-turut 59,70, dan 80.
Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode belajar sekaligus bertindak dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.

Kata-kata kunci : Prestasi, Alat peraga, Peningkatan Hasil Belajar

PENDAHULUAN
Dalam mencapai indikator pada mata pelajaran IPA di SDN 002
Balikpapan Kota masih banyak mengalami kesulitan. Hal ini terlihat dari masih
rendahnya nilai mata pelajaran IPA yang dilihat pada hasil ulangan semester
masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah standar KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimum) 65 dan hasil UASBN nilai mata pelajaran IPA masih
dibawah nilai – nilai pelajaran lain, bertitik tolak dari hal tersebut diatas perlu
pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan agar siswa
dalam mempelajari konsep-konsep IPA tidak mengalami kesulitan, sehingga
tujuan pembelajaran yang dibuat oleh guru mata pelajaran IPA dapat tercapai
dengan baik dan hasilnya dapat memuaskan semua pihak. Oleh sebab itu
penggunaan metode pembelajaran dirasa sangat penting untuk membantu siswa
dalam memahami konsep-konsep IPA.
Maka dari itu peneliti mencoba menerapkan salah satu pembelajaran
inovatif yaitu metode belajar sekaligus bertindak. Dalam metode pembelajaran ini
siswa dituntut aktif untuk berpartisipasi dalam belajar melalui pengamatan
langsung ke objek di lingkungan sekitar. Melalui metode ini peneliti mencoba
alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat
dalam belajar terutama dalam pembelajaran IPA di SDN 002 Balikpapan Kota.
Selain itu untuk memudahkan siswa dalam menerima pelajaran di sekolah
maka pembelajaran menggunakan metode ini dikombinaskan dengan
menggunakan alat peraga. Tujuan penggunaan alat peraga ini supaya siswa dapat
menangkap konsep pembelajaran yang disampaikan dengan lebih mudah.
Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut di atas maka dalam
penelitian ini memilih judul “Pembelajaran IPA Dengan Metode Inovatif Belajar
Sekaligus Bertindak Pada Siswa Kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota Tahun
Pelajaran 20016/2017”

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah:
1. Apakah metode belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa tentang bagian-bagian tumbuhan pada pelajaran IPA di kelas IV SDN 002
Balikpapan Kota.
2. Bagaimana prestasi belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota tentang
bagian-bagian tumbuhan?
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang relevan untuk menjawab beberapa permasalahan di
atas adalah :
1. Untuk mendeskripsikan metode belajar sekaligus bertindak dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa tentang bagian-bagian tumbuhan pada
pelajaran IPA dikelas IV SDN 002 Balikpapan Kota
2. Untuk mendeskripsikan prestasi belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Kota
tentang bagian-bagian tumbuhan.

Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah :
a. Bagi Siswa
Agar lebih aktif, bersemangat dan percaya diri guna meningkatkan hasil
belajar khususnya pada mata pelajaran IPA.
b. Bagi Guru
Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam peningkatan kualitas
pembelajaran di SD khususnya materi IPA dan mengembangkan dalam
penggunaan media pembelajaran yang lebih efektif dan efesien bagi
penyampaian isi pembelajaran
c. Bagi Sekolah
Sebagai informasi bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut dalam rangka
menerapkan kualitas kegiatan belajar.

PELAKSANAAN PERBAIKAN

Lokasi. Waktu, dan Subjek Penelitian


Lokasi Penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini bertempat di
SDN 002 Balikpapan Kota tahun pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 30.
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat
penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus
2016 dengan jumlah siswa 30 terdiri dari siswa laki-laki 12 orang dan siswa
perempuan 18 orang dengan karakteristik yang berbeda-beda.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan
Kota tahun pelajaran 2016/2017. Pada mata pelajaran IPA materi pokok : Bagian-
bagian tumbuhan.

Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), Menurut Tim
Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh
pelaku tindakan yang dilakukan untu meningkatkan kemantapan rasional dari
tindakan mereka dalam melaksanakan tugas, memperdalam pemahaman terhadap
tindakan- tindakan yang dilakukan itu serta memperbaiki kondisi dimana praktek
pembelajaran tersebut dilakukan (Mukhlis, 2000: 3 ).
Menurut Mukhlis (2000:5) PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat
sistematis reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran
yang dilakukan. Tujuan utama PTK adalah untuk memperbaiki/meningkatkan
praktek pembelajaran secara berkesinambungan, sedangkan tujuan penyertaannya
adalah menumbuhkan budaya meneliti di kalangan guru (Mukhlis, 2000:5 5).
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan maka
penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart
(Sugiarti, 1997 : 6), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang
berikutnya. Setiap siklus meliputi Planning (rencana), action (tindakan),
observasion (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus
berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan
refleksi. Sebelum masuk pada silus I dilakukan tindakan pendahuluan yang
berupa identifikasi permasalahan. Siklus spiral pada tahap-tahap penelitian
tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut.
SIKLUS I Perencanaan Pelaksanaan
Permasalahan
Tindakakan I Tindakan 1
Refleksi I Pengamatan
Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan
baruSIKLUS
hasil II Tindakakan II Tindakan II
Refleksi II Pengamatan

Permasalahan Perencanaan Pelaksanaan


baruSIKLUS
hasil III Tindakakan III Tindakan III
Refleksi III Pengamatan

Gambar 3.1 Alur PTK


Penjelasan alur di atas adalah:
1. Rancangan/rencana awal, sebelum mengadakan penelitian peneliti menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di
dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran.
2. Kegiatan dan pengamatan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti
sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa serta mengamati hasil
atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran model Belajar
Sekaligus Bertindak.
3. Refleksi, peneliti mengkaj, melihat dan mempertimbangkan hasil atau
dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang
diisi oleh pengamat.
4. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.
Observasi dilakukan dalam tiga putaran, yaitu putaran 1, 2 dan 3, dimana
masing-masing putaran dikenai perlakuan yang sama (alur kegiatan yang
sama) dan membahas satu sub pokok bahasan yang diakhiri dengan tes
formatif diakir masing-masing putaran. Dibuat dalam tiga putaran
dimaksudkan untuk memperbaiki system pengajaran yang telah dilaksanakan.

Instrumen Penelitian
Untuk menjaring data di lapangan tentang penggunaan metode belajar
sekaligus bertindak hubungannya dengan prestasi belajar siswa digunakan
beberapa instrumen sebagai berikut :
1. Wawancara, merupakan bentuk percakapan untuk memperoleh data
penelitian sehubungan dengan proses belajar mengajar IPA yang ditujukan
kepada siswa. Wawancara bersifat terbuka tentang pendapat dan
tanggapan siswa selama mereka mengalami pembelajaran dengan
menggunakan peraga gambar.
2. Lembar Observasi, yang berisi skala penelitian sebagai pedoman dalam
mengobservasi kegiatan proses belajar mengajar melalui observasi
partisipan.
3. Dokumentasi, berupa daftar nilai pre-test dan post-test dari setiap siklus.
4. Catatatan lapangan peneliti.

Tahap Pengumpulan Data


Pengumpulan data diperoleh melalui catatan lapangan hasil observasi,
dokumentasi , wawancara, kuisioner dan komentar atau catatan lapangan
penelitian. Instrumen penelitian sebelumnya telah diuji coba untuk
memperoleh keterpercayaan. Data dijaring saat mulai mencari dan
menemukan masalah, solusi dan penerapannya disampiakan secara numeric
(berdasarkan dari hasil tes siswa). Data yang terkumpul ditulis dalam kartu
data, dan dikategorikan berdasarkan tema, topic atau pola-pola yang
ditemukan berdasarkan data-data tersebut. Dengan tujuan untuk memudahkan
interpretasi dan justifikasi yang teralkasi pada data secara spesifik.

