Biomechanics of Work: Yansen Theopilus, S.T., M.T

ISE182108-2 Ergonomics
Biomechanics of Work
Yansen Theopilus, S.T., M.T.

Outline
1. Biomechanic Overview
2. Musculoskeletal System
3. Musculoskeletal Disorder
4. Biomechanic Models
5. Design Considerations
Mary is the CEO of a package-shipping company. She and
managementher team recently decided to increase the package weight limit
from 80 per package to 145 pounds, hoping to increase
productivity
pounds and competitiveness of the company. This decision
immediately stirred an uproar among the workers, and the union is
planning to organize a strike. The union believes that the new package
weight limit puts workers at a great risk of physical injury. “Actually, the
current weight limit of 80 pounds is already too high!” some workers
complain.
Mary does not wish to put the workers in a dangerous work environment.
She does not want to see a strike in her company. She is also afraid of
any lawsuits against the company if a worker gets injured in the
workplace. But at the same time, Mary wants to see the company
survive and succeed in a competitive market, and to do so, she has to
constantly improve the productivity. She wonders, “Is the limit of 145
pounds too high? Is it true that 80 pounds is already too heavy? Is there
any scientific answer to these questions?”
3 Ergonomics – Biomechanics of Work

Biomechanics
 Biomekanika Kerja merupakan ilmu pengetahuan yang
merupakan kombinasi dari ilmu fisika (mekanika),
teknik, biologi, dan lingkungan kerja dengan tujuan
untuk meminimasi keluhan pada sistem kerangka
otot agar produktivitas kerja dapat meningkat.
 Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik

untuk menjelaskan gerakan pada bermacam-
macam bagian tubuh dan gaya yang bekerja pada
bagian tubuh pada aktivitas sehari-hari (Chaffin,
1991)
 Biomekanika berusaha memahami dan merancang

gerakan manusia saat bekerja sehingga menghasilkan
Biomechanics

Human Body System
 Tubuh manusia sebagai suatu sistem yang terdiri dari
subsistem yang saling berkait dan terhubung satu
sama lain:
1. Circulatory 6. Endocrine
2. Respiratory 7. Nervous
3. Muscular 8. Lymphatic/Immune
4. Skeletal 9. Reproductive
5. Digestive 10.
Integumentary
 Prinsip-prinsip fisika dan teknik digunakan untuk

menyatakan berbagai sistem mekanik pada tubuh dan
gaya otot yang diperlukan untuk mendukung sistem
tersebut

Musculoskeletal system
 terdiri dari : tulang, otot dan connective tissues
(ligaments, tendons, fascia, kartilage)
 Terdapat 206 tulang dan 400 otot di dalam tubuh manusia .
 Tulang manusia dibagi menjadi 2 kerangka utama: kerangka

aksial (80 tulang) dan kerangka appendicular (126 tulang).
 Bentuk Tulang:
 Long Bone (tulang paha, tulang lengan)
 Short Bone (tulang jari)
 Flat Bone (tulang tengkorak)
 Irregular Bone (tulang rahang)
 Sesamoid Bone (tempurung lutut)

 Jaringan Otot berfungsi menyediakan tenaga dan menjadi
penggerak untuk menggerakan semua bagian tubuh.
 Sistem otot memiliki beberapa fungsi penting:

 Menggerakan anggota tubuh yang ditopang kerangka.
 Menstabilkan bentuk rangka dan membentuk postur
 Penghasil panas tubuh akibat proses respirasi aerob
dan
anaerob
 Sirkulasi Darah
 Bantuan Pencernaan
 Jenis Otot:
 Otot Rangka : Penempel pada kerangka
 Otot Halus : Pada organ tubuh lembut (perut, usus, dll)
8  Otot Jantung Ergonomics – Biomechanics of Work
Kontraksi otot dapat terjadi dalam 3
jenis yaitu :
 Isometrik (isometrically): panjang

