Introduction To Magnetic Material

Introduction to
Magnetic Material
PROPERTIES AND BEHAVIOR, TYPES AND
APPLICATIONS
BY MOHAMAD REZA NURRAHMAN (10215085)

1. Terminologi
2. Klasifikasi Material Magnetik
3. Curie Temperature
4. Laws of Magnetic Materials
Outline 5. Kurva Magnetisasi (Hysteresis Loop)
6. Soft Magnetic
7. Hard Magnetic
8. Kesimpulan
Terminologi
Momen magnetik
Magnetisasi
Suscepsibility
Curie Constant
Momen Magnetik Elektron
Gambar 1. Momen magnetic elektron

Momen Magnetik Spin Momen Magnetik Orbital

=
; =
2 2
2
Kenapa dibahas momen
magnetik elektron?
Bagaimana dengan Inti?
Magnetisasi (M)

=

Total momen magnetik per
unit volume
Gambar 2. Visualisasi momen magnetic

(D. J. Griffith, 2012, Intro. to Electrodynamics)
Susceptibility magnetik ( )
Rasio respon magnetisasi terhadap medan
=

=

Hubungan susceptibility
dengan permeabilitas
= 0 =
= 0 +
= 0 + 1
= 1 + 0
Konstanta Curie
Susceptibility magnetic suatu bahan berbanding terbalik dengan
temperature
1

Konstanta kesebandingan di atas disebut dengan konstanta curie

= = .

Diamagnetik
Klasifikasi
Material Paramagnetik
Magnetik
Ferromagnetik
Antiferromagnetik
Ferrimagnetik
Diamagnetik
1. Tidak ada dipol permanen saat medan magnet luar dihilangkan
2. Saat diberikan medan magnet luar, arah magnetisasi akan
berlawanan arah dengan arah medan luar ( < 0)
3. Orde ~ 105
4. < 0 < 0
5. Contoh material:
Tabel 1.Susceptibilitas material diamagnetik
Diamagnetik
Gambar 3. Medan induksi pada diamagnetik

(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series)
Paramagnetik
1. Momen magnet permanen memiliki orientasi yang acak
2. Arah momen magnet akan searah dengan medan magnet yang
mengenainya dan menjadi magnet yang lemah. ( ~103 )
3. Paramagnetik ditemui dalam oksida, klorida, dan sulfat dari
beberapa metal.
Tabel 2.Susceptibilitas material paramagnetik
4. Garam paramagnetik dari Rare-earth:

2 , , 5 , 3 5 12 , * (3 5 12 )
Paramagnetik
Gambar 4. Arah momen magnet permanen

paramagnetik
Gambar 5. Medan induksi pada paramagnetik
Ferromagnetik
1. Momen magnet mudah untuk diorientasikan sesuai dengan arah
medan magnet.
2. Susceptibility sangat besar ~102 105
3. Pada suhu tertentu dapat bersifat sebagai paramagnetic (Suhu di
atas ferromagnetic curie temperature)
4. Magnetisasi ferromagnetic bergantung pada arah Kristal tertentu
sebagai contoh Besi dengan struktur BCC lebih mudah dimagnetisasi
pada arah [111] sedangkan nikel dengan struktur FCC lebih mudah
dimagnetisasi pada arah [100]
Ferromagnetik
Gambar 6. Kurva magnetisasi Kristal (a) besi dan (b) nikel

Ferromagnetik

ferromagnetik
Gambar 8. Medan induksi pada paramagnetik

Ferromagnetik
Tabel 3.Properti material ferromagnetik

Antiferromagnetik

antiferromagnetik
Ferrimagnetik

ferrimagnetik
Ferrimagnetik
1. Campuran dua metal oksida dengan salah satu metal oksida adalah
2 3 secara umum dinyatakan dengan . 2 3
2. Struktur ferrimagnetik secara umum berbentuk cubic
3. Yang sering digunakan antara lain Manganese Ferrite (2 4 ),
Nickel Ferrite (2 4 ), magnesium-manganese ferrite, zinc
manganese ferrite dan zinc-nickel ferrite.
4. Memiliki loop hysteresis yang tipis (soft magnetic)
Hysteresis Loop
Gambar 11. Loop Hysteresis

Hysteresis Loop
Energi maksimum yang dapat disimpan dalam material
magnetic:
=
Power loss percycle:
= +
2
=
2
= 2 2
1.6
=
Laws of Magnetic Material
Gambar 12. Hubungan temperature dengan susceptibilitas

(Guo Zheng-Fei, dkk. 2016, Chinese Physics B, 25(1))
Curie Temperature
Gambar 13. Hubungan magnetisasi terhadap temperatur

Soft Magnetic Material
1. High permeability
2. Soft hysteresis loop
3. Low power loss
4. Can be used as magnet at high frequency
5. Aplikasi:
Core trafo
Core induktansi
Memori
Soft Magnetic Material
Tabel 4. Properti beberapa material soft magnetik
(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series )

Transformator
Hard Magnetic Material
1. Memiliki kemampuan untuk menahan medan magnet
2. Area loop hysteresis yang besar
3. Biasa digunakan untuk generator atau motor
Hard Magnetic Material
Tabel 5. Properti beberapa hard magnetic material

High Energy Hard Magnetic
Materials
1. Samarium Cobalt (5 )
2. Neodymium-Iron-Boron (2 14 )
Tabel 6. Perbandingan properties HEMMs

Kesimpulan
Reference
1. K. M. Gupta, 2015, Advanced Material Series, Sweden: Wiley
2. Guo Zheng-Fei, dkk. 2016, Chinese Physics B, 25(1)
3. R. W. McCallum, dkk. 2014, Practicle Aspects of Modern and Future
Permanent Magnets.

Introduction To Magnetic Material

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Introduction To Magnetic Material

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

Introduction to

BY MOHAMAD REZA NURRAHMAN (10215085)

Gambar 1. Momen magnetic elektron

Gambar 2. Visualisasi momen magnetic

Gambar 3. Medan induksi pada diamagnetik

4. Garam paramagnetik dari Rare-earth:

Gambar 4. Arah momen magnet permanen

Gambar 6. Kurva magnetisasi Kristal (a) besi dan (b) nikel

Gambar 7. Arah momen magnet permanen

Gambar 8. Medan induksi pada paramagnetik

(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series)

Gambar 9. Arah momen magnet permanen

Gambar 10. Arah momen magnet permanen

Gambar 11. Loop Hysteresis

Gambar 12. Hubungan temperature dengan susceptibilitas

Gambar 13. Hubungan magnetisasi terhadap temperatur

(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series )

(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series)

(K.M. Gupta, 2015, Advanced Material Series)

You might also like