Tahap Refleksi dan Rekomendasi


Klasifikasi data kemudian diinterpretasikan berdasarkan kerangka teoritik
yang ada. Tujuannya adalah untuk memberikan makna terhadapnya, merumuskan
teori atau norma-norma yang dapat diterima dan bersifat “grounded” (mendasar),
terutama bagi kehidupan praktis (Peningkatan prestasi belajar IPA di kelas IV).
Hasil intepretasi data selanjutnya dipakai sebagai dasar solusi rekomendasi untuk
perencanan metode belajar sekaligus bertindak dalam proses belajar mengajar IPA
di kelas IV pada pokok bahasan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Dalam bab ini akan dipaparkan beberapa data hasil penelitian yang
meliputi hasil pengamatan pelaksanaan tindakan pada siklus I, Siklus II, dan
Siklus III, dan data-data prestasi belajar siswa yang diperoleh dari hasil pre-test
pada siklus I setelah akhir pembelajaran diadakan post-test pada siklus II dan
siklus III.
Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I
Pada pelaksanaan siklus I, kegiatan penelitian dimulai dengan melakukan
observasi awal terhadap siswa sambil menerapkan struktur pembelajaran dan
melangsungkan kegiatan belajar mengajar di kelas, yang terdiri dari 3 kegiatan:
Yaitu 1) kegiatan pendahuluan, 2) kagiatan inti, dan 3) penutup. Dalam
kegiatan pendahuluan guru menyinggung sedikit pokok pembelajaran
sebelumnya dan mengkaitakannya dengan materi yang akan dipelajri pada hari
itu. Selanjutnya, kegiatan pembelajaran inti dilakukan guru dengan metode
ceramah menjelaskan bagian-bagian tumbuhan. Sedangkan dalam bagian
penutup, siswa diminta untuk menulis kembali bagian-bagian tumbuhan yang
telah dijelaskan oleh guru.
Dalam tindakan ini, guru telah menemukan bahwa selama kegiatan
pembelajaran ternyata sebagian besar siswa masih terlihat kebingungan dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut. Meski guru telah
menyelenggarakan proses pembelajaran terstruktur dan sistematis sesuai
dengan rancangan pengajaran, scenario, maupun kurikulum, siswa terkesan
masih kesulitan memahami penjelasan guru tentang lambang. Dengan
menggunakan sekitar 50 menit dari 70 menit dari alokasi waktu pengajaran
dengan memberi pengajaran secara verbal (ceramah), guru masih mendapatkan
sebagian siswa kurang bisa memahami konsep bagian-bagian tumbuhan secara
abstrak tanpa dibantu pengamatan secara langsung di lapangan dan melalui
penggunaan media peraga yang representative. Akibatnya, siswa cenderung
bersifat kurang termotivasi untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
diberikan guru seputar konsep yang telah dijelaskan tersebut.
Setelah pertemuan pada siklus I ini selesai dilaksanakan, peneliti
melakukan refleksi tentang kendala-kendala yang dihadapi dalam proses
pembelajaran siklus I tersebut. Hasil refleksi I ini kemudian dijadikan acuan
untuk membuat perencanaan yang akan dilakanakan pada siklus II.
2. Siklus II
Berdasarkan pengamatan yang diperoleh dari siklus I, peneliti membuat
perencanaan tindakan pada siklus II yang dilaksanakan pada pertemuan kedua
dalam waktu yang telah direncanakan.
a. Rencana Pelaksanaan
Untuk pelaksanaan siklus II, dibuat perencanaan proses belajar mengjar
dengan metode belajar sekaligus bertindak yang berpedoman pada
prinsip-prinsip pengajaran dan langkah-langkah pembelajaran yang
meliputi :
1) Guru menjelaskan materi bahasan tentang bagian-bagian tumbuhan
kepada siswa
2) Guru membagi siswa menjadi 7 kelompok, masing-masing
kelompok beranggotakan 4-5 orang.
3) Guru memerintahkan siswa untuk mencari objek tumbuhan
(mengamati bagian-bagian tumbuhan tersebut) disekitar lingkungan
sekolah.
4) Guru menyuruh siswa untuk mencatat hasil pengamatan mereka
Lembar Kerja Siswa (LKS)
5) Kemudian menyuruh mereka untuk berbagi pengalaman akan hasil
yang mereka amati kepada anggota kelompok yang lain.
b. Pelaksanaan Siklus II
1) Guru menjelaskan materi bahasan tentang bagian-bagian tumbuhan
kepada siswa dengan metode belajar sekaligus bertindak.
2) Pada saat ini siswa disuruh mengamati bagian-bagian tumbuhan
disekitar lingkungan sekolah seperti struktur batang dan daun serta
kegunaannya bagi tumbuhan tersebut.
3) Tiap-tiap kelompok disuruh untuk mempresentasikan hasil
pengamatannya pada kelompok lain.
4) Siswa tidak merasakan perjalanan alokasi waktu karena asyik
menyimak dan memperhatikan hasil kerja kelompok.
5) Siswa diberi tes akhir tindakan, yakni soal-soal yang