otot tidak berubah ketika
kontraksi
 Konsentrik/Isotonik
(concentrically): otot memendek
saat kontraksi dan menghasilkan
gaya internal otot konstan
 Eksentrik (eccentrically): otot
memanjang ketika kontraksi, r
terjadi ketika gaya luar lebih besa
dari gaya internal otot
 Fascia : selaput jaringan ikat tipis yg membungkus otot dan
memisahkan kelompok satu dengan yg lain serta meliputi
atau menutupi struktur lainnya
 Ligamen : jaringan ikat yg kuat yg mengikat tulang pd
persendian
 Tendon : urat keras yg menghubungkan otot dengan sendi atau yg
menghubungkan otot dengan otot
 Kartilago : Serat kolagen tembus pandang yang terhubung
dengan zat pengikat (elastis, fleksibel, dapat tumbuh dalam
waktu tidak lama)

Bidang Orientasi Tubuh
 3 Bidang -> saggital (medial), Frontal

(koronal), dan Transversal (Melintang )
 Superior (kranial, cephalad): sesuatu

di atas yang lain, menuju kepala.
 Inferior (caudal): di bawah sesuatu

yang lain, ke arah ekor.
 Anterior (ventral): ke arah depan

tubuh atau struktur.
 Posterior (dorsal): ke arah belakang

atau
belakang tubuh atau struktur.
Link - Joint
 Didalam melakukan analisis biomekanik, kerangka tubuh
manusia dipandang sebagai suatu sistem yang terdiri dari
link (penghubung) dan joint (sambungan/sendi).
 Menurut Ghaffin & Anderson (1984), tubuh manusia terdiri

dari enam link yaitu:
1. Link lengan bawah yang dibatasi joint pergelangan
tangan dan siku.
2. Link lengan atas yang dibatasi joint siku dan bahu.
3. Link punggung yang dibatasi joint bahu dan pinggul.
4. Link paha yang dibatasi joint pinggul dan lutut.
5. Link betis yang dibatasi joint lutut dan mata kaki.
6. Link kaki yang dibatasi joint mata kaki dan telapak
kaki.
Link - Joint

Maximal Displacement in
Body Joint

Maximal Displacement in
Body Joint

Lumbar - Sacrum
 Dalam banyak kegiatan
penanganan material
seperti mengangkat,
membawa, mendorong dan
menarik, gaya-gaya yang
signifikan terjadi pada
tulang belakang bagian
bawah yaitu pada ruas
lumbar ke-5 dan sacrum
ke-1 (L5/S1), lokasi dimana
sering terjadi cedera
punggung.

Musculoskeletal Disorders (MSD)
Cedera Punggung dan Leher
 Cedera yang sering timbul berkaitan dengan biomekanika

 Back Pain
 Faktor internal (personal risk factor) : usia, jenis kelamin,

antropometri, latihan fisik dan tingkat kebugaran, kelenturan
tulang belakang, kekuatan otot sekitar tulang belakang,
riwayat penyakit BP sebelum bekerja, masa kerja, merokok
dan minum alkohol, psikososial, struktur anatomis tulang
belakang
 Faktor eksternal (job risk factor) : pekerjaan fisik yang berat;

pekerjaan mengangkat; posisi membungkuk, miring dan
memutar badan; mendorong, menarik, duduk, atau berdiri
terlalu lama; vibrasi; kecelakaan kerja
Carpal Tunnel Syndrome
diakibatkan iritasi
dan nervus
medianus

radial styloid tenosynovitis
Repetitive hand or wrist
movement

Thoracic Outlet Syndrome
Common causes include trauma, repetitive
injuries

Tennis Elbow
An irritation of the tissue connecting the forearm muscle to the
elbow

Low Back Pain
A common, painful condition affecting the lower portion of the spine.
caused by injury to a muscle (strain) or ligament (sprain)

Osteoarthritis
A type of arthritis that occurs when flexible tissue at the ends
of bones wears down.

