Pertemuan X - Analisa Log Kualitatif
Pertemuan X - Analisa Log Kualitatif
KUALITATIF
Kukuh J. Waskita
STT Migas Balikpapan
Logging
ndant data for formation evaluation and
ation of fluid saturations
Well Log
SP Resistivity
Well-logging historical review
1927-1930
Logging Truck or Cabin
ECLIPS
Logging truck and Offshore cabin
Offshore & Land Unit from Baker Atlas
from Schlumberger
Recorders
Photographic recorder
•Films
•Magnetic tapes
•DAT or CDs (new generation)
Magnetic recorder
JENIS-JENIS WELL LOG
A. Log Radioaktif
Log Gamma Ray (GR Log)
Log Densitas (Density Log)
Log Neutron (Neutron Log)
B. Log Listrik
Log SP (Spontaneous Potensial Log)
Log Resistivity
C. Log Akustik (Log Sonic)
Main Purposes
Evaluasi Formasi (Sifat Fisik Porositas, Permeabilitas,
Resistivitas; Sifat Kimia dan Fluida)
Korelasi antar sumur
Deteksi Tekanan Berlebih / Overpressure
Analiasa Kualitas semen (CBL, VDL, CEL, USIT)
Pemeriksaan dan pemantauan Reservoir (Well tie)
Analisa Mekanika Fracture
Pemetaan Reservoir (Isopach, Iso-saturation dll)
Logging
DRILLING FLUIDS:
Influence on measurements will
depend on:
Fluids nature (air, oil, foam, water base mud)
Mud nature and density
Hole Diameter
Maintaining balanced or
Porous Mud cake
overbalanced conditions Permeable
Formation
Microscopic
photograph
Compact
formation
Caliper
SP
Gamma ray
1. Gamma Ray Log (GR Log)
Letak : Disebelah kiri dari kolom
kedalaman, umumnya bersama dengan Log
Caliper dan Log SP
Prinsip : menangkap pancaran
radioaktif yang dipancarkan oleh
formasi/batuan.
Gamma Ray (GR)
Shale : High GR
Shale is defined as a fine-grained, indurated detrital sedimentary rock formed by the consolidation (by
compression or cementation) of clay, silt, or mud.
XRD TN-C50
80.0
70.0
60.0
50 0
50.0
40.0
30.0
20.0
10.0
0.0
Illite & Mica Kaolinite Chlorite
Sand : Low GR
Sand mostly consisted by quartz (SiO2), formed by non radioactive elements will
give
i low
l response to
t GR llogging
i tool.
t l
XRD TN-C50
TN C50
1000.0
900.0
800.0
700.0
600 0
600.0
500.0
400.0
300.0
200.0
100 0
100.0
0.0
We need Density
y and Neutron logs
g to differenciate them from sand.
Teknik Interpretasi Data GR Log
Batupasir, Batubara dan Batugamping diasumsikan
jarang mengandung unsur radioaktif (Th, K dan U),
sehingga defleksi kurva Gamma Ray relatif kekiri/
defleksi Negatif.
Serpih/shale diasumsikan memiliki kandungan unsur
radioaktif tinggi, sehingga kurva Gamma Ray relatif
kekanan/defleksi positif
Organic Shale diasumsikan memiliki kandungan
radioaktif yang sangat tinggi, sehingga kurva Gamma
Ray ke pojok kanan-over scale
Respon Gamma Ray untuk Lapisan yang Berbeda
Teknik Interpretasi Data GR Log
Tentukan batas shale-baseline dengan menarik garis
lurus vertikal umumnya mengikuti lapisan shale yang
paling tepi
Tentukan sand-baseline dengan menarik garis lurus
vertikal umumnya mengikuti lapisan sand yang paling
tepi
Pada tengah-tengah antara kedua baseline tersebut, buat
garis lurus vertikal (cut- off line)
Semua interval di
Kiri garis cut-off line : batuan Non Radioactive/
Possible Reservoar
Kanan garis : batuan Radioactive / Non
Reservoar.