mengharuskan siswa mengkaitkan konsep yang telah didapatkan
melalui penjelasan guru disertai alat peraga gambar tubuh-tubuh
bagian-bagian tumbuhan.
c. Refleksi
Peneliti melakukan refleksi atas tindakan kelas yang dilakukan
pada siklus II dengan menghasilkan rekomendasi berdasarkan refleksi
tersebut. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dan ditingkatkan pada
siklus III adalah :
1) Guru harus lebih menguasai cara penyampaian materi dan
pengelolaan kelas ketika menggunakan metode belajar sekaligus
bertindak guna memperjelas pemahaman siswa.
2) Memberikan batasan waktu kepada setiap kelompok untuk
mengamati bagian-bagian tumbuhan sekitar lingkungan sekolah.
3) Guru menjelaskan tata cara mengerjakan LKS
4) Guru harus memberikan perhatian menyeluruh kepada setiap
kelompok.
5) Untuk lebih memperdalam pemahaman siswa guru menempel
jenis-jenis batang dan daun dipapan tulis kemudian menyuruh
siswa untuk mencocokkan hasil pengamatannya selama
dilapangan.
6) Sebelum melakukan tindakan selanjutnya (siklus III), peneliti
terlebih dahulu menyampaikan kesimpulan yang diputuskan
berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan.
Beberapa rekomendasi ini dijadikan bahan pertimbangan untuk
merencanakan Siklus III, yang akan dipaparkan sebagai berikut :
3. Siklus III
Dengan memperhatiakan rekomendasi pada hasil refleksi siklus II,
beberapa rencana berikut yang akan dilaksanakan pada siklus III.
a. Rancangan siklus III
Sebelum melakukan siklus III, peneliti membuat rancangan tindakan
yang diharapkan berjalan dengan lebih baik dibandingkan dengan hasil yang
dicapai pada tindakan yang sebelumnya. Untuk itu rencana Siklus III disusun
untuk memperhatikan yang telah dianggap baik pada Siklus II dan memperbaiki
kekurangannya. Adapun rancangan pada Siklus III adalah sebagai berikut :
1) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran diawal pertemuan.
2) Model-model alat peraga disusun sebelum melakukan proses
pembelajaran untuk lebih meningkatkan efesiensi waktu.
3) Guru menyimpulkan sesuai dengan hasil pengamatan
b. Pelaksanaan Siklus III
Pelaksanaan Silus III dilakukan pada minggu keempat waktu penelitian
dan jam pelajaran IPA. Pertemuan siklus 3 dimulai dari pernyataan guru tenteng
apa yang berkesan dan didapatkan pada tindakan sebelumnya (Siklus II). Pada
siklus III ini siswa tetap diajarkan dengan melakukan pengamatan terlebih
dahulu bagian-bagian tumbuhan dilingkungan sekolah dengan pokok bahasan
yang sama (yakni bagian-bagian tumbuhan)
Berdasarkan hasil pengamatan siswa dikelas ketika mengikuti pelajaran
IPA Siklus III ditemukan hal-hal berikut :
1) Guru menyampaikan tujuan pembeljaran
2) Guru membagi siswa kealam beberapa kelompok bermain dan
belajar. Kepada setiap kelompok diminta untuk mengamati bagian-
bagian tumbuhan disekitar halaman sekolah dan mengisi LKS.
3) Setiap perwakilan masing-masing kelompok diminta untuk
mempresentasikan hasil pengamatannya dilapangan.
4) Setelah kegiatan selesai guru menempelkan peraga gambar dipapan
tulis (jenis-jenis batang dan daun) kemudian siswa diminta untuk
mencocokkan dengan hasil kerjanya selama dilapangan.
5) Siswa diminta untuk menuliskan jenis-jenis batang dan daun sesuai
dengan gambar dipapan tulis.
6) Jika ada siswa yang telah mengurutkannya, maka ditunjukkan urutan
yang benar.
7) Dengan menggunakan gambar peraga bagian-bagian tumbunhan
dipapan tulis, guru menjelaskan kegunaan bagian-bagian tumbuhan
tersebut.
8) Diakhir siklus, siswa diminta mengerjakan tes akhir tentang materi
bagian-bagian tumbuhan.
Siklus II selesai dilaksanakan, peneliti mengadakan refleksi akhir. Dari
pengamatan guru dan peneliti, secara umum pembelajaran pada siklus III lebih
baik dari Siklus II. Beberapa kelebihan pada siklus III ini adalah sebagai
berikut :
1) Pembelajaran menjadi semakin efektif dengan menekankan pada
cara penggunaan metode pembelajaran belajar sekaligus
bertindak dan dengan bantuan peraga secara efesien
2) Siswa tampak lebih menangkap penjelasan guru dan menjadi
terbiasa mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan materi,
sehingga prestasi belajarnya meningkat.
Melihat kondisi seperti ini, dapat ditarik kesimpulan jika siswa lebih siap
dari pada pertemuan sebelumnya. Hal ini dibuktikan dengan semakin
meningkatnya prestasi belajar siswa sesudah diberian tindakan demi tindakan.
(Perbandingan hasil post-test Siklus II dan siklus III pada sub-sub berikutnya)