Model Biomekanika
 Model Biomekanika menggambarkan gaya-gaya yang
berlaku pada tubuh manusia akibat melakukan pekerjaan
tertentu
 statis / dinamis
 2D / 3D
 Model Biomekanika Statis membahas kesetimbangan

tubuh di bawah pengaruh gaya :
1. Single-Body Segment Static
2. Two-body Segment Static
3. Multiple-Link Coplanar Static Modelling

Model Biomekanika
 Biomekanika Statis (Biostatis)

Model Biomekanika
 Biomekanika Dinamis (Biodinamis)

Model Biomekanika
(Single Segment)

Model Biomekanika
(Single Segment)
W = mg = 20 kg x 9.8 m/s2 = 196 N
When the center of mass of the load is located exactly between

the two hands and the weight is equally balanced between
both hands, each hand supports half of the total weight. We
have
Won each hand = 98 N
(forces at the elbow) = 0
- 16 N – 98 N + Relbow = 0
Relbow = 114 N
(moments at the elbow) =0

(- 16 N)(0.18 m) + (– 98 N)(0.36 m) + Melbow = 0
28 MErgonomics
elbow = 38.16 Nm
– Biomechanics of Work
Model Biomekanika
(Tulang Belakang Chaffin)
Tekanan di L5/S1 diakibatkan oleh momen yang terjadi karena
berat badan di atas L5/S1, beban yang diangkat, tegangan otot
tulang belakang (back muscles), dan tekanan pada diafragma ->
statis 2D (pada bidang sagital)
Model Biomekanika
Tulang Belakang Chaffin
(Chaffin, 1991)

Model Biomekanika
ML5/S1 = momen yang terjadi pada L5/S1
b = jarak antara L5/S1 dengan titik berat tubuh (cm)
= jarak antara L5/S1 dengan titik berat beban (cm)
h = jarak tegak lurus sumbu tubuh ke pusat gaya
yang menekan perut (cm), diasumsikan ½ tebal
D dada berdiri
E = jarak tegak lurus otot tulang belakang ke pusat S1
(cm), diasumsikan 5 cm
mgbw = berat tubuh di atas L5/S1 (Newton)
mgload = berat beban (Newton)
FA = gaya yang menyebabkan tekanan perut pada
pusat diafragma (Newton)
FM = gaya pada otot tulang belakang (Newton)
PA = tekanan pada diafragma (N/cm2)
H = sudut pada pangkal paha

Model Biomekanika
Persamaan umum model Chaffin akibat pengangkatan beban :
 M L5 / S1  0
b(mg b w )  h(mg l o a d )  D(F A )  E(F M ) 

FM  b(mg b w )  h(mg l o a d ) 
0 E
D(F A )
Dengan
:F  P (465cm 2 )
A A
1,8
PA  104 (43   H)(M L5 / )0,0133
0,36  b(mg )  h(mg S1 )
M L5 / bw load
S1

Catatan : Konstanta 465 cm2 merupakan asumsi luas
daerah diafragma menurut Morris, Lucas, dan Bressler
(Chaffin, 1991)

Model Biomekanika
Sudut Tulang Belakang

Model Biomekanika
 = sudut yang terjadi antara permukaan S1 dengan sumbu
horisontal akibat perubahan posisi badan = 400 untuk posisi badan
tegak lurus / normal, apabila posisi tubuh berubah maka sudut 
berubah sebesar  dengan persamaan :
  17,5  0,12T  0,23K  0,0012TK  0,005T 2  0,00075K 2
dimana :
T = sudut antara sumbu badan dengan sumbu vertikal
K = sudut pada lutut

Model Biomekanika
Dari persamaan momen tersebut, dpat diketahui gaya yang
tegak lurus pada S1 (gaya tekan, FC) dan gaya yang sejajar
S1 (gaya geser, FS), yaitu :
Gaya Tekan (FC) :

