KEBIJAKAN NASIONAL PENYELENGGARAAN

SURVEILANS PENYAKIT MENULAR

DI INDONESIA

Subdit Surveilans
DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
 DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
12/10/2019
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
 OUTLINE

SITUASI GLOBAL DAN NASIONAL

KEBIJAKAN SURVEILANS
NASIONAL

SISTEM KEWASPADAAN DINI

DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
12/10/2019
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
Note:
Red: Zoonotic Diseases
http://www.nature.com/nrmicro/journal/v11/n2/fig_tab/nrmicro2949_F1.html 4
 Global Wild Poliovirus & cVDPV Cases1, Previous 12 Months2

Wild poliovirus cVDPV2 cVDPV3 cVDPV1

Country Onset of Onset of Onset of Onset of

Total Total Total Total
most most most recent most
WPV1 cVDPV2 cVDPV3 cVDPV1
recent case recent case case recent case

Nigeria NA 0 05-Dec-18 34 NA 0 NA 0
Niger NA 0 05-Dec-18 10 NA 0 NA 0
Mozambique NA 0 21-Oct-18 1 NA 0 NA 0
DRC NA 0 07-Oct-18 16 NA 0 NA 0
AFR NA 0 05-Dec-18 61 NA 0 NA 0
Pakistan 20-Jan-19 16 NA 0 NA 0 NA 0
Afghanistan 12-Jan-19 17 NA 0 NA 0 NA 0
Somalia NA 0 02-Sep-18 6 07-Sep-18 7 NA 0
Wild poliovirus type 1
EMR 20-Jan-19 33 02-Sep-18 6 07-Sep-18 7 NA 0
cVDPV type 1 PNG NA 0 NA 0 NA 0 18-Oct-18 26
cVDPV type 2 WPRO NA 0 NA 0 NA 0 18-Oct-18 26
cVDPV type 3 Indonesia NA 0 NA 0 NA 0 27-Nov-18 1
Endemic country SEARO NA 0 NA 0 NA 0 27-Nov-18 1
Global 20-Jan-19 33 05-Dec-18 67 07-Sep-18 7 27-Nov-18 27
1Excludes viruses detected from environmental surveillance
2Onset of paralysis 27 Feb. 2018 – 26 Feb. 2019 Data in WHO HQ as of 26 Feb. 2019
 Global Wild Poliovirus & cVDPV Cases1, Previous 6 Months2

cVDPV2 cVDPV3 cVDPV1

Number of WPV1 Number of WPV
current 6 current 6 current 6
Onset of cases infected districts
months months months
Country most recent
Same Same
WPV1 case Number of Number of Number of
Current2 period last Current2 period
3 3 cases cases cases
year last year
Nigeria NA 0 0 0 0 22 0 0
Niger NA 0 0 0 0 7 0 0
Mozambique NA 0 0 0 0 1 0 0
DRC NA 0 0 0 0 4 0 0
AFR NA 0 0 0 0 34 0 0
Pakistan 20-Jan-19 12 3 7 3 0 0 0
Afghanistan 12-Jan-19 9 11 7 5 0 0 0
Wild poliovirus type 1 Somalia NA 0 0 0 0 1 1 0
cVDPV type 1 EMRO 20-Jan-19 21 14 14 8 1 1 0
PNG NA 0 0 0 0 0 0 9
cVDPV type 2 WPRO NA 0 0 0 0 0 0 9
cVDPV type 3 Indonesia NA 0 0 0 0 0 0 1
SEARO NA 0 0 0 0 0 0 1
Endemic country Global 20-Jan-19 21 14 14 8 35 1 10
2Current rolling 6 months: 27 Aug 2018 – 26 Feb 2019
1Excludes viruses detected from environmental surveillance 3Same period previous year: data reported from 26 Feb 2018
2Onset of paralysis: 27 Aug. 2018 – 26 Feb. 2019 Data in WHO HQ as of 26 Feb. 2019
FAKTOR PEMICU KEDARURATAN KESEHATAN
(PHEIC / KKMMD )
Negara dengan kasus campak terbanyak di dunia, 2016: Indonesia ranking 6!!
Source: Global MR Initiative.org
DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN
DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
8
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
 Morbili dan rubelamasalah kesehatan masyarakat

>562.000 kematian anak dunia

akibat campak (tahun 2000)

70 % kasus rubela pada anak < 15 tahun

(5 tahun terakhir)

2767 kasus CRS di Indonesia

(tahun 2013)

.
Petunjuk teknis kampanye dan introduksi imunisasi measles rubella.Jakarta.Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia;2017

DIREKTORAT SURVEILANS DAN KARANTINA KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
9
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
 Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Yang Meresahkan Dunia (KKMMD)
Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)
•Kejadian yang mengancam kesehatan masyarakat & berpotensi menyebar global, se
rta membutuhkan respon internasional yang terkoordinasi.
•Dapat disebabkan oleh agent biologi, kimia, radiasi
2011 2014

Kebocoran Penyakit Virus

Reaktor Nuklir Ebola

Influenza A Penyakit Virus

(H1N1)pdm09
Poliomielitis Zika

2009 2014 2016

Ketetapan PHEIC belum dicabut hingga sekarang!!!