A. Deskripsi Data Prestasi Belajar Siswa


Dalam penelitian ini, penyajian data hasil belajar siswa dikelompokkan
menjadi 3 (tiga) temuan awal pada Siklus I dan hasil post-test pada Siklus II
dan Siklus III. Berikutnya dipaparkan kedua deskripsi data prestasi belajar
siswa tersebut :
1. Data Hasil Pre-test Siswa Siklus I
Pre-test diberikan sebelum siswa diberi tindakan dengan diberi pelajaran
dengan menggunakan metode belajar sekaligus bertindak untuk materi bagian-
bagian tumbuhan. Dengan kata lain, pada siklus I pembelajaran dilangsungkan
apa adanya secara konvensional melalui metode ceramah. Adapun hasil pre-
test siswa pada siklus I adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1.
DATA NILAI PRE-TEST SISWA PADA SIKLUS I

No. Nama Nilai No Nama Nilai


1 ANDHIKA W 80 16 INDRA ANDIWA 60
2 ANNISA 75 17 M.FADEL 45
3 ARIF SETIADI 45 18 M.SAIFUL 50
4 ATIFAH JIHANI A 65 19 MAHROZA TARA 45
5 DEASY FAJAR SARI 50 20 MUDITA MULIANI 70
6 ADHANA CHYNTYA 80 21 NUR AZIZAH 65
7 DIAN FERONITA 50 22 NUR FAJRINA 55
8 DINDA ANJANI 60 23 NUR HIKMAH 75
9 DITA ANGGRAENI 60 24 RAGIL TRISNA 55
10 DWI AMBARACHMI 65 25 RATIH FEBRIANA 60
11 FERDIAN PASHA 55 26 REYHAN AFIFAH 50
12 FIFIN 70 27 RHIA MARETHA 45
13 HANAN 55 28 RR AYU GAYATRI 75
14 IBNU SURYANTO 50 29 RUSDIANA DEWI 45
15 ICHSAN PRAMANA 55 30 ZIHAN YULIANI 50

Data skor hasil evaluasi diatas dapat dibuat tabulasi dan presentasi.
Daftar skor dapat diolah dengan mengelompokkan/menghitung jumlah nilai
yang sama, presentase dan skor rata-rata. Hasil analisis dapat disajikan
dalam bentuk table seperti pada table 4.2 berikut :
Tabel 4.2 Distribusi hasil Pre-Test Siklus I

No. Skor (S) Frekuensi % SXF


1 95 - - -
2 90 - - -
3 85 - - -
4 80 2 6,66 % 160
5 75 3 9,9 % 225
6 70 3 9,9 % 210
7 65 3 9,9 % 195
8 60 5 16,65 % 300
9 55 4 13,32 % 220
10 50 5 16,65 % 250
11 45 5 16,65 % 225
Jumlah 99,9 % 1785

Keterangan :
S X F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 1785:30 = 59
Jadi nilai rata-rata untuk siklus I adalah 59
2. Data Hasil Post-test Siswa Siklus II
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa sesudah diberi tindakan
pasda siklus II, maka dilaksanakan tes pada aakhir pertemuan. Hasil
belajar siswa siswa pada siklus II dapat dilihat pada table 4.3 berikut :