GR and Lithology
Radioactive
Sand base line (Shale)
Low energy :
fi sand
fine d grain
i
high clay content
high GR
A V3 V2 B
V1
A B
BAR: GR Coarsening upward
A B
A B
Litologi : Batupasir (Sandstone) Carbonate
Non-radioctive
((non-shale))
Radioactive
(Shale)
Coal
Carbonate
Non-radioctive
((non-shale))
Radioactive
(Shale) Sand
Coal
Litologi : Batugamping (Limestone)
Litologi: Coal
Non-Reservoar Litologi: Organic Shale
15 135
135 -
15 = 60
2
Typical Gamma Ray Response
0 GAPI 150
Shale
Coal
Carbonate
Shale
2. Log Spontaneous Potensial (Log SP)
Letak : Disebelah kiri dari kolom kedalaman,
umumnya bersama dengan Log Caliper dan Log GR
Prinsip :
Mengukur beda potensial arus searah antara
elektroda yang bergerak di dalam lubang bor dengan
elektroda di permukaaan.
Beda potensial yang diukur merupakan fungsi dari
salinitas air formasi.
Salinitas berbanding terbalik dengan Resistivity
(Rw). Salinitas >> maka Resistivity << dan
sebaliknya.
SP
Kelebihan dan Kekurangan Log SP
Log SP memiliki kelebihan – kelebihan sebagai berikut :
1. Bereaksi hanya pada lapisan permeable
2. Mudah pengukurannya
3. Sebagai indikator lapisan permeable dan non permeable
4. Dapat menentukan batas antara lapisan permeable dan non
permeable
Adapun kekurangan – kekurangan dari log SP yaitu :
1. Tidak bekerja pada oil base mud
2. Tidak bereaksi bila Rmf = Rw
3. Dapat terpengaruh arus listrik
4. Tidak berfungsi baik pada formasi karbonat
Batasan Log SP
Kurva lurus/tidak ada defleksi, berarti salinitas lumpur (Rmf)
= salinitas air formasi (Rw). Dapat diasumsikan berupa
lapisan lempung/shale (kompak/tight)
Ada defleksi : berarti lapisan permeabel (sandstone /
limestones
Lihat kurva, ada defleksi :
Ada : Zona porous & permeabel
Tidak ada : Lempung / shale / zona tight
1.
2.
3.
4.
5.
Indikasi lapisan melalui SP
3. Log Caliper (Cali Log) dan Log
Bit Size (BS Log)
Letak : Disebelah kiri kolom kedalaman, umumnya
bersama dengan Log GR dan Log SP
Prinsip :
Log Caliper bekerja untuk mengamati kondisi
lubang bor, terutama ukuran diameter lubang bor
(hole diameter)
Log Bite Size menunjukkan ukuran bit (mata bor)
yang digunakan dalam pengeboran.
Kegunaan :
Log Caliper
Bersama dengan BS Log mengkoreksi tanggapan
alat logging kepada ukuran diameter lubang bor.
Memberikan indikasi terjadinya penimbunan lumpur
bor (mud cake)
Memberikan indikasi terjadinya pengikisan lubang
bor (caving)
Log Bit Size :
Bersama dengan Log Caliper mengkoreksi
tangkapan alat logging terhadap perubahan ukuran
lubang bor.
Normal (lubang bor bagus) = log bit size
cenderung sama dengan log caliper
Apabila:
log caliper >> log bit size caving
log caliper << log bit size mud cake /
Tight Spot due
to Sloughing
LOG CALIPER DAN LOG BIT SIZE
caving
4. Log Resistivitas (Resistivity Log)
Letak : Berada di tengah. Di sebelah kanan dari
log (GR-SP-Cal), atau di sebelah kiri Log
Densitas, Log Neutron dan Log Sonic
Prinsip : Mengukur tahanan jenis
batuan/formasi dan fluida yang dikandungnya
terhadap arus listrik yang melaluinya, yang mana
tahanan ini tergantung pada porositas efektif,
salinitas air formasi, dan banyaknya hidrokarbon
dalam pori-pori batuan
RESISTIVITY
Resistivity
1
Resistivity
Conductivity
RESISTIVITY – DEFINITION OF THE
OHM-METER
Conductivity
Increasing
(1) Rock
(2) Gas
Increasing
(3) Oil
Resistivity
Borehole
Rm : Borehole mud resistivity
Rmc : Mudcake resistivity
Invaded zone
Rmf : Mud filtrate resistivity
Rxo : Invaded zone resistivity
Sxo : Invaded zone water saturation
Uninvaded zone
Rw : Interstitial water resistivity
Rt : Uninvaded zone resistivity
Sw : Uninvaded zone water saturation
Kegunaan :
Log Resistivity
Dapat secara jelas melihat perubahan atau kontak
litologi / batuan.
Memberikan gambaran kontak dari fluida yang
terkandung dalam batuan
Mendeterminasi tingkat saturasi air (water
saturation) semakin tinggi nilai Sw maka nilai
resistivitinya akan semakin kecil.