Target Surveilans PD3I (Global dan Nasional)
Mempertahankan “Indonesia Bebas Polio” dan Mencapai
Eradikasi Polio Global Tahun 2023
• Menutup immunity gap dengan mencapai cakupan imunisasi rutin polio (bOPV dan IPV)
yang tinggi dan merata
• Menguatkan sistem kekarantinaan skrining status imunisasi pendatang dari negara
endemis (Afghanistan, Pakistan, Nigeria) dan status imunisasi warga yang akan bepergian ke
negara endemis,berikanimunisasijikastatusimunisasitidaklengkap(imunisasikhusus)
• Memperkuatsurveilans AFP dan surveilans polio lingkungan

Mencapai Eliminasi Campak dan Pengendalian

Rubella/Congenital Rubella Syndrom(CRS) Tahun 2023
• Melaksanakan introduksi vaksin rubella ke dalam program imunisasi rutin nasional
• Mencapai cakupan imunisasi Campak/MR dosis pertama dan kedua yang tinggi (minimal
95%) dan merata
• Melaksanakan investigasi penuh (full investigation)untuksemuakasusKLBcampak
• Melaksanakan penguatan Surveilans Campak Berbasis Kasus Individu(Case Based Measles
Surveillance),dengan100% pemeriksaan spesimen
12/10/2019
• Melaksanakan penguatan surveilan rubella & pengembangan surveilans CRS
Target Surveilans PD3I (Global dan Nasional)-2

Mempertahankan status Eliminasi Maternal dan Neonatal

(MNTE)
• Cakupan imunisasi rutin yang tinggi dan merata
• Imunisasi Td pada WUS (status imunisasi T5, perlindungan seumur hidup)
• Persalinan yang bersih dan oleh tenaga kesehatan
• Kinerja Surveilans Tetanus Neonatorum yang adekuat
Kriteria Mencapai Komitmen Global
ERADIKASI POLIO
Tidak ditemukan virus polio selama 3 tahun
berturut-turut yang dibuktikan dengan surveilans
AFP sesuai standar sertifikasi
 Indikator: Non Polio AFP Rate ≥2/100.000
anak usia <15 tahun di suatu wilayah

ELIMINASI CAMPAK
Tidak ditemukan wilayah endemis campak
selama >12 bulan, dengan pelaksanaan
surveilans campak yang adekuat.
 Indikator: Discarded Campak Rate
≥2/100.000 penduduk di suatu wilayah
 Jenis penyakit menular tertentu yang
dapat menimbulkan KLB/ wabah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
1501/Menkes/ Per/X/2010
1. Kolera 10.Avian Influenza H5N1
2. Pes 11.Antraks
3. DBD 12.Leptospirosis
4. Campak 13.Hepatitis
5. Polio 14.Influenza A baru (H1N1)/
6. Difteri Pandemi 2009
7. Pertusis 15.Meningitis
8. Rabies 16.Yellow Fever
9. Malaria 17.Chikungunya

Penyakit menular tertentu lainnya yang dapat

menimbulkan KLB/wabah ditetapkan oleh Menteri.
 Konsep Sistem Surveilans

INPUT OUTCOME

Data Sistem PROSES

Surveilans Fungsi SKD
OUTPUT
Data terkait Surv. Berbasis Respon Cepat KKM
Kesehatan Indikator
Data non-manusia
Tidak
Surv. Berbasis
Kejadian Terjadi
Penilaian Risiko

MENGIKUTI KAIDAH PENYELENGGARAAN SURVEILANS MENURUT PMK 45/2014

 KONSEP SURVEILANS

KEGIATAN UTAMA
ADALAH
ANALISIS &
INTERPRETASI
INFORMASI

SUATU SIKAP WASPADA DAN TANGGAP UNTUK SEGERA

MELAKUKAN AKSI/ACTION

SURVEILLANCE FOR ACTION

 Sistem Surveilans Kesehatan

• Indicator Based- • Event Based- Surveillance

Surveillance • information of potential
• Monthly report from PHC, risk to public health
hospital (rumor, media, etc)
(AFP, VPD) • Operate 24 /7
• Weekly report (EWARS)
 KONSEP DASAR
KEWASPADAAN DINI DAN RESPON
 SURVEILANS DAN RESPONS