Tabel 4.3.
DATA NILAI PRE-TEST SISWA PADA SIKLUS II

No. Nama Nilai No Nama Nilai


1 ANDHIKA W 85 16 INDRA ANDIWA 70
2 ANNISA 80 17 M.FADEL 60
3 ARIF SETIADI 55 18 M.SAIFUL 60
4 ATIFAH JIHANI A 70 19 MAHROZA TARA 60
5 DEASY FAJAR SARI 60 20 MUDITA MULIANI 70
6 ADHANA CHYNTYA 85 21 NUR AZIZAH 75
7 DIAN FERONITA 55 22 NUR FAJRINA 60
8 DINDA ANJANI 65 23 NUR HIKMAH 75
9 DITA ANGGRAENI 60 24 RAGIL TRISNA 80
10 DWI AMBARACHMI 70 25 RATIH FEBRIANA 70
11 FERDIAN PASHA 65 26 REYHAN AFIFAH 65
12 FIFIN 70 27 RHIA MARETHA 65
13 HANAN 70 28 RR AYU GAYATRI 75
14 IBNU SURYANTO 60 29 RUSDIANA DEWI 75
15 ICHSAN PRAMANA 75 30 ZIHAN YULIANI 70

Data skor hasil evaluasi diatas dapat dibuat dengan tabulasi dan
persentase. Daftar skor dapat diolah dengan mengelompokkan/menghitung
jumlah nilain yang sama, persantase dan skor rata-rata. Hasil analisis dapat
disajikan dalam bentuk tabel seperti pada table 4.4 berikut :

Tabel 4.4
Distribusi hasil Post-Test Siklus II

No. Skor (S) Frekuensi % SXF


1 95 - - -
2 90 - - -
3 85 2 6,66% 340
4 80 2 6,66 % 320
5 75 5 16,65 % 225
6 70 8 26,64% 560
7 65 5 16,65% 195
8 60 6 19,98% 360
9 55 2 6,66 % 110
10 50 - - -
11 45 - - -
Jumlah 30 99,9 % 2110

Keterangan :
S X F = skor x frekuensi
Skor rata-rata = 2110:30 = 70
Jadi nilai rata-rata untuk siklus II adalah 70
3. Data Hasil Post-test Siswa Siklus III
Tes akhir siklus III dimaksudkan untuk memperoleh peningkatan hasil
belajar dibanding yang didapatkan pada akhir siklus II. Data hasil post-test
siswa pada akhir Siklus II diperoleh dari jumlah total nilai jawabn benar
siswa atas pertanyaan-pertanyaan tentang pokok bahasan yang sama.
Adapun hasil post-test siswa pada siklus III dapat dilihat pada table 4.5
dibawah ini.

Tabel 4.7 Hasil Tes Formatif Siswa Siklus I,II dan III

Nilai Nilai Nilai


Ket Ket Ket
No Siklus Siklus Siklus
. Nama I T BT II T BT III T BT
1 ANDHIKA W 80 √ 85 √ 90 √
2 ANNISA 75 √ 80 √ 80 √
3 ARIF SETIADI 45 √ 55 √ 65 √
4 ATIFAH JIHANI A 65 √ 70 √ 85 √
5 DEASY FAJAR SARI 50 60 √ 75 √
ADHANA
6 CHYNTYA 80 √ 85 √ 95 √
7 DIAN FERONITA 50 √ 55 √ 80 √
8 DINDA ANJANI 65 √ 65 √ 85 √
9 DITA ANGGRAENI 65 √ 60 √ 80 √
10 DWI AMBARACHMI 65 √ 70 √ 75 √
11 FERDIAN PASHA 55 √ 65 √ 80 √
12 FIFIN 70 √ 70 √ 85 √
13 HANAN 65 √ 70 √ 80 √
14 IBNU SURYANTO 50 √ 60 √ 75 √
15 ICHSAN PRAMANA 55 √ 75 √ 85 √
16 INDRA ANDIWA 65 √ 70 √ 80 √
17 M.FADEL 45 √ 60 √ 70 √
18 M.SAIFUL 50 √ 60 √ 80 √
19 MAHROZA TARA 45 √ 60 √ 70 √
20 MUDITA MULIANI 70 √ 70 √ 90 √
21 NUR AZIZAH 65 √ 75 √ 85 √
22 NUR FAJRINA 65 √ 60 √ 80 √
23 NUR HIKMAH 75 √ 75 √ 85 √
24 RAGIL TRISNA 55 √ 80 √ 85 √
25 RATIH FEBRIANA 65 √ 70 √ 80 √
26 REYHAN AFIFAH 50 √ 65 √ 85 √
27 RHIA MARETHA 45 √ 65 √ 80 √
28 RR AYU GAYATRI 75 √ 75 √ 80 √
29 RUSDIANA DEWI 45 √ 75 √ 75 √
30 ZIHAN YULIANI 50 √ 70 √ 80 √
Jumlah 1785 16 14 2110 22 8 30 -
Rata-rata 59,5 70 80
Keterangan : T = Tuntas BT= Belum Tuntas
Tabel 4.8
Hasil Rekapitulasi Tes Siklus
Siklus I II III