 F comp
cos  m g b w  cos mg l o a d
 0
 F A  FM  FC 
Gaya Geser (FS) :  0
0
 F shear
sin  m g b w  sin mgl o a d 
34
FS  0 Ergonomics – Biomechanics of Work
REBA (Rapid Entire Body Assessment)
 Rapid Entire Body Assessment worksheet (REBA)
merupakan tools untuk mengukur postur kerja secara statis
yang sangat praktis dan murah
 Menggunakan REBA, evaluator dapat mengukur apakah

postur kerja seseorang dapat menimbulkan resiko MSD
atau aman berdasarkan beberapa area tubuh berikut:
pergelangan tangan, lengan, siku, bahu, leher, badan,
punggung, kaki dan lutut
 Penilaian harus memastikan bahwa posisi pengamatan

evaluator saat melakukan pengukuran berada tegak
lurus dengan bidang sagital manusia
REBA (Rapid Entire Body Assessment)
 Postur yang penting untuk dievaluasi adalah sebagai
berikut:
1. Pekerjaan yang paling sulit dan melelahkan untuk

dilakukan (berdasarkan informasi dari pekerja)
2. Postur kerja yang tidak berubah dalam periode waktu
yang lama.
3. Postur kerja dimana pekerja berhubungan dengan
beban berat
 Interpretasi REBA Score

RULA (Rapid Upper Limb Assessment)
 RULA memiliki tujuan dan penggunaan yang serupa
dengan REBA, namun RULA lebih berfokus pada resiko
upper extremity MSD.
 Evaluator akan melakukannya tetapkan skor untuk masing-

masing wilayah tubuh berikut: lengan atas, lengan bawah,
pergelangan tangan, leher, batang tubuh, dan kaki.
 Interpretasi
RULA Score

NIOSH (Recommended Weight Limit)
 Pada tahun 1981, National Institute of Occupational
Safety and Health (NIOSH) telah mengembangkan suatu
rumus pedoman untuk mengestimasi resiko dari
berbagai kombinasi variabel-variabel tugas/pekerjaan.
 Tujuan dari pengembangan persamaan ini adalah untuk

mencegah dan mengurangi kemungkinan terjadinya
cedera tulang belakang dan berbagai cedera lainnya bagi
para pekerja yang melakukan aktivitas penanganan
material secara manual (MMH = Manual Material
Handling).
 Persamaan NIOSH menghasilkan suatu nilai batas

pengangkatan teoritis pada kegiatan Manual Material
42 Handling yang disebut Recommended Weight
Ergonomics Limit (RWL).
– Biomechanics of Work
 Contoh untuk Kondisi Pengangkatan

 Posisi Standar Pengangkatan

 Sudut Asimetri

NIOSH Lifting Equation :
RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM
di mana:
RWL= Recommended Weight Limit (kg)
LC = Konstanta pembebanan = 23 kg
HM = Faktor pengali horisontal = 25/H
VM = Faktor pengali vertikal = 1 - 0,003. V-75
DM = Faktor pengali perpindahan = 0,82 + 4,5/D
AM = Faktor pengali asimetrik = 1 - 0,0032.A
FM = Faktor pengali frekuensi (Cat : 75 cm = 30 inch)
CM = Faktor pengali kopling
Definition of Components of NIOSH Lifting Equation
Component Metric System U.S. System
LC (Load Constant) 23 kg 51 lb
HM (Horizontal Multiplier) (25/H) (10/H)
VM (Vertical Multiplier) (1 – 0.003 IV – 75I) (1 – 0.0075 IV – 30I)
DM (Distance Multiplier) (0.82 + 4.5/D) (0.82 + 1.8/D)
AM (Asymmetric Multiplier) (1 – 0.0032A) (1 – 0.0032A)
FM (Frequency Multiplier) From table From table
CM (Coupling Multiplier) From table From table

Coupling Multiplier

Frequency
Multiplier

Setelah menghitung RWL, dilakukan perhitungan Lifting Index
(LI) untuk mengetahui indeks pengangkatan yang tidak
beresiko.
Lifting Index Equation :
𝐵𝑒𝑏𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡
𝐿𝐼 =
𝑅𝑊𝐿
di mana:
LI > 1 -> Beresiko menyebabkan Kerugian
kesehatan (MSD)
LI < 1 -> Tidak Beresiko mengalami MSD