RESPONS KLB

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI
KONFIRMASI KASUS
VERIFIKASI KASUS RESPONS BERBEDA UNTUK
PENELUSURAN KONTAK – PENYEBARAN KASUS MASING-MASING
PENYAKIT/ MASALAH
PENEMUAN KARIER KESEHATAN
PEMBERIAN OBAT PROFILAKSIS

PENATALAKSANAAN KASUS
PENGOBATAN – TINDAKAN LAIN
ISOLASI - KARANTINA

PENANGGULANGAN KLB
PENANGGULANGAN VEKTOR
PEMBERIAN IMUNISASI
INTERVENSI LINGKUNGAN
 SITUASI KLB DI INDONESIA
JAN-MEI 2019

Your Date Here Your Footer Here 20

Sumber Pelaporan KLB
0% 0% 1% 1%
1%
2%
6% 6% BBLK Surabaya

10% BBTKL
2%
Direktorat Kesling
1%
Litbangkes

38% 14% Media

Petugas KKP

18% Petugas Puskesmas

Petugas RS
 Di5326169str8ib8us8iF7re7 k6uens6 5 i4RumorRumor4 4 danKL4 4da4Bn3KL3 B3 di3 2In2dones2 2 2ia2…1 1 1
1000
 Distribusi Frekuensi KLB di Indonesia
Berdasarkan Provinsi, Januari – Mei 2019

200 14 5 4 4 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1

P
A

S
S
S

S
S
S
L

N
G
J
J

J
B

B
B
KLB
 Distribusi FrekuKeejandisaniRumor KLB…
82 28 18 15 12 1 9 6 6 4 3 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
100
Distribusi Frekuensi KLB Berdasarkan Penyakit
Januari-Mei 2019

28 6 6 6 3 Kej2adian 2 2 2 1 1 1
500
 Distribusi KLB Keracunan Pangan
berdasarkan Provinsi, Januari-Mei 2019

1 1 9 3 3 1 2Jumla1hKasus1 1 1 1 1 1 1 1
100
 Distribusi KLB DBD berdasarkan Provinsi
Januari-Mei 2019

1 1 Jumla2hKasus 1 1
05
 Distribusi KLB Difteri berdasarkan Provinsi
Januari-Mei 2019

4 3 2 1 1
05
 Distribusi KLB Pertusis berdasarkan Provinsi
Januari-Mei 2019

2 2 1 1
05
 Distribusi KLB Rabies
Jan-Mei 2019

1 4
05
 Distribusi KLB Campak
Jan-Mei 2019

9 6 6
100
 Distribusi KLB Diare
Jan-Mei 2019

1 1
02
 Distribusi KLB Hepatitis A
Jan-Mei 2019

1 1
02
 Distribusi KLB Leptospirosis
Jan-Mei 2019

2
05
 Distribusi KLB Malaria
Jan-Mei 2019

1
02
 Distribusi KLB TN
Jan-Mei 2019

02
 Surveilans Surveilans Penilaian
Studi/Penelitian
Kasus Faktor Risiko Risiko

Formal Risk
Surveilans Surveilans Rapid Risk Assessment
Berbasis Penyakit Assessment (Pemetaan
Sindrom Terpadu Risiko)

Indikator kerja
Kapasitas 2020-2024
Lab tingkat Kab/Kota
 RESPON

PEMUSNA PENANGA
TATA PENYELIDI PENCEGA
HAN NAN KOMUNIK
LAKSANA KAN HAN DAN
PENYEBA JENAZAH ASI
PENDERIT EPIDEMIO PENGEBAL
B AKIBAT RISIKO
A LOGI AN
PENYAKIT WABAH
KOLABORASI LINTAS SEKTOR
 Prinsip Kerja Pengendalian KLB

Pencegahan Kewaspadaan Respon

Data Faktor Risiko Deteksi Respon
Kes. Mas Kejadian / EBS KLB & Emergensi

Pengawasan Rutin Inspeksi, screening Dukungan investigasi

Sanitasi, alat angkut & muatan , Informasi dan dan contingency
vektor dan rodent verifikasi plans untuk pengendalian

Risk Management Risk Assessment Event Management

 Bekerja
bersama
untuk
mewujudka TERIMA
n keluarga
Indonesia
KASIH
menjadi
keluarga
yang sehat