Jumlah Siswa Yang Tuntas 16 22 0

Jumlah Siswa Yang Belum Tuntas 14 8 -

Gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kondisi Siklus I,
Siklus II, dan Siklus III
Dari rata-rata siklus I, II, dan III diperoleh perbedaan masing-masing rata-rata
berturut-turut 59,70, dan 80. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan metode
belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV
SDN 002 Balikpapan Kota tentang bagian-bagian tumbuhan yang diajarkan pada
pembelajaran IPA.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat disimpulkan
bahwa ada peningkatan hasil belajar IPA tentang bagian-bagian tumbuhan
melalui penggunaan metode belajar sekaligus bertindak dapat meningkatkan
hasil belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Utara Tahun Ajaran
2016/2017.
1. Hasil Belajar IPA siswa pada setiap siklus mengalami peningkatan, yaitu :
a. Siklus I, hasil belajar siswa dapat diketahui bahwa peningkatan rata-rata
hasil belajar siklus I adalah 59. Dilihat dari ketuntasan belajar, 16 orang
siswa tuntas dari 14 siswa, persentase ketuntasan pada siklus I 53%.
b. Siklus II, hasil belajar siswa mengalami peningkatan rata-rata hasil
belajar menjadi 70. Dilihat dari ketuntasan belajar, 22 orang siswa yang
tuntas dari 30 siswa, persentase ketuntasan pada siklus II 73%
c. Siklus III, hasil belajar siswa mengalami peningkatan rata-rata hasil
belajar menjadi 80. Dilihat dari ketuntasan belajar, 30 orang siswa yang
tuntas dari 30 siswa, persentase ketuntasan pada siklus III 100%.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode belajar sekaligus bertindak
dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 002 Balikpapan Utara
Tahun Ajaran 2016/2017.
Saran
Saran – saran yang perlu penulis ajukan sehubungan dengan manfaat hasil
penelitian ini yang diharapkan yaitu :
a. Bagi siswa, diharapkan agar lebih baik lagi kerjasama, rasa ingin tahu untuk
bertanya, rajin untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, dan rasa
semangat yang tinggi guna meningkatkan hasil belajar khususnya pada mata
pelajaran IPA.
b. Bagi guru, dapat menambah wawasan tentang penggunaan metode belajar
sekaligus bertindak sebagai alternatif pilihan dalam rangka peningkatan
pembelajaran.
c. Bagi sekolah, sebagai informasi bagi peneliti untuk meneliti lebih lanjut
dalam rangka menerapkan kualitas kegiatan belajar.
d. Bagi peneliti, diharapkan untuk meningkatkan lagi kemampuan
mengajarnya, dan mempelajari lebih banyak lagi model-model pembelajaran
yang lebih inovatif agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa
DAFTAR PUSTAKA

Akhsid Utami. 2004. Pengetahuan Alam 6 SD. Jakarta : Balai Pustaka


Bambang Soehendro. 2006. Panduan Pengembangan Silabus KTSP (SD). Jakarta
: BNSP
Dinn Wahyudin, dkk. 2006. Pengantar Pendidikan. Universitas Terbuka. Jakarta :
Universitas Terbuka
Udin. S. Winataputra, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran IPA. Jakarta :
Universitas Terbuka
Wardani, I.G.A.K. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Universitas
Terbuka
Wardani, I.G.A.K. 2007. Pemantapan Kemampuan Profesional
(Panduan),Jakarta : Universitas Terbuka

33

You might also like