Batasan :
Suatu batuan porous yang mengandung fluida
oil/gas di dalamnya, akan memberikan harga
resistivitas yang tinggi, dan ditunjukkan dengan
defleksi kurva yang relatif
meruncing/menggembung ke kanan.
Dengan kata lain kurva ILD/LLD berada di
sebelah kanan kurva MSFL/SFL dan LLS/ILM.
Jika jarak defleksi kurva ILD/LLD semakin jauh
dari kurva lainnya, maka kandungan hidrokarbon
pada batuan tersebut semakin melimpah
Batasan :
Batuan yang terisi fluida air formasi / saline
water, cenderung menunjukkan harga
ILD/LLD yang kecil dibandingkan harga
kurva lainnya, sehingga kurva ILD/LLD
berada di sebelah kiri kurva MSFL/SFL dan
ILM/LLS.
Batuan yang relatif tidak porous, maka harga
tahanan jenisnya akan rendah
Tahanan jenis gas > tahanan jenis minyak >
tahanan jenis air
LLD << MSFL Saline water
LLD >> MSFL:
Tight zone
Hidrocarbon zone
GR
Is there a Fluid contact? Where is it ?
MICRORESISTIVITY
TOOLS
Borehole Formation
Some of GR
Gamma Ray
Detector
absorp
b i t the
into th
formation.
? Why?
Gamma Ray
G
Source
DENSITY LOG Prinsip Kerja
Alat logging Density terdiri dari sumber radioaktif
dan detektor
-Ray -
e Jumlah elektron tsb merupakan fungsi dari densitas
batuan & fluida
Density Logging Tool: Source and Detector
The density logging tool measures the bulk density of the
formation (mass per unit volume).
Short Spacing
Backscatter Detector
Detector
Source
Long Spacing
Detector
Shale
Gas
Oil
Water
Sandstone
Limestone
fl V1 (fluid)
ma V2 1 (matrix)
mix = 1 V1 + 2 V2
b fl ma (1 ) ma b
mal fl
OH Log Acquisition and Quicklook 72
Interpretation, Balikpapan, Dec 2014
Density Log Application: From Density to Porosity cont’d
1 cm3
1 cm3
Liquid
Rhomatrix Rhob
matrix fluid
fl 1 gr / cc
Solid (1 ) matrix 2.65 gr / cc
(matrix)
2.65 - 2.30
j= = 0.21 v / v
2.65 -1
OH Log Acquisition and Quicklook 73
Interpretation, Balikpapan, Dec 2014
Density Log Application: From Density to Porosity Exercise
Rhob = 2.40 g/cc (measured by density tool logging).
Rhob fluid = 0.9 g/cc (drilling by oil-base mud filtrate).
1. Rhomatrix = 2.65 g/cc (sandstone)
0 9 % 21 %
Rhomatrix Rhob
matrix fluid
Fluid
1) Find the density value at 860 mTMD and calculate porosity of the reservoir?
2) Why the value of density is too low at the top of reservoir? Calculate the
density of the fluid at 845 mTMD and predict the fluid of the reservoir.
Shale
Gas
Oil
Water
Sandstone
N +21 +15 +9 -3
Gas effect
GAS
EFFECT
Water line
Fluid identification
Transmitter
150 0.2
Resistivity
Resistivity
200 140 DT RHOB
150 0.2 40 1.7 200 2.7
14
) (Ohmm) (Ohmm) (s/f) (G/C3)
GR SONIC
150
LOG
Resistivity
0.2 200 140 DT 40 1.7 RHOB 2.7 0.6 Neutron 0
API) (Ohmm) (s/f) (G/C3) (v/v)
0.6 Neutron 0
(v/v)
HC
Sandstone
HC with gas contain
Shale
and fluid contact
Sandstone
HC
Sandstone
HC with fluid contact
(gas-oil/water)
Limestone
Limestone
Coal
Coal
Alat Logging Sonic untuk
identifikasi batuan
Organic shale
Log Sonik
Log Neutron
Log Densitas
Yuk Latihan…
RESUME IDENTIFIKASI LITHOLOGY & FLUIDA
0 GR 150
Resistivity200
0.2 DT RHOB
140 40 1.7 2.7
(GAPI) (Ohmm) (s/f) (G/C3)
0.6 Neutron 0
(v/v)
Sandstone
HC with gas contain
and fluid contact
Sandstone
HC with fluid contact
(gas-oil/water)
Limestone
Coal
Organic shale