Contoh Form Job Analysis untuk NIOSH (untuk single job)

Contoh Kasus
The job requires the worker to move tote boxes from from an
incoming flat conveyor to an outgoing J-hook conveyor at a
rate of about three boxes per minute. Each tote box weighs 15
lbs, and the worker performs this job for 8 hours each day.
The worker can grasp the tote box quite comfortably. The
physical dimensions of the workplace that are relevant for
using the NIOSH lifting equation are shown in Figure. Worker
needs to twist his torso about 80o while transferring a tote box
from the incoming to the outgoing conveyor.

Contoh Kasus

Solusi
H = 16” V = 44” (36” + 8”) D = 18” (62” – 36” – 8”)

A= F = 3 lifts/minute C : Good coupling
80o Duration : 8 hours per day
Job Weight
lbs lifted :
15
HM = 10/H = 10/16 = 0.625
VM = 1 – 0.0075 x IV – 30I = 1 – 0.0075 x I44 – 30I = 0.895
DM = 0.82 + 1.8/D = 0.82 + 1.8/1.8 = 0.92
AM = 1 – 0.0032 x A = 1 – 0.0032 x 80 = 0.744
FM = 0.55 CM = 1.0
RWL = 51 x 0.625 x 0.895 x 0.92 x 0.744 x 0.55 x 1.0 =

10.74 lbs
54LI = Weight of tote / RWL = 15 / 10.74 = 1.40
Ergonomics – Biomechanics of Work
What does it mean ?
The result of this analysis suggest that some workers would

experience an increased risk of back injury while performing
this lifting task because the lifting index (LI) of 1.4 associated
with this job is slightly higher than 1.0.
Necessary precautions must be taken to minimize the risk of

injury, and the job may need to be redesigned to lower the LI.

RWL untuk Multi Task Lifting Job
Digunakan jika aktivitas pengangkatan beban yang satu

dengan yang berikutnya berbeda cukup signifikan
(tidak repetitif) sehingga perlu dianalisis secara
terpisah
FIRWL (Frequency Independent Recommended

Weight
Limit)
= Frekuensi pengangkatan yang direkomendasikan

dalam
sekali
STRWL (Single Task Recommended Weight Limit)

= Beban yang direkomendasikan dalam 1x tugas
pengangkatan
STRWL = FIRWL x FM
FILI (Frequency Independent Lifting Index)

= Frekuensi ketegangan otot setiap
pengangkatan beban
FILI = L / FIRWL
STLI (Single Task Lifting Index)

= Nilai relative ketegangan otot pada 1x pengangkatan
STLI = L / STRWL
CLI (Composite Lifting Index)
= Indeks Pengangkatan untuk keseluruhan pengangkatan
𝑛
𝐶𝐿𝐼 = 𝑆𝑇𝐿𝐼1 + ∆ FILI

2
∆ FILI y = FILI y (1/FM1+⋯+𝑦 - 1/FM1+⋯+𝑦−1)
n = New task no. diperoleh dari pengurutan tugas dari nilai STLI terbesar ke
58
terkecil
Ergonomics – Biomechanics of Work
Contoh Job Analysis untuk NIOSH (untuk Multiple job)


Some Design Recommendation
Use of adjustable lift tables to avoid stooped lifting of
heavy materials

(a) Old workplace design requiring lifting and torso twisting; (b)
redesigned workplace minimizing these requirements

Seated Work and Chair Design
 A seated workplace should be used for long-duration jobs

because a seated posture is much easier to maintain and less
strainful to the body.
 Better-controlled arm movements, provides a stronger sense

of balance and safety, and improves blood circulation but
vulnerable to low back problems !
 A properly designed seat can support a person to adopt a less

strainful posture and reduce the loads placed on the spine :
backrest inclination angle (110o - 120o), lumbar support (5
cm thickness), and arm rest
Seated Work and Chair Design
Disc pressure measurements in

standing and unsupported sitting.

Hand-Tool Design
1. Do not bend the wrist.
2. Shape tool handles to assist

grip

Hand-Tool Design
3. Provide adequate grip span
4. Provide finger and

gloves clearances

Assignment 2 
 Find 1 Work Station around you (The work station can be the
same or different work station with your first assignment) that
have at least two lifting-moving activity!
 You have to observe and analyze the human movement in that

work station using biomechanics analysis (NIOSH &
REBA/RULA)!
 What is your recommendation to make the work system in that

work station better than before?
 Create the report about your findings! Include the pictures in your
report
 Submission via IDE :


Biomechanics of Work: Yansen Theopilus, S.T., M.T

Uploaded by

Document Information

Original Description:

Original Title

Copyright

Available Formats

Share this document

Share or Embed Document

Sharing Options

Did you find this document useful?

Is this content inappropriate?

Copyright:

Available Formats

Biomechanics of Work: Yansen Theopilus, S.T., M.T

Uploaded by

Copyright:

Available Formats

ISE182108-2 Ergonomics

Yansen Theopilus, S.T., M.T.

3 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Biomekanika menggunakan konsep fisika dan teknik

 Biomekanika berusaha memahami dan merancang

5 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Prinsip-prinsip fisika dan teknik digunakan untuk

6 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Terdapat 206 tulang dan 400 otot di dalam tubuh manusia .

 Tulang manusia dibagi menjadi 2 kerangka utama: kerangka

7 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Sistem otot memiliki beberapa fungsi penting:

 Isometrik (isometrically): panjang

10 Ergonomics – Biomechanics of Work

 3 Bidang -> saggital (medial), Frontal

 Superior (kranial, cephalad): sesuatu

 Inferior (caudal): di bawah sesuatu

 Anterior (ventral): ke arah depan

 Posterior (dorsal): ke arah belakang

 Menurut Ghaffin & Anderson (1984), tubuh manusia terdiri

13 Ergonomics – Biomechanics of Work

14 Ergonomics – Biomechanics of Work

15 Ergonomics – Biomechanics of Work

16 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Cedera yang sering timbul berkaitan dengan biomekanika

 Faktor internal (personal risk factor) : usia, jenis kelamin,

 Faktor eksternal (job risk factor) : pekerjaan fisik yang berat;

18 Ergonomics – Biomechanics of Work

19 Ergonomics – Biomechanics of Work

20 Ergonomics – Biomechanics of Work

21 Ergonomics – Biomechanics of Work

caused by injury to a muscle (strain) or ligament (sprain)

22 Ergonomics – Biomechanics of Work

23 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Model Biomekanika Statis membahas kesetimbangan

24 Ergonomics – Biomechanics of Work

25 Ergonomics – Biomechanics of Work

26 Ergonomics – Biomechanics of Work

27 Ergonomics – Biomechanics of Work

When the center of mass of the load is located exactly between

(moments at the elbow) =0

29 Ergonomics – Biomechanics of Work

30 Ergonomics – Biomechanics of Work

b(mg b w )  h(mg l o a d )  D(F A )  E(F M ) 

31 Ergonomics – Biomechanics of Work

32 Ergonomics – Biomechanics of Work

  17,5  0,12T  0,23K  0,0012TK  0,005T 2  0,00075K 2

33 Ergonomics – Biomechanics of Work

Gaya Tekan (FC) :

 Menggunakan REBA, evaluator dapat mengukur apakah

 Penilaian harus memastikan bahwa posisi pengamatan

1. Pekerjaan yang paling sulit dan melelahkan untuk

 Interpretasi REBA Score

36 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Evaluator akan melakukannya tetapkan skor untuk masing-

40 Ergonomics – Biomechanics of Work

 Tujuan dari pengembangan persamaan ini adalah untuk

 Persamaan NIOSH menghasilkan suatu nilai batas

43 Ergonomics – Biomechanics of Work

44 Ergonomics – Biomechanics of Work

45 Ergonomics – Biomechanics of Work

HM (Horizontal Multiplier) (25/H) (